Karma Untuk Tiara

Karma Untuk Tiara

Episode 1 Saudara Rasa Musuh

"Kok bisa sih uang untuk bayar lesmu ilang Tiara?! Memangnya kamu simpan dimana?! Kamu bawa ke sekolahan ya?!" cecar Shopia begitu mendapat laporan dari salah satu anak kembarnya jika uang untuk bayar les yang baru tadi pagi dia berikan pada anaknya itu tiba-tiba hilang.

"Enggak tau maa..., uangnya Tiara simpan di kamar kok, tau-tau ilang begitu saja...," sahut Tiara dengan raut wajah sengaja dibuat sedih campur takut.

"Sudah dicari dengan teliti belum?!" lanjut wanita paruh baya itu dengan volume suara tetap tinggi.

"Sudah maa, tapi nggak ketemu...," mungkin karena terlalu menjiwai dalam beracting, kali ini sepasang mata Tiara sudah berubah agak memerah.

Dengan langkah kaki cepat sambil menahan emosi di dalam hatinya, Shopia menghampiri anaknya yang lain yang saat itu sedang memanaskan sayur lodeh dan menggoreng telur untuk lauk seisi rumah. Sementara itu, Tiara mengekor di belakang mamanya dengan tetap pasang ekspresi seperti sebelumnya.

"Kiara, kamu ngambil uang lesnya Tiara ya?!" tanya wanita paruh baya itu ketus begitu sudah di dekat anak kembarnya yang satu lagi.

"Enggak ma...," jawab Kiara apa adanya sembari menoleh pada mamanya.

"La terus yang ngambil uang lesku dari kamar siapa kak? Kan kakak yang pulang duluan dari sekolah," Tiara mulai melancarkan tuduhan palsunya.

"Aku tadi memang sempat masuk ke kamarmu sebentar Tiara, tapi hanya untuk ngambil buku yang kamu pinjam. Kalau masalah uang lesmu yang hilang, aku sama sekali tidak tahu menahu," terang Kiara sambil membalik telur yang ada di wajan.

"Ya ampun Kiara Kiara, kamu itu lo kok ya seneng banget buat masalah!! Kamu nggak kasihan ta sama mama yang capek-capek baru pulang kerja trus dapat laporan seperti itu!! Kamu kemanakan uang lesnya Tiara?!" perempuan berumur 43 tahun tersebut sudah terpancing dan ikutan menuduh Kiara.

"Sumpah demi Tuhan maa, aku nggak nyuri uang lesnya Tiara...," Kiara masih berusaha untuk membela diri dan meyakinkan mamanya, sekalipun ada keraguan apakah mama akan mempercayainya.

"Halah kaak kak, nggak usah pake sumpah-sumpahan demi Tuhan segala lah. Tuh buktinya, banyak anggota dewan yang disumpah di atas kitab suci saja masih bisa korup. Kalau bukan kakak yang ngambil trus siapa lagi? tuyul?," seperti biasa Tiara melontarkan dalilnya agar mama percaya pada omongannya.

"Andai saja di kamarku ada CCTV. Pasti bakal ketauan siapa malingnya," senjata pamungkasnya Tiara keluar.

"Sudah sudah, jangan ribut! Mama pusing tau dengar ocehan kalian! Mulai besok mama gak akan memberimu uang saku, Kiara! Sampai lunas 250 ribu!" tegas Shopia tanpa mengusut perkaranya terlebih dahulu. Untuk kesekian kalinya Kiara hanya bisa berdiam diri dan tidak sanggup membantah keputusan mamanya. Lagi-lagi dia menjadi korban kelicikan saudara kembarnya sendiri.

Tak berapa lama, Kiara pun menyajikan sayur lodeh dan telur goreng di meja makan, lalu duduk di salah satu kursi diikuti mama dan saudara kembarnya.

"La terus uang untuk bayar lesku besok gimana ma? Masa' bayar lesnya telat sih. Aku malu dong ma sama guru lesnya," lanjut Tiara setelah meletakkan pantatnya di kursi.

"Nanti mama akan beri kamu uang lagi. Sudah, jangan ada yang ngoceh lagi. Mama laper banget ini," sahut wanita paruh baya itu yang kemudian langsung mengambil nasi, sayur dan lauk untuk dirinya sendiri.

Malam itu, mereka bertiga makan bersama dalam diam. Sementara Tiara, bersorak penuh kemenangan di dalam hati karena setelah bermain drama yang disertai dengan jantung agak berdebar, akhirnya dia berhasil menipu mamanya dan memfitnah saudaranya. Rencananya nge mall di malam minggu dengan teman se geng nya nanti akhirnya akan terwujud. Yang tentu saja uang untuk nge mall nya hasil dari tipu-tipunya tadi.

