NovelToon NovelToon
Sabira

Sabira

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Putri asli/palsu
Popularitas:982.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Terlahir dari keluarga berada dan putri bungsu satu satunya, tidak menjamin hidup Sabira Rajendra bahagia.

Justru gadis cantik yang berusia 18 th itu sangat di benci oleh keluarganya.

Karena sebelum kelahiran Sabira, keluarga Rajendra mempunyai anak angkat perempuan, yang sangat pintar mengambil hati keluarga Rajendra.

Sabira di usir oleh keluarganya karena kesalahan yang tidak pernah dia perbuat.


Penasaran dengan kisah Sabira, yukkkk..... ikuti cerita nya..... 😁😁😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Brak....

Devan menggebrak meja, setelah dia melihat rekaman CCTV, sungguh dia sangat marah melihat rekaman tersebut, adik bungsunya. emang tidak bersalah, justru menolong Aura keluar dari dalam kolam renang, tapi malah di salahkan.

"Sial..." marah Devan berjalan membawa laptop ke ruang keluarga, matanya nyalang menatap Aura.

"Bang, kenapa? " heran Aura melihat wajah Devan yang tidak bersahabat kepadanya, keluarganya pun ikut heran menatap Devan.

Devan tidak mengeluarkan suara sama sekali, langkah kakinya yang panjang dengan cepat menggapai Aura, tanpa basa basi.

Plak...

Plak...

Awww...

"Devan....!!! " pekik ke tiga orang yang melihat apa yang di lakukan Devan kepada Aura.

"Bang." lirih Aura menatap Devan dengan berkaca kaca.

Bug....

"Apa yang loe lakuin." marah Kaifan memukul bahu Devan.

"Apa yang gue lakuin sama dia, sudah sepantasnya dia dapat, ini baru satu bukti yang gue dapat, klau gue dapat bukti yang lain, jangan harap dia lepas di tangan gue, gara gara dia, adik gue pergi dari rumah ini." geram Devan.

Deg....

"M-maksudnya, apa? " gumam Aura yang mulai ketakutan.

"Loe nggak usah pura pura, loe tau apa maksud gue." sinis Devan.

Deg....

"Devan, ada apa dengan kamu, nak? " kaget bu Karin.

"Gara gara perempuan licik itu, aden aku di kecilkan sama keluraganya, saking terlalu percaya sama anak pungut ini, kalian selalu menyalahkan Sabira, lihat apa yang sebenarnya terjadi." kesal Devan menyalakan laptop di depan keluarganya.

Aura lansung tidak tenang dan ketakutan, dia meremas kuat-kuat ujung bajunya.

"Memang ada apa? " tanya Kaifan kepo.

"Lihat saja sendiri." ketus Devan.

Di tengah tengah mereka sedang fokus melihat rekaman CCTV, tiba tiba Aura jatuh pingsan, entah pingsan beneran atau pingsan benaran.

Brukkk.....

"Aura."

"Astaga, kamu kenapa nak? " kaget bu Karin dengan paniknya.

Devan hanya tersenyum miring melihat Aura, sungguh dia hilang respek kepada adik pungutnya itu.

Gara gara dia, adiknya pergi dari rumah, andai dia bicara yang sesungguhnya, mungkin Sabira tidak akan kena tampar dan pergi dari rumah ini.

"Drama." sinis Devan, lansung mematikan laptopnya, meninggalkan keluarganya yang sibuk memeriksa Aura.

"Adek, kamu dimana? " sendu Devan mengusap kasur yang biasa Sabira tempati.

Sementara di kamar yang berbeda, Keluarganya sedang sibuk mencemaskan Aura yang tergolek lemah di atas kasur.

"Sayang, bangun nak, kamu kenapa sayang, apa yang sakit." oceh bu Karin yang sangat cemas dengan keadaan Aura.

"Bangun sayang, adek kenapa? " Kaifan ikut mencemaskan Aura.

Sementara pak Burhan hanya melihat dengan diam, pikirannya tertuju kepada putri bungsunya, rasa sesal dan bersalahnya kepada Sabira sangat besar, andai tadi dia tidak kelepasan mencambuk sang anak, pasti Sabira masih ada di rumah ini.

Bi Tuti yang melihat drama itu hanya mendecih kesal.

"Cih.... Dasar ular kepala dua, selalu saja mencari perhatian dengan berpura-pura sakit, semoga saja kau mendapatkan penyakit mematikan." gumam bi Tuti.

"Bi." tegur seseorang di belakang bi Tuti, membuat dia terlonjak kaget.

"Ehhh, Den." kaget bi Tuti.

"Ngapain? " kekeh Devan melihat tingkah bi Tuti yang lucu menurut Devan.

"Hehe... kebetulan lewat aja, Den." kikuk bi Tuti.

"Bibi bawa apa? " tanya Devan, melihat tangan bi Tuti membawa sesuatu.

"Oh... Ini, saya abis dari kamar non Bira, saya mengambil baju non Bira yang tadi kena darah." ucap bi Tuti sendu.

Deg....

Detak jantung Devan lansung dua kali lebih cepat, mendengar darah di baju Sabira.

"Kasih ke saya aja bi, jangan di bawa." sendu Devan.

"Ehhh.. Tapi ini kotor loh den, bau amis darah." elak bi Tuti.

"Nggak apa apa, biar saya yang cuci." kekeh Devan.

"Baiklah" pasrah Bi Tuti.

Sementara di tempat yang berbeda.

Sabira sedang menikmati makan malamnya yang dia pesan tadi, dia makan dengan kesendirian, tapi sesekali matanya menatap layar laptop yang menyala di depannya.

Dreeet....

Dreeet...

Hp Sabira berdering.

"Ya, hallo.... Tar, ada apa?" sahut Sabira.

......

"kamu udah kaya cenayang aja." kekeh Sabira berkaca kaca, Sahabat baiknya seperti ada ikatan batin dengan dirinya selalu tau klau sahabatnya sedang tidak baik baik aja.

.....

"Iya, aku sudah keluar dari rumah itu. " sahut Sabira.

........

"Nggak usah, aku sudah dapat kontrakan kok, besok atau lusa, bi Tuti juga ikut tinggal bersama ku."

......

"Belum sih, semua masih kosong, aku belum sempat belanja, sudah keburu malam."

......

"Ihh... Nggak usah, sudah malam."

......

"Ya udah ya udah, terserah kamu, nanti aku serlok." pasrah Sabira menutup telepon genggamnya.

"Kamu dan bi Wati yang terbaik, yang tidak bisa di adu domba sama orang lain." gumam Sabira berkaca kaca memeluk hpnya.

Setelah mematikan sambungan teleponnya, Sabira segera menghabiskan makannya, setelahnya dia merapikan meja dari sisa sisa makannya, dan selanjutnya Sabira kembali fokus menatap laptop dan melanjutkan pekerjaannya yang masih tersisa sedikit lagi.

"Sebelum si rempong itu datang, dan mengomel tiada henti, lebih baik aku menyelesaikan pekerjaan ku terlebih dahulu." gumam Sabira menatap laptop.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya.... 😘😘😘

1
Mamah dini
alhamdulilah sekarang devan udh eling tingal c kaifan yg belum eling (sadar he he )
Mamah dini
BKN nya Bira satu sekolah ya sm c aura
Mamah dini
untuk bang devan jgn terlalu sering meluk Bira waktu tdr karna kalian BKN anak kecil LGI , peluk waktu melek aja itu lbh baik , moga bahagia terus Bira , satu persatu kluargamu pasti merindukanmu .
Mamah dini
dua bab menguras air mata
Mamah dini
semoga secepatnya terbongkar semuanya sampai akar akarnya .
Mamah dini
mudah2an terbongkar nya kelicikan aura , Sabira udh pergi jauh kuliah keluar negri, jadi penyesalan kluarga nya makin menjadi terutapa c ringan tangan semoga dapat karma, dikit dikit tampar dikit dikit tampar , coba tampar kmu sendiri sakit gak kaifan .
Fajar Ayu Kurniawati
.
Dinna Rachel
Luar biasa
Mamah dini
udh gak ada di rumah baru kalian mulai sadar , kemarin2 pd ke mana hah .
Mamah dini
kebenaran pasti terungkap walaupun terlambat, Sabira ku doakan semoga kmu baik2 saja di luar sana , dn kejar cita2mu Sampai dapat lihat kan pd mereka kmu bisa tanpa kluargamu ,
Mamah dini
aku kurang suka tuh sm c kaifan ringan betul tangannya main tampar aja,, BP nya juga orang tua bukan sih loe itu , tanya dulu ATH apa sebab nya kenapa gitu ini MH slalu main hakim sendiri , iihh kluarga GK beradab .
Mamah dini
sediiih banget thor kasian kmu Bira , sabar ya sayang kmu pasti bisa melewati itu semua yg kuat ya Bira tetap semangat , mudah2an kluarga seperti ini GK ada di khidupan nyata , sebab mengerikan .
Mamah dini
kemarin2 c devan ikutan marahin bira sekarang sayang sm Bira walau diam diam,kenapa GK tunjukin aja kalau kmu GK seperti c kaifan , devan , JDI kan c Bira TDK terlalu sedih karna masih ada yg sayang , takut banget sm c aura , apa istimewa nya sih .
Mamah dini
sabar Bira masa depanmu akan cemerlang dgn prestasimu , pasti semua keluargamu akan menyesal dn malu sm kmu ,
Mamah dini
kluarga yg salah ini MH GK patut di contoh, ihh amit2 anak pungut di ratukan anak sendiri jadi orang lain , suatu saat pasti kalian semua akan menyesal setelah tau siapa c aura , dn setelah Sabira sukses kalian akan malu sm Bira , semangat Bira.
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Dewi Kecana Sulistyawarni
bikin mewek aja
ira rodi
bukannya sahira sdh panggil mama yah sama mamnya bagsa...kan waktu acara fahri tu...sdh panggil mama...kok sekarang tante sih...
Lily Formosa Lily
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Siera Arisanty
makin kesini, kirain nama sekolah akan berubah kembali menjadi sekolah harapan,,eeh jdx tarakan, knp gak skalian sekolah ratapan siih 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!