Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.
Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.
Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.
Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur
Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.
Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Sahira melangkah dengan pasti masuk kedalam perusahaan tempat dia bekerja dan tak lupa dengan senyum ramah menyapa karyawan yang dia kenal.
"Pagi cantik." sapa bebarapa karyawan yang mengenal Sahira.
"Pagi juga semua." sahut Sahira dengan senyum manisnya.
"Senyum pagi ini secerah matahari pagi Ra." ujar si A.
"Bisa aja." kekeh Sahira.
"Sahira makin hari makin cantik ya." puji si B.
Dan di angguki dengan yang lain, memang makin hari Sahira memang makin cantik, maklum sekarang Sahira memakai perawatan mahal, beda saat dulu yang tampil apa adanya karena uangnya di berikan kepada keluarganya, hanya di sisakan untuk makan dan ongkosnya saja, bahkan bonus pun di berikan Sahira kepada mamanya.
"Tapi yang ngak berubah itu sifat Sahira, walau makin cantik tetap rendah diri, dan mau membatu teman teman yang kesusahan.
" Jangan berubah ya dek ya." rayu seorang karyawati yang memang lebih tua dari Sahira namun sangat menyukai Sahira karena kebaikannya.
"Makasih, kalian terlalu memujiku, nanti aku bisa terbang loh." kekeh Sahira malu.
"Hira! " panggil Seseorang dan menarik tangan Sahira saat melangkah memasuki devisinya.
"Maaf Pak, tolong lepaskan tangan bapak dari tangan saya." ujar Sahira sopan, dia tau siapa yang menariknya itu.
"Ini kamu Hira, kamu makin cantik saja." kagum Bima menatap Sahira tanpa kedip.
Yang ada di sekitar sana hanya menatap jengah kepada Bima, karyawan perusahaan itu tau bagaimana hubungan Sahira dan Bima, dan mereka juga tau Bima berselingkuh dengan adik Sahira.
"Kenapa? kenapa aku harus melepaskan tangan ku, dulu kamu senang aku rangkul." kekeh Bima tidak terima, mentang mentang sudah cantik, Sahira menolaknya begitu saja, ohh... Bima tidak Terima akan itu.
"Dulu mungkin iya, karena situ kekasih saya, tapi sekarang kita bukan siapa siapa lagi, dan satu lagi, anda harus ingat pak, di sini di perusahaan anda harus jaga etika anda." tekan Sahira menatap Bima tanpa takut.
Deg....
Jantung Bima berpacu tidak karuan, melihat tatapan menusuk dari Sahira, wanita cantik yang pernah menjadi kekasihnya itu, yang dulu selalu menatap dia dengan lembut dan tersenyum sangat tulus.
Kini lihat lah, wanita itu terlihat semakin cantik dan anggun, tapi mata lembut itu berubah sangat tajam dan dingin, tidak ada lagi senyum manis di bibir Sahira untuk dirinya.
"H-hira, kamu berubah." lirih Bima.
"Tentu saja semua orang akan berubah pada saat dia mau, dan tidak mau terlihat bodoh dan mengalah lagi." sinis Sahira.
Bima meradang mendengar ucapan tajam Sahira itu, dia tidak suka dengan sikap pembangkang Sahira, dia ingin Sahira yang lembut dan mau menurut kepadanya.
"Kamu semakin pintar bicara sekarang ya, apakah dia mengajarkan kamu bersikap kurang ajar seperti ini? " geram Bima.
"Klau iya kenapa? " kekeh Sahira merasa aneh dengan laki laki mokondo itu.
"Ikut saya." Bima menarik tangan Sahira dengan kasar.
"Lepas pak! anda tidak berhak menarik saya seperti ini! " pekik Sahira yang berusaha melepaskan tanganya dari Bima.
"Kamu ikut saya! " marah Bima saat Sahira bisa melepaskan diri dari cekalannya.
"Ngapain saya ikut anda, kita sudah ngak ada urusan, dan lagi saya mau kerja, menganggu saja." sinis Sahira.
"Sahira, tolong bantu saya mengerjakan proposal yang akan di serahkan dua hari lagi.' akhirnya Bima menurunkan gengsinya kepada Sahira.
" Hahaha... Anda minta tolong saya, ngak salah, hahaha.." Sahira tertawa terbahak bahak melihat wajah memelas Bima itu.
"Diam Hira. Jangan bikin saya malu, pelan kan suaramu." geram Bima menatap Sahira tajam.
"Ngapain malu, semua orang juga tau kok, klau hasil kerja anda selama ini saya yang mengerjakannya,
Wajah Bima merah padam saat di rendahkan oleh Sahira, memang benar apa yang di ucapkan Sahira itu, namun tetap saja harga diri Bima di jatuh kan dekat orang banyak oleh Sahira, Bima tidak Terima akan hal itu.
"Tutup mulut kamu Sahira, jangan lancang kamu sama saya, dan jangan banyak bicara kamu, saya ini atasan kamu! " pekik Bima.
"Mohon maaf bapak, anda bukan atasan saya." tekan Sahira berbalik melangkah ke memasuki ruangannya.
"Kurang aj*r kamu Sahira." geram Bima menatap punggung Sahira.
"Mantab, cantik. Itu baru sahabat kami." Wawan dan Arum memberikan 2 ibu jarinya kepada Sahira.
"Sahira kamu harus bisa melawan pak Bima, jangan lagi menurut saja sama dia, dia itu hanya memanfaatkan kamu saja." ujar teman yang lain.
"Sekarang aku udah bangun dari bobo cantik ku, mbak." kekeh Sahira.
"Hira kamu keren, saya suka dengan sikap kamu, yang tidak menurut lagi sama Bima, kita lihat bagaimana hasil kerjanya." kekeh kepada divisi Sahira itu yang memang tidak suka dengan Bima, sudah lah bekerja tidak becus, sombong pula, dan bisa bisanya memacari Sahira hanya demi kepentingan dirinya.
"Saya tidak akan bodoh lagi pak, sudah cukup saya di manfaatkan oleh mereka, kini saya akan melawan mereka semua." ujar Sahira mantab.
Bersambung....
Haii... Hari ini mamak up doble ya, jangan lupa di like komen dan vote nya.... 😘😘😘
Klau kasih bintang jangan tanggung tanggung ya, kasih bintang lima aja lansung hehehe.... 😁😁😁