Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-05. Berlatih Jurus Pedang
Lin Hua dan Zhao Feng kemudian pergi meninggalkan perpustakaan dan langsung kembali ke kediaman Lin Hua, akan tetapi setelah tiba di sana, ternyata kedatangan mereka telah di tunggu oleh Zhao Chun dan kedua saudara Zhao Feng.
Dari cara Zhao Chun menatap Zhao Feng terlihat dengan jelas bahwa dia sangat marah kepada Zhao Feng, namun Zhao Feng tetap bersikap santai dan biasa saja, seolah-olah ia tidak melihat keberadaan ayah dan kedua saudaranya di sana.
"Ada apa dengan sampah ini, biasanya dia akan langsung gemetaran ketika bertatapan muka denganku" batin Zhao Chun.
"Istriku kau kemana saja, kenapa semalam kau tidak ada di kamar?" tanya Zhao Chun.
"Maafkan aku suamiku, semalam aku menemani Feng'er yang sedang belajar di perpustakaan" jawab Lin Hua.
"Hey sampah, jika ingin belajar jangan membawa ibu, bagaimana jika dia sakit karena dirimu" ujar Zhao Wei.
"Wei'er, jangan bersikap seperti itu kepada adikmu" bentak Lin Hua.
"Tapi bu, dia sudah sangat keterlaluan dan harus diberi pelajaran" ujar Zhao Lin.
"Sudah jangan bertengkar, ibu kalian baik-baik saja, jadi sekarang kembalilah" bentak Zhao Chun.
Zhao Lin Dan Zhao Wei kemudian pergi dari tempat tersebut dengan wajah masam, padahal mereka sangat ingin memberi pelajaran kepada Zhao Feng, namun sayangnya disana ada ibu mereka, jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah kepergian kedua saudaranya, Zhao Feng kemudian berpamitan kepada ibunya untuk kembali ke kediamannya, awalnya Lin Hua tidak mengizinkan Zhao Feng pergi karena ingin mengajak Zhao Feng makan bersama, akan tetapi Zhao Feng mengatakan bahwa nafsu makannya telah hilang, jadi lebih baik dia kembali ke kediamannya saja.
Meskipun sebenarnya ia memang lapar, tapi dia sangat tidak sudi untuk makan bersama ayahnya, setelah kembali ke kediamannya, Zhao Feng kemudian mengeluarkan beberapa buku keterampilan bela diri yang sempat ia ambil dari perpustakaan dan kemudian mempelajarinya.
"Baiklah, sekarang saatnya memilih jurus mana yang harus dipelajari lebih dulu" gumam Zhao Feng.
Buku-buku yang diambil oleh Zhao Feng semuanya tentang jurus pedang, dan hanya ada satu jurus yang bukan jurus pedang yaitu jurus langkah bayangan, alasan Zhao Feng mengambil jurus tersebut adalah karena jurus langkah bayangan adalah jurus kecepatan dan ia merasa akan sangat cocok jika disandingkan dengan jurus pedang.
Setelah beberapa saat berfikir, Zhao Feng kemudian memutuskan untuk mempelajari ilmu pedang satu tebasan, sama seperti nama jurusnya jika berhasil dipelajari sampai tahap yang sempurna maka menghabisi musuh akan sangat mudah dan hanya memerlukan satu tebasan saja.
Selain itu, ilmu pedang satu tebasan juga mengandalkan kecepatan dan ketepatan, yaitu kecepatan ketika bergerak dan menebaskan pedang serta ketepatan serangan yang langsung mengarah ke leher.
Meskipun saat ini Zhao Feng tidak memiliki pedang untuk melatih jurusnya, namun Zhao Feng tidak kehabisan akal sama sekali, ia mematahkan tangkai sapu yang ada di kediamannya untuk ia jadikan sebagai pedang dalam melatih jurus.
"Tidak ada pedang bukan berarti tidak bisa berlatih pedang" gumam Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian mulai membuka buku ilmu pedang satu tebasan, dengan perlahan dan teliti ia membaca setiap penjelasan yang ada di buku tersebut, setelah selesai membaca semua penjelasanya, Zhao Feng kemudian mulai memperagakan setiap gerakan seperti yang tertera di dalam buku.
Hampir satu jam waktu yang diperlukan oleh Zhao Feng untuk memperagakan setiap gerakan yang ada di dalam buku tersebut, karena memang ia baru pertama kali belajar dengan mengandalkan buku, namun Zhao Feng masih belum puas sampai di sana saja, ia kemudian mengulangi setiap gerakan jurus tersebut dari awal.
Pertama, kedua dan ketiga kali mencoba, gerakan Zhao Feng masih tetap kaku dan juga lambat, namun ketika percobaan yang keempat gerakannya mulai menjadi lebih halus meskipun masih belum bisa mempercepat gerakannya.
Setelah beberapa jam berlalu dan setelah percobaan yang kesekian kalinya, gerakan Zhao Feng benar-benar menjadi sangat halus serta tebasan pedang serta pergerakannya juga sudah menjadi lumayan cepat.
"Hah, ternyata melatih jurus tidaklah semudah yang aku bayangkan" gumam Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian beristirahat untuk sejenak sambil minum dan makan roti tawar yang ada di kamarnya, setelah itu ia kembali melakukan latihan jurus ilmu pedang satu tebasan.
**
Selama seharian Zhao Feng tidak keluar dari kamarnya dan hanya fokus berlatih jurus pedang, setelah merasa lancar dan bisa menguasai satu jurus, ia kemudian mulai mempelajari jurus yang lainnya, hingga tanpa terasa ia sudah latihan sampai sangat larut.
"Ya ampun, ternyata sudah sangat larut" gumam Xiao Lang.
Karena merasa sangat lelah Zhao Feng kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur, Zhao Feng berniat untuk langsung tidur namun entah kenapa ia sama sekali tidak merasakan ngantuk sedikitpun.
Cukup lama Zhao Feng berdiam diri di atas kasur dan mencoba untuk menutup matanya agar tertidur, akan tetapi ia tetap saja tidak bisa tidur.
"Ah ya, sekarang aku ingat, aku masih belum mengecek cincin ini" gumam Zhao Feng sambil memandangi cincin di jari manisnya.
"Menurut informasi yang kemarin aku baca, ada kemungkinan cincin ini adalah cincin penyimpanan, tapi bagaimana jika bukan?" lanjutnya.
"Ahh terserah, lebih baik aku coba saja!" ujarnya kemudian bangkit dari tempat tidur.
Setelah membaca berbagai informasi di perpustakaan, Zhao Feng akhirnya mengetahui berbagai macam informasi di dunia kultivator, termasuk cara mengaktifkan cincin ruang atau cincin penyimpanan, yaitu dengan meneteskan sedikit darah lalu mengalirkan sedikit energi Qi kedalam cincin.
Zhao Feng kemudian mengambil pisau lalu melukai sedikit ujung telunjuknya, setelah itu Zhao Feng langsung meneteskan darahnya ke cincin tersebut.
"Oke, sekarang tahap selanjutnya" gumam Zhao Feng.
Ia kemudian mengalirkan sedikit energi Qi nya kedalam cincin tersebut, beberapa saat kemudian Zhao Feng tiba-tiba seperti berada di dalam sebuah ruangan yang tak terhitung luasnya, Zhao Feng hanya bisa melotot dengan rahang terbuka lebar ketika melihat begitu banyak tumpukan koin platinum, emas, perak dan perunggu yang menggunung di hadapannya.
"I-ini sangat banyak, siapa yang memberikan aku uang sebanyak ini" ucap Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian menelusuri ruangan tersebut, selain dari tumpukan koin yang menggunung, Zhao Feng juga menemukan beberapa buku yang sepertinya adalah buka jurus, lalu ia juga menemukan jubah hitam serta penutup wajah dan di samping jubah tersebut terdapat sebuah surat yang bertuliskan.
"Zhao Feng, aku memberikan semua ini untukmu sebagai hadiah, aku juga memberikan jubah hitam ini untukmu, perlu kau tau bentuknya sudah aku sesuaikan dengan milikmu ketika kau di bumi, selain itu aku juga sudah memberikan teknik khusus di matamu, dengan teknik tersebut tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa menyembunyikan kekuatannya di hadapanmu, bahkan kau bisa melihat penyamaran seseorang meskipun penyamaran tersebut sangatlah sempurna"
"Apa ini pemberian suara perempuan waktu itu" gumam Zhao Feng.
(Mata uang yang digunakan adalah coin)
* 1 koin platinum \= 100 koin emas
* 1 koin emas \= 100 koin perak
* 1 koin perak \= 100 koin perunggu