Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberikan pelajaran
Begitu mobil Zayn berhenti di depan rumah Hasha, Hasha bergegas turun dan berlari masuk ke dalam rumah tanpa menatap Zayn sama sekali.
Lelaki itu sendiri hanya mengangkat bahu cuek lalu meninggalkan rumah tersebut. Ada hal penting lain yang harus dia urus sekarang.
Hasha membanting dirinya ke kasur dan membenamkan kepalanya erat-erat di bantal. Ia ingin menangis karena Zayn ternyata ingat semuanya.
Bagaimana ini? Bagaimana kalau Zayn mengancam akan melapor ke orang tuanya? Mereka pasti kecewa kalau tahu. Terutama papanya.
Kamu sangat bodoh Hasha. Kenapa bisa mabuk sih malam itu?
Tapi bukan salahnya juga. Jelas-jelas Sindy bilang itu hanya jus, jadi tanpa curiga dia pun minum. Namun setelah minum tubuhnya malah kepanasan dan kepalanya pusing. Hasha sudah tidak ingat apa-apa lagi lagi selain kenyataan kalau dirinya sudah berhubungan intim dengan Zayn dalam kamar hotel yang remang-remang. Dia bahkan sempat menikmatinya.
Ahh ... Ini sungguh gila.
Sudah satu minggu ini Hasha terus menelpon Sindy untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi malam itu, dan kenapa dia bisa bersama Zayn dalam kamar hotel. Namun nomor Sindy sudah tidak aktif lagi. Hasha tidak tahu mau mencarinya kemana.
"Dek,"
Hasha membalikan badan dan melihat abang keduanya sedang berdiri menatapnya dari samping tempat tidur.
"Kenapa bang?" ia bangun dari tidur-tidurannya. Suho ikut duduk di sebelahnya.
"Kamu kenapa? Tadi abang liat wajah kamu kayak lagi ada masalah." pria yang memiliki sifat paling hangat di rumah ini bertanya seraya mengamati adik kesayangannya.
Suho juga merapikan anak rambut Hasha yang berjatuhan di depan wajahnya. Hasha sangat dekat dengan kedua abangnya. Tapi kalau curhat, biasanya dia selalu curhat pada Suho. Karena abang Suho-nya ini yang paling bisa di percaya buat menyimpan rahasia. Nggak ember dan jahil kayak abang Flynn.
"Mau cerita ke abang?" gumam Suho. Bertanya tapi tidak memaksa.
Hasha menggeleng. Dia tidak bisa cerita masalah dirinya yang sudah tidur dengan Zayn. Memalukan, dan abangnya pasti akan marah besar. Tidak, tidak.
"Nggak ada masalah apa-apa kok bang, Hasha cuman capek aja bekerja seharian ini. Dan sedikit nggak mood." ucap Hasha. Suho percaya-percaya saja.
"Bang Suho nggak masuk kerja?" gadis itu bertanya, mengganti topik.
"Abang cuti hari ini."
"Oh."
Lalu pembicaraan berakhir begitu saja karena mama mereka tiba-tiba memanggil mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di tempat lain,
di sebuah gedung terbengkalai, Zayn duduk berhadap-hadapan dengan dua manusia dewasa. Laki-laki dan perempuan. Kedua orang tersebut terikat di kursi.
Yang perempuan namanya Sindy, teman yang sedang di cari-cari oleh Hasha, sedang yang laki-laki adalah orang yang hampir memperkosa Hasha malam itu. Kalau saja Zayn tidak datang tepat waktu, mungkin Hasha sudah dibabat habis oleh laki-laki brengsek ini.
Zayn menatap bergantian keduanya dengan sorot mata yang teramat sangat dingin. Lelaki itu sekilas tampak seperti pembunuh berdarah dingin.
"Anda siapa? Kenapa menculik dan mengikat kami di sini?" tanya Sindy memberanikan diri. Awalnya saat pertama kali ia melihat ketampanan Zayn, ia tertarik. Belum pernah ia bertemu laki-laki setampan Zayn secara langsung. Tapi sosok pria itu ternyata tidak biasa.
"Agkkk!" laki-laki yang di ikat di sebelahnya berteriak kesakitan. Cindy kaget melihat Zayn menginjakan kakinya kepada laki-laki itu. Tanpa rasa kasihan, iris matanya persis seorang pembunuh berdarah dingin. Kini menatap Sindy.
Wanita itu menelan ludah.
"Kau yang memasukan obat perangsang itu?" suara pria itu sangat rendah.
"M ... Maksud anda?" Sindy pura-pura tidak mengerti. Zayn mencengkeram dagunya kasar, kuku-kuku jarinya menekan daging wanita itu hingga Sindy kesakitan luar biasa. Ia merasa dagunya luka akibat cengkeraman kasar lelaki menakutkan tersebut.
"Aku memeriksamu brengsek, kau dan Hasha teman dekat. Lalu kenapa kau melakukannya? JAWAB AKU!" Zayn berteriak nyalang. Sindy sampai gemetaran. Perempuan itu ketakutan sekali.
Tangan Zayn sudah terlepas dari dagunya. Namun sekarang Sindy melihat seorang laki-laki di belakang Zayn menyerahkan sebuah tongkat bisbol ke pria itu.
"Ini bos," Zayn mengambil benda tersebut. Raut wajahnya kembali datar. Terlihat tak ada emosi sama sekali. Namun raut seperti itulah yang paling menakutkan.
Zayn pun mengangkat tinggi-tinggi benda itu dan bersiap-siap melayangkan ke ...
"Arghhh!" Sindy menutup mata kuat-kuat dan memekik kencang. Ia pikir dirinya yang akan dipukuli oleh benda itu. Ternyata tidak, bukan dia. Tapi laki-laki di sampingnya.
Darah segar keluar dari kepala laki-laki itu. Sindy makin ketakutan. Ia tak tahu ada hubungan apa Hasha dengan laki-laki kejam ini, tapi sekarang dia menyesali perbuatannya yang berniat jahat ke Hasha.
"Tuan, ampuni saya tuan. Waktu itu saya lalai. Saya gelap mata sesaat karena di suruh laki-laki ini. Mohon ampuni saya tuan." suara Sindy sangat ketakutan. Takut nyawanya akan dihilangkan oleh lelaki itu.
Zayn tersenyum sinis. Tidak asyik. Orang-orang penakut ini sama sekali bukan lawannya. Amatiran. Tapi karena mereka berani menyentuh wanitanya, tentu dia harus memberi mereka pelajaran.
Zayn adalah laki-laki kejam. Di dunia bisnis, ia terkenal sangat beringas. Laki-laki dewasa dua puluh sembilan tahun ini sangat ditakuti oleh banyak orang. Namun kemampuannya di akui. Banyak pemberitaan tentangnya yang diangkat oleh media. Terutama tentang perusahaan baru yang dia bangun lima tahun lalu di Swiss. Sekarang telah menjadi salah satu perusahaan ternama.
Setelah sembilan tahun meninggalkan negara kelahirannya, Zayn memutuskan kembali. Hanya untuk melihat wanitanya yang tumbuh dewasa secara langsung. Selama ini Zayn hanya bisa lihat lewat foto-foto yang dikirimi oleh anak buahnya. Dam dia tidak tahan lagi untuk melihat langsung.
Namun begitu sampai bandara, dia dihubungi oleh anak buahnya dan mendengar kabar ada orang yang berniat buruk terhadap wanitanya. Zayn pun dengan panik bergegas ke hotel tempat wanitanya berada dan mendapati Hasha mau dibawa oleh seorang laki-laki brengsek, laki-laki yang berada di depannya sekarang ini.
Setelah dia periksa, Hasha dalam pengaruh obat perangsang.
Zayn sangat marah. Itulah sebabnya dia tidak akan membiarkan orang-orang yang berniat buruk pada Hasha bebas begitu saja tanpa menyiksa mereka. Berani menyentuh miliknya? Langkahi dulu mayatnya.
Hasha hanya bisa disentuh oleh pemiliknya. Dan itu adalah dirinya sendiri.
"Bruno!"
"Iya bos?"
"Urus mereka. Berikan obat mandul pada wanita ini sebelum melepaskannya. Biar dia tahu apa akibat dari perbuatannya." setelah memerintahkan anak buahnya, Zayn pun berbalik pergi.
Sindy panik. Dia menangis. Dirinya tidak mau mandul, laki-laki mana yang akan menikahinya kalau tahu dia mandul.
"Tuan, jangan tuan! Tolong ampuni saya tuan!" teriak Sindy histeris. Sementara lelaki yang diikat bersamanya sudah pingsan sejak dipukuli tadi.