Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 9 — Tragedi Klan Wuming
"Itu... Tempat tinggalmu?" Lin Rou menunjuk sebuah gubuk sederhana, karena di padang rumput membuat bangunan itu terlihat mencolok meski dari kejauhan.
Liu Yuwen mengangguk, ia kemudian melanjutkan langkahnya mendekati gubuknya tersebut.
"Aku tidak tahu Hutan Kegelapan memiliki padang rumput semacam ini..." Gumam Lin Rou sambil melihat sekelilingnya. "Tidak ada berita mengenai hal ini."
Keduanya kemudian tiba di dekat gubuk itu, Lin Rou cukup takjub dengan bangunan gubuk tersebut yang semua bahannya terbuat dari kayu yang disusun dengan rapih.
Cara pembangunan Liu Yuwen dalam membangun gubuk biasanya dihasilkan oleh pekerja tukang yang sudah berpengalaman, Ia melihat Liu Yuwen masih muda dan tidak percaya bisa membuat gubuk sebagus ini.
"Sudah berapa lama kamu disini? Oh, ya, siapa namamu, kau belum memperkenalkan namamu padaku, sepertinya kita seumuran, ya?"
Liu Yuwen tersenyum tipis, ia belum terbiasa dengan karakter Lin Rou yang sepertinya suka sekali berbicara.
"Namaku Liu Yuwen, mungkin sekitar dua tahunan aku tinggal di hutan..." Liu Yuwen membalas sambil tersenyum.
Liu Yuwen tidak bisa mengenalkan nama tubuh sebelumnya sebagai sosok Wuming Sha pada Lin Rou, selain karena dirinya tidak nyaman Liu Yuwen juga mengetahui resiko yang akan terjadi jika jujur.
Klan Wuming seharusnya saat ini hanya tinggal dirinya seorang, namanya akan mencolok kalau tahu ada anggota klan Wuming yang ternyata masih hidup.
Hal ini bisa mengundang banyak reaksi terutama penjahat, bisa saja pelaku yang membantai klan Wuming sebelumnya langsung mencari keberadaannya untuk membunuhnya.
Meski Liu Yuwen tidak takut namun Liu Yuwen juga tidak gegabah.
"Wow, ternyata sudah selama itu, kenapa tinggal di hutan, apa anda sedang melakukan latihan tertutup atau sejenisnya?"
"Apakah itu penting Nona Lin?" Liu Yuwen mengangkat salah satu alisnya.
Lin Rou batuk pelan, sadar telah banyak bertanya. "Maaf, aku tidak bermaksud apapun, aku hanya sedