Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Malam harinya, seperti biasa nara akan pergi ke taman kota jika dia sedang bosan. Ia juga sudah tidak memikirkan buku diarynya lagi. dari kejauhan tampak seseorang yang memantaunya. Nara sendiri tidak menyadari akan hal itu, ia sibuk dengan makanannya.
“Nara”panggi seseorang.
Nara menoleh, “juan?”beo nara.
Nara juga melihat ada araz,kenzo dan juga leo disana, tentu tidak ada naren karena laki-laki itu sedang masa pemulihan.
“Ngapain disini?”tanya juan, ia duduk di samping nara.
“Aku cari angin aja, kamu sendiri ngapain kesini?”tanya nara.
“Kita habis jenguk naren, jadi mampir kesini untuk nongkrong”jawab juan.
Nara hanya menganggukkan kepalanya, “bagaimana keadaan kak naren?”tanya nara.
“Naren baik-baik aja, cuma keningnya harus di jahit sedikit karena robek”jawab juan.
“Araz, mau kemana lo?”tanya leo saat melihat araz yang pergi begitu saja.
Araz tidak menjawab membuat mereka semua heran, di tambah lagi saat araz berlari ke tempat yang sedikit gelap karena tidak ada lampu disana. Araz mendekat ke sebuah pohon besar, ia seperti melihat seseorang dengan pakaian serba hitam itu membuatnya curiga apalagi seseorang itu melihat ke arah nara. Orang misterius itu pun langsung menaiki motornya saat mengetahui araz berjalan ke arahnya. Mereka di buat terkejut lagi oleh araz yang tiba-tiba mengejar seseorang yang memakai serba hitam bahkan mukanya saja tidak terlihat karena memakai masker.
“WOY TUNGGU!”teriak araz, ia kehilangan orang misterius itu. Araz kembali ke mereka yang menatapnya bingung.
“Siapa raz?”tanya juan.
“Gua nggak tau, tapi dia mencurigakan”jawab araz.
“Maksud lo?”heran juan.
“Sedari gua parkir motor di situ gua udah lihat tu orang, dia kayaknya melihat ke arah nara. Di tambah saat gua lihat dia diam-diam fotoin kita. Dia mencurigakan”jelas araz.
“Lo tau wajahnya?”tanya kenzo.
“Gua nggak tau, dia pakai masker”jawab araz menatap kenzo.
Nara bisa melihat dari wajah kenzo bahwa laki-laki itu sedang mengkhawatirkannya. Namun, ia abaikan ia akan tetap teguh dengan prisipnya yang tidak mudah luluh.
“Lo sering kesini, ra?”tanya araz menatap nara.
“Aku sering kesini, kalau aku bosan aku pasti kesini”jelas nara.
“Kedepan lo harus hati-hati ra, kita nggak tau niat orang”ucap araz.
“Lain kali, kalau bosan bilang ke gua. Jangan pergi sendiri! Gua nggak mau terjadi apa-apa sama lo”ucap juan lembut.
“Iya juan, aku cuma nggak mau ngerepotin kamu aja”ucap nara.
“Nggak ada yang ngerepotin, semua permintaan lo gua turuti”seru juan.
Sementara kenzo ia hanya menatap juan dan nara dengan tatapan datar, ia berusaha untuk tidak menunjukkan ekspresi sedihnya, araz melirik kenzo, ia tersenyum smirk saat melihat kenzo yang tak lepas menatap juan dan nara.
“Tolol” batin araz
“Juan, aku mau pulang dulu ya”pamit nara, bukan karena apa tapi dia malas jika harus ada kenzo disana.
“Gua antar”ucap juan.
“Nggak usah, aku bisa sendiri”tolak nara.
“Nggak ada penolakan”tegas juan.
“Yaudahlah, ayok”nara bangun, diikuti oleh juan.
“Gua antar dia dulu sebentar”ucap juan pada teman-temannya.
“Oke!”ucap leo mengacungkan jempolnya.
Nara dan juan segera pergi dari sana dan tinggalah mereka bertiga disana, araz menatap heran ke arah leo yang menatap dirinya dan juag kenzo aneh.
“Lo kenapa?”tanya araz pada leo sambil duduk.
”Kalian yang kenapa!, gua curiga nih sama lo dan kenzo”ucap leo menyipitkan matanya menatap kenzo.
“Gua? Ada apa dengan gua?”heran kenzo.
“Ck, apa yang kalian sembunyiin dari gua?”tanya leo.
“Nggak ada, apanya emang?”tanya araz dia bersikap biasa saja agar leo tidak tambah curiga dengan dirinya.
