Karma Untuk Tiara

Karena terhalang oleh Roni, Kiara pun mengirim pesan pada Airin lewat WA, yang memberitahu jika dia nanti akan pulang bareng Andre.

Karena Airin tipe cewek kepo, gadis berkacamata itu pun bertanya-tanya tentang Andre pada Kiara lewat WA.

Airin : [Kak Andre itu siapa sih Ki? Kayaknya dia suka sama kamu deh]

Kiara : [dia anak pemilik perusahaan tempat mamaku bekerja Rin]

Airin : [wiih hebat dong kamu bisa kenal cowok ganteng & tajir. Aku dukung deh]

Kiara : [kita cuma temenan Airin 😏]

Airin : [temenan apa temenan? Dari gelagatnya Kak Andre itu suka sama kamu lo Ki]

Kiara : [heleh, aku belum mikir soal begituan Rin]

Airin : [kamu itu ih. Kalau ada ikan paus mendekat ya buruan ditangkep Ki]

Kiara : [nangkep ikan paus? bisa-bisa malah aku sendiri yang dicaplok 😒]

Airin : [itu tadi kan kiasan Kii. Maksudku mumpung ada cowok ganteng & tajir yang deketin kamu, ya gercep gitu lo, jangan dilepas]

Kiara : [ish]

Saking fokusnya chatingan dengan Airin, Kiara tidak sadar jika Andre mengintip isi chat kedua gadis itu, yang membuat pemuda ganteng tersebut tersenyum.

10 menit sebelum pertandingan pertama berakhir, Jimy sengaja keluar dari area tribun terlebih dahulu. Setelah cowok itu keluar dari pintu GOR, Jimy langsung menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Seperti yang sudah disepakati dengan Tiara sebelumnya, jika setelah pertandingan basket gadis itu berakhir, mereka berdua akan melakukan hubungan terlarang lagi di rumah Jimy.

Sambil menunggu kedatangan Tiara, di dalam mobilnya, benak cowok itu berpikir tentang Kiara. Dari pengamatannya tadi, Jimy mengambil kesimpulan jika Kiara bukanlah tipe cewek centil seperti saudara kembarnya dan dua cowok yang duduk di dekat Kiara tadi sepertinya menyukai gadis cantik itu.

Rasanya Jimy sudah tidak sabaran untuk mencicipi tubuh Kiara, saat bertemu Tiara nanti dia bermaksud menyampaikan niatnya pada gadis itu agar mau membantunya mendapatkan saudara kembarnya. Untuk melancarkan rencananya itu tentunya Jimy sudah siap untuk kehilangan uang dalam jumlah yang cukup besar.

Ketika cowok tersebut sedang menyusun rencana di pikirannya, tiba-tiba HP nya bergetar, rupanya ada pesan masuk dari Tiara yang mengatakan jika pertandingannya sudah selesai dan timnya menang serta maju ke babak selanjutnya sabtu depan.

Setelah menunggu beberapa menit, Tiara pun datang lalu segera masuk ke dalam mobil Jimy. Langsung saja cowok itu melajukan mobilnya menuju ke rumahnya. Tanpa mereka sadari, sebuah mobil membuntuti mereka, siapa lagi kalau bukan Rendy si asisten pribadinya Andre.

"Tim basketku menang lo, Kak. Kak Jimy janji kan mau ngasih uang jajan ke Tiara," kata gadis itu sambil mengekor Jimy yang sedang menapaki anak tangga menuju ke kamarnya.

"Kamu mau kukasih uang 1 juta?" tanya cowok itu seraya membuka pintu kamarnya lalu menutupnya kembali dan menguncinya setelah Tiara masuk ke dalam kamar.

"Uang 1 juta? Ya mau banget lah Kak. Memang apa syaratnya?" gadis tersebut nampak bersemangat kalau sudah bicara soal uang apalagi sekarang jumlahnya lumayan besar.

"Syaratnya aku beritahu nanti kalau kita sudah selesai main," ucap Jimy sambil menyodorkan 2 pil anti hamil pada Tiara seperti biasanya sebelum mereka bertempur.

*

Kita kembali dulu ke GOR...

Setelah pertandingan tim basket sekolahnya berakhir, Kiara, Roni dan Airin pun beranjak dari tempat duduknya diikuti oleh Andre. Begitu juga dengan anak yang satu sekolahan dengan Kiara, sebagian besar dari mereka meninggalkan area GOR.

"Pulangnya aku anter ya, Ki," kata Roni setelah keluar dari pintu GOR.

"Aku pulang bareng Kak Andre, Ron, soalnya ada urusan penting."

Mendengar jawaban Kiara, Roni pun merasa kecewa dan raut wajahnya berubah agak masam.

"Makasih banyak ya Rin tadi sudah ngasih aku tumpangan. Sorry lo pulangnya gak bisa bareng," ucap gadis cantik itu dengan sedikit tidak enak hati.

"Nyantai aja Ki. Biasa aja lagi. Kita kan friend."

Setelah pisah di parkiran, Kiara pun mengikuti Andre.

"Ke taman kota yuk Dik, sekalian Kakak mau healing. Rasanya jenuh banget tiap hari ngadepin kerjaan," ajak pemuda ganteng itu yang di iya kan oleh Kiara.

Untuk sampai ke taman kota, butuh waktu 30 menitan dengan mengendarai mobil. Begitu tiba dan memarkir mobilnya, Andre lalu mengajak Kiara untuk membeli minuman dan cemilan terlebih dahulu.

Tiba-tiba, HP Andre yang disimpan di saku baju bergetar, rupanya ada panggilan dari Rendy si asisten pribadi sekaligus sahabatnya.

"Iya Ren, ada apa?" tanya pemuda ganteng itu.

"Lapor bos, si Tiara diajak ke rumah Jimy lagi," jawab suara di seberang sana.

"Oke Ren. Kamu lanjutkan tugasmu saja," lanjut Andre.

"Lama-lama bosen nih bos nunggu mereka ke luar. Aku tinggal ngapeli pacarku dulu ya," kata si asisten pribadi.

"Kayaknya kamu minta dipecat nih," tukas pemuda tampan itu.

"Yaelah bos bos, kok main pecat pecatan lagi sih. Sumpah bos, beneran bosen aku kalau nunggu mereka ke luar, pasti lebih dari 3 jam an. Bisa lumutan aku bos," keluh suara di seberang sana.

"Bawel ah."

Si Andre pun langsung mematikan panggilannya.

Tak berapa lama, pemuda ganteng tersebut mengajak Kiara untuk mencari tempat duduk yang teduh dan nyaman.

"Baru saja Rendy telpon kalau saudara kembarmu diajak ke rumah Jimy lagi," ucap Andre setelah mereka berdua duduk di sebuah bangku panjang yang ada di bawah pohon besar yang lumayan rimbun.

"Beneran Kak? Dimana?" Kiara ingin tahu.

"Rumahnya Jimy ada di perumahan Citra Indah," sahut pemuda tampan itu.

"Perumahan Citra Indah? Bukannya itu perumahan elit, Kak?" lanjut gadis cantik tersebut.

"Iya, itu perumahan elit. Jimy itu anak tunggal pengusaha kaya raya, tapi keluarganya berantakan. Kedua orang tuanya bercerai gegara Mamanya selingkuh dengan brondong. Bisa dibilang Jimy jadi predator perempuan karena kedua orang tuanya yang tidak jadi teladan," terang Andre.

"Bisa gak Kak kalau kita ke sana? Aku khawatir banget sama Tiara," pinta Kiara dengan hati cemas.

"Bisa sih. Tapi kalau sampai di sana belum tentu kita diijinin masuk," ucap pemuda ganteng itu terus terang.

"Jangan-jangan firasatku selama ini benar," gadis cantik tersebut kelihatan tampak khawatir.

"Kamu punya firasat apa?" Andre penasaran.

Hening, tidak ada jawaban, karena Kiara tidak berani mengungkapkannya.

"Kalau kamu ada masalah, crita saja Dik gak apa-apa. Jangan dipendam sendiri," ujar pemuda ganteng itu.

Karena gadis cantik tersebut tetap bungkam, Andre pun memberanikan diri memegang tangan Kiara, yang langsung saja membuat gadis itu menoleh pada Andre.

"Kamu ada masalah apa? Crita ya sama Kakak," mode dewasa pemuda tersebut sedang on.