NovelToon NovelToon
JODOH DARI KAKEK BUYUT

JODOH DARI KAKEK BUYUT

Status: tamat
Genre:Tamat / BTS / Blackpink / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / EXO / Slice of Life
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: timio

Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜

Happy reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sadarlah, Aku Rumahmu Bukan Dia

Sepanjang perjalanan pulang, suasana didalam mobil sangat hening dan mencekam, hanya suara mesin mobil yang terdengar. Arsen tidak bersuara sedikitpun, wajah tampannya terlihat lebam dibeberapa sisi. Baru kali ini Jenny melihat suaminya se-marah itu dan sedingin itu, lebih dingin dari AC mobil Don. Hingga sampailah mereka di mansion.

Duakkk...

Arsen turun lebih dulu membanting pintu mobil dengan keras tanpa berkata apapun, dan meninggalkan Jenny. Sekarang si istri merasa serba salah, mau mencegah rasanya tidak enak, mau ajak bicara rasa bersalahnya terlalu besar, ia memutuskan untuk berdiam diri sejenak, menenangkan seluruh syarafnya yang sempat mengeriting karena adu gelut antar suami dan mantan pacarnya.

Hampir 30 menit lamanya ia bungkam diatas mobil, dan akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke mansion, menghadap Arsen, entah makian yang akan ia dapat dari Arsen, ia akan menerimanya.

Klek... ia membuka pintu kamarnya, dan pintu lain didalam kamar itu. Terdengar keran air yang baru saja dimatikan. Arsen keluar dengan jubah mandinya dan rambutnya yang masih setengah basah, mereka berpandangan di jarak yang tidak terlalu jauh. Meski jantungnya sedang ribut didalam sana, Jenny berusaha se percaya diri mungkin mendekat sambil menenteng kotak p3k yang sempat diambilnya sewaktu perjalanan ke kamar.

Arsen tetap di tempatnya, perlahan Jenny mengulurkan tangannya dan menarik tangan Arsen agar duduk ditempat tidur, dan mengeluarkan beberapa benda dari kotak p3k yang ia butuhkan untuk mengobati memar dan lecet suaminya.

"Gua ngga tahu apa yang lu bayangin tentang gua sekarang, tapi yang jelas serumit apapun masalahnya, ngga sekalipun gua terpikir buat kabur apalagi kabur sama cowo lain disaat gua punya suami sah. Itu bukan style gua, Sen.

Se-muak apapun, gua ngga akan nge rusak hubungan baik Wijaya dan Askara yang sudah ber-abad ini. Gua akan milih jalan lain yang engga melibatkan keduanya. Dan tolong, jangan terluka kayak gini, hati gua ... hati gua sakit banget", suaranya bergetar dan tumpah lah air mata yang sedari tadi ditahannya, ia hendak pergi.

Sapp.... Arsen lebih cepat menarik tangannya. Pria tampan itu menarik Jenny ke pelukannya, dan mendaratkan ciuman lembut dibibir Jenny. Ciuman kali ini rasanya lebih tulus dan tenang dari sebelumnya. Tenang dan manis. Arsen menggunakan jari jempolnya untuk menghapus sisa air mata di wajah Jenny yang sedang ditadahnya. Betapa ia menginginkan wanita ini setelah semua yang terjadi saat ini.

Persetan dengan Jonathan, wanita ini adalah miliknya, ikatan mereka kuat, diakui, sah. Tapi tetap saja ia ketakutan, takut sekali nanti jika wanitanya ini luluh akan mantan pacarnya yang pantang menyerah itu, dan pergi begitu saja.

Lama kelamaan ciuman itu terasa panas dan menuntut, bibir tipis Jenny habis dilumat Arsen, menyapu habis lipstik yang masih tersisa, perlahan ciuman itu turun ke leher, terasa aroma khas Jenny di indera penciuman Arsen. Segar dan lembut dan satu lenguhan terlepas dari mulut Jenny yang membuat Arsen semakin bersemangat.

Arsen akhirnya mengangkat tubuh Jenny, perlahan membaringkannya ditempat tidur tanpa melepaskan pertautan mereka, dan perlahan jarinya melepas satu-persatu kancing kemeja Jenny dan melemparnya sembarangan. Si istri yang sudah pasrah itu terus menerus menerima permainan Arsen tanpa penolakan sedikitpun. Otaknya tidak lagi bekerja, ia hanya 'ingin' Arsen.

"Ayo kita pergi, Je!", bayangan Jonathan muncul secara tiba-tiba dipikirannya, cepat sekali bayangab itu, dan grepp... ia mendorong tubuh Arsen sekuat tenaga hingga suaminya itu menjauh dan bingung ditengah permainan mereka yang lagi panas-panasnya.

"Ada apa sayang.?" tanya Arsen terengah-engah.

" Gu-gua belum siap.", jelas Jenny pendek lalu pergi dari tempat tidur.