Entah untuk yang keberapa kalinya mama memarahi Kiara setelah mendengar aduan dari Tiara yang saat ini juga hasil dari 'rekayasa'.

Awalnya Kiara pernah membantah keras tuduhan-tuduhan palsu saudara kembarnya dan memberi penjelasan pada mamanya, namun ternyata nihil, mamanya lebih percaya pada laporan Tiara. Kiara sampai tidak habis pikir kenapa mamanya seperti pilih kasih dan selalu membela Tiara.

Sebelumnya Kiara punya pemikiran jika mamanya bersikap seperti itu karena faktor kelelahan dengan pekerjaannya di kantor. Maklum, mamanya adalah single parent yang harus menghidupi kedua anaknya setelah papa meninggal karena sakit jantung beberapa tahun yang lalu. Namun hingga sekarang, mamanya masih terus saja membela saudara kembarnya, yang akhirnya membuat Kiara semakin yakin jika mamanya memang lebih condong pada Tiara.

Semenjak gadis kembar itu masih bayi hingga mereka berumur 12 tahun, mama membayar seorang pembantu untuk meringankan beban pekerjaannya. Setelah dirasa Kiara dan Tiara mampu mengurus diri sendiri dan mengerjakan tugas rumah, jasa pembantu pun dihentikan, karena mama juga perlu mulai menabung untuk biaya kuliah kedua putrinya.

Sebenarnya gadis kembar itu masih punya kakek dan nenek di luar kota, tapi karena dasarnya mama yang tidak ingin merepotkan, jadi Kiara dan Tiara harus bisa mengurus diri sendiri dan lingkungan rumah jika mama mereka sedang bekerja.

Kiara adalah tipe anak yang kalem, tenang, penyabar dan tidak suka membuat keributan. Jika terlibat konflik dengan anggota keluarga atau teman, dia lebih memilih untuk mengalah. Bukan berarti hal ini menunjukkan jika Kiara gadis yang lemah, tapi dia memang malas untuk bertengkar. Baginya bertengkar hanya akan membuat energinya terkuras.

Kiara tidak masalah jika mamanya tidak memberinya uang saku. Toh saat di sekolah, Kiara jarang sekali jajan di kantin, sekalipun ada jam olahraga. Baginya, yang penting membawa bekal sebotol minum air putih dari rumah saja sudah cukup. Lagipula jarak kelasnya ke kantin juga agak jauh, ditambah lagi harus ngantri, jam istirahatnya tentu tidak akan cukup.

Kiara adalah gadis yang rajin menabung. Uang saku yang diberikan oleh mamanya, sebagian besar dia masukkan celengan. Jadi tidak heran jika uang tabungan Kiara lumayan banyak, dan hal ini sudah diketahui oleh saudara kembarnya tapi Tiara sengaja pura-pura tidak tahu, dan yang membuat saudara kembarnya itu tega mencuranginya.

Berbeda dengan saudara kembarnya. Sekalipun sama-sama diberi uang saku 8 ribu oleh mama, Tiara adalah tipe anak yang boros, malah dia pernah protes pada mama jika uang sakunya itu kurang banyak. Belum lagi Tiara juga minta dileskan matematika. Ngakunya ke mama dia mengalami kesulitan di pelajaran matematika, padahal aslinya Tiara malas untuk belajar.

*

Seusai makam malam bersama dengan keluarganya, di dalam kamarnya, Kiara beberapa kali menghela nafas panjang sambil berdoa dalam hati agar dia terus diberi kekuatan dan kesabaran. Seketika pikirannya kembali melayang di masa lampau.

Kiara mulai menyadari jika ada hal yang tidak wajar pada saudara kembarnya sejak mereka berumur 7 tahunan. Kiara masih ingat betul saat pertama kali dia menjadi korban fitnahan Tiara.

Waktu itu, papa membelikan mereka berdua boneka barbie yang sama persis tapi dengan warna yang berbeda. Karena dasarnya Tiara yang sembrono, tak butuh waktu 2 jam, boneka barbie miliknya rusak. Tapi anehnya, saudara kembarnya itu memberitahu papa jika yang merusak boneka barbienya adalah Kiara. Papa yang sifatnya penyabar pun akhirnya membelikan boneka barbie baru lagi untuk Tiara.

Semenjak saat itu kebohongan Tiara semakin bertambah dan semakin licik, namun anehnya, sampai sekarang ini mama belum menyadarinya.

Jam dinding di kamar Kiara sudah menunjukkan pukul 10.12, gadis cantik itu telah selesai belajar dan mengerjakan semua PR nya. Tak butuh waktu lama, Kiara pun sudah tertidur dengan pulasnya karena memang kelelahan.

***

Terpopuler

Comments

Raka Wahyudi

Raka Wahyudi

anjing

2024-10-11

0

Rey

Rey

ada ada aja emang kelakuannya🤣🤣🤣

2024-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!