IG@THALINDALENA
"Aku mohon padamu!! Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini!" pinta pengantin wanita kepada Lara yang dia tarik ke sebuah kamar hotel.
"Nona Sierra, bukankah Anda dan Tuan Lio sudah berpacaran cukup lama? Tapi kenapa sekarang Anda..." ucapan Lara terjeda ketika Sierra melepaskan cincin pertunangannya, lalu menyematkannya ke jari manis Lara dengan paksa.
Lara berusaha melepaskan cincin berlian itu, akan tetapi Sierra melarangnya.
"Cincinnya sangat pas dari jari manismu, tinggi, dan postur badan kita sama, bahkan kulit kita sama, jadi aku mohon gantikan aku sebagai pengantin wanita!" mohon Sierra seraya melepaskan gaun pengantinnya dengan cepat.
"Maaf, Nona, aku tidak bisa!" Lara mundur, dan ingin keluar dari kamar hotel itu, tapi langkahnya terhenti saat mendengar ancaman Sierra.
"Aku akan bunuh diri jika kau tidak mengikuti perintahku!!!!"
Lara terpaksa menjadi pengantin pengganti. Hidupnya hancur dan penuh derita setelah menikah dengan Achelio.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Sudah 1 minggu Lio tidak pulang ke London.
Lara berpikir kalau Lio tengah bersenang-senang dengan Sierra. Dan hal itu sama sekali tidak mengganggu pikiran Lara, meski dirinya sudah menjadi istri sah pria tersebut. Justru sebaliknya, dia merasa tenang, dan damai karena tidak adanya pria mengerikan itu di rumah ini.
Selama 1 minggu ini Lara mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Bahkan membantu pekerjaan pelayan lain dengan suka rela, tanpa mengeluh sama sekali, meski dia tahu jika para pelayan di rumah itu selama ini tengah menggunjingnya.
"Lihatlah Lara, bukankah dia terlihat sangat menyedihkan? Seorang istri pengganti yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri."
"Iya, menyedihkan, tapi tidak untuk di kasihani! Dia pantas mendapatkannya karena sudah membuat Nona Sierra pergi dari Tuan Lio!"
"Kalian benar sekali! Sudah untung dia di tampung Tuan Lio di rumah mewah ini. Mungkin jika aku menjadi Tuan Lio, sudah aku tendang Lara dari rumah ini!"
Tiga pelayan saling berbisik sambil memperhatikan Lara dari kejauhan yang sedang memberi makan Spike di halaman belakang.
"Kalian sedang apa? Apa sedang menggosipkan Lara?" Danna merupakan satu-satunya pelayan yang bersikap baik dan lebih manusiawi ketimbang pelayan lain. "Meski Lara adalah istri yang tidak dianggap, tapi derajatnya lebih tinggi dari kalian!!" Danna membela Lara dari hujatan para pelayan itu.
"Sejak awal aku merasa heran, kenapa kau selalu membela Lara yang sudah jelas dia bersalah! Danna, jangan terlalu bodoh!" salah satu pelayan menekan pundak Danna sambil menatap tajam.
"Kalian yang bodoh!" balas Danna, tidak takut seraya menepis tangan pelayan itu dari pundaknya.
"Cih, sepertinya otak Danna sudah di racuni Lara! Kau akan menyesal karena terus-terusan membela Lara. Harusnya kau berada di pihak Nona Sierra!"
Tiga pelayan itu beranjak dari sana setelah puas memaki Danna. Geram sekali rasanya, karena Danna tidak pernah berada di pihak yang benar, pikir mereka.
Danna mengepalkan kedua tangannya erat. Geram juga dengan mereka yang terus-terusan menyudutkan Lara. Dia percaya kepada Lara tidak bersalah. Danna berusaha berpikir rasional dalam hal ini, dan bijak menyikapi, tanpa menyudutkan sana sini.
Di New York.
Arra tengah diliputi penyesalan yang begitu besar terhadap Lara. Ya, dia menyesal karena pernah berkata kasar kepada Lara tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
"Aku harus ke London. Aku tidak bisa berdiam seperti ini," ucap Arra pada suaminya.
"Lio sudah mengetahui kebenaran tentang Sierra. Biarkan dia sadar dan membuka mata bahwa Sierra tidak sebaik yang dia kira. Untuk saat ini biarkan Lara berada di sana. Lara adalah gadis yang baik, cerdas, lembut, dia adalah wanita tepat untuk Lio," sahut Carlos sangat serius.
"Tapi, Carlos, kau tahu sendiri bagaimana tabiat putramu itu. Dia tidak akan pernah bersikap baik kepada Lara!"
"Aku tahu, tapi aku yakin jika Lara pasti mampu menakhlukkan Lio." Carlos menjawab dengan penuh keyakinan.
"Semoga saja," gumam Arra dengan perasaan tidak karuan. Dia jadi mengingat masa kecil Lio dan Lara, mereka besarkan bersama di rumah ini. Kedua orang tuanya dulu adalah pelayan setia di rumah ini, tapi semenjak kedua Lara meninggal dunia, Lara melanjutkan pengabdian kedua orang tuanya pada keluarga Eugino.
Jangan lupa kasih vote dan like nya