Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Ria di ganggu
Ria pulang kerja dan mendapati rumah nya kosong, padahal ini sudah jam sebelas malam. mana rumah dalam keadaan terbuka lebar, sama sekali tidak ada orang dalam rumah ini membuat Ria sangat bingung, tampak pula ceceran darah yang sama seperti yang pernah dia lihat sebelum nya saat di tinggal keluarga berobat saat itu.
Jantung gadis ini sudah mulai berdebar tidak karuan karena rumah sudah beda sekali rasa nya, mau masuk kedalam kamar pun dia mendadak saja ragu. pokok nya Ria merasa serba salah mau bagai mana sekarang, berdiam diri di luar rumah juga tidak enak sebab keadaan sekeliling juga sangat sepi sekali.
Padahal biasa nya jam sebelas masih ada lah satu atau dua orang yang lewat karena bukan cuma Ria saja yang kerja malam, banyak juga yang pulang malam hari begini. tapi malam ini memang sangat sepu sekali, Ria mengambil ponsel untuk menghubungi Deni yang tadi sedang tidak kerja karena mendapat cuti.
"Uda kemana ya ini?!" Ria bingung karena ponsel Deni juga tidak aktif.
Mau tak mau dia masuk lagi kedalam rumah dan langsung masuk kedalam kamar, sial nya dia lupa mengunci pintu depan karena sangking takut nya. mau membersihkan diri pun tidak berani karena malah akan semakin seram saat masuk kamar mandi, seharus nya membersihkan diri dulu.
Groookkk, Groookk.
"Ya allah!"
Ria terpekik karena dari kamar nya Diana malah ada suara seperti orang yang sedang mengorok, Ria cemas bukan main karena sudah pengalaman pernah melihat pocong di sana, maka dia tidak berani karena takut bila melihat pocong lagi di sana.
"Kalian di mana semua nya?!" Ria panik sendiri dalam kamar nya.
"Sakiiiitt, aaagkkhh!"
"Itu bukan suara Diana." batin Ria yang hapal dengan suara adik nya.
"Huhuuuuu gigi ku sakit sekali, aaaggkkk sakit nya."
"Bagai mana ini, Ya allah?!" Ria ragu sekali mau ngapain, di satu sisi penasaran dengan suara itu dan di sisi lain dia juga takut bila ada hantu lain yang masuk.
"Gigi ku sakiiiitt, aaaaggkk sakit sekali."
Akhir nya Ria pun tidak tahan lagi untuk tidak melihat siapa yang sedang menangis, karena siapa tau saja karena sakit maka suara Diana jadi berubah. gadis cantik ini pun membuka pintu kamar pelan pelan, lalu langkah nya yang ragu mendekati kamar Diana.
Sedikit demi sedikit dia sudah hampir sampai di kamar nya Diana, tangan Ria gemetar karena takut apa yang akan di lihat nya akan sangat luar biasa. dalam hati terus membaca doa, agar para setan itu tidak berani mendekati diri nya.
"Sakiiiit, kenapa kau tega membuat ku sakit begini." isak suara itu lagi.
"Siapa yang membuat dia sakit?" heran Ria mulai penasaran.
"Maafkan salah ku, tolong jangan buat aku sakiiit!" suara itu kembali memohon.
"Asli ini bukan Diana, Diana tidak akan pernah minta maaf pada siapa pun!" Ria mundur karena yakin itu bukan Adik nya.
Braaaak.
Pintu kamar Diana terbuka lebar dan muncul lah pocong dengan mulut bertentakel menyeramkan itu, Ria terjatuh karena sangking kaget nya melihat setan yang ada di depan nya. setan jenis apa yang bentuk nya begini, Ria tidak bisa bergerak karena sangking takut nya pada pocong.
"Adik mu akan matiiii...bila kau tidak berkelakuan baik maka akan menderita juga." pocong loncat dan sekarang ada di atas perut Ria.
Sedang kan Ria kaku tidak bisa bergerak, hanya bisa menahan sakit saha karena tubuh pocong sangat lah berat. dia ingin berteriak minta tolong, namun mulut tidak bisa terbuka sama sekali sehingga dia hanya bisa melongo kesakitan.