Arsen merasa dongkol sekali dengan perlakuan Jenny, merasa sangat bodoh. Sudah hampir setahun menikah ia belun sekalipun menerima haknya. Ia ingin sekali melakukan 'itu' dengan orang yang sudah sah menjadi istrinya tapi si istri malah begitu. Tidak menyerah, ia membuka pintu yang langsung menuju kamar Jenny, tapi tidak ada orang disana.

"Sayang... kamu dimana?"

" Sayang..."

"Jenn..."

Tidak ada jawaban, kamar itu kosong dan hening.

krek... krek... terdengar bunyi seperti benda kecil didalam toples. Arsen mengikuti suara itu yang mengarah pada balkon dengan pintu transparan yang masih tertutup.

" Oh... istri gua disana ternyata." lirih Arsen pada dirinya sendiri. Ia mendekat dan terkejut bukan main melihat istrinya sedang berjongkok mengepal kedua tangan di dagunya, seolah sedang memilih, berjejer lah tiga botol obat kecil yang sangat jelas tulisannya.

Tradozone, Benzodiazepin, dan yang terakhir adalah yang paling sering ditemukan Arsen 'Zolpidem'.

Brakkk.... Arsen menerobos tanpa apa-aba, dan sangat mengagetkan Jenny.

"Kamu ngapain? Mau apalagi kamu Jenny?!", bentak. Arsen, ia benar-benar marah kali ini, bahkan lebih marah ketimbang tadi siang. Sudah tertangkap basah, Jenny tidak sempat melakukan pembelaan.

"Seburuk apa sih sayang ? Seburuk apa sih nikah sama aku sampai sampai kamu kaya gini terus? Sejahat apa sih aku sampe kamu begini? Kamu sekarang maunya apa? Apapun permintaan kamu akan aku turuti, kecuali pisah! " tegas Arsen, tidak habis pikir Jenny terus menerus seperti ini.

"Gu-gua cuma mau tidur nyenyak.", lirih Jenny menunduk.

"Kamu jelas-jelas bisa tidur nyenyak kalau bareng aku, kenapa harus pakai obat ini lagi?", bentak Arsen sambil membuang semua botol obat itu dari balkon, hingga terdengar bunyi jatuhnya.

Sementara Jenny hanya bisa diam dan terus menunduk, air matanya sudah berjatuhan, suaminya membentaknya berulang kali, Jenny mulai merasakan takut melihat sorot mata Arsen.

"Bisa ngga sih sebentar aja kamu nerima aku, sebentar aja kamu belajar buat suka sama aku? Sebentar aja Jenn. Bisa ngga sih kamu sadar sebentar aja rumah kamu itu aku bukan dia. Aku rumah kamu Jenn, tempat kamu pulang", seru Arsen lagi masih dengan nada meninggi.

Jenny berusaha mengangkat kepalanya, menahan sesegukannya untuk menanggapi semua yang diucapkan Arsen.

"Gua juga cape Sen kaya gini, ngga pernah sekalipun gua nyangka bakal berakhir kaya gini, cemas setiap saat, bingung, dilema, ngerasa bersalah, disalah pahami. Gua juga cape. Gua juga berharap otak dan hati gua itu lurus aja ke elu, ngga usah mikirin apapun diluar elu.

Karena lu suami gua, itu tujuan dan usaha gua selama ini. Tanpa lu minta gua udah berusaha duluan, tapi ngga semudah itu Sen. Ada kalanya gua ngga bisa nampung semuanya, gua cuma bisa lari ke obat yang bikin gua berenti sebentar aja, gua cuma mau lupa sebentar aja Sen." setiap kata yang diiringi sesegukannya.

Arsen mendekat menatap wajah Jenny lekat-lekat dan perlahan menuntunnya berjalan masuk kembali ke dalam kamar. Jenny agak bingung, tapi ia hanya mengikuti arahan suaminya.

"Malam ini aku mau tidur dikamar istriku." seru Arsen sambil membaringkan badannya di kasur Jenny.

Si empu kasur hanya terdiam menatap tingkah suaminya.

"Apa aku sudah benar-benar jatuh cinta dengan pria kiriman kakek buyutku ini, ya Tuhan? ", bisik Jenny dalam hati.

Segaris senyum akhirnya muncul dibibir Jenny dan ia masuk perlahan ke dalam selimut Arsen.

Suaminya itu sudah jelas salting brutal, ia tidak bisa menahan senyumnya, tidak bisa mengendalikan jantungnya yang saat ini bersalto ria. Tidak apa jika hari ini mereka bertengkar, tidak apa jika hatinya sungguh sakit hari ini, jika dibayar dengan senyum dan tingkah manis istrinya itu, tidak apa-apa.

.

.

.

Tbc ... 💜

1
Jessica aja
lumayan bagus
Timio: thank you 💜
total 1 replies
Wijaya Ronny
Luar biasa semakin kesini ceritanya semakin kesono/Drool/
Timio: Tengkiyu, pantengin terus yaaa 💜💜💜
Timio: thank you 💜💜
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!