Matilda seorang bad girl di sekolah barunya, dia harus menelan kenyataan pahit tentang fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sampai dia mengenal bad boy yang di kenal kejam di sekolah barunya, sialnya orang itu justru yang memberi fakta perceraian kedua orang tua nya.
Sempat berlika-liku untuk mencari tahu faktanya, sampai akhirnya Matilda mengetahui sifat asli ayahnya seperti apa.
Ya, ayah nya sendiri yang membuat hubungan orang tuanya hancur.
Seiring waktu berjalan, mereka akhirnya saling cinta dan bersatu untuk menumpas ketidakadilan yang di lakukan oleh ayah nya Matilda.
Bagaimana kisah percintaan mereka? apa ada orang ketiga di antara mereka? bisakah mereka bersama menegak keadilan? dan bagaimana caranya? ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
Tak disangka dan tak di duga-duga, Apit datang ke kantin bersama Matilda di saat waktu yang bersamaan.
Menimbul keheranan pada diri Frisca saat itu yang sudah memesan mie ayam sesuai pesanan Matilda.
"Loh kok, lu bareng cowok itu kesini?" Tanya Frisca.
"Gak tau fans kali main ikut-ikut bae tanpa ngomong apa-apa" Alibi Matilda.
Apit berdecak lalu dia segera menjumpai Ilham yang sudah menunggu nya dari tadi.
Frisca membisik Matilda "Curiga deh sama cowok itu kayaknya mau berbuat hal aneh ke lu"
Matilda menoleh ke Apit sejenak, kemudian dia menjawab bisikan Frisca "Si Limbad ga mungkin lakuin hal sejahat itu kok"
Frisca sedikit tertawa tertahan "Anjir lu gue mau ketawa sumpah, asal nyebut orang seenak nya aja"
Tiba-tiba Regan datang menjumpai Matilda saat ditengah-tengah mereka bergosip.
"Hay" Sapa Regan
Matilda bersikap biasa, siapa sangka Frisca malah jatuh cinta padanya.
"Ganteng banget" Kata Frisca bergumam
"Siapa?" Regan terhentak.
Sebelum Frisca menjawab, Matilda lebih dulu mentukas omongan nya
"Hallo Regan" Sapa Matilda.
"Oh iya lu pulang ada waktu gak Til?" Tanya Regan.
Apit yang lagi santai makan nasi campur bersama Ilham sedikit terhentak dengan omongan nya, memilih untuk menguping terlebih dahulu.
"Eh dia namanya Regan ya?" Tukas Frisca.
"Iya kenalin gue Regan murid kelas 9 IPS 2"
"Oh, iya gue Frisca dari kelas 9 IPS 1"
Frisca dan Regan akhirnya mereka berkenalan, pada saat Regan berkenalan dengan Matilda kemarin, Frisca fokus ngebucin saat itu sama Apit di samping meja makan nya.
Bahkan dia sedikit mendengar omongan mereka saat itu, kemudian dia menanyakan nya kembali.
"Anak basket ya?"
"Mau gue semangatin ga kebetulan gue anak cheer"
Matilda mentukas obrolan "Fris, gue mau masuk cheer dong, gue sudah hampir sebulan engga main cheer lagi"
"Oh iya, waktu kemarin lu bilang mau masuk cheer ya gue lupa, nanti deh gue omongin ke pembina club"
Perkataan Frisca membuat Matilda makin semangat, namun Regan terus menanyakan tentang waktu luang nya ke Matilda.
"Pulang sekolah nanti ke mall yu til" Ajak Regan.
"Oh boleh, nanti sekalian gue ajak Frisca juga ya" Kata Matilda.
Frisca menggeleng kepala "Engga bisa gue ada latihan cheer nanti sore"
"Kalau gitu nanti kita ke mall nya berdua aja ya sama lu Til? Gue traktir lu makan nanti" Kata Regan.
Apit melabrak, menggebrak meja makan mereka tiba-tiba "Sapa yang suruh lu ngajak cewek gue seenak nya"
Matilda terbelalak "HAH, Lu tuh ya pacar bukan, kekasih bukan, suami bukan, kita cuma sebatas mantan, lu ga berhak atur gue mau main sama siapa aja!" Amuk Matilda.
Frisca melerai pertikaian, membawa Matilda menjauh dari kantin "Sabar Til sabar" Katanya sambil mengelus punggung gadis itu.
"Emang tai tuh cowok, main atur-atur hidup gue, emang dia siapa coba?" Ketus Matilda.
"Ya kan sebelum lu kesini, gue malah lebih parah, setiap hari kena siksa" Frisca mengadu.
Matilda mengalihkan pandangan menatap Frisca dengan kedua alis terangkat "Serius lu beb?"
"Iya, coba tanya ke Diora kalau ga Alena"
Obrolan itu berlangsung singkat, setelah Apit datang menghampiri nya.
"Matilda tunggu" Pekik Apit berlari
Dua gadis itu kompak menoleh ke belakang, dan kompak juga mengerut kening.
"Kenapa lu nyusul gue!" Seru Matilda.
"Kalian berdua ngapain sih main ninggal-ninggal" Jawab Apit berwajah datar.
