LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
LL 18
"Kau tak punya game, Louis? Semacam playstation," Tanya Lune yang mulai bosan menunggu malam tiba karena Louis tampak sibuk dengan laptopnya sejak tadi.
"Tidak, itu hal yang membuang -buang waktu," jawab Louis.
"Aku bosan. Hidupmu membosankan. Tak ada karaoke di sini. Tak ada game. Tak ada apa pun yang menyenangkan di sini," sahut Lune merebahkan tubuhnya di sofa.
Louis tak menjawab apa pun dan tetap fokus dengan pekerjaannya.
Lalu Lune beranjak dari sofa dan mengelilingi penthouse mewah milik Louis.
Lune melihat foto keluarga Louis yang terpasang di dinding.
"Keluargamu sangat besar sepertinya," kata Lune.
"Pasti senang rasanya. Aku hanya berdua bersama Lana. Aku ingin punya adik laki laki dulu. Tapi mommy tak mengabulkannya. Aku lebih suka bergaul dengan laki laki tapi daddy sangat melarang keras hal itu. Terkadang berteman dengan wanita sangat membosankan kecuali Jenna. Dia sealiran denganku," kata Lune panjang lebar meskipun mungkin Louis tak mendengarkannya.
"Wanita terlalu banyak drama dan aku tak suka itu. Contohnya Claire. Entah mengapa dia mendiamkanku beberapa hari ini. Membingungkan. By the way kau teman pria pertamaku. Daddy mengawasiku di kampus dan selalu tahu aku berteman dengan siapa. Semoga saja Claire yang bermulut ember dan mengatakan tentangmu pada daddy," lanjut Lune sambil melihat ke arah foto foto yang terpasang di dinding itu.
"Kau akan diusir dari rumah jika daddy mu tahu?" Tanya Louis akhirnya.
"Mungkin saja. Tapi aku punya uang darimu kemarin. Jadi aku akan kabur lalu menyewa apartemen murah dan kecil," jawab Lune.
Louis tertawa mendegar gagasan konyol itu.
"Kau benar benar masih anak kecil. Tubuhmu saja yang seperti orang dewasa, tapi kau sangat kekanakan," sahut Louis.
"I don't care. Tertawalah, aku tak masalah dengan hal itu," jawab Lune cuek.
"Ah ya, jangan canggung denganku. Anggap saja aku laki laki jika kau lebih nyaman seperti itu," kata Lune.
"Oh God, kau memang sedikit tak waras," jawab Louis.
"Hmm, hina aku semaumu. Aku sudah biasa mendengar hal itu karena memang tak ada yang bagus dariku," kata Lune.
"Aku tak menghinamu," sahut Louis.
Lune tak menjawab dan mengambil album foto di rak buku.
"Siapa yang menyimpan album album foto ini?" tanya Lune.
"Mommy," jawab Louis.
Lune duduk di atas lantai dan mulai membuka album itu satu persatu.
"Banyak laki laki di dalam keluargamu dan semuanya tampan," gumam Lune sambil membalik balik album foto.
Louis hanya diam dan kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Hingga setengah jam kemudian, Louis melihat Lune tertidur di atas karpet dengan album foto yang masih terbuka.
"Gadis ini benar- benar bar- bar. Ya, dia memang cocok terlahir sebagai laki laki," gumam Louis dan mengambil selimut lalu menutup tubuh Lune agar tak kedinginan.
*
Malam menjelang, meskipun begitu langit masih tak terlalu gelap.
Lune terbangun setelah tidur cukup lama. Dan dia tak menyadari hal itu.
Dia beranjak duduk dan melihat tak ada Louis di ruangan itu. Kepalanya mulai pusing dan tubuhnya seperti demam.
Lune memegang keningnya dan merasakan panas.
Lalu wanita itu menuju ke dapur dan mengambil air. Lune meminum banyak air karena merasa tenggorokannya sangat kering.
Setelah itu, Lune mengelilingi penthouse dan tak menemukan Louis sama sekali. Hingga akhirnya Lune memutuskan untuk pulang sendiri karena sudah malam.
Lune menulis sesuatu di kertas dan menempelkannya di magnet kulkas milik Louis. Lalu dia keluar dari penthouse.