Tuiiing, Tuuiiing.
Tulang iga Ria rasa nya mau patah karena dia pijak oleh pocong ini, terlebih dia terus meloncat naik turun sehingga mau bernafas saja rasa nya sangat susah. bacaan doa yang Ria baca dalam hati belum juga mempan, karena pocong masih terus menyiksa diri nya.
"Cepat bawa masuk kedalam rumah!"
Bertepatan dengan suara yang terdengar dari luar, pocong itu juga menghilang dari pandangan mata Ria. di luar orang orang sedang sibuk menggotong tubuh nya Diana yang sudah di temukan dalam rawa, kondisi Diana sudah sangat menyedihkan karena dia tidak bisa bicara atau pun mengumpat.
Kedua mata masih terbuka dan nyawa nya juga masih bertengger dalam tubuh, namun dia sama sekali tidak bisa di ajak bicara. mengeluh sakit pun dia tidak bisa lagi, pokok nya Diana hanya seperti batang pisang yang berbaring kaku tidak bisa bergerak lagi, mata mendelik dan mulut nya terbuka lebar.
"Ria!"
"Ada apa dengan Ria?" Bu Hasnah kaget melihat putri kedua nya.
"Bangun, Ri!" Deni membangunkan adik nya yang lemas.
"Kalian dari mana?" tanya Ria pelan dan gemetar tangan nya.
"Diana hilang maka nya kami mencari nya, kamu kenapa terbaring di sini?" tanya Deni penasaran.
"Aku terpeleset, Da!" dusta Ria tidak ingin cerita.
"Ya allah, ayo bangun dan lihat apa yang sakit." Deni memapah adik nya.
Ria tidak mau karena dia ingin melihat keadaan nya Diana yang sedang di tangisi oleh Bu Hasnah dan juga Pak Bujang, mana keadaan Bapak nya sangat kotor akibat lumpur yang ada dalam rawa rawa seram itu. wajar saja karena mereka memang sampai menyelam kedalam rawa untuk mencari Diana, untung nya dia bisa di temukan walau keadaan sudah sangat buruk begini.
"Bagai mana ini, Ya allah!" Bu Hasnah memeluk tubuh putri bungsu nya.
"Sadar lah, Nak! ayo sadar lah, sebut nama tuhan dalam hati mu." Pak Bujang menggosok tangan Diana yang terasa sangat dingin sekali.
"Tolong anak ku, Ya allah! anak kuuuu, selamat kan anak ku." pekik Bu Hasnah sudah tidak karuan.
Deni menghampiri kedua orang tua nya yang sangat panik melihat keadaan Diana ini, memang orang tua akan sangat panik bila keadaan anak sudah separah ini. berawal hanya karena sakit gigi, lalu sekarang dia menjadi kaku tidak bisa gerak.
"Novan! apa yang sudah terjadi pada kalian, kenapa anak ku jadi begini?" Bu Hasnah malah mendatangi Novan yang duduk, karena tadi dia ikut membantu.
"Saya juga tidak tau, Bu!" jawab Novan gugup.
"Ibu kenapa malah bertanya Novan, kan Diana sakit bukan gara gara Novan." Yoto membela teman nya.
"Kamu pasti tau kan, kalian sering bersama dalam waktu lama." desak Bu Hasnah.
"Saya sudah tidak punya hubungan dengan Diana, Ibu jangan melimpahkan apa pun pada saya lagi!" Novan menjawab tegas.
Bahkan Novan langsung pergi dari rumah ini, Deni hanya terdiam menatap punggung Novan yang kian menjauh. Yoto juga ikut pulang karena dia kesal pula pada Bu Hasnah yang asal main tuduh saja, sudah di bantu mencari Diana malah sekarang menuduh Novan pula sudah membuat Diana sakit.
hrus ny jgn lgsg bilng soal cinta dia k purnma krn lgsg trsinggung..
kmu dekti lh pelan2 kn sudh di bilngin purnm klo bagas gk suka mnggebu gebu ngejr dia intiny tlten sabar.. psti bkl lluh deh bljr sabar dr kakaku xiefa