Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11.
Badan Leticia lemas, bagaimana ini? pikirnya ketakutan.
Dia mondar-mandir diruang tengah paviliun, sementara diluar hujan semakin deras saja turun.
Petir sesekali terdengar menggelegar, sepertinya hujan akan lama berhenti.
Leticia melihat lantai yang basah tempat Damian berdiri tadi, dia bergegas mengambil kain pel.
Lalu kemudian mengelap lantai yang basah tersebut sampai kering.
Setelah mengembalikan kain pel ketempat semula, Leticia duduk di sofa Paviliun. Dia sangat gelisah.
Kenapa Damian bisa datang ke paviliun, sebagai Tuan rumah dia tidak pernah mau menginjakkan kakinya ke belakang Mansion.
Dia adalah Tuan rumah yang paling tidak suka mengurusi bagian belakang Mansion, malam ini kenapa dia bisa datang kemari! pikir Leticia bingung.
Dan sekarang tidur di kamarnya, jadi dia harus tidur dimana? pikirnya gelisah.
Satu jam dia menunggu Damian keluar dari kamarnya, tapi tidak ada tanda-tanda Damian akan pergi dari kamarnya.
Leticia melihat pakaian basah teronggok dilantai kamar mandinya, tadi dia tidak begitu perhatikan.
Dia bergegas untuk melihat pakaian apa itu, dan ternyata pakaian Damian yang diletakkan Damian begitu saja dilantai.
Dasar! bukannya di masukkan kedalam ember, malah diletakan dilantai saja, bisik hati Leticia kesal.
Mengambil pakaian Damian tersebut dan memasukkan nya kedalam ember, tapi kemudian Leticia pun mencuci pakaian tersebut.
Setelah bersih, dia gantung di jemuran dalam kamar mandi.
Damian belum juga bangun, terpaksa Leticia menunggu Damian di sofa ruang tengah paviliun.
Lama dia menunggu, tanpa sadar dia mulai terkantuk-kantuk. Tubuhnya perlahan melorot berbaring di sofa.
Dan kemudian tertidur.
Damian dikamar Leticia juga tertidur dengan nyaman, dia tidak tahu kenapa merasa sangat enak tidur di kasur kecil Leticia.
Samar-samar dia mendengar suara orang mengiba, suaranya sangat lirih dan meringis ketakutan.
Damian sontak bangun dari tidurnya, dia sangat terganggu dengan suara tersebut.
Dia duduk tegak ditempat tidur kecil tersebut, mencari sumber suara datangnya dari mana.
Dia mendengar kalau suara itu datangnya dari luar kamar, dia pun bangkit dari tempat tidur.
Handuk yang dipakaikan tadi melorot jatuh ke lantai, dengan malas dia mengambil handuk tersebut. Dan kembali melilitkannya ke tubuh polosnya.
Dia membuka pintu kamar, dan suara gumaman tersebut semakin jelas terdengar.
Dia melihat tubuh mungil Leticia terbaring di sofa, dan tangannya menggapai-gapai udara sambil mengigau.
"Tidak! maafkan aku..aku yang salah, maaf! jangan!"
Itu kata-kata yang keluar dari mulut Leticia dengan sedihnya, sambil menggapai udara.
Damian berdiri mematung melihat itu semua, dia melihat tubuh ringkih Leticia sangat menyedihkan.
"Apa yang telah aku perbuat padanya?" bisik hati Damian tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Jangan! maafkan aku...aku yang salah, maaf!"
Damian melangkah lebih dekat lagi, dia meraih tangan Leticia yang menggapai-gapai udara.
Digenggamnya tangan itu kedalam telapak tangannya, tangan itu sangat kecil.
Dan, telapak tangan itu terasa kasar karena melakukan pekerjaan keras.
Damian melihat air mata Leticia mengalir dari sudut matanya, perlahan dia lap dengan punggung tangannya.
Damian menatap wajah Leticia yang terlelap, lama Damian memandang wajah Leticia.
Ini adalah istrinya, mereka telah sah menikah, tapi dia membuat surat kontrak untuk jangka waktu tertentu untuk pernikahan mereka.
Semenjak Damian menghukum Leticia dihalaman Mansion kemarin, entah kenapa hati Damian begitu sakit melihat tubuh ringkih Leticia kedinginan basah kuyup dibawah hujan yang deras.
Dan, Damian selalu teringat pada Leticia, teringat betapa rapuhnya tubuh mungil Leticia tidak berdaya karena amarahnya.
Perlahan Damian mengangkat tubuh Leticia, menggendongnya masuk ke dalam kamar.
Hujan diluar masih deras, petir masih terdengar menggelegar disertai angin yang bertiup kencang.
Bersambung.....