NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Makan Malam Istimewa

Beberapa hari kemudian, Kani pulang ke rumah neneknya dengan membawa beberapa pokok tanaman yang rencananya akan ia tanam di taman kecil milik neneknya yang sudah lama rusak karena tidak ada yang mengurusinya. Kani telah membuat langkah-langkah jelas apa saja yang harus dilakukan, ia memang bukan ahli maka dari itu, sehabis melihat beberapa video di ponselnya ia memutuskan untuk menghafal apa-apa saja yang harus dilakukannya agar tanaman itu tumbuh dengan sempurna.

Sesampainya di sana suasana rumah itu tampak sepi, Kevin sang penyewa di lantai dua tidak terlihat tanda-tanda kehadirannya. Sudah lama dia tidak melihat kucing kecil itu semenjak ia menitipkannya dengan Kevin, dia merasa bisa lebih tenang karena ada yang merawat Dudut dengan baik, kasihan kucing malang itu dia diusir oleh pemilik rumah lama yang tidak berperasaan pikir Kani yang mengarah pada pria bernama Baswara.

Kani membeli beberapa bunga diantaranya ada bunga mawar putih, mawar merah dan geranium. Setelah meletakkan barang-barangnya didalam rumah ia pun mulai membersihkan taman itu dengan mencabuti semua tumbuhan yang sudah kering.

Sesekali ia bersiul tanda ia sangat menikmati kegiatan itu, tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh kakinya, anak kucingnya Dudut. Kani sangat senang dan langsung menggendong kucing itu.

"Dia sepertinya rindu padamu," ucap Kevin berdiri tepat di belakang, rupanya mereka baru pulang dari minimarket.

"Dia tidak merepotkanmu kan?"

"Tenang saja, di tanganku dia menjadi kucing yang patuh".

"Syukurlah," ucap Kani yang meletakkan kembali dudut ke tanah.

"Tampaknya kau sedang membereskan taman ini."

"Aku merasa sedih tiap kali datang kemari dan melihatnya terbengkalai, nenek pasti akan sedih jika tau taman favoritnya rusak."

"Aku bantu ya," ucap kevin sambil menggulung lengan kemeja biru mudanya.

Mereka bersama bahu membahu menata kembali taman kecil itu, tampaknya Kevin cukup terampil dalam pekerjaan semacam ini pikir Kani. Setelah selesai mereka pergi keluar untuk makan malam sekalian Kani akan kembali kerumahnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, "Halo," sapa Kani.

"Apa kau di rumah?" tanya penelepon di seberang sana yang ia hapal siapa pemilik suara itu.

"Tidak, aku sedang di luar."

"Kenapa kau belum pulang? Ini sudah malam."

"Ada yang harus kukerjakan tadi, katakan ada apa meneleponku?"

"Tadinya aku mau minta tolong untuk memeriksa apa paketku suda tiba di rumah atau belum."

"Kita makan itu saja ya?" ucap Kevin disampingnya yang sambil menunjuk warung nasi bebek yang ada di ujung jalan.

"Siapa itu?" tanya baswara di seberang telepon yang tampaknya penasaran mendengar suara itu.

"Aku tadi ada urusan di rumah nenekku, sebentar lagi aku pulang dan mengecek paketmu. Sudah dulu ya," ucap Kani lalu mengakhiri pembicaraan mereka tanpa menunggu respon dari pria itu.

Mereka duduk di sebuah warung tenda yang menyediakan bermacam jenis makanan, Kani memesan nasi bebek atas rekomendasi Kevin.

Warung itu sebelumnya tidak ada di sana ternyata setelah diberitahu bahwa sudah sekitar dua minggu ini mereka baru mulai berjualan dan langsung menjadi favorit banyak orang di situ.

"Kalau ada masalah di rumah jangan sungkan untuk menghubungiku ya," ucap Kani sembari menyeruput es jeruknya yang duluan diberikan oleh sang penjual.

"Selagi bisa kuselesaikan sendiri aku tidak akan mengganggumu."

"Jangan begitu, bagaimana pun juga aku adalah pemilik rumah jadi sudah seharusnya aku bertanggung jawab agar kau nyaman tinggal di sana."

"Aku sudah sangat nyaman Kani," ucap Kevin penuh arti yang tidak disadari oleh Kani.

