AKU YANG TERSISIHKAN

🥰🥰🥰🥰 Terima kasih sudah mampir di karya aku ... Mohon dukungan nya ya .. Atau kalau punya ide gimana kelanjutan ceritanya .... Boleh ditulis di kolom komentar.

Feby kaget ketika ibu nya memberitahu kalau Fadly tidak pulang. Feby mencoba menenangkan ibu nya dan ayah nya kalau Fadly pasti baik-baik saja . Padahal dia sendiri marah pada Fadly kenapa harus membuat semua orang di rumah panik . "Dasar anak nakal " Batin nya .

"Ayah , ibu kalau kak Fadly tidak mungkin hilang tapi dia paling masih nongkrong sama teman-teman nya. Jangan terlalu khawatir kak Fadly sudah besar kok ... Feby juga sudah besar " canda Feby pada kedua orang tua nya.

Sementara di rumah Aya mereka bertiga masih sibuk mengerjakan nasi box untuk berbagi nanti .

"Kak , Ayah sama ibu tahu kalau kakak kesini?" tanya Aya lada kakaknya Fadly .

" Nggak deh , soalnya kakak nggak bilang kalau mau kesini ... Kenapa memangnya?" jawab Fadly.

Aya yang mendengar itu spontan marah kada kakak nya itu . Kenapa tidak pamitan dan omelan lain nya.

Ketika Aya menanyakan apakah Orang tua mereka sudah menghubungi Fadly atau Fadly sudah menghubungi mereka. Jawaban Fadly membuat Aya makin ngomel pada kakak nya itu.

"Kak, sudah kabari ayah dan ibu kalau begitu?"

tanya Aya.

"Belum , kan hp ku low bat dek .... Itu lagi di cas " jawab Fadly tanpa dosa.

"Kakak ini, Ayah sama ibu pasti khawatir. Kakak ngilang gitu aja . Heran deh siapa yang ngajarin si acara minggat kaya gini . Kayaknya kakak mulai salah pergaulan deh ... Atau salah minum obat mungkin ?" omel Aya lada Fadly .

"Dek , kamu kalau ngomel udah mirip emak-emak lagi ngamuk ..... Kaya ibu kita kalau ngomel " ucap Fadly sambil tertawa.

Aya memutuskan untuk menghubungi Ayahnya . Ayah dan ibu nya pasti khawatir karena Fadly

belum pulang dari semalam.

**Panggilan tersambung ****

"Assalamualaikum yah........" ucap Aya .

"Waalikumsalam nak , Ada apa Ya .. Tumben telfon ayah duluan?" tanya Ayahnya.

"Yah, Aya cuma mau bilang . Kalau kak Fadly disini . Kayaknya dia mimpi sambil jalan yah.. Pagi-pagi banget tadi sampai sini . Jadi Ayah dan Ibu tidak perlu khawatir ya ... Kak Fadly selamat sampai sini" Ucap Aya yang memberitahu Ayah nya.

Aya kembali melanjutkan pekerjaan nya . Pak Bagus juga sudah memberitahu istri nya dan Feby kalau tidak perlu mencari Fadly lagi.

Karena Fadly sudah sampai di kota B .

Bu Rini kaget , kenapa anaknya bisa tiba-tiba di kota B.

Tapi setidaknya mereka tahu kabar Fadly. Biarkan saja dia sampai ke kota B. Yang terpenting dia tidak membuat kerusuhan atau hal negatif lain nya.

Aya dan Namira serta Fadly sudah selesai membungkus semua box nasi .Mereka bersiap untuk keluar dan membawa serta membagikan nasi box itu di daerah sekitar pasar dan terminal .

Ketika mereka keluar .... Kebetulan Gibran dan kedua orang tua nya juga baru saja datang .

Menggunakan dua mobil . Gibran sendiri dan orang tua nya di mobil yang satu nya .

" Mama... Papa...." panggil Namira sambil berlari memeluk orang tua nya.

" Apa kabar Nam Nam ?" tanya mama nya .

Mereka berpelukan dan melepas rindu. Tak lupa Namira memperkenalkan Aya dan Fadly pada orang tua nya .

"Kebetulan kakak kemari kami butuh bantuan mu wahai kakak ku tersayang !!" ucap Namira dengan nada yang di buat-buat.

" kenapa si Nam , ngomong nya biasa aja deh .... Jadi geli gw..."

Aya, Fadly dan Namira akhirnya di bantu oleh Gibran untuk mengangkut Nasi box itu . Gibran dan Fadly di dalam satu mobil beserta semua box makanan sedangkan Aya dan Namira ikut di mobil orang tua Namira.

" Mah, Aya boleh ya nginep di rumah kita atau Nam Nam yang sering nginep di rumah Aya aja deh ?" Ucap Namira.

" Mama gimana Aya nya saja sayang , kalau orang tua Aya mengijinkan . Mama sama papa ok..ok saja " ucap mama Namira.

Namira ingin memberitahu mama nya tentang keadaan Aya , tapi di urungkan.

Namira takut Aya akan tersinggung .

Mereka sampai dimana tempat yang mereka tuju untuk membagikan makanan itu sebelumnya .

Untuk Aya ini sudah biasa tapi untuk Namira dan keluarga nya ini sangat istimewa.

Mama Namira diam-diam membatin "Ternyata masih ada gadis sederhana yang peduli pada sesama, pasti orang tua nya mendidik nya dengan sangat baik " batin Mama Namira kita sebut saja namanya bu Niken dan Papa Namira pak Raffi .