NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Mother

Sigma Love Story : The Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Duda / Balas Dendam
Popularitas:96.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Karena dikhianati, aku trauma terhadap wanita. Ditambah anakku yang masih bayi membutuhkan bantuan seorang 'ibu'. Apa boleh buat, kusewa saja seorang Babysitter. masalahnya... baby sitterku ini memiliki kehidupan yang lumayan kompleks. Sementara anakku bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tahu Dimana

Kejadian itu berlangsung hari ini, pagi hari. Saat pergantian shift sekuriti apartemen. Saat Aku dalam perjalanan ke Cikarang.

“CCTV apartemen tidak menangkap adanya wanita yang cirinya mirip Kayla keluar dari apartemen, dari jam kejadian, sampai saat ini.” Baron kembali dari ruang CCTV.

“Kok bisa?” tanyaku keheranan.

“Kalau cewek bawa stroller? Atau yang tampak seperti trolly gitu? Atau yang tampangnya mirip Angga?” tanya Artemis.

“Tidak ada, belum ada yang bawa-bawa stroller turun. Ini kan jam kerja, yang turun ke bawah paling hanya pekerja kantoran yang mau berangkat kerja. Ibu-ibu bawa stroller banyak terdeteksi, tapi ke lantai UG yang ada tempat bermain dan kolam renangnya. Kalau keluar apartemen belum ada.”

“Kalau ke parkiran?”

“Tidak ada. Gedung A, B, C, basement 1,2 3, gue sudah amati tidak ada yang bawa stroller.” Kata Baron.

“Mereka menghilang di lift barang. Menekan beberapa lantai. Dan hilang begitu saja.”

“CCTV di lift barang?”

“Sengaja dirusak sebelum aksi.”

“Bangsat...” gerutuku.

Aku memperhatikan rekaman CCTV dari arah dalam unitku saat terjadi hal itu.

Adegannya, Kayla sedang meletakkan Aram di stroller dalam keadaan anak itu tertidur. Ia berjalan ke arah lubang intip karena mendengar bel.

Lalu mundur dua langkah.

Lalu wanita itu toleh kanan kiri, dan mengambil Aram dari stroller, membuka pintu kamarku dan memasukkan Aram ke dalam.

Setelah itu dia mempersiapkan stroller Aram, lalu membuka pintu unit.

Si sekuriti mengenakan masker hitam, mengacungkan kain di tangannya ke arah kepala Kayla.

Kayla berusaha menutupi stroller dengan tubuhnya, si sekuriti menunjuk stroller di belakangnya.

Kayla mengangkat tangannya, si sekuriti masuk unit. Kayla menyambar piyama yang ia sudah masukan di dalam box laundry, lalu memakainya dobel melapisi tanktop dan celana pendek yang sebelumnya ia kenakan.

SI sekuriti minta Kayla mengambil dompet.

“Dia bawa dompetnya. Pasti si bedebah mantan laki ini akan minta Kayla ke ATM. Gue tinggal tunggu konfirmasi dari Bank.” Kataku.

“Buat diblokir?” tanya Artemis.

“Nggak, jangan diblokir. Gue perlu tahu atm tempatnya tarik uang atau transfer uang.” Kataku sambil menghubungi bank.

Pihak Bank bersedia bekerja sama denganku. Dokumen perintah bisa menyusul. Mereka tahu ini keadaan darurat. Surat Keterangan polisi hanya buang-buang waktu. Memang beresiko bagi pihak bank saat nanti ada pemeriksaan, tapi lebih beresiko lagi kalau aku menarik semua dana ku dari sana.

“Kita kemana bro? Aram mau dititip di rumah ortu lo?” tanya Artemis.

Sambil berpikir, aku menghangatkan ASI perah dari freezer untuk Aram agar pangeran kecilku ini tenang. Ia pasti juga panik karena ‘ibunya’ menghilang.

Bisa-bisanya securiti lobby tidak menangkap adegan ada wanita dengan stroller didampingi sekuriti keluar dari apartemen.

Dalam pencarian ‘pacarku’ ini aku berpikir satu hal mendasar. Bahwa Kayla adalah wanita yang sangat perhatian. Terutama padaku dan Aram. Dengan Altan saja dia perhatian.

Ia menolak cinta Altan karena khawatir Altan akan kesulitan saat menghadapi hidup Kayla.

Aku akui, itu betul.

Altan belum memiliki jaringan pertemanan sepertiku yang kenal berbagai jenis orang, sementara hidup Kayla dalam keadaan terancam. Memiliki hubungan dengannya pasti akan membuat sulit satu keluarga besar.

Wanita normal menolak seorang lelaki pasti dengan pertimbangan ‘selera’.

Kurang ganteng, kurang duit, beda agama, kaku.

Tapi Kayla menolak dengan alasan ‘tidak ingin menyusahkan’.

Yang kedua, ia memperhatikan hal-hal kecil. Hal-hal detail. Kualitas ASI Aram, kebutuhan si jagoan, ia bersihkan seluruh rumah karena ingin Aram nyaman.

Dan ia tahu password smartlock pintu kamarku.

Itu berarti ia sudah bolak-balik masuk kamarku.

Dan itu pula sebabnya ia tahu kalau hanya di kamarku yang tidak ada CCTV.

Dan gilanya... ia sudah bisa memperkirakan waktu yang pas kapan aku kurang perhatian terhadap CCTV. Buktinya ia masuk kamarku tanpa kuketahui.

Dengan Kayla yang seperti itu, aku kembali memperhatikan rekaman kamera pengintai lorong apartemen. Hal kecil apa yang Kayla coba sampaikan padaku.

Kayla yang rapi...

Memakai piyama keluar apartemen.

Hal itu tidak mungkin kan?

Karena sifatnya yang suka kerapihan itu, ia pasti memakai pakaian yang pantas ia kenakan kalau di luar apartemen.

Saat si sekuriti gadungan memaksa Kayla keluar dari sana, Kayla bahkan sempat menyembunyikan Aram di kamarku, Kuasumsikan pasti Aram saat itu dalam keadaan tertidur makanya kondisinya bisa sunyi. Si sekuriti tidak menyadari kalau yang ada di dalam kereta adalah boneka, Kayla sempat memberikan kamuflase sebagai kode untukku. Karena aku sudah pernah bilang, ada cctv di lorong, sebelah kanan dan kiri.

Dan si sekuriti ingin Kayla membawa Aram ikut, sudah pasti akan digunakan sebagai media mengancamku. Mungkin berkaitan dengan sejumlah uang.

Tadinya bisa jadi, Kayla tidak ingin membukakan pintu. Namun bisa saja sekuriti itu mengancam akan menembaki pintu kalau tak dibukakan, karena gaya si sekuriti di depan pintu itu begitu aneh, seperti tangannya tegak lurus ke arah smartlock.

Ia membawa benda yang ditutupi kain, aku berani bertaruh itu pistol.

Makanya Kayla bersedia membuka pintu. Peluru bisa saja menembus pintu kayu.

Lalu mereka keluar dari sana, Kayla keluar lebih dulu sambil mendorong stroller, si sekuriti gadungan menyusul sambil menutup pintu. Tidak ada sidik jari, ia mengenakan sarung tangan karet.

Mereka sengaja naik lift barang, karena cctv di sana sudah dirusak oleh si pelaku, menekan semua tombol lantai, dan keluar tanpa terdeteksi siapa pun.

“Itu berarti...” desisku sambil memberi susu Aram. Mulutnya lahap tapi tatapannya sedih. Anak ini masih ingin menangis tapi rasa laparnya tidak bisa ditahan. Ia tahu kalau ibunya dalam bahaya. Anak sekecil ini tahu.

“Kayla masih ada di dalam apartemen ini.” Begitu asumsiku.

“Kita periksa cctv semua lorong apartemen? Totalnya ada 80 lorong, dari tower A, B, C, lorong lantai UG, lorong-“

“Kita periksa lorong yang CCTVnya rusak.” Desisku.

“Oke!” Baron langsung berlari keluar unit untuk kembali ke ruang CCTV.

Itu sebabnya Kayla mengenakan piyama.

Karena ia sudah tahu...

Kalau ia tidak akan keluar dari apartemen ini.

Bahkan, ia tidak akan keluar dari Lobby.

Lalu, akan aneh bagi seorang sekuriti bolak balik di lorong penghuni. Pasti akan mengundang protes banyak orang. Karena memang tidak umum terjadi. Sekuriti ke lorong penghuni apabila ada pemeriksaan rutin, atau simulasi kebakaran, atau ada keluhan.

“Angga... “ gumamku. “Kekurangan rencana lu, adalah lu terlalu sombong untuk menyamar jadi OB. Lu nyamar jadi Office Boy, udah sempurna tuh rencana. Sementara lu kagak bisa nyamar jadi supervisor karena supervisor di sini dikit, jadi orang hafal muka. Lu nyamar jadi sekuriti karena ngerasa lo kuat, padahal itu cuma bakalan malu-maluin lo bangsat. Sekuriti di sini badannya gede-gede kayak kingkong nge-gym. Lo tuh cuma krupuk diantara palu godam... kunyuk emang lu.” Aku mengomel.

“Ya lo ngomong lah ke orangnya, nggak usah ngomong sendiri.” Desis Artemis.

“Kesel gue.” Sahutku sambil menyerahkan Aram ke Artemis. Artemis menerima Aram dengan canggung, dan aku mengambil tongkat golfku.

“Heeeeeh lu mau kemaneeee...?!” seru Artemis khawatir.

“Pegang anak gue bentar, gue mau gebukin orang.”

“Gimana caranya gendong bayi woy?!”

“Ya sebisa lo yang penting jangan jatoh, lehernya belum kuat ya, lu topang selalu.  Biar lo latihan punya anak.”

“Bini aje belum punya.”

“Ya carilah, jangan bengbeng melulu!” seruku sambil keluar dari unitku.

Aku tahu di mana mereka berada.

1
Dey Desuka
Nah,,doi muncul,,,boro MH ditanyaaaaa tadi teh🤭
Dey Desuka
waaaahhh Daebak,,,keren2 nih c ganteng
btw,,,Bang Ivan kemana Madame?
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
kok udah tamat aja madam ???

BonChap gituuu
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkwkkkkk
Nurmala_Neen
ditunggu xtra part nya kak.. walaupun cerita nya AL ..selipin keyla sma pak zaki ya
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
bibit baru perBucinan ...😅😅😅
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkwkkkkkk ayolah Althan ...
Rawon masih enak klo dimakan dgn telor asin 😁😁😁😁😁
🥵🥵🥵
wahhh udah ending aja gak berasa
🥵🥵🥵
hadeuuuh 🤣🤣🤣🤣
gak cocok ya tapi bisa di coba
🥵🥵🥵
Lo zaki ko maniiies banget ya😍😍😍
🥵🥵🥵
sampe tahan nafas 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
dih .... sangean 😂😂😂😂
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
ini adalah visual teman"ku klo cerita mengenai sayah klo lg ngomel 😆😆😆😆😆
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkwkkkkkk
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
gercep zakiiiii
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
beuuuuhh smart kayla ....
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
ya klo mreka udah pasti tampang premaaaaahh 😂😂😂😂
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
Bagoooosss Gercep sekaleee zakiii
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkwkkkkkkkk bocil altan ganggu wae
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
wkwkkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!