Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulut Manis Ibu Mertua
Masih dalam gedung mewah dengan kerlap kerlip yang memukau,setiap barang dan hiasan sangat lah mewah dan berharga fantasi, orang kaya memang beda kalau buat acara yang tak main-main harganya. Semua orang terlihat berbincang-bincang satu sama lain,terlihat tenang tanpa tau setia kata yang keluar dari mulut mereka hanya sebuah kata sindiran dengan sampul pujian. Semua orang yang hadir di acara pertambahan umur tuan Diego all Arsanio yang merupakan seorang ketua mafia yang telah pensiun dan kini jabatannya di pegang oleh cucu pertamanya yaitu Kenzo Calvin arsanio yang merupakan anak tunggal Riko ananda Arsanio dan Clarissa Bella arsanio.
Orang-orang tampak antusias melihat berbagai pertunjukan di atas panggung namun tidak dengan Belva yang tak menghiraukan betapa menariknya acara di atas panggung dia lebih mementingkan makanan yang sungguh menggoda imannya. Tidak ada kata diet dalam kamus Belva apapun itu dan di manapun itu selagi ada makanan dia akan tenang-tenang saja walaupun dalam kondisi genting sekalipun. Walaupun begitu bentuk tubuh nya sangat lah profesional. Tidak gemuk atau terlalu kurus.
" Betapa Malangnya istri seorang Kenzo Calvin arsanio yang terkenal di mana mana tapi malah mendapatkan seorang yang bahkan tak memiliki etika."
" Kumat dah ni emaknya Kenzo." Belva hanya membatin dan melanjutkan makanan tanpa merasa ucapan Rissa mengarah padanya. Bahkan Belva tau kalau Risa mencoba mempermalukan dirinya di saat Kenzo tidak ada bersama mereka.
Eh tunggu bukannya ada Kenzo pun sama saja ya?. Dia akan tetap di permalukan di ramai orang,Belva tau tujuan Rissa padanya.
Bisik-bisik terdengar mencemoohkan Belva yang benar seperti tak memiliki keanggunan apapun,hanya modal tampang doang namun kalau di perhatikan saat makan dia persis seperti bocah tak tau malu.
"Apakah ini istri tuan Kenzo?"
"Cantik tapi tidak ada sopan-sopannya pada mertua."
"Dia terlihat seperti antagonis yang kejam pada mertua sendiri."
"Tanda-tanda bibit antagonis nih, hati-hati kalau dia punya anak,takut takut anak pria lain lagi."
"Aku mengenalnya sedikit kalau dia dari keluarga miller yang memiliki perusahaan tambang terbesar itu."
"Iya,dia juga yang menyebabkan kedua orang tuanya kecelakaan"
"Dia membawa sial di hari pernikahannya"
"Jangan keras-keras"
"Jangan takut ada nyonya Rissa yang bela kita,lihatlah dia saja seperti tak menyukai menantunya itu."
Sudut bibir Rissa terangkat dia benar-benar puas mendengar perkataan tamu undangan ayah mertuanya itu. Rissa mengaggap Belva hanya seorang wanita penggoda yang menjebak putranya hingga harus memiliki ikatan yang abadi.
Andainya Belva mengetahui apa yang ada di fikiran Rissa maka Belva akan berdiri dan menunjuk tangan dengan semangat. Karena yang di katakan Rissa sama sekali tidak lah salah namun kalau sekarang jelas Rissa salah orang karena Belva sekarang jelas berbeda.
"Baiklah acara selanjutnya adalah berdansa." Saat mendengar pembawa acara mengatakan berdansa membuat semua orang bersorak gembira karena waktu inilah yang mereka tunggu.
Berdansa di awali dengan pemilik acara ya walaupun Diego sudah tua begitu pula dengan Astri namun tak mematahkan semangat mereka hanya sekedar ke kiri dan ke kanan selayaknya dua insan yang di mabuk cinta.
Setelah itu barulah satu persatu ikut berdansa dengan mesra dengan pasangan masing-masing.
Uhuk.. Uhuk!
Entah berapa kali Belva tersedak namun kali ini berbeda karena dia tersedak karena melihat betapa tak malunya mereka karena berciuman tanpa rasa malu di hadapan banyak orang,Belva melihat sekitar yang tak peduli bahkan terkesan hal itu lazim bagi mereka.
"Jangan bilang putraku tidak pernah menyentuh mu?..memang ya kalau wanita murahan tetap murahan karena tidak memiliki nilai sama sekali, seandainya arsanio tidak ada peraturan pernikahan hanya satu kali mungkin kau sudah jadi gembel." Mulut Rissa manis sekali sampai Belva mau muntah.
"Tante kalau tidak senang bilang aja sama saya,lagian saya juga gak ngarep pernikahan ini kok"
Belva tersenyum tipis karena Rissa tampak syok dengan ucapannya.