***

Kani tiba di rumah sekitar jam setengah sembilan malam, keadaan rumah sangat gelap begitu ia masuk. Kani menghidupkan lampu ruang depan dan mendapati sebuah paket yang berada di atas meja ruang tamu tampak seperti paket yang Baswara katakan tadi, pria itu pasti sudah pulang pikirnya.

Belum sempat Kani melangkah lebih jauh dia tersentak kaget mendapati Baswara sedang duduk di meja makan terlihat menunggunya, ia menopang wajahnya dengan tangan kanan, ekspresinya terlihat malas menatap Kani, tampak seperti orang tua yang sedang menunggu anaknya yang pulang terlambat.

"Kau sudah pulang, aku lihat paketmu sudah tiba," ucap Kani canggung sembari meletakkan tasnya di kursi dan mengambil segelas air minum di dapur.

"Itu sudah tiba sebelum aku pulang, harimu sibuk tampaknya."

"Aku menata ulang taman nenek yang sudah rusak, kebetulan aku pulang kerja cepat hari ini."

Baswara menatapnya dengan dalam tanpa berkedip dan itu membuatnya sedikit takut, "Tadi aku seperti mendengar suara pria."

"Oh, itu Kevin penyewa di rumah nenekku, aku pamit ke atas duluan," ucap Kani sambil menenteng tasnya pergi, namun langkahnya terhenti ketika pria itu berbicara lagi, "Apa hubungan kalian berdua sangat dekat?"

"Apa maksudmu?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya takut jadi penghalang," ujar Baswara yang terdengar sarkas.

"Sebenarnya apa maumu bas?"

Mereka saling beratatapan dalam diam sibuk dengan pikiran masing-masing, dan tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengutarakan kebenarannya.

"Sudahlah. Aku lelah, pergilah tidur." Kani akhirnya memecah keheningan itu, nyatanya kepala wanita itu tiba-tiba pusing bukan main, ia pun memutuskan untuk segera naik ke atas, mandi dan segera tidur.

***

Akhir-akhir ini kani sangat sibuk, setelah pulang kerja ia singgah sebentar untuk menyiram bunga-bunga yang baru ditanamnya waktu itu. Sudah seminggu ini dia melakukan hal itu dan pulang ke rumah pada malam hari. Pria itu juga sama, kabarnya dia pergi keluar kota beberapa hari ini sudah sekitar seminggu lebih mereka tidak bertemu.

Kani bangun pagi-pagi sekali karena telepon dari sahabatnya yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya, ya hari ini tepat hari dimana dia lahir ke dunia yang dijalaninya dengan penuh kerja keras.

Dulu saat neneknya masih sehat ia akan membuatkannya sebuah kue dan menunggunya sepulang kerja dan merayakannya bersama, membuat permohonan bersama dan menikmatinya sambil bernostalgia kembali ke momen Kani kecil.

Setelah mandi dan berpakaian ia pun turun kebawa untuk menyiapkan sarapan pagi, tadi malam sepertinya pria itu sudah pulang dari luar kota.

Rumah itu kelihatan sepi, sepertinya Baswara sudah pergi pagi-pagi sekali, Kani menemukan sebotol susu segar yang masih hangat terletak diatas meja makan, di botolnya ada sebuah kertas catatan yang tertempel:

- La Terrasse Rouge jam 16.00 , jangan terlambat! Aku tidak suka menunggu -

Kani berdandan dengan sangat cantik, ia mengenakan A-line midi dress tanpa lengan berwarna baby blue dengan rambutnya yang tergerai. Tak lupa ia memakai sweater rajutan berwarna abu-abu.

Akhirnya kani tiba di sebuah restoran bergaya perancis yang terletak di pinggir jalan besar. Di dalamnya terdapat beberapa orang yang sedang menikmati waktunya di sana, lalu seorang pelayan pria menghampirinya dan bertanya apa kani sudah melakukan reservasi sebelumnya atau tidak, setelah menyebutkan nama baswara ia lalu diantar ke meja yang sudah dipesan dengan nama Baswara.

Kani pun membuka sweaternya dan menyampirkannya di kursi, ia duduk dan menunggu pria itu dengan perasaan senang dan tidak sabar. Di luar sana tampak langit yang mulai menggelap pertanda akan turun hujan, semoga pria itu bisa sampai sebelum hujan turun harap Kani dalam hati.

 

 

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!