milchtee99_ dlbtstae99_
Chandra Maverley adalah CEO tampan dan kaya raya, banyak kaum hawa yang ingin bersanding dengan dengannya. suatu malam, Chandra dijebak oleh seseorang dan berakhir melakukan hubungan terlarang dengan Audrey gadis cantik yang bekerja part time ditempat Chandra bertemu kliennya.
Lima tahun kemudian, Chandra datang ke Desa Simphony. Kedatangannya hanya untuk melihat perkembangan pembangunan hotel yang baru mulai di bangun. Tanpa sengaja bertemu dengan dua anak kembar yang sedang berjualan es lilin tak jauh dari tempat lokasi pembangunan.
“Om mau beli es lilinnya Ana, nda ? Masih segel nih, nda meleleh kok es-nya cuma bisa cail ja ! “
“Dua lebu satu, beli lima gelatis mommy Lea ! " sambung Azalea penuh semangat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Piknik keluarga
Pagi ini, Audrey berniat membawa kedua putrinya untuk pergi ke wisata alam yang tak jauh dari rumah mereka. Weekend ini dia habiskan waktunya untuk anak kembarnya. Tika tak mau ketinggalan bahkan dari subuh tadi dia dan Audrey sibuk mempersiapkan makanan yang akan dibawa ke wisata.
Anggap saja mereka hari ini sedang menikmati suasana di alam terbuka. Sekitar pukul tujuh tiga puluh keempatnya berangkat menggunakan mobil menuju tempat wisata.
Alana yang masih mengantuk melanjutkan tidurnya sementara Azalea tengah mengumpulkan nyawanya sambil menatap jalanan dengan menempelkan wajahnya di kaca jendela mobil.
Setibanya di tempat wisata, Audrey membantu kedua putrinya untuk turun dari mobil. Alana yang masih mengantuk enggan berjalan sendiri sehingga Audrey mau tak mau harus menggendong putrinya itu. Sementara Azalea bergandeng tangan dengan Tika yang sebelah tangannya membawa keranjang makanan.
“Onti, kita mau ngapain di sini ? “ tanya Azalea penasaran.
“Mau piknik, “
“Piknik itu apa onti ? Apa semacam jualan ? “ tanya Azalea polos.
Tika Tertawa kecil, dia menjelaskan kepada Azalea sepanjang jalan masuk ke tempat loket. Setelah membayar tiket, Audrey dan Tika mencari tempat yang nyaman untuk mereka duduk.
Suasana pagi masih sepi hanya terdengar kicauan burung. Tika segera menggelar tikar di bawah pohon sementara Audrey mulai mengeluarkan makanan yang mereka bawa dari rumah.
Sedangkan si kembar yang terpukau dengan keindahan alam tak henti-hentinya memuji keindahan ciptaan Tuhan.
“Hiiiiiii hijau naaa masih segellll, nda jadi ngantuk Ana. Lugi kali kalau tidul, “ ujarnya menikmati suasana pagi yang sangat memanjakan matanya.
“Ana coba kesini, lihat ada payung miniiiiii ! “ pekik Azalea membuat Alana segera berlari menghampiri kembarannya.
“Mana payungnya ? Mana payung mini naaaaa, Ana mau liat. Ana mau liattt ! “ pekiknya heboh.
Tika dan Audrey saling tatap, namun keduanya kembali menyiapkan makanan dan minuman.
“Sini, nih liat. Kelen kannnn, walna na olen. Batangna kayak cobekan keltas.. “ ujar Azalea menyentuh batang jamur.
“Bentukna kayak payung, tapi nda bisa dipakai, “ kata Alana menyentuh kepala jamur.
“ihhh ada telol naaaa, bica di goleng nda yaaa ? “ tanya Alana heboh.
Kehebohan Alana membuat Audrey dan Tika penasaran. Azalea masih terfokus melihat bentuk jamur.
“Sayang, apa yang sedang kalian bicarakan ? “ tanya Audrey lembut.
“Payung mini mommy, “
“Payung mini ? “ tanya Audrey bingung.
“Iya payung mini, bentuknya sama dengan payung di lumah kita mommy. Cuma keldil aja, “
Perkataan Alana membuat Tika berjalan menghampiri kedua keponakannya. Dia penasaran dengan payung mini. Audrey tak mau ketinggalan dia juga mengikuti Tika dari belakang.
Saat melihat dan paham dengan maksud Alana dan Azalea, Tika tertawa kecil.
“Ini namanya jamur, bukan payung mini gentong” kata Tika.
“Milip payung kok ya, onti. Coba di liat benel-benal, “ protes Alana.
“Ya serah lah ya, “
Matahari mulai menaik, satu persatu rombongan keluarga datang ke tempat wisata. Padang rumput hijau yang semulanya sepi kini mulai didatangi banyak orang. Bahkan banyak anak seusia Alana dan Azalea dibawa orang tuanya untuk piknik di wisata itu.
Tak lama Audrey memanggil kedua putrinya yang asyik bermain bersama anak-anak yang lain. Dia mengajak kedua putrinya untuk menikmati hidangan yang dibawa. Alana dan Azalea menikmati piknik hari itu.
*
*
*
*
“Tante, gimana ? Apa Chandra mau bertunangan dengan Aruna ? “ tanya Aruna manja.
Pagi-pagi sekali Aruna sudah datang ke kediaman Maverley hanya untuk menanyakan keputusan Chandra. Mami Cellia dibuat berdenyut oleh keinginan Aruna. Dulunya dia yakin putranya dengan Aruna adalah sepasang kekasih akan tetapi saat melihat sendiri bagaimana Aruna mendesaknya untuk meminta Chandra bertunangan dengan Aruna membuat Mami Cellia sedikit ragu.
Ditambah lagi, dia mengetahui sosok Aruna yang sebenarnya membuat Mami Cellia semakin merinding dibuatnya.
“Tanteeee, “ rengek Aruna.
“Sabar ya, Aruna. Tante lagi usaha, “ kata Mami Cellia lembut. ‘ usaha bagaimana caranya kamu tidak merengek terus,‘
“Jangan lama-lama ya tante, “
Dua pria beda usia turun dari lantai dua, Aruna yang tak sengaja menoleh terkejut melihat penampilan Chandra. Dia terpana dengan penampilan Chandra yang beda dari biasanya.
“Ganteng banget, “ ceplosnya.
Mami Cellia sontak mengalihkan pandangannya. Saat kedua pria itu melihat mereka, Mami Cellia langsung melotot. Entah apa artinya yang jelas kedua pria itu berbalik naik ke lantai atas.
Aruna yang melihat itu tentu dibuat heran. Belum sempat mengalihkan pandangannya, Mami Cellia meminta Aruna untuk pulang terlebih dahulu karena dirinya hari ini akan sibuk dan berjanji akan membujuk Chandra untuk bertunangan dengannya.
Mendengar janji Mami Cellia membuat Aruna tak lagi protes, dia pergi dengan langkah riang. Tanpa Mami Cellia sadari, senyuman kecil terbit dibibir Aruna sebelum akhirnya dia benar-benar pergi.
“Haisss, akhirnya” kata Mami Cellia lega.
Tak lama, Chandra dan Papi Cakro turun kebawah. Melihat itu Mami Cellia berdiri dan berkacak pinggang menatap suami dan putranya.
“Sengaja kan ! Sengaja kalian berdua mancing rasa kepo Aruna sama kalian ! Benar-benar ya ! “ omel Mami Cellia membuat kedua pria itu meringis.
“Ya, maaf mi. Kita nggak tahu Aruna bakal datang ke rumah, “ sahut Chandra.
“Sudahlah, orangnya juga sudah pulang. Ayo, kita pergi ! Di sana pasti sudah ramai ! “ ajak Papi Cakro.
Chandra dan Mami Cellia mengangguk. Ketiganya pergi dengan membawa perlengkapan piknik. Hubungan Chandra dan maminya sudah baik walau sebenarnya Chandra kesal dengan maminya yang terlihat tidak tegas menolak keberadaan Aruna.
Satu jam perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai Asisten Rafael telah sampai di sebuah tempat wisata yang sedang viral di media sosial.
Keempatnya turun dengan pelan membuat beberapa pasang mata menatap tak percaya jika keluarga nomor satu terkaya di negara mereka turut datang ketempat wisata.
“Wah lihat, orang terkaya di negara kita datang”
“Wah, tuan Chandra sangat tampan”
“Benar, bisa tidak aku menikah dengannya. Lumayan keuanganku akan terjamin” bisik yang lain.
Desas desus kedatangan mereka menjadi pusat perhatian terutama si kembar yang sudah kembali bermain bersama anak-anaknya yang lain.
“Om Candelaaaaaaaaa !! “
Namun, pria yang dipanggil oleh Alana tak mengalihkan pandangannya. Alana merasa panggilannya tidak mendapatkan respon segera datang menghampiri dengan memegang ujung gaun kuning keorenan miliknya.
“Hiii, danteng-danteng telinga na budek. Kulang kolekan telinga nya” omel Alana. Tak lupa dia mengajak kembarannya untuk menghampiri om candela mereka.
Keduanya berlari menghampiri lapak pria itu, sesampainya di sana Alana kembali memanggil ‘om candela nya, “. Lagi-lagi tidak di respon oleh pria itu membuat Alana kesal setengah hari.
“ ommmm !! “ panggil Alana setelah berada disisi Chandra.
Chandra menoleh begitu juga dengan yang lainnya. Mami Cellia membulatkan matanya saat melihat kelucuan Alana dan Azalea. Kedua bocah itu langsung menempel dengan Chandra. Terlihat jika Chandra tidak keberatan dengan kedua anak itu.
Mami Cellia yang kepo mencoba menanyakan nama keduanya. Setelah tahu, dia memanggil keduanya untuk duduk bersama dia dan suaminya.
Alana dan Azalea menurut. Keduanya duduk di tengah-tengah Papi Cakro dan Mami Cellia. Keempatnya seperti keluarga seolah sedang berfoto dengan cucunya sendiri.
“Foto ! Fotoin dong ! “ seru Mami Cellia mengeluarkan ponsel mewahnya.
Dia terlihat senang dan tidak mau melewati kesempatan langka. Banyak orang yang iri melihat Alana dan Azalea bisa dekat dengan keluarga terkaya itu tapi mereka sungkan takut malah terjadi hal yang sebaliknya.
Asisten Rafael segera membidik kamera untuk memfoto tuan besarnya bersama dua bocah kembar menggemaskan. Di sisi lain, Audrey dan Tika tengah panik saat tidak melibat Alana dan Azalea bermain dengan anak-anak lain.
Keduanya mencoba mencari, sampai akhirnya Audrey melihat kedua putrinya sedang bersama seseorang yang tampak tak asing baginya. Audrey segera menghampiri dan memanggil putrinya.
“Ana ! Lea ! “
Keenam orang tersebut sontak mengalihkan pandangan mereka. “ mommmyyyy !! “ pekik keduanya bergegas menghampiri Audrey yang merentangkan kedua tangannya.
“Diaaaa… “