“Jujur deh, gua curiga tatapan kenzo ke Nara terus tatapan lo ke kenzo saat juan dan nara bicara”jelas leo.
“Y-ya itu tatapan biasa, nggak ada yang disembunyiin juga.”bohong araz, bukan maksud mereka tidak mau cerita ke leo tapi leo ini punya mulut keceplosan, bisa saja nanti juan tau permasalahan kenzo san nara.
“Kenapa gugup lo?”sinis leo.
“Ck, gua tau kalian bohong, apa jangan-jangan kenzo suka sama nara?”tebak leo menatap kenzo penuh selidik.
Kenzo dan araz saling menatap, tidak ada gunanya juga membantah lagi, leo sudah sangat curiga.
“Ya gitulah”jawab kenzo pasrah.
“What!! Serius? Gua kira lo g*y”pekik leo.
“Bapak lo g*y!, gua normal”kesal kenzo ia memukul lengan leo.
“Serius lo?”tanya leo memastikan.
“Hem”jawab kenzo seadanya.
“Kenapa nggak confess aja sih? Siapa tau nara suka balik”saran leo.
“Bara emang suka, cuma dianya aja yang tol*l!”sahut araz.
“Maksudnya? Lo tolak nara?”tanya leo menatap kenzo yang hanya diam.
“Ya gitulah, bodohnya lagi pas dia tolak nara entah kata-kata apa yang keluar dari mulut dia buat nara sakit hati”jelas araz menatap kenzo jengkel.
“Bahkan nara nggak mau lagi ketemu dia”sambung araz.
“Jangan bilang karena lo juga makanya nara jauhin kita?”
“Mungkin, intinya sekarang kenzo menyesal telah melukai hati nara”seru araz.
“Wah gila lo, kalau juan tau gimana ya reaksinya?”ucap leo tak menyangka.
“Ya makanya jangan di kasih tau tolol!”sahut araz.
“Lo bodoh si zo, kalau gua jadi lo detik itu juga gua terima dia. Ya kalau emang lo nggak suka sama dia minimal hargai sedikit aja keberadaan dia, kan lo bisa juga pakai kata-kata yang lembut supaya dia juga nggak terlalu sakit hati dengan penolakan lo. Dan sekarang lo baru nyesal? Bodoh lo!”ucap leo membuat kenzo terdiam.
“Gua telat memahami perasan gua, gua sadar ketika dia mulai menjauh. Saat itu gua mungkin terlalu cemburu lihat dia dekat sama kalian apalagi juan, entah kenapa hati gua nggak suka lihat dia dekat-dekat dengan kalian”ucap kenzo lirih.
“Sekarang lo mau kejar dia lagi?”tanya leo. Bagaimana pun juga kenzo adalah sahabatnya ia akan membantu kenzo supaya nara bisa memberikan kesempatan kedua pada kenzo, walaupun ia tau kenzo yang salah.
“Iya, gua mau minta maaf sama dia. Tapi dia selalu aja ngehindarin gua. Setidaknya gua bisa mendapatkan kata maaf dari dia”seru kenzo.
“Saran gua, lebih baik lo jujur sama juan dulu, daripada juan tau dari nara yang ada makin berat masalahnya”ucap leo menatap kenzo.
“Ya, leo benar. Lo lebih baik jujur dulu sama juan”sahut araz.
“Tapi gua takut juan nggak izini gua ketemu nara lagi”lirih kenzo.
“Cepat atau lambat juan harus tau, zo. Lebih baik dia-“
“Gua harus tau apa?”tiba-tiba juan datang menghampiri mereka, juan menatap mereka penuh kebingungan sementara mereka bertiga sangat terkejut dengan kedatangan juan.
“Kenapa kalian natap gua kayak gitu?”heran juan.
“N-nggak ada”ucap leo ia mengalihkan mukanya.
“Kalian lagi bicara apa? Kayaknya serius banget”seru juan, ia duduk di samping araz.
“N-nggak kita tadi lagi bicarain itu, apa namanya em rencana mau ketemu sama si indra buat ajak lomba basket”ucap araz ia mencari alasan yang pas untuk menjawab juan.
“Ouh, boleh juga tuh. Lama juga kita nggak lomba sama tim dia”ucap juan setuju.
“Iya, tapi kita tunggu naren sembuh dulu”sahut leo.
Mereka bertiga mencoba mencari topik pembicaraan dengan juan supaya juan todak begitu curiga dengan mereka.
...----------------...
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara