Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15-Isi Hati Yang Sebenarnya
Dimana Nadine datang tepat waktu disaat Elgard dan Oliv yang masih diruang tengah tersebut.
Mereka berdua menoleh saat melihat Nadine sedang datang, Oliv tersenyum melihat kearah Nadine.
" Sudah pulang mba?" tanya Oliv diangguki Nadine
Nadine mendekat kearah Oliv yang sedang duduk bersama Elgard.
Nadine menarik nafasnya agar dia merasa tenang dalam menyampaikannya apa yang dia inginkan.
" Mas, bolehkan bicara sebentar?" tanya Nadine kepada Elgard
" Apa yang ingin kamu bicarakan?"
Nadine menarik nafasnya kembali lalu menatap kearah Elgard.
" Mas, aku ingin meminta cerai"
Raut wajah Elgard hanya datar saat mendengar ucapannya Nadine, berbeda dengan Oliv merasa terkejut saat mendengar ucapannya Nadine.
" Alasannya apa?"
" Aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri mas"
" Apakah itu terpaksa melakukannya?"
Nadine menggelengkan kepalanya.
" Tidak mas, aku memang ingin mencari kebahagiaanku sendiri mas dan mencari seseorang yang mencintai dan menyayangiku seperti mas kepada Oliv"
" Baiklah aku tidak akan melarangmu jika memang itu keputusanmu Nadine, semoga dengan keputusan kamu ini bisa menemukan kebahagiaanmu serta seseorang yang kami harapkan"
" Terima kasih atas pengertiannya"
" Tunggu disini, ada sesuatu yang harus kamu tau"
Elgard bangun dari duduknya dimana Oliv dan Nadine menatap kepergiannya pria itu.
Kembali Oliv memandang Nadine dengan wajah sedihnya.
" Mba, apa kamu baik-baik saja?"
Nadine tersenyum.
" Aku baik-baik saja Oliv, ini memang sudah dari isi hatiku aku juga ingin mencari seseorang yang seperti Mas Elgard kepada dirimu yang sangat tulus"
" Mba, jika kamu nanti menemukan seseorang itu jangan lupa memberikan kabar kepadaku nanti ya"
" Aku tidak akan lupa Oliv, kau orang pertama yang aku beritahu nanti"
Oliv tersenyum mendengar jawabannya Nadine, serasa sedih juga mendengar dia ingin meninggalkan rumah ini.
Teman Oliv hanya Nadine selama Helene tidak ada, Nadine berubah setelah kejadian Helene itu.
Kini Elgard datang membawa dua map warna coklat dan hijau hal itu membuat Nadine merasa bingung apa itu sebenarnya.
Elgard pun duduk kembali dan menaruh map coklat diatas meja dan menyerahkannya kepada Nadine.
" Tanda tangani surat cerai ini, maka kamu akan sah bercerai denganku satu minggu kemudian surat cerai kamu akan ada bersamamu"
" T-tapi apa tidak ada melakukan persidangan mas?"
" Kau lupa siapa sebenarnya aku?"
Seketika Nadine melupakan tentang Elgard, dia hanya tersenyum malu namun dia menanda tangani sudah cerai itu.
Setelah menanda tangani Elgard kembali menarik map coklat tersebut, lalu menaruh kembali map hijau membuat Nadine merasa bingung.
" Mas itu apa?"
" Tanda tangan saja nanti aku jelaskan"
Nadine menganggukkan kepalanya dan mulai menanda tangani, setelah itu Elgard memberikannya kepada Nadine hal itu membuat Nadine semakin bingung.
" Itu sebuah rumah ynag ada di Desa Jagori, dihalaman belakang rumah ada beberapa tanaman buah jadi rumah itu sekarang adalah milikmu Nadine, dan ini ada uang juga untuk dirimu jangan pernah menolak apapun yang aku berikan"
Nadine merasa terkejut bagaimana bisa Elgard memberikan semuanya itu?
" M-mas itu tidak perlu, seharusnya untuk Oliv dan Bayinya mas"
" Sudah aku katakan, aku tidak suka penolakan Nadine dan Oliv serta Bayinya itu adalah urusanku jadi jangan pernah kamu memikirkan hal itu"
" T-tapi mas ini terlalu banyak"
" Terima saja Nadine, anggap saja itu rasa berterima kasihku kepada dirimu jika bukan karena dirimu yang menjaga Oliv aku tidak akan pernah bisa mendapatkan keturunan dari Oliv"
Nadine meneteskan air matanya dia tidak menyangka ternyata kebaikannya memang berkah untuk dirinya.
