NovelToon NovelToon
Dendam Putri Gemuk

Dendam Putri Gemuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rzone

Menjadi wanita gemuk, selalu di hina oleh orang sekitarnya. Menjadi bahan olok-olokan bahkan dia mati dalam keadaan yang mengenaskan. Lengkap sekali hidupnya untuk dikatakan hancur.


Namanya Alena Arganta, seorang Putri dari Duke Arganta yang baik hati. Dia dibesarkan dengan kasih sayang yang melimpah. Hingga membuat sosok Alena yang baik justru mudah dimanfaatkan oleh orang-orang.


Di usianya yang ke 20 tahun dia menjadi seorang Putri Mahkota, dan menikah dengan Pangeran Mahkota saat usianya 24 tahun. Namun di balik kedok cinta sang Pangeran, tersirat siasat licik pria itu untuk menghancurkan keluarga Arganta.


Hingga kebaikan hati Alena akhirnya dimanfaatkan dengan mudah dengan iming-iming cinta, hingga membuat dia berhasil menjadi Raja dan memb*antai seluruh Arganta yang ada, termasuk istrinya sendiri, Alena Arganta.


Tak disangka, Alena yang mati di bawah pisau penggal, kini hidup kembali ke waktu di mana dia belum menjadi Putri Mahkota.

Akankah nasibnya berubah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Rencana Bulan Madu

Emma menghampiri Alena di ruang kerjanya saat itu, Alena masih melihat undangan di tangannya dengan seksama. Emma juga ikut bingung dengan perhatian yang ditunjukan oleh Alena.

“Nyonya, adakah hal yang mengganggu pikiran anda?” Tanya Emma, saat ini Alena memang sedang panen besar. Setelah kebakaran itu, seluruh kertas yang menggunung terjual dengan harga yang sangat mahal. Bahkan berkali-kali lipat dari harga sebelumnya.

“Emma, apa aku harus mendatangi mereka?” Tanya Alena, dia memang tidak begitu peduli dengan undangan itu. Namun dia juga harus memperhatikan statusnya saat ini di dunia sosialita Kerajaan.

“Tergantung dengan keinginan anda,” Alena mengangguk dan mengirimkan balasan atas surat tersebut, Alena memutuskan untuk mengikuti perjamuan makan siang itu.

Mattias sore itu pulang dengan wajah yang pucat, Alena merasa cemas dengan kondisi suaminya kala itu. Namun aroma alkohol menyengat dari mulut pria itu, kegiatan minum-minum yang dilakukan oleh para petinggi Kerajaan kini nampaknya menyeret sang suami.

“Alena?” Gumam Mattias saat dia datang dengan wajah kusut, Alena tak pernah melihat suaminya dalam kondisi seburuk itu sebelumnya.

“Mengapa anda mengikuti kegiatan semacam itu?” Alena membantu Mattias masuk ke dalam kamar mereka, Mattias berbaring dengan wajah yang sangat tidak enak dipandang.

“Aku melakukannya untuk perpisahan, Minggu depan kita akan berangkat.” Bisik Mattias, Alena tertegun dan mencubit pipi suaminya.

“Berangkat ke mana?” Tanya Alena gemas, Mattias menggenggam tangan istrinya yang masih menempelkan tangannya di pipi Mattias.

“Bulan madu, aku sudah berjuang cukup keras sekarang. Ayo kita pergi, Alena.” Alena tersenyum simpul, dalam kondisi yang sangat mengerikan akhir-akhir ini. Liburan memang amat dibutuhkan untuk kembali menyegarkan kepala mereka.

“Saya menantikannya, suamiku.” Bisik Alena, Mattias tersenyum dan istirahat lebih awal sore itu. Alena sendiri makan malam sendirian.

Keesokan harinya Mattias sudah kembali segar, kedua pipinya nampak memerah saat Alena nampak menyapanya. Mattias merasa amat malu berhadapan dengan Alena setelah dirinya mabuk.

“Anda sudah baik-baik saja?” Tanya Alena, Mattias tersenyum dan mengangguk.

“Hari ini saya akan mendatangi acara yang dilakukan oleh seorang Madam, saya tak yakin bila semuanya akan berjalan lancar. Namun saya harap, untuk hari ini sebaiknya anda tetap istirahat di kediaman saja.” Ucap Alena, Mattias menggenggam tangan Alena dan meletakkannya di pipi.

“Kemarin aku sudah berkata akan menjemputmu, tapi aku malah pulang dengan kondisi seperti itu. Selain itu, sekarang aku sudah baik-baik saja. Apakah makan siang itu tidak dibolehkan untuk pria juga?” Alena terdiam, itu adalah perkumpulan para perempuan dan bila ada pria bisa saja akan membuat kegaduhan.

“Tidak, saya harap anda tetap di rumah saja.” Mattias cemberut namun dia tetap mengikuti keinginan sang Istri.

“Baiklah,” Mattias tetap cemberut, orang yang paling ditakuti di seluruh Kerajaan kini tampak cemberut dengan wajah yang menggemaskan.

“Saya akan segera kembali,” Alena mengecup kening Mattias, Mattias mengangguk dan membiarkan Istrinya untuk pergi. Seorang Ksatria Naga Putih keluar dari tempat persembunyiannya setelah Alena keluar, sontak wajah Mattias berubah dingin.

“Tuan, kondisi di Kerajaan Timur sangat mencekam. Kemungkinan besar Negara itu akan menggunakan kartu as-nya lebih cepat dari yang kita bayangkan.” Lapor Ksatria itu dengan hormat, Mattias menatap Ksatria itu.

“Itu memang pasti terjadi, bagaimana bila aku melakukan sesuatu yang dapat memberikan mereka solusi?” Ksatria Naga Putih terdiam, sudah jelas bila itu bukan murni untuk membantu.

“Saya akan berada di belakang anda, Tuan.” Mattias mengangguk dan melambaikan tangannya agar Ksatria itu meninggalkan tempat tersebut. Dari jendela kamar nya, Mattias mengintip sang Istri yang akan segera berangkat dengan kereta kudanya, senyum cerah kembali terukir di bibirnya.

Wanita yang dulu dengan penampilan yang sangat berbeda, dengan pakaian medis dan wajah yang menggemaskan itu menghampiri Mattias. Mattias sejak awal sudah yakin, bila gadis itu memang harus ada bersamanya dan dia harus melindungi gadis itu.

Namun ternyata bukan hanya itu saja, kini bukan hanya perlindungan yang akan dia berikan mata Alena. Namun Mattias akan memberikan seluruh hidupnya untuk Alena, dia tak dapat membayangkan bila wanita itu pergi dari kehidupannya.

“Aku bahkan akan menghancurkan segalanya bila itu sampai terjadi!” Gertak Mattias mengepalkan tangannya, kini dia juga harus berusaha membantu Alena membalaskan dendamnya. Namun sebelum itu, seperti Alena yang berusaha keras untuk menguatkan posisinya, Mattias juga harus menguatkan posisinya di Kerajaan.

Mattias masuk ke dalam ruang kerjanya, dia mulai memeriksa seluruh data yang ada. Kini pokok utamanya bukan hanya para Ksatria terlatih, namun juga senjata dan keuangan. Mattias memang sudah membeli beberapa tambang setelah menemukan sebuah tambang permata di wilayahnya.

Mattias harus melakukan segala cara agar dapat membuat segala berjalan lancar, kini dia harus memberi permen pada anak yang ingin merajuk. Namun sebelum itu, dia juga harus membuat anak itu patuh kepadanya.

(Kalian mengerti apa maksudnya, intinya Mattias akan segera memulai aksinya yang keren.. lope Mamat sayang../ Author bersabda)

Bulan madu yang akan dilakukan Mattias memanglah bukan hanya sebuah bulan madu biasa, dia akan berlayar menuju wilayah timur Kerajaan, dan akan berlibur di Kerajaan Timur. Kerajaan yang akan segera hancur itu mungkin akan menyembunyikan keadaannya sebisa mungkin, namun hal itu bukanlah sesuatu yang dapat mereka sembunyikan karena saking besarnya.

Mattias bekerja sampai dengan siang, dia menatap matahari yang akan semakin turun. Dia beranjak ke kamarnya, sudah penat sekali rasanya dia bekerja. Mattias berganti pakaian dan akhirnya menggunakan jubah kebesarannya.

“Anda akan pergi, Tuan?” Tanya seorang Pelayan senior.

“Benar, saya ingin menjemput istri saya. Dia sudah terlalu lama meninggalkan rumahnya.” Ucap Mattias menaiki kereta kuda, sedangkan para Pelayan hanya tersenyum melihat tingkah Tuan mereka.

Di acara makan siang itu memang berjalan sangat alot, bahkan Alena ingin segera meninggalkan tempat para Madam itu yang tengah membicarakan banyak hal yang sangat sensitif.

Dan seseorang yang sama sekali tak pernah diharapakan Alena kini ikut hadir dalam acara tersebut, dia adalah Elena. Wanita itu nampak sangat membenci Alena, namun Alena tak begitu memperdulikan tatapan wanita itu.

“Kak, apakah Kakak sangat kecewa pada saya karena saya menggantikan posisi anda?” Elena dengan tak tahu malunya menghentikan langkah Alena saat akan pulang.

Semua tatapan para Madam lantas tertuju pada Elena dan Alena, sedangkan Alena hanya tersenyum sembari membalikan tubuhnya dan menatap Elena dengan ekor matanya.

“Entahlah, saya tidak pernah merasa demikian.” Ucap Alena, Elena mengepalkan tangannya.

“Bukankah anda begitu mendambakan posisi Putri Mahkota? Bahkan anda sampai menangis selama seminggu dan memohon pada Ayah.” Elena menyeringai dengan wajahnya yang dibuat sesedih mungkin.

1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Eliana Sari
semoga cepet sembuh ya kk author. sukses slalu
Rzone: aamin makasih do'anya
total 1 replies
NR
yahh...jngan sakit2 dong bang.....
Rzone: hihi, maaf ya itumah gak bisa di ubah. Abang nulis banyak kalo dah sembuh ya..
total 1 replies
Dilys
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
Rzone: aassiap Kak/Smile/
total 1 replies
Pajar
Bikin deg-degan.
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Rzone: makasih kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!