NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Suara helaan nafas terus saja terdengar sedari tadi, siapapun yang mendengar pun pasti akan tertegun sampai sebal sendiri karena terus mendengar deru helaan nafas.

Bahkan dalam satu menit bisa mencapai 4-5 kali helaan nafas, itu terdengar mengelikan dan sangat menyebalkan. 

"Sial, sial, sial, tidak ada yang lebih sial selain menikah dengan tampang lempeng nya itu!" Ujar Jeslyn dengan sebal.

Terlihat pula Jeslyn menggertakan gigi nya kuat kuat, menahan rasa ingin memukul sesuatu untuk melampiaskan amarah yang terasa menggebu-nggebu didalam lubuk hati nya. 

Seorang lelaki bertubuh gempal dengan uban yang memenuhi kepala nya itupun menoleh cepat pada Jeslyn secara tiba-tiba, dia tepat berdiri disamping tubuh Jeslyn.

"Nona, bisakah anda diam? Jangan terus menghela nafas dan menggerutu, itu benar-benar menganggu indera pendengaran." Telak lelaki setengah tua bangka itu dengan wajah tanpa ekspresi.

Jeslyn meringis kecil, lalu menutup wajah nya malu sendiri karena tak sadar bahwa sedari tadi terus mendumel, "Maaf." Hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Tidak mendapat jawaban apapun membuat Jeslyn mendumel lagi didalam batin nya, apa-apaan kakek itu minimal memberi jawaban, 'Ya' atau 'Tidak papa nak' Namun? Si tua bangka malah membungkam bibir.

Hingga tak seberapa lama dari itu, terdengar pintu kamar mandi dibuka, menampilkan Louis yang hanya menggenakan handuk melingkar pada pinggang nya, tangan lelaki itu terulur pada Jeslyn.

Sedangkan Jeslyn tentu terpaku, walaupun ia pernah melihat sih, bahkan seluruh tubuh suami nya itu ia tau karena kecelakaan minggu lalu, namun tetap saja! Entah mengapa pesona Louis tidak dapat ia bumi hanguskan.

"Tiga kali kau menatap ku dengan tatapan cabul." Celetuk Louis berkecak pinggang, netra berbentuk mata elang itu memberi sorotan tajam bagai siap mencabik-cabik, tak senang diberi tatapan memuja.

Reflek setelah Louis berseru, Jeslyn berinisial untuk mengusap bibir nya, takut air liur keluar karena melihat penampilan yang mendamba, namun ternyata ia tak mengeluarkan air liur.

Kening Louis terangkat, "Kau tak mengeluarkan air liur sama seperti kemarin." Sarkas nya.

"Maaf tuan, saya reflek." Jawab Jeslyn memberi cengiran tanpa dosa, lalu tiba-tiba saja mata nya bergulir kebawah, hingga melihat perut Louis, sontak ia langsung mengalihkan pandangan.

"Kau suka melihat penampilan seperti ini?" Tanya Louis heran, lantas menarik tatobag yang Jeslyn genggam.

Kepala Jeslyn mengangguk, "Tidak." HAY! Kepala nya tiba-tiba saja bergerak mengangguk, padahal bibir Jeslyn saja mengatakan tidak, seolah-olah mereka tak sejalan.

Louis bergidik ngeri sendiri, "Jika kau suka, aku akan mencari gigolo untuk mu," Jawab nya sejenak sebelum kembali masuk kedalam kamar mandi.

"Sekali lagi kau menatap ku dengan tatapan seperti itu, aku akan mencongkel bola mata mu." Ancam Louis dan setelah itu hanya terdengar dubrakan pintu yang ditutup dengan kuat.

Jeslyn mendengus, namun mau tak mau ia akhirnya mendudukkan tubuh nya pada kursi yang tak jauh dari kamar mandi, ia sudah menunggu selama 10 menit, dan Louis belum selesai mandi?

Apa yang sebenar nya lelaki itu lakukan? Apakah ritual pemanggil pesugihan? Bahkan Jeslyn sudah benar-benar muak menunggu karena memang antrian kamar mandi cukup panjang.

Dan lagi, mengapa rumah sakit yang terbilang cukup mewah ini sama sekali tak menyediakan banyak kamar mandi? Bahkan untuk lelaki dan perempuan saja bersatu tak ada beda nya.

Rumah sakit elite, kamar mandi sulit.

"Jeslyn."

Suara lelaki bernada parau terdengar dari belakang tubuh seorang wanita yang tengah duduk bersandar pada badan kursi. Jeslyn menoleh, mencari pemilik suara yang memanggil nama nya.

"Apa yang Louis katakan benar?"

Benar, itu adalah Dareen, entah bagaimana bisa lelaki itu tiba kekamar mandi dengan raut muka layu seolah-olah tak memiliki tujuan hidup, seperti nya lelaki itu masih terkejut mendapat kenyataan bahwa Jeslyn sudah menjadi milik orang lain.

Tersenyum kaku, Jeslyn mengangguk, "Itu benar, aku sudah menikah dengan nya, tepat tadi malam." Ia menjawab secara lugas.

"Tadi malam?" Beo Dareen bersama kening nya yang mengerut heran, "Jadi, kau meninggalkan ku karena ingin menikah dengan Louis?" Tanya nya.

Menggeser tubuh nya kesamping tanda bahwa ia mempersilahkan lelaki itu duduk, dan lagi-lagi Jeslyn mengangguk, "Itu benar."

"Apa pernikahan mu dadakan? Apa Louis mengancam mu? Karena yang ku tau, Louis membenci mu sama seperti kau membenci Louis, jadi, aku benar-benar sulit percaya jika kau menikah dengan lelaki itu."

Pertanyaan yang Dareen lontarkan itu bertubi-tubi, seharusnya Jeslyn binggung harus menjawab yang mana terlebih dahulu, namun sayang, bahkan Jeslyn rasanya tidak ingin menjawab.

Saking tak tau nya, jawaban apa yang harus Jeslyn beri agar Dareen mau mempercayai nya.

"Aku-" Jeslyn tergugu, ucapan nya terhenti untuk merangkai kalimat.

Duduk lalu menggenggam tangan Jeslyn lembut, Dareen berseru, "Jika ini memang keterpaksaan, maka aku akan membawa mu keluar dari sini, setelah itu kita yang akan menikah? Bagaimana?"

Jeslyn mengedipkan mata speechless, tawaran Dareen ini sungguh menggiurkan, bahkan jika ia serakah maka tentu saja ia akan memilih Dareen untuk menjadi suami nya.

Namun? Nasi sudah menjadi bubur, Jeslyn benar-benar merasa bersalah pada lelaki yang duduk disamping tubuh nya ini.

Seharusnya malam tadi, Jeslyn tak pergi untuk mengikuti perintah Louis dan mengiyakan keinginan Dareen yang ingin menjadikan nya sebagai kekasih, bukan kah dengan begitu ia memiliki alasan untuk menolak permintaan Louis?

Jeslyn... Kau bodoh sekali, berkali-kali pula ia meruntuki diri nya sendiri.

"Jika bisa pun, aku ingin seperti itu." Deru nafas Jeslyn memberat, ia tak berani untuk menatap Dareen, lelaki itu menatap nya penuh harapan, dan entah kenapa membuat hati nya nyeri sendiri.

Helaan nafas terdengar, Dareen semakin kuat menggenggam tangan Jeslyn, bagai menyalurkan kekuatan, "Jika ingin, ayo lakukan Jes, aku tau perasaan kita sama."

Menunduk, Jeslyn menahan isak tangis nya, "Tidak.... Aku tidak bisa melakukan nya."

Dareen mengetatkan rahang nya, tentu ia paham, pasti Louis mengancam Jeslyn, entah apa niat lelaki itu hingga mempersulit wanita yang ia cintai setengah mati ini.

"Jeslyn, percaya lah pada ku, jika kau takut akan ancaman Louis, aku akan melindungi mu, bahkan jika itu nyawa, aku siap berkorban, asalkan kita bisa bersatu."

Ah, kata-kata yang Dareen keluarkan sangat lah manis, namun Jeslyn masih bisa berpikir logis, ia tak ingin salah mengambil langkah karena godaan yang Dareen berikan.

"Tidak Dareen, jangan sekarang, 1 tahun lagi, tunggu aku jika kau ingin."

"Tap-"

"Apa yang kalian bicarakan?" Suara Louis tiba-tiba terdengar mencuat kasar, lelaki itu telah berdiri kaku dihadapan Dareen dan Jeslyn, yang mana membuat atmosfer diantara mereka terasa sedikit memberat.

Dareen berdiri, ia menatap Louis datar, "Bukan urusan mu." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, ia memilih untuk pergi, tak ingin berdebat lebih lanjut lagi.

Karena pasti nya Louis tidak akan jujur, hanya mendapat jawaban Jeslyn untuk menunggu selama 1 tahun saja sudah membuat hati Dareen sedikit lega, berarti pernikahan kedua nya tak sehat, karena hanya akan bertahan selama 1 tahun?

Dareen hanya cukup sabar untuk menunggu.

"Apa yang kau bicarakan?" Louis berbalik untuk bertanya pada Jeslyn, namun wanita itu malah tersenyum tanpa dosa dan berlari menuju kamar mandi.

Meninggalkan Louis yang terpaku binggung, melihat punggung Jeslyn menghilang setelah pintu tertutup rapat.

1
tari
thor up yang rajin dong
tari
thor up yang banyak dong
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!