NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AYAK EMPAT

Fasha melihat sendiri bagaimana Bachrie menyuarakan kecemasannya lewat tindakan paniknya pagi tadi. Bolak- balik di depan pintu ruang bersalin, lalu sesekali mengepalkan tangannya demi menyudahi kalut.

Fasha bersaksi, bahwa pernikahan ini sudah bukan keterpaksaan melainkan menjadi suatu tanggung jawab tersendiri bagi suaminya.

Witing tresno jalaran soko kulino, mungkin peribahasa itu juga berlaku untuk Bachrie yang awalnya selalu mengatakan jika pernikahan ini hanya perkara tanggung jawab.

Buktinya apa? Ada sentuhan lembut, senyuman manis, juga kepedulian lain.

Dua bulan yang telah berlalu, Fasha masih mengira bahwa dia lah pemenangnya, karena meski telah memperistri Azahra, Bachrie lebih sering bersama dirinya.

Namun, semua persepsi itu memudar setelah Fasha dilemparkan ke alam nyata yang tak seindah bayangannya. Yah, Bachrie lelaki religius, Bachrie takkan mampu mengtak'acuhkan istrinya.

Tidak hanya pada Fasha, jangan pernah lupakan bahwasanya status Azahra juga istri Samsul Bachrie bin Sudjatmiko. Yang itu artinya Azahra pun layak mendapatkan kasih sayang lelaki tersebut.

Masalahnya adalah, hati Fasha yang ternyata tak mampu menahan cemburunya. Entahlah, dia telah belajar agama, dia tahu bahwasanya sebaik- baik perhiasan adalah istri shalihah.

Fasha dituntut untuk paham akan hal itu, setidaknya kalau sudah mengkajinya, mungkin inilah saat prakteknya.

Surga jaminannya insya Allah, bismillahirrahmanirrahim, walau yang sesungguhnya, luka itu seperti terkena bubuhan garam tatkala melihat Bachrie mengecup kening Azahra seusai melahirkan.

Kelahiran putri pewaris Sudjatmiko pun telah terlaksana. Bachrie yang mengadzani bayi mungil itu, beratnya 3 kilo dengan panjang 53 sentimeter, Masha Allah, bayi perempuan.

Bachrie tampak sumringah, Fasha baru tahu kalau ternyata, suaminya juga merindukan momongan. Selama ini, tak ada satupun omongan Bachrie yang menyinggung perihal anak.

Fasha pikir Bachrie pun baik- baik saja meski dirinya tak kunjung hamil. Rupanya dia salah, karena agaknya Bachrie menginginkan bayi mungil untuk melengkapi rumah tangganya.

"Lihat, Sayang." Bachrie menunjukkan bayi yang diberikan nama Azalea tersebut pada Fasha yang reflek tersenyum untuk bayi tak berdosa itu.

"Cantik, seperti ibunya." Sekejap, senyum Fasha melenyap digantikan reduman bibir setelah pujian itu terlontar. Jadi, dengan kata lain, di mata Bachrie, Azahra pun cantik.

"Jadilah lemah lembut seperti ibumu."

Fasha tertohok hatinya, memang kedengarannya biasa saja, tapi pujian lemah lembut itu sungguh menyakitinya. Sementara di sisi lain, Fasha sering berkata ketus saat berdebat dengan ibu mertuanya.

"Kasih Fasha dulu, Bachrie." Fatima tersenyum bahagia. "Biar menular."

Bachrie setuju untuk memberikan Azalea kepada Fasha. "Ayo Sayang, biar kita juga punya bayi yang lucu seperti ini."

Fasha menggendong bayi itu, lucu, Bachrie benar, Azalea sangat cantik. Fasha jadi teringat dengan keponakan kembarnya di Indonesia.

"Mana senyumnya?" Fatima menegur.

"Menggendong bayi juga harus tersenyum. Biar Allah percaya kalau kamu sudah bisa dititipi bayi, Fasha."

Bachrie mengusap punggung dan mencium kepala Fasha sebagai dukungan. Fasha suka sentuhan Bachrie, tapi ternyata sentuhan itu sudah menjadi milik Azahra juga.

Setelah melahirkan dan nifas, mungkin Bachrie juga akan memberikan hak malam pertama pada Azahra pula. Tapi ya sudahlah, di depannya kini telah tersuguh bayi cantik.

"Hey," sapa Fasha, "selamat datang di dunia yang penuh dengan hingar bingar."

"Bismillah, kita akan segera dikasih momongan juga, Sayang."

"Bagaimana kalau tidak?" Fasha menatap Bachrie yang meredupkan senyuman.

"Tetap berusaha dan berdoa. Kita juga akan punya anak. Aku mau ada Acha kecil yang lucu, atau mungkin, Bachrie kecil di tengah- tengah kita. Menyambut kedatangan ku dari kampus dengan tangisan tantrum-nya."

"Aku bertanya bagaimana kalau aku tidak bisa hamil? Apa itu berarti, kamu mengharapkan Bachrie kecil yang lahir dari Azahra?"