" Apa aku boleh memelukmu mas?" Tanya Nadine membuat Elgard mengernyitkan dahinya
" Hanya untuk berpelepasan mas"
Elgard menatap kearah Oliv, dimana Oliv menganggukkan kepalanya dengan wajah tersenyum.
Akhirnya Nadine memeluk Elgard rasa terima kasih dan bersyukurnya walaupun Elgard tidak membalas pelukannya namun dia sudah sangat bahagia.
Setelah melepaskan pelukannya kepada Elgard, kini Nadine mendekat kearah Oliv dan memeluknya.
" Terima kasih sudah mengajarkanku tentang kebaikan, jika waktu itu aku tidak mengenal dirimu dengan baik mungkin aku akan bernasib seperti Helene, berkat dari kebaikan hatimu aku mengerti bagaimana Mas Elgard bisa jatuh hati kepadamu, karena kamu adalah Gadis yang memiliki hati yang lembut walaupun orang selalu dendam dan menindasmu namun kamu hanya tersenyum tanpa membalasnya sama sekali, aku bangga kepadamu Oliv aku juga sangat senang sekali mengenalmu Oliv, terima kasih aku benar-benar sangat berterima kasih kepadamu"
Nadine menangis didalam pelukannya Oliv, dimana Oliv membalas pelukannya Nadine dia merasa terharu dengan ucapannya Oliv.
" Sama-sama, aku juga senang bisa mengenal mba semoga setelah ini mba akan menemukan kebahagiaan mba ya"
Nadine melepaskan pelukannya, dimana Oliv menghapus air matanya Nadine membuat Nadine tertawa kecil.
" Kapan kamu akan pindah?" tanya Elgard membuat mereka menoleh
" Kalau bisa besok mas"
" Baiklah anak buahku akan mengantarkan kamu kesana, maaf jika aku dan Oliv tidak bisa mengantarkan kamu kesana karena kamu tau kan bagaimana keadaan Oliv"
Nadine menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
" Tidak apa-apa mas, aku mengerti keadaan Oliv bagaimana dan aku sudah sangat berterima kasih atas apa yang telah dibuat mas kepadaku"
" Kalau begitu malam ini menginapnya disini, besok anak buahku akan mengantarkan kamu kesana"
Nadine menganggukkan kepalanya, dia merasa sangat bahagia sekali untuk saat ini.
Dia juga merasa bersyukur tidak terlalu mendalami perilakunya bersama Helene, mungkin jika dia masih mengikuti jejak Helene nasibnya akan sama dengan Helene.
Untungnya Tuhan menunjukkan jalan yang benar kepada dirinya, sehingga membuat dirinya bisa berubah secepat mungkin sebelum waktu terlambat.
Dimana Nadine memegangi tangannya Oliv, dia merasa sangat bahagia sekali saat belajar kebaikan namun hasilnya sangat jauh dilubuk hatinya.
Seketika Nadine teringat juga dengan perkataannya Ezra, dia sangat penasaran sebenarnya apa yang akan dilakukan Ezra jika dia tau bahwa Nadine sekarang sudah bercerai.
Nadine memutuskan dia akan kembali ke taman itu untuk bertemu dengan Ezra dan dia akan tau jawabannya dari Ezra.
*******
Waktu berjalan dengan sangat cepat, hari menjelang malam dimana Nadine sedang beres-beres untuk pindah besok.
Dia masih tersenyum karena merasa bahagia akhirnya bisa mengungkapkan isi hatinya dan menemukan jawabannya yang dia mau.
Ternyata apa yang dikatakan Ezra adalah benar ikuti kata hatinya maka dia akan menemukan jawaban yang sebenarnya.
Nadine juga tidak menyesal menjadi berbuat baik, selama kebaikannya memang bahwa berkah itu adalah kebahagiaan yang sebenarnya bagi dirinya.
" Terima kasih Tuhan engkau telah memberikan pertunjuk jalan yang benar untukku, sehingga aku mendapatkan kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan jika kamu tidak memberikan jalan keluarnya mungkin aku tidak akan sampai disini, sekali lagi terima kasih aku sangat bahagia kali ini" Gumam Nadine