"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 berdebat
Dan disinilah mereka saat ini, di apartemen yang lama milik Fina sendiri, Fina terlihat sangat kesal kepada Deril yang saat ini sedang duduk di sofa diruangan itu sembari melamun
"sayang, ayo kita cari apartemen baru aku tidak mau tinggal disini, malu sama orang orang sini, masak balik lagi ke apartemen yang kecil begini, kamu kan punya banyak uang" ucap Fina
"masalahnya tidak segampang itu sayang, aku tadi berdebat dengan papa dan dia sangat marah setelah mengetahui aku menginap disini waktu malam pertama aku dan wanita kampungan itu"
"kamu yang menyuruh aku untuk datang dan tidur di apartemen itu untuk beberapa hari, dan ini akibatnya, papa mengusir kamu dari apartemen itu, aku tidak bisa mengelak tuduhan itu, karena papa punya bukti semuanya"
"aku kan sudah bilang kepada kamu Fina, sabar sebentar aku akan menikahi kamu tapi nanti, kamu tidak sabar, malah kamu merasa menang, dengan bisa membuat aku tidur disini, ketika malam pertama aku dengan wanita itu" ungkap Deril
"jadi kamu menyalahkan aku? kan kamu juga mau menginap di apartemen itu, jangan main salahin aku dong, aku tidak terima" balas Fina dengan sengit
dia sangat jengkel saat ini, karena diusir dari apartemen mewah yang sudah dia tempati 2 tahun ini, ditambah lagi dia juga disalahkan oleh Deril, masalah menginap beberapa hari di apartemen itu
"memang kenyataannya begitu, gara gara kamu semua rencana aku berantakan, kalau sudah diusir begini akan susah untuk membuat papa percaya lagi" ucap Deril
"kamu kan punya uang,ya sudah pakai uang kamu saja, untuk kita pindah ke apartemen yang baru,pokoknya aku tidak mau disini" ucap Fina
"semua fasilitas aku sudah di cabut oleh papa, mobil saja juga ditarik tadi aku kesini naik taksi, semua berantakan aku pusing mau apa sekarang" ungkap Deril
"semua fasilitas kamu dicabut? Tapi kamu masih menjabat dikantor kamu kan, jangan bilang kamu juga dipecat oleh papa kamu" tukas Fina penasaran dengan apa yang terjadi dengan Deril saat ini
"aku juga sudah di pecat papa, kerjaan aku diganti oleh Roni, sekarang aku tidak punya apa apa lagi, semua karena keegoisan kamu yang cemburu kepada wanita itu, kamu mendesak aku untuk meninggalkan nya dimalam pertama setelah pernikahan kami"
"memang aku kesal dan aku juga mau saat kamu merajuk menyuruh aku ke apartemen, seharusnya kamu kan bisa berpikir jernih, jangan hanya karena cemburu kamu melakukan ini semua, dan sekarang kamu sudah lihat hasil dari kecemburuan kamu"
"aku walaupun bermalam di kediaman kami, aku juga tidak mau tidur sekamar dengannya, aku kan sudah bilang kepada kamu, tapi kamu tidak percaya, dan menyuruh aku untuk datang ke apartemen" ungkap Deril, Fina terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Deril
Memang saat itu dia mengancam Deril untuk datang ke apartemen, karena rasa cemburu Fina kepada wanita yang menjadi istri Deril, sekarang Fina baru menyesali perbuatannya itu, tapi sudah terjadi mau apa lagi
"terus sekarang kita bagaimana, aku jadi bingung" ucap Fina
"aku mau tinggal disini dulu sayang sampai aku mendapatkan pekerjaan setelah itu baru kita menikah" balas Deril
"haah kamu mau tinggal disini, apa tidak salah sayang?" tanya Fina
"iya, karena malas balik ke kediaman ku sama wanita itu" balas Deril
"kamu mau kerja apa, mobil juga sudah tidak ada, apa yang bisa kamu lakukan, semua fasilitas kamu sudah dicabut" tukas Fina
"jadi kamu menolak aku, untuk sementara tinggal disini" ucap Deril
"bukan menolak sayang, kamu kan punya rumah terus kenapa mau tinggal disini, lagian aku kalau begini juga susah, kamu sudah tidak kerja, kalau aku keluar rumah untuk bekerja kamu akan tinggal sendirian disini" ungkap Fina
"terserah kamu Fina, aku capek aku mau istirahat sebentar, setelah ini mari kita bicarakan lagi" tukas Deril yang saat ini malas berdebat karena dia lagi bingung dan kesal
"kamu dikamar yang sebelah dulu saja sayang, aku mau beres beres barang dulu dikamar satunya lagi" terang Fina
Deril hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan masuk ke kamar yang lebih kecil, dia mau istirahat sebentar, setelah itu baru akan memikirkan apa yang akan dia lakukan lagi kedepan nya
"huhh bagaimana ini, Deril sudah diusir sama orang tuanya, terus bagaimana dia mau menghidupi aku, untuk diri sendiri saja dia tidak mampu, apes banget sih hidup ku"
"lagian Deril menginap disini harusnya dia sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan oleh tuan Bramantyo, kalau sudah begini, apa yang harus aku lakukan" gumam Fina dalam hati
Sedangkan Deril dikamarnya termenung, tadi dia melihat sikap Fina yang keberatan kalau dia mau tinggal sampai dia menemukan pekerjaan yang baru,
"mungkin karena kami belum menikah jadi dia keberatan kalau aku tinggal disini, tapi kemaren kemaren malah Fina yang mengajak ku untuk tinggal bersama nya, apa dia takut hidup susah karena aku sekarang sudah tidak punya apa apa lagi" gumam Deril dalam hatinya
Lalu Deril teringat sahabat nya Roni yang saat ini pasti sudah mengganti kan kedudukannya di kantor
"mending aku telpon dia sekarang saja, aku mau ke apartemen Roni, dari pada disini membuat kepala mau pecah rasanya, apalagi melihat wajah masam dari Fina"
"yang penting Fina sudah tinggal di dirumah sendiri dengan aman, aku lebih tenang saat ini setidaknya urusan ku dengan Fina selesai, untuk kedepan nya bagaimana nantinya saja" ucap Deril
"roni, aku mau ke apartemen kamu sekarang, Fina sudah diusir dan sekarang dia sudah di apartemen nya yang lama" pesan Deril pada Roni yang saat ini sudah berada di dalam ruangannya sendiri
"kau bikin masalah apa Deril, sampai tuan bramantyo semarah itu, kau sudah aku kasih nasehat malah kau cuekin, dan kau sekarang sudah lihat kemarahan tuan Bramantyo seperti apa"
"oke kau datang saja ke apartemen ku, kau boleh istirahat disana, nanti malam kita ketemu, banyak yang harus aku bicarakan dengan kamu , masalah yang sekarang kau hadapi" ungkap Roni
"siap, aku jalan sekarang terim kasih Roni" balas Deril fan segera Deril pergi dari apartemen Fina
Deril menghampiri Fira yang termenung di dalam kamarnya, dia memikirkan bagaimana kedepannya hidup yang akan dia jalani, karena dia sudah terbiasa hidup mewah sedangkan saat ini Deril sedang bertengkar dengan papa nya
"sayang aku mau pergi dulu ada yang mau aku urus, kamu disini saja dulu, nanti aku pikirkan bagaimana baiknya" ucap Deril
"iya sayang, janji ya aku tidak mau tinggal disini lagi" balas Fina
.smg yg trbaik ya rayya