"Lah kok" kata Frisca yang bingung "Emang nya kenapa kalau ditinggal?" Sambungnya
Lagi-lagi Apit langsung menggeret Matilda pergi dari Frisca, namun Frisca disini mengikuti mereka dari belakang.
Sampai di atas rooftop, Apit memohon ke Matilda untuk tidak masuk ke dalam ajakan nya Regan.
"Kesini lagi?" Gumam Matilda mengalihkan pembicaraan.
"Iya kenapa? ga suka sama tempat ini?" Jawab apit
"Lu kenapa sih selalu aja larang gue, dari dulu juga sama, sekarang juga gada perubahan sama sekali dari diri lu" Protes Matilda.
"Gue ga suka sama cowok itu asal ngajak lu seenaknya aja" Kata Apit
"Lah siapa lu larang gue, terserah dong mau main sama siapa aja" Protes Matilda kembali.
"Pokoknya kalau lu nekat pulang main ke mall sama Regan, gue bakal habisin Regan" Ancam nya.
"Astaghfirullah Apit cukup" Kata Matilda mulai keluarkan air mata.
"Apa salahnya gue mau main sama siapa aja, terus juga lu tidak ada ikatan apa-apa lagi ke gue" Rengek Matilda.
"ADA" Elak Apit.
"APA!!" Ketus Matilda.
"Lu lupa nyokap lu ada dirumah gue, terus bokap gue nikahan nyokap lu, sekarang kita jadi saudara tiri" Jawab Apit.
Kita mengarah ke Frisca yang sedang fokus menguping, mendadak kedua matanya membulat seperti bola pingpong dengan kedua telapak tangan menutup mulut karena tidak percaya.
Balik ke arah Matilda yang ingin menjawab "Ga peduli sumpah, ga nyokap, engga bokap sama-sama anehnya. cuma masalah sepele jadi begini, dan untuk lu pit tolong jangan ngatur-ngatur gue lagi" Rengeknya.
"Gue tau lu masih suka sama gue, tolong jangan tinggalin gue lagi, sudah cukup penantian 3 tahun gue nunggu lu" Kata Apit yang berharap.
"Suka?" Kata Frisca yang tiba-tiba keluar dari balik pintu.
Matilda menoleh ke Frisca dan berjalan pelan ke arahnya "Jangan ditanggapin, cuma mau buat drama aja dia" Kata Matilda yang kesal langsung menggandeng lengan Frisca untuk menjauh.
"Gue serius" Kata apit menghentakan langkah kaki mereka.
Matilda menghela nafas panjang kemudian berdecak "Frisca? Lu katanya sering di siksa sama cowok itu selama gue di luar kota?"
"Hah, jadi lu ceritakan semua ke Matilda?" Kata Apit seakan ingin marah ke Frisca.
"DIAM JANGAN MENYELA PEMBICARAAN!!" Amuk Matilda.
"I-iya gue sengaja buat lindungi lu dari cowok brengsek itu Til, gue juga yang buat Pak Burhan bawa lu ke luar kota dan sekolah disana" Kata Frisca dengan pengakuan nya.
"Maksut lu apa ya cowok brengsek?" Protes Apit tidak terima karena merasa tersindir.
"Lu bisa diam ga" Tukas Matilda.
Keadaan semakin kacau setelah Frisca bilang "Gue rela pasang badan demi sahabat gue biar tidak kesiksa oleh cowok itu, gue tau dari dulu sifat Apit suka mengekang"
Matilda mengerut kening kembali "Ga perlu lu lindungi gue seperti itu, lu salah, kalau lu lakuin itu, sama aja lu khianati gue Fris" Elaknya.
"Tapi beneran Til, gue selama pacaran sama Apit engga ada perasaan apapun" Jawab Frisca.
"Cukup kalian berdua, kalian juga sama aja brengseknya" Elak Apit
"Brengsek kata lu?" Tukas Matilda menghampiri Apit dengan aura angkernya.
Diora dan Alena tiba-tiba datang di waktu yang tepat "Aduh kalian kita cari rupanya disini" Tukas Alena.
Diora mengerut kening melihat wajah mereka yang penuh emosi "Ada apa sama kalian semua?"
Frisca tiba-tiba menangis karena tak kuat menahan semuanya masalahnya.
Matilda membalik badan setelah mendengar suara rengekan dari Frisca.
"Kan semua gara-gara lu apit, cepat lu pergi dari sini" Perintah Matilda.
"Janji ya lu ga pergi sama cowok itu" Jawab Apit.
"Iya janji, ya allah masih aja dibahas, pergi ga" kata Matilda sambil melepas sepatu yang membuat apit berlari meninggalkan rooftop.
"Matilda maafin gue, gara-gara gue semuanya jadi gini, niat gue mau jauhin lu, malah lu semakin dekat sama Apit, gue ga percaya kalau kalian jadi saudara tiri" Curhat Frisca dengen cecegukan.
Alena dan Diora menghampiri sambil memeluk sayang ke Frisca.
Matilda berdiri menoleh ke tiga teman nya, langsung jalan membawa teman-teman nya untuk kembali ke kelas.
JADE ( Who Stole My Virginity )