NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:23M
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

setuju

Yusuf dan Fatimah terkesiap mendengar keputusan Adel, rasa bersalah menusuk ke relung hati Yusuf.

"Kita usahakan dulu saja, Nak, jangan langsung mengambil keputusan." Ucap Fatimah.

"Kalau saja ayah tidak masuk ke rumah sakit, kamu gak akan berhutang kepada orang lain nak, ini salah ayah maafkan ayah del .. Maafkan ayah." Ucap Yusuf menyalahkan dirinya sendiri.

Adel memegang tangan ayahnya, dia berusaha tegar dan menerbitkan senyuman kepada orangtuanya.

"Ayah jangan menyalahkan diri sendiri, Adel melakukan semuanya karena Adel sayang ayah, ini semua sudah takdir tak ada yang bisa merubah bahkan menghalanginya." Ucap Adel.

Yusuf memeluk anak satu-satunya, meskipun Adel adalah anak yang susah diatur, nakal dan kadang membangkang tetapi jika menyangkut kedua orangtuanya dia akan melakukan apapun.

di kediaman Wiguna Indah sedang berkumpul bersama Rasya dan juga Satria, Pak Ahmad dan juga Cindy pun ikut bergabung.

"Ada apa sih Mom?" Tanya Cindy.

" Dengarkan saja, nanti juga kau akan tahu." Ucap Rasya.

"Satria kamu sudah mempersiapkan segalanya bukan?, lakukan di ruang tertutup, jangan sampai rival bisnis dan juga orang lain tahu keadaan Al, pastikan keluarga Lucas tidak membocorkan kondisi Albert jika sampai media dan semua orang tahu, maka selain perusahaan yang rugi, para investor juga akan mundur, dan yang paling penting adalah kita tidak akan menemukan siapa pelaku di balik kecelakaan yang merenggut suamiku dan menghancurkan masa depan anakku." Terang Indah

"Sudah nyonya besar, orang kepercayaan saya juga memberikan informasi kalau dia mau menerima pernikahan ini." Ucap Satria.

"Kenapa Mommy memilihnya sebagai calon istri kakak?" Tanya Rasya.

"Apa kakak akan menikah? Dengan siapa?"Cecar Cindy penasaran, dia takut kalau kejadian Sonia terulang kembali begitu tahu bagaimana kondisi Albert. Ada banyak kekhawatiran di dalam Cindy sebagai adiknya, walau bagaimana pun dia tak mau Kakaknya semakin terpuruk.

"Kepo banget." Cibir Rasya.

Cindy menjewer telinga Rasya sampai merah, disaat kepo melanda kakaknya malah meledeknya.

"Mommy akan menikahkan kakakmu dengan gadis pilihan Mommy, dia adalah gadis yang berbeda dari gadis pada umumnya." ucap Indah.

"Siapa orangnya Mom, kepo nih?" Tanya Cindy.

"Nanti kamu juga tau, bahkan kamu juga mengenalnya." Ucap Indah.

"Pada pelit banget sih!" Sewot Cindy.

Satria membuka laptopnya, dia memeriksa pesan yang masuk ke akunnya, Indah dan yang lainnya penasaran dengan apa yang di lihat oleh Satria.

"Ada apa Satria?" Tanya Indah.

"Nyonya apa nyonya mengenal orang ini?." Tanya Satria menyodorkan gambar di layar laptopnya.

"Aku pernah melihatnya, tapi aku lupa siapa orangnya, bagian wajahnya agak buram aku tidak bisa mengenalinya dengan jelas." Ucap Indah.

"Memangnya siapa dia, Sat?" Tanya Rasya.

"Orang suruhan saya yang mendapatkannya, orang ini ada kaitannya dengan kecelakaan beberapa bulan yang lalu." Ucap satria.

Indah berusaha mengingatnya namun tak bisa, pak Ahmad pun merasakan hal yang sama dengan Indah.

"Nanti aku ingat-ingat kembali kau cari tau lebih lanjut siapa pelakunya, yang terpenting sekarang adalah persiapan pernikahan Albert." Ucap Indah.

"Baik nyonya." ucap Satria.

Malam kini menyapa, Albert menatap langit gelap yang bertabur bintang di sertai angin malam menyejukkan. Saat ini dia sedang menikmati keindahan malam di teras balkonnya, tubuhnya kini kurus wajahnya yang tak terawat membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa iba.

"Kenapa aku harus lumpuh? Kenapa.. Kenapa!" Ucap Albert memukul kakinya. Menjadi manusia tidak berguna itu tidaklah mudah baginya, sekarang kelumpuhannya menyusahkan banyak orang, terlebih lagi dia tak bisa turun tangan sendiri mencari kebenaran di balik semua kejadian yang menimpanya dulu.

Albert terus memukul kakinya, tidak ada yang melihat dia mengeluarkan air mata. Rasa sesak menghimpit dadanya, rasa bersalahnya kepada sang ayah membuatnya tak ingin melanjutkan hidupnya.

Berbeda dengan Albert, di dalam kamarnya Adelia menatap langit-langit kamarnya dengan pikirannya yang tak tenang.

"Di sisi lain aku tak tega jika ayah dan ibu sampai di penjara, apalagi kalau rumah ini di gusur mereka pasti sangat sedih karena rumah ini kan hasil perjuangan mereka. Tapi, di sisi lain aku juga tidak ingin menikah mana gak tau lakinya yang mana." Gumam Adel berperang dengan isi kepalanya.

Adel sibuk berperang dengan pikirannya, tak terasa matanya sudah terpejam saat waktu menunjukkan tengah malam.

Keesokan harinya.

Seperti biasa Adel bangun melakukan rutinitas sehari-harinya, kini ia sudah mandi dan memakai pakaian kerjanya. Fatimah menyiapkan sarapan di atas meja, Yusuf belum memulai kembali kerjanya karena dia harus beristirahat selama beberapa bulan di rumah.

tok ..tok .. Tok ..

Fatimah menyuruh Adel membuka pintu, saat membuka pintu Adel terkejut melihat siapa yang datang.

Deg!!!

"Nyonya." Sapa Adel.

"Nak, siapa yang datang?" Fatimah berteriak dari arah dari dapur.

"Nyonya besar, bu." jawab Adel sedikit berteriak.

"Silahkan masuk." Ucap Adel mempersilahkan Indah masuk, dia pun langsung merasa tak tenang.

Indah datang bersama Satria dan juga Rasya, Adel mempersilahkan tamunya untuk masuk. Fatimah dan Yusuf menyusul Adel ke ruang tamu melihat siapa yang datang, Adel mengambil air minum ke dapur untuk tamunya.

"Maaf, kalau boleh tahu, kalian siapa ya?" Tanya Yusuf dengan sopan.

"Perkenalkan nama saya Indah, ini anak kedua saya Rasya bersama asisten saya, Satria." Jawab Indah.

Fatimah dan Yusuf menjabat tangan tamunya, Adel membawa air minum dan meletakannya di atas meja.

"Kedatangan saya kesini adalah untuk menemui Adel, kalian pasti sudah tau bukan mengapa saya datang ke rumah kalian?" Ucap Indah.

Fatimah dan Yusuf saling pandang satu sama lain, keduanya menatap Adel bersamaan namun Adel memberi kode lewat tatapan matanya agar kedua orangtuanya tetap tenang.

"Bagaimana, Del? Sudah ada uangnya?" Tanya Indah kembali.

"Belum nyonya," jawab Adel pelan.

"Nyonya apakah tidak ada tambahan waktu? untuk kami mengumpulkan semua uangnya?" tanya Fatimah.

"Mohon maaf, sesuai perjanjian saya tidak bisa memberikan tambahan waktu lagi." Tegas Indah.

"Sesuai yang tertera, jika kalian tidak bisa melunasi hutang dalam tempo yang sudah di tentukan maka dengan terpaksa rumah ini akan di gusur dan kalian akan kami laporkan ke pihak kepolisian, kecuali jika nona Adel bersedia menikah dengan tuan muda anak sulung dari Nyonya Indah maka semua tuntutan akan di batalkan dan rumah pun tidak akan di gusur." jelas Satria.

Adel menarik nafasnya dalam, dia memberanikan diri untuk buka suara. Yusuf menggelengkan kepalanya namun Adel tetap dengan keputusannya, Fatimah memegang tangan Yusuf dan membisikan sesuatu ke telinganya.

"Serahkan semua keputusan pada Adel, ibu juga tidak mau Adel menjadi penebus hutang tapi kita tidak bisa melakukan apa-apa, kita percayakan semuanya padanya, yah ." Bisik Fatimah.

"Se suai yang nyonya inginkan, karena saya tidak bisa melunasi hutang saya, jadi saya bersedia menikah dengan anak nyonya, tapi dengan satu syarat." Ucap Adel memberikan jawaban, tetapi dia juga memberikan syarat pada Indah yang sudah dia pikirkan semalaman.

1
Jufri Wardani
Lumayan
Jufri Wardani
Luar biasa
Hana Hana
Kok ortunya Adel gk prnh d ceritain y
reza indrayana
Cerita yg menarik dn kisah yg HebaaatTt...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Sativa Kyu
👍👍👍
Dewi Sinta
pake apa turun nya thor.. apakah rumah nya al punya lift..?🤔
Dewi Sinta
pipiku sampe kram thor nyengir mulu 🤣🤣🤣
Catharina Indrajati
Luar biasa
Dewie👓
btw aku nunggu2 bab sisil diapain gitu.. lama blm nongol2
Dd Oppo
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
Siti Azizah Nurrohmah
bagus
Azzikra
Luar biasa
Azzikra
Lumayan
ibeth wati
Luar biasa
Sri Winarni
Lumayan
Sri Wahyuni
Luar biasa
LENY
SUDAH BACA SEMUA KARYA AUTHOR KECUALI YG INI CAHAYA KRN BARU
LENY
SDH BACA THOR KEREN👍
LENY
TERLALU NIH SI ADEL NGIDAMNYA MAKSA HABISIN SEBLAK ASIN PEDES. KADIHAN EDGAR. MEMANG ADA YG NGIDAM KEJAM BEGITU YA CUMA DIDUNIA HALU 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!