seorang wanita yang multitalenta yang jenius yang selalu tak ingin kalah dalam segala hal dan merupakan salah satu petinggi pembunuh bayaran yang di segani dan haus darah,malah mati karena tersedak kacang Sukro original
yang kini membuat ia harus berpindah jiwa ke seorang putri jendral yang lemah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 22
Para pelayan bergerak cepat menyediakan kursi kehormatan bagi kaisar Zheng Qing yu.
raja She dengan senyum lembut dan langkah lebar berjala menyambut Kaisar Zheng Qing yu.
"Yang mulai suatu kehormatan besar bagi kami untuk menerima kehadiran yang mulia,silakan yang mulia kami sudah menyiapkan kursi untuk yang mulia"ucap raja She sambil membungkuk dalam.
Namun sang kaisar masih menatap Xiao yuexin,sedangkan yang di tatap hanya membalas dengan tatapan yang dingin.
Senyum tipis menghiasi wajah Zheng Qing yu yang membuat siapa pun yang melihatnya merasa ada sesuatu yang lebih dalam dibalik tetapannya.
Zheng Qing yu berjalan mendekati Xiao yuexin yang membuat para tamu mulai berbisik-bisik dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi diantara kaisar yang terhormat itu dengan Putri tertua keluarga jenderal Xiao.
Bahkan long cuya dan Xiao Bianca juga merasa bingung dan sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika Zheng Qing yu tiba di depan Xiao yuexin ia meletakkan tangannya di atas kepala Xiao yuexin.
"kita bertemu lagi nona Agresia ahh atau nona tertua Xiao yuexin"ucapnya dengan suara yang dalam penuh wibawa sambil tersenyum kepada Xiao yuexin.
"di situasi yang berbeda"lanjut Zheng Qing yu.
Xiao yuexin mengangkat sebelah alisnya lalu bersedekap dada.
"z h e n g Qing yu yah"ucap Xiao yuexin sambil mengeja nama Zheng dengan tenaga tanpa ketakutan sedikit pun
sedangkan semua orang sedang menggigit bibir Mereka takut sesuatu terjadi.
"ternyata kamu tidak hanya seorang rival yang bernama Qing yu,tapi seorang pembohong handal"ucap Xiao yuexin sambil menyingkirkan tangan Zheng Qing yu dari kepalanya.
Zheng Qing yu tertawa kecil namun saat orang lain mendengar itu bukanlah tawa yang lembut tapi tawa yang dingin.
"aku lebih suka menguji orang di luar status ku,lagipula kau juga berbohong pada ku,namun mu Xiao yuexin bukan Agresia"ucap Zheng Qing yu.
"huh,kau tidak tau yang sebenarnya tentang diri ku"ucap Xiao yuexin sambil membuang mukanya.
"jadi,coba ku tebak. kau datang tidak hanya untuk menikmati pesta bukan??"ucap Xiao yuexin
Zheng Qing yu menatap Xiao yuexin cukup lama sebelum menjawabnya.
"aku datang ingin melihat bagaimana kamu melalui tantangan di pesta ini. juga memastikan bahwa kita akan bersama untuk menikmati pertempuran yang lebih besar di suatu hari"ucap Zheng Qing yu.
Xiao yuexin yang mendengar hal itu hanya mengangkat sebelah alisnya.
"apa maksudmu??"ucap Xiao yuexin.
"kau akan mengetahuinya suatu hari nanti"ucap Zheng Qing yu lalu berjalan menuju kursi yang sudah disediakan baginya.
Sedangkan Xiao yuexin kembali ke tempat duduknya dengan sedikit rasa kesal di hatinya.
"jiejie kau sungguh berani"bisik Xiao A yin
"tentu saja berani, lihatlah bukankah hidung kita sama-sama menghadap ke bawah untuk apa takut padanya"bisik Xiao yuexin.
"hummm inilah memang sifat Jiejie ku huff"ucap Xiao A yin sambil menggelengkan kepalanya yang tidak memahami tingkah kakaknya yang begitu berani kepada sang kaisar berdarah dingin itu.
Pesta kembali berlanjut,sedari tadi kaisar Zheng Qing yu mengamati dengan dingin ke setiap orang yang ada di sana sampai akhirnya pandangannya tertuju pada Xiao yuexin dan Xiao Bianca,senyum samar tersungging di bibirnya.
namun hal itu tidak luput dari mata Xiao yuexin.
"kaisar sialan itu pasti merencanakan sesuatu"batin Xiao yuexin sambil mengunyah kesal kuaci yang sudah ia kupas.
"tadi aku melihat kedua nona keluarga Xiao cukup pandai beradu puisi"ucap Zheng Qing yu dengan suara dalam yang memerintah.
Sontak semua orang diam dan fokus kepada sang kaisar itu.
"aku ingin mendengar kalian berdua membuat puisi,kali ini temanya adalah bulan"ucap Zheng Qing yu.
Uhuk uhuk
Xiao yuexin tersedak kunyahan kuacinya saat mendengar apa yang keluar dari mulut sang kaisar.
"kaisar ini.....huh lama-lama pesta ini menjadi membosankan" batin Xiao yuexin.
Xiao Bianca yang masih terbakar rasa iri karena kekalahan sebelumnya,ia tersenyum tipis.ini adalah waktu yang pas untuk menebus kekalahannya tadi,apalagi di depan seorang kaisar yang memiliki kuasa yang besar.
Xiao Bianca terpikat oleh ketampanan yang dimiliki oleh Zheng Qing yu sehingga melupakan sang putra mahkota yang sudah menjadi tunangannya.
Tanpa ragu Xiao Bianca bangkit lebih dahulu.
"bulan di malam hari memancarkan tenang,
dibalik kawan sinarnya gemilang.
menghibur hati yang lelah dalam diam,
menantikan pagi dengan kesunyian yang damai" ucap Xiao Bianca dengan percaya diri, suaranya lantang namun lembut menarik perhatian para tamu-tamu.
telah selesai ya melantunkan puisi tepuk tangan segera terdengar dari para tamu dan raja-raja, Xiao Bianca tersenyum penuh dengan kemenangan, iya kini merasa seperti berada di atas awan.
iya yakin bahwa puisi itu akan meninggalkan kesan mendalam di hati sang kaisar, dengan malu-malu ia melirik sekilas ke arah kaisar Zheng Qing yu namun, raut wajah kaisar itu tetap datar dan tidak menunjukkan reaksi apapun.
kini tiba giliran Xiao yuexin, dengan tenang Xiao yuexin berdiri dan menatap kaisar Zheng Qing yu.
"bulan berselimut angin malam yang dingin,
sinar tajam menembus pekat yang
bukan sekedar hiasan di langit tinggi
namun pelita bagi mereka yang tersesat dan tertindas.
dibalik sinarnya ada luka yang tersembunyi,
memantulkan bayangan dari jiwa yang tak tenang.
bulan tak gentar meski sendirian,
berdiri sendiri melawan malam tanpa ragu dan tanpa menyerah" Xiao yuexin melantunkan puisi dengan suara yang dalam dan berwibawa.
dalam puisi Xiao yuexin ada kesan ketegaran dan kesedihan dalam kata-katanya, Xiao yuexin mengucapkan puisi itu menggambarkan perasaan Xiao yuexin yang asli, kesendirian, penghianatan dan ketegarannya sebagai pengganti Xiao yuexin yang baru.
keheningan mencekam memenuhi ruangan saat Xiao yuexin selesai melantunkan puisinya.
beberapa saat kemudian para tamu yang awalnya terpaku perlahan mulai bertepuk tangan dengan antusias. mereka terkesan bukan hanya karena keindahan kata-katanya tapi karena mereka merasa bahwa Xiao yuexin tidak sekedar menyusun kata-kata melainkan ungkapkan isi hatinya sendiri.
Kaisar Zheng Qing yu yang sedari tadi dia mengamati kini tersenyum sabar dan mengangguk pulang menunjukkan rasa puas atas pencapaian Xiao yuexin.
"luar biasa"ucap kaisar Zheng Qing yu, suaranya tenang tapi mengandung penghargaan yang mendalam.
"kedua nona Xiao menunjukkan bakat yang luar biasa.namun,puisi Xiao yuexin menunjukkan keberanian dan kedalaman jiwa. bulan yang ia lukiskan bukan hanya sinar yang indah, tapi sebuah simbol kekuatan yang tersembunyi"ucap Zheng Qing yu.
Xiao Bianca yang tidak menerima kekalahannya mulai bersuara.
"yang mulia ini semua pasti tidak ada yang beres, dia...jiejie pasti meniru karya dari seseorang. tidak mungkin dia bisa melantunkan puisi secara tiba-tiba"ucap Xiao Bianca.
TBC