Bachrie terdiam, yah, Fasha tahu jawabannya tanpa Bachrie menjawabnya. "Mungkin semua sudah ditulis. Takdir Fasha tidak memiliki anak dan Mas akan punya anak dengan Azahra."

"Sayang." Fasha tak menjawab, wanita itu berlalu membawa putri tirinya. Masuk ke dalam ruangan Azahra. "Selamat ya, bayimu sangat cantik."

"Terima kasih, Fasha." Azahra tersenyum.

...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...

Bachrie disibukan dengan keadaan yang akhirnya membuat Fasha terpaksa mengundur jadwal penerbangan. Untung tiket bisa di refund dan mengambil jadwal penerbangan lain.

Sebagai istri dosen yang sekaligus memiliki beberapa cabang pesantren juga pabrik makanan siap lahap di Indonesia, tentu saja Fasha diberikan fasilitas cukup mewah.

Namun, untuk angka belanjanya terbilang jauh menurun dibandingkan saat Fasha masih ditanggung jawabi King Miller.

Sejak dinikahi Bachrie Fasha berusaha mengurangi pengeluaran belanjanya demi menerapkan kebiasaan istri shalihah.

Sudah dua hari mundur pulang kampung, malam ini, kebetulan Bachrie datang setelah seharian ini hanya sibuk mengurus Azahra dan Azalea di Rumah Sakit.

Fasha tak bicara apa pun sampai keduanya menjalankan shalat isya bersama. Lantas, menyelesaikan makan malam bersama pula.

Wajah Bachrie tampak segar, sepertinya benar jika keberadaan Azalea menjadi alasan di balik senyum manisnya.

Lihat, bahkan foto di layar pembuka ponsel Bachrie sudah bukan Fasha, tapi digantikan dengan foto Azalea. "Kita jadi pulang kan?"

Dari pada memikirkan Azalea, Azahra, dan Bachrie, Fasha ingin pulang. "Acha masih mau pulang ke Indonesia, ya, Mas."

"Sayang," tegur Bachrie. "Azalea baru saja dilahirkan. Tunggu sampai..."

Fasha menyela. "Tapi kamu janji loh. Papa sudah nanyain terus, Mas."

"Mas masih harus urus ini dan itu di sini, Sayang. Coba kamu lebih sabar, sepuluh hari lagi saja. Mas bisa antar kamu, setidaknya sekalian silaturahmi sama keluarga kamu."

"Kamu nyusul saja, ya. Biar Acha pulang sendiri saja. Masalahnya, Acha sudah janji sama Papa. Kangen mereka juga, Rayyan, Nabeel, Syahrul, Mimi."

Bachrie mendengus. Tapi melihat wajah memelas istrinya, dia tak tega. "Okay, kamu hati- hati ya, nanti aku nyusul. Besok siang, biar Mas antar sampai bandara."

Fasha tersenyum. Yah, walau itu hanya senyum sesaat setelah ada sekelebat bayangan bahagia ketika bertemu dengan ayah, ibu dan juga ketiga saudara lelakinya.

Namun, jika sudah mengingat predikat istri pertamanya. Entahlah, Fasha menjadi orang yang amat sangat melankolis detik itu juga.

📨 "Welcome to Indonesia, ratu Dubai!"

Fasha tertawa membaca pesan group keluarganya, Rayyan yang paling banyak menyeletuk di sana dengan segala kerandomannya.

Fasha merotasi pandangannya. Di Rumah cantik khas Dubai ini, bukan dia ratunya, sesungguhnya Azahra yang sudah memiliki predikat sah sebagai seorang ibu.

1
Nenie Chusniyah
luar biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Qhii
lahhhh.....malah silang menyilang njirrr
Qhii
yaelah.....muter² doang dunia nabil mahhh
Ricis
Iki piye toh, kok ruwet temen kisahe Nabeel
Isnani Murti
lanjut thor, aku padamu...
Lita Pujiastuti
Bachrie, itulah yg dirasakan Fasha saat melihatmu bersama Azahra di ruang kamar utama. saat masih jd istrimu....skrg kamu merasakan sakit, pdhl sdh tdk ada hub apa² lg....
Haida Royana
Terimakasih kk Auuthor tisunya...sangat menyesakkan dada
Rini Andriyani
Luar biasa
Rini Andriyani
Lumayan
Lita Pujiastuti
Digetunono wes ra guno, Bachrie....ikhlasno ae ....kadung jeru leh mu natoni Fasha....
Ricis
bela²in baca maraton cerita ini dlu biar nyambung nanti pas mau baca sequel nya 😄
Retno Budhihartati
Luar biasa
Yuyun Yuningsih
bagus top markotop acha
Joel
punya mertua kaya gitu perlu diracuni biar bisa cepat ketemu yang maha kuasa...🤣🤣🤣🤣
Isma BilqisAlzea
Luar biasa
Lita Pujiastuti
Ingat Bacrie...jika apa yg kamu sia² kan telah dipungut oleh org lain, maka penyesalanmu tiada artinya...
Novita Ae
Luar biasa
Isnani Murti
si Bachrei sudah gila kale...
Deni Supriadi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!