ANTARA KITA

ANTARA KITA

01

Seorang gadis dengan dengan rambut di kuncir dua berjalan di koridor sekolah sambil menenteng tasnya yang sudah putus. Ia berjalan sendirian dengan santai menuju kelasnya yang tak jauh lagi. Gadis itu bernama Nara, Nara masuk ke dalam kelasnya, ia duduk di bangku paling depan, Nara adalah murid yang paling rajin dikelasnya, namun kadang juga ia di bully oleh teman-teman sekelasnya karena ia terlalu ambis.

“Naraa!”teriak seseorang dari luar kelasnya.

Nara tersenyum lalu ia mengambil sesuatu di tasnya dan berjalan keluar untuk menemui orang yang memanggilnya.

“Ini”ucap nara memberikan sebuah kotak bekal ke laki-laki yang memanggilnya.

“Aww makasih”ucap laki-laki itu senang.

“Juan, nanti aku nenbeng ya?”pinta nara.

“Tumben? Biasanya pas gue ajak nggak mau lo”ucap laki-laki bernaa juan itu.

“Hari ini lupa bawa duit lebih, jadi nggak bisa pulang pakai angkot”jawab nara.

“Siap tuan putri, nanti gue tunggu di parkiran a?”ucap juan mengacak-acak rambut nara gemas.

“Makasih juan”ucap nara sambil merapikan kembali rambutnya yang berantakan akibat ulang juan.

“Gue ke kelas dulu ya?”pamit juan lalu pergi meninggalkan nara, setelah juan pergi nara juga ikut masuk ke dalam.

Tak lama kemudian, guru mata pelajaran pertama masuk. Nara begitu fokus menatap ke depan saat sang guru sedang menjelaskan materi, nara ingin dirinya pintar agar bisa mendapatkan beasiswa saat kuliah nanti.

******

Bel istirahat berbunyi, nara membereskan buku-bukunya lalu ia simpan di laci mejanya, setelah itu ia pergi ke kantin untuk membeli makanan karena perutnya sudah lapar. Saat berjalan menuju kantin, ia berpapasan dengan juan yang baru keluar dari kelasnya.

“Hay, cantik. Mau kemana?”tanya juan menghentikan langkahnya membuat teman-temannya yang di belakang hampir menabraknya.

“Aku mau ke kantin”jawab Nara.

“Loh? Ngapain?”tanya juan heran.

“Mau beli makan lah”jawab Nara merasa risih saat teman-teman juan menggodanya.

“Lo nggak bawa bekal?”tanya juan dengan wajah serius.

“Aku nggak bawa hari ini”jawab Nara.

“Lah terus kenapa kasih ke gua? Tau gitu nggak gua ambil tadi”ucap juan mengusap wajahnya kasar.

“Nggak papa juan”jawab Nara tersenyum manis.

“Yaudah kalau gitu ikut gua”juan menarik tangan Nara, dengan cepat nara menyamai langkahnya dengan juan. Di belakang mereka ada 4 temannya juan yang mengikuti mereka.

“Juan lepas”bisik Nara, ia berusaha melepaskan tangannya yang di ngengam erat oleh juan.

“Diam! Gua marah sam lo!”ucap juan.

“Kenapa marah?”tanya nara polos.

“Lain kali, kalau lo cuma bawa satu bekal jangan kasih ke gua nara. Lo makan aja bekal itu!”seru juan.

“Tapikan kamu minta”cicit nara.

“Ya biasanya lo bawa dua, kenapa hari bawa satu coba?”kesal juan. Ia menyesal karena telah menghabiskan bekal yang di berikan oleh nara.

“Males buat banyak”jawab nara seadanya.

Mereka sampai di kantin, juan menyuruh Nara untuk duduk diam di tempat biasa ia dan teman-temannya duduk, di sana nara tidak sendirian ia bersama kedua temanya juan.

“Lo masih kelas 11 kan?”tanya leo temannya juan.

“Iya kak”jawab Nara sambil menunduk.

“Ouh”leo hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

“Lo sama juan berteman dari smp?”tanya leo.

“Enggak kak, kami dari masih bayi”jawab Nara jujur.

“Ouh, pantes bisa sedekat itu”Nara tersenyum menanggapinya. tak lama juan dan kedua temannya yang lain datang.

“Makan di sini aja ya?”ucap juan menaruh sepiring mie goreng, jus mangga dan sebotol air mineral di depan Nara.

“Nggak us-“

“Nggak ada penolakan!”tegas juan. Kemudian ia duduk di samping Nara.

“Makan”ucap juan kepada nara.

“Iya”jawab nara lirih, ia sebenarnya agak gugup saat teman-temannya juan menatapnya.

“Enggak usah gugup, anggap aja mereka nggak ada di meja ini”ucap juan seolah mengerti keadaan Nara.

“Kamu juga makan”ucap Nara. Mereka berdua memakan makanannya sedangkan teman-temanya juan sedari tadi sudah makan.

Juan sangat perhatian terhadap Nara, banyak siswa-siswi yang berkomentar tentang mereka berdua, dari sudut pandang mereka jika melihat ketulusan dan kepedulian juan terhadap Nara mereka yakin kalau juan memiliki rasa suka terhadap Nara. Banyak sudah yang mengatakan itu pada juan bahkan temannya sendiri pun mengatakan hal itu, namun juan membantahnya ia hanya menganggap Nara adalah adiknya, karena sedari mereka kecil ibu juan bilang bahwa Nara adalah adiknya.

Juan mengambil botol mineral yang barusan di minum oleh Nara, ia meminum air mineral itu hingga habis, sepertinya ia kepedasan.

“Neng, mau nanya boleh?”ucap naren temannya juan.

“Nggak boleh!”sahut juan.

“Yaelah bro, gua nanya dia buka lo!”ucap naren.

“Gue tau sifat buaya lo ya!”ucap juan.

“Kayak lo enggak aja”sahut araz

“Sorry abang dek anti perempuan!”ucap juan membusungkan dadanya dengan bangga.

“Anti perempuan pala lo! Kalau kenzo gua percaya”seru naren melirik orang yang disampingnya.

“Kenapa bawa-bawa gua?”kenzo menatap naren yang disampingnya.

“Cih, gue kira lo bisu.”ejek araz.

“Kenzo mendadak jadi bisu kalau ada cewek”sahut leo.

“Juan, aku balik kelas dulu ya”pamit Nara.

“Ok, hati-hati”ucap juan, setelah itu nara pun pergi dari sana meninggalkan kelima manusia yang sedang mengobrol itu.

“Kalau di pikir-pikir cakep juga sahabat lo itu, ju”ucap araz.

“Dia emang cakep”balas juan.

“Lo sama sekali nggak ada rasa sama dia?”tanya leo memastikan.

“Berapa kali gua bilang, dia sahabat yang udah gua anggap adik gua sendiri”ucap juan.

“Ya siapa tau kan, lo tiba-tiba bisa sama dia. Ya secara ya dia itu pinter nggak banyak tingkah cantik lagi”ucap leo menatap punggung Nara yang sudah mulai menjauh.

“Kagak bakalan! Gua tau batasan gua”jawab juan.

Mereka berlima terus mengobrol di kantin, sedangkan Nara ia pergi ke kelasnya untuk mengerjakan tugas yang tadi buk ika kasih , selagi masih ada waktu luang ia mengerjakan tugasnya itu supaya tidak menumpuk, itung-itung sambil menunggu bel masuk lah.

*****

Bel pulang sekolah berbunyi, Nara membereskan buku-buku dan peralatannya lalu ia masukkan kedalam tasnya. Setelah itu ia keluar dari kelas dan pergi ke parkiran untuk menemui sahabatnya itu.

Di parkiran.

“Lo tunggu si Nara?”tanya leo menatap temannya itu.

“Iya”jawab juan seadanya.

“Tumben pulang berdua? Biasanya si Nara itu naik ojek”seru naren.

“Kali ini dia nggak mau naik ojek, dia maunya sama gua”ucap juan, tak lama ia melihat kedatangan Nara.

“Maaf lama”ucap Nara.

“Enggak masalah”jawab juan tersenyum.

“Oh ya lupa bilang, ibu suruh kamu ke rumah”ucap juan.

“Sekarang?”tanya Nara

“Terserah kamu, nanti sore juga bisa”jawab juan.

“Yaudah nanti sore aja, harus minta izin juga sama ayah kan?”ucapnya.

“Iya, nanti sore kabari aja ya?”

“Iyaa”

Kemudian juan naik ke atas motor mogenya, setelah itu ia menyuruh Nara naik ke atas motor untung saja Nara rok nara sebatas lutut, jadi dia tidak kesusahan untuk naik motor.

“Gua duluan”pamit juan dengan teman-temannya.

Setelah kepergian juan, mereka berempat juga pergi dari sana, mereka berempat tidak langsung pulang melainkan ke tempat tongkrongan mereka.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sunshine🤎

Sunshine🤎

Hai Thor aku mampir , aku subscribe untuk karyamu semangat trus.
jangan lupa mampir juga ya😉

2024-07-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!