Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 SAH
Hari berlalu dengan cepat akhirnya hari bahagia damar dan Amora sudah tiba.
Amora tampil cantik dengan kebaya adat Jawa karna Felicia berasal dari jawa.Sementara gaun yang dipilih oleh Amira akan digunakan saat resepsi malam nanti.Dengan sapuan make up flawless membuatnya tampak semakin cantik dan elegan.
" Cantiknya istriku." puji damar saat melihat tambatan hatinya turun dari tangga.
Ijab qobul memang sengaja digelar dirumah mempelai wanita atas permintaan Felicia.
" Baik apa acara bisa kita mulai?" tanya penghulu saat melihat mempelai wanita sudah siap.
" Bisa pak!" jawab damar.
" Baik,saudara damar silahkan jabat tangan saya.Berhubung mempelai wanita tidak memiliki wali maka akan memakai wali hakim dan saya yang akan menjadi wali hakim tersebut." jelas penghulu.
Semua orang tampak diam,suasana mendadak tampak hikmat.
" Saudara Damar Arya Anggara saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan saudari Amora Ferdian dengan mas kawin seperangkat alat solat dan satu set perhiasan berlian dibayar tunai."
" Saya terima nikah dan kawinnya Amora Ferdian dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." dengan satu kali tarikan nafas damar berhasil mengucapkan ijab qobul dengan lancar.
" Bagaimana para saksi SAH?"
" Sah." ucap semua saksi dan semua orang yang menyaksikan acara tersebut.
" Barakallahu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakumaa fii khoirin."
" Silahkan jabat tangan suamimu." perintah pak penghulu yang langsung dituruti oleh Amora.
Amora mencium punggung tangan damar dengan takzim dan damar membalas mencium kening Amora.Bibirnya bertahan sedikit lama disana,hingga deheman penghulu membuat damar beranjak.
" Selamat atas pernikahan kalian berdua,sekarang kalian sah menjadi pasangan suami istri dan semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah,baik kalau begitu saya mohon diri karna harus menikahkan pengantin yang lain." ucap penghulu.
" Terimakasih pak." ucap damar.
Setelah berjabat tangan penghulu langsung pergi keluar dari acara.
" Aku tak pernah menyangka akan sampai berada di titik ini,disituasi yang sperti ini.Aku tidak pernah mencintai mas damar tapi aku akan belajar mencintai dia sepenuh hatiku.Semoga pernikahan ini menjadi awal kebahagiaan dalam hidupku." batin Amora.
Air matanya menetes begitu deras dan untung damar melihat semua itu.Damar gegas mengusap air mata istrinya.
" Make up-nya mahal,kalau nangis sayang dong udah dandan cantik nanti luntur.Percuma saya bayar mahal." ucap damar.
Griyuuut
Amora mencubit perut damar.
" Astaga belum genap sehari istriku sudah melakukan KDRT." kekeh damar.
" Menyebalkan!" Sungut Amora.
Amora lantas berbalik badan dan hendak menyapa para tamu namun damar meraih tangannya.
" Apa kamu menyesal menikah dengan saya?"
Deg
Jantung Amora seakan berhenti berdetak mendengar pertanyaan itu dari laki-laki yang baru saja sah menjadi suaminya.
" Jangan konyol.Ngapain tanya begituan disaat kita sudah sah menjadi suami istri,kalaupun saya menyesal tidak akan mungkin kan kamu menceraikan saya sekarang juga." ucap Amora yang langsung membuat damar maju satu langkah dan..
Cup
" Jangan pernah katakan itu lagi,aku tidak suka dan tidak akan pernah suka.Kalaupun kamu terpaksa aku akan membuat kamu merasa keterpaksaan itu sebagai keterpaksaan yang terindah yang selama ini kamu lakukan." ucap damar setelah mencium bibir Amora sekilas.
blush
Wajah Amora bersemu merah mendengar apa yang damar ucapkan.Terdengar sekali itu sebuah gombalan namun hati Amora berbunga-bunga mendengarnya.
" Duhai senangnya pengantin baru." suara seseorang yang sangat Amora dan damar kenali membuat keduanya menoleh ke arah belakang dengan senyum yang mengembang.
" Selamat ulet bulu akhirnya kamu bisa menikah dengan pak damar.Gue gak tau guna-guna apa yang Lo pake sampai pak damar jatuh cinta sejauh jatuhnya sama elo si ulet bulu.Disini ditempat ini gue ngaku gue kalah dari elo,nyatanya Lo lebih gatel dan Lo yang berhasil menjadi istri si bos tampan." bisik Sisil ditelinga Amora.
Amora sedikit terkekeh mendengar ucapan selamat yang tak biasa dari Sisil.
" Astaga Bu Sisil,ibu sadar ibu cacing kremi maaf jika ulet bulu lebih menggoda dibanding cacing kremi.Terimakasih karna sudah menyempatkan hadir diacara pernikahan kami,jangan lupa nanti malam datang ke acara resepsi." balas Amora dengan suara yang tak kalah lirih dari Sisil.
" Ekhem-ekhem kalian doyan banget bisik-bisik,sil ini bos kamu loh mau kamu gajinya saya potong." ancam damar membuat mata Sisil menggerling.
" Basi banget ngancemnya ,sesekali ancem ke mau naikin gaji atau mau kasih tiket liburan." sindir Sisil.
" Keenakan kamu dong sil." ucap damar.
" Yaelah pak,sesekali ke mensejahterakan karyawan.Biar hidup bapak makin bahagia Rizki bapak lancar jaya." cloteh Sisil yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala oleh damar.
" Tidak ada cuti ataupun tiket liburan,tapi karna saya lagi bahagia saya kasih kamu bonus 10 juta tapi 5 juta dipotong amplop kondangan jadi saya kasih kamu bonus 5 juta saja buat nyalon biar nanti malem kamu tampil cantik dan siapa tau ada pengusaha muda yang nanti bakal lirik kamu." ucap damar membuat Sisil memutar bola matanya dengan malas.
" Timbang mau kasih 5 juta pake acara bilang 10 juta potong amplop kondangan." cibir Sisil.
" Wah-wah sepertinya kalian sangat akrab sekali." Widia datang dari arah lain membuat semua orang kompak menoleh.
Sementara disisi lain Felicia tengah menyapa para tamu yang hadir.Beberapa di antaranya adalah para tetangga yang sengaja diundang oleh Felicia.
" Selamat ya Bu Felic akhirnya putri ibu laku juga." Ucap Bu Harti salah satu tetangga yang paling julid.
" Terimakasih ibu,iya Allhmdulillah putri saya laku." jawab Felicia.
" Seneng ya Bu dapat mantu seorang pengusaha,bakal hidup enak si Amora." Celoteh yang lain.
" Iya tuh enak banget si Amora bisa dapat bosnya sendiri,em Bu ngomong-ngomong ko suami Bu felic gak keliatan ya?" tanya Bu kusno tetangga paling dekat dengan rumah Felicia.
" Oh dia sedang ada urusan di luar Bu." jawab Felicia yang tak mau berbicara panjang lebar karna tau mereka pasti tengah berusaha mencari tahu tentang kaksak kusuk yang sudah sampai ditelinga Felicia.
" Oh begitu." ucap Bu kusno sembari saling sikut dengan yang lainnya.
Satu persatu tamu undangan pergi dan kini menyisakan para kerabat dekat felicia yang nanti akan mengikuti iringan mobil pengantin ke gedung resepsi.
Mereka semua istirahat di kamar tamu yang sudah disiapkan, Felicia juga sudah masuk kedalam kamarnya.
Greep
Tanpa aba-aba damar menggendong Amora yang sedang kesusahan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
" Turunkan saya pak nanti ada yang lihat." ucap Amora sembari mengedar pandangan.
"Memangnya kenapa kalau ada yang lihat?" tanya damar sembari menaik turunkan alisnya.
" Malu!" jawab Amora.
Damar tidak menjawab namun dia mempercepat langkahnya agar cepat spai di kamar.Setelah sampai di depan pintu kamar damar mengabaikan amora yang memaksa minta turun dengan alasan damar akan kesusahan saat membuka pintu.
Brak
Dengan sekali dorongan kakinya pintu terbuka dengan lebar.
" Mudahkan,tidak ada alasan kamu untuk minta turun." ucap damar.
Damar kembali menutup pintu dengan kakinya dan setelah itu salah satu tangannya terulur mengunci pintu namun tetap membiarkan Amora berada digendongannya.
Klek
Kelk
Bruk
Glek
Amora meneguk ludahnya kasar saat damar merebahkan tubuh Amora diatas tempat tidur sementara tatapan mata damar seperti singa lapar yang siap menerkam mangsanya.
" Apa sekarang masih malu? Tidak ada satu orangpun ada disini dan tidak akan ada yang melihat kita?" tanya damar membuat Amora mundur perlahan.
" Pak bapak mau ngapain?" tanya Amora.
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