NovelToon NovelToon
Seketaris Sang Pemuas

Seketaris Sang Pemuas

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: rafi M M

Dalam perjalanan cinta yang penuh hasrat, kebingungan, dan tantangan ini, Adara harus menentukan apakah dia akan terus bertahan sebagai "sekretaris sang pemuas" atau memperjuangkan harga dirinya dan hubungan yang bermakna. Di sisi lain, Arga harus menghadapi masa lalunya dan memutuskan apakah ia siap untuk membuka hatinya sepenuhnya sebelum semuanya terlambat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafi M M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Hujan di Kota Lain

Adara menggigit bibirnya sambil melihat ke luar jendela pesawat, menyaksikan hamparan awan kelabu yang menggelayut di langit. Cuaca di kota tujuan mereka diprediksi akan hujan sepanjang minggu, dan ini sedikit meruntuhkan rencana yang telah ia susun untuk perjalanan bisnisnya bersama Arga. Namun, meski cuaca tampak suram, hatinya justru penuh dengan perasaan campur aduk—antara antusiasme dan kecemasan. Ini pertama kalinya ia melakukan perjalanan keluar kota hanya berdua dengan bosnya, dan ia tahu bahwa banyak sekali yang mungkin terjadi selama beberapa hari ini.

Arga duduk di sebelahnya, matanya sibuk memandangi layar laptop di pangkuannya. Raut wajahnya serius, sesekali mengernyitkan dahi, seolah sedang berpikir keras. Walaupun sibuk bekerja, ia sempat mengalihkan pandangan dan menatap Adara yang terlihat agak tegang. “Kamu baik-baik saja, Dara?” tanyanya dengan nada suara yang lebih hangat dari biasanya.

Adara terkejut dengan perhatian kecil itu. “Oh, ya… saya baik-baik saja, Pak Arga. Hanya sedikit lelah.”

Arga tersenyum kecil dan mengangguk. “Perjalanan ini mungkin akan sangat sibuk, jadi kalau merasa butuh istirahat, bilang saja. Saya tidak ingin sekretaris saya kelelahan,” katanya, yang lebih terdengar seperti nasihat daripada perintah.

Sesampainya di bandara kota tujuan, langit semakin kelam. Hujan turun dengan deras, dan suara rintikannya terdengar hingga ke lobi bandara. Adara mengeratkan jaketnya sambil berjalan di samping Arga menuju mobil yang sudah disediakan. Perjalanan mereka melalui jalanan kota yang basah oleh hujan, dengan suasana yang seakan membawa kesan misterius.

Di mobil, Arga tetap terfokus pada layar ponselnya, sesekali menanggapi pesan-pesan penting. Adara mencoba meredam kegugupannya dengan memainkan ponsel, meskipun pikirannya masih dipenuhi oleh berbagai spekulasi tentang apa yang mungkin terjadi selama perjalanan bisnis ini. Di dalam hatinya, ada harapan kecil untuk bisa mengenal Arga lebih dalam, meski ia tahu bahwa mungkin itu hanya sebatas angan.

Setibanya di hotel, mereka berpisah untuk istirahat di kamar masing-masing sebelum menghadiri makan malam bersama klien penting. Adara tidak bisa mengusir rasa gugupnya, jadi ia memutuskan untuk mandi dengan harapan bisa menenangkan diri. Air hangat mengalir di kulitnya, menghapus sedikit ketegangan, tetapi perasaannya tetap bergejolak. Pertemuan di kota lain, hujan yang terus turun, dan kesunyian kamar hotelnya justru memperkuat rasa kesendirian yang ia rasakan.

Tak lama kemudian, telepon kamar berdering, membuatnya tersentak. Ia mengangkatnya, dan terdengar suara Arga di ujung sana. "Adara, sudah siap?"

"Ya, Pak. Saya akan segera turun."

Di restoran hotel, Adara melihat Arga yang duduk dengan tenang, mengenakan setelan jas yang rapi. Tatapan matanya yang biasanya tajam kini terlihat lembut, hampir teduh. Ketika ia melihat Adara, seulas senyum muncul di wajahnya, dan ia memberi isyarat agar Adara duduk di sampingnya.

Selama pertemuan dengan klien, Arga tampil dengan karisma yang selalu mengesankan Adara. Ia berbicara dengan percaya diri, penuh keyakinan, dan sangat profesional. Adara hanya bisa duduk sambil memperhatikan dengan kagum. Meskipun ia telah bekerja cukup lama dengan Arga, setiap kali melihatnya dalam situasi formal seperti ini, ia selalu merasa takjub. Arga benar-benar sosok yang berbeda dari yang ia kenal di kantor—seseorang yang tampak berwibawa dan memancarkan aura kekuatan yang sulit dijelaskan.

Setelah pertemuan selesai dan klien pergi, Arga menghela napas lega, kemudian menatap Adara dengan senyuman tipis. "Bagaimana menurutmu tadi?" tanyanya sambil menyandarkan tubuh ke kursi.

"Anda luar biasa, Pak," jawab Adara tanpa ragu. "Anda benar-benar tahu bagaimana menangani situasi dan membuat klien merasa nyaman."

Arga tertawa kecil. "Sebenarnya, semua itu hanyalah bagian dari pekerjaan. Kadang-kadang, kita hanya perlu berbicara dengan penuh keyakinan, meski di dalam hati kita sendiri merasa cemas."

Adara terkejut mendengar kejujuran itu. Arga jarang sekali berbicara tentang perasaannya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. "Saya kira Anda selalu percaya diri," jawabnya.

Arga memandang ke arah jendela, di mana hujan masih turun deras, memantulkan lampu-lampu kota yang tampak buram. "Tidak ada orang yang benar-benar tanpa keraguan, Dara. Terkadang kita harus berpura-pura percaya diri agar orang lain bisa mengikuti kita."

Keheningan sejenak tercipta, diselingi suara hujan yang menambah nuansa sendu di antara mereka. Adara merasa hatinya mulai melembut, merasa seolah-olah ia baru melihat sisi lain dari Arga yang selama ini tersembunyi di balik sikap profesionalnya.

Sebelum mereka kembali ke kamar, Arga mengajak Adara berjalan-jalan di taman kecil di samping hotel. Meskipun hujan masih rintik-rintik, mereka memutuskan untuk berjalan di bawah payung besar yang dibawa Arga. Sambil berjalan, mereka berbicara tentang hal-hal ringan, dari pekerjaan hingga masa kecil mereka. Suasana di antara mereka perlahan berubah, menjadi lebih akrab dan intim. Adara merasa nyaman berada di dekat Arga, merasakan kehangatan yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata.

Di tengah-tengah obrolan mereka, Arga tiba-tiba berhenti dan menatap Adara dengan tatapan yang sulit diartikan. Mata mereka bertemu, dan untuk sesaat, keduanya terdiam. Hanya suara hujan yang mengisi keheningan di antara mereka. Dalam momen itu, Adara merasakan detak jantungnya semakin cepat, seolah-olah ia bisa mendengar suara hatinya sendiri.

"Adara," ujar Arga pelan, suaranya nyaris tenggelam di antara rintik hujan. "Saya ingin berterima kasih, bukan hanya karena pekerjaanmu, tapi juga karena selalu ada di sisiku."

Kata-kata itu sederhana, namun memiliki makna yang begitu dalam bagi Adara. Selama ini, ia hanya menganggap dirinya sebagai sekretaris yang setia menjalankan tugas. Namun, di saat-saat seperti ini, ia merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional antara mereka. Arga tidak hanya menganggapnya sebagai bawahan, tetapi juga sebagai seseorang yang berarti baginya.

Perasaan hangat mengalir dalam diri Adara, namun ia mencoba menahan emosinya. Ia tahu, situasi ini terlalu kompleks, dan perasaannya harus tetap dijaga agar tidak melebihi batas. Namun, saat mereka melanjutkan langkah di bawah payung, ia tidak bisa menahan senyum kecil yang muncul di wajahnya.

Setelah beberapa saat, mereka kembali ke hotel. Di depan pintu lift, Arga memandang Adara untuk terakhir kalinya malam itu. "Istirahatlah dengan baik. Besok kita akan menghadapi hari yang panjang," ujarnya dengan nada lembut.

Adara mengangguk, merasa sedikit enggan berpisah. "Selamat malam, Pak Arga."

"Selamat malam, Dara."

Malam itu, di dalam kamarnya, Adara tidak bisa memejamkan mata. Pikiran tentang momen-momen kecil bersama Arga, tatapan dalam mata pria itu, serta kata-kata yang diucapkannya terus bermain di benaknya. Ia tahu bahwa hubungannya dengan Arga sudah tidak lagi sama seperti dulu. Ada ikatan tak kasat mata yang menghubungkan mereka, yang tumbuh dari hari ke hari tanpa mereka sadari.

1
zizi 😉
Luar biasa
Rafi M Muflih: makasih 😁
total 1 replies
Rajemiati S.Pd.I
lanjutannya.mana
Rafi M Muflih: kemungkinan besok ka, sekarang lagi buat dulu bab nya
total 1 replies
Scorpio Hidden
Semangat terus ka ❤️ jangan lupa mampir yah 🤭
Rafi M Muflih: baik ka
total 1 replies
Rina haryani
update lagi dong
Rina haryani
awalan yang bagus
Rina haryani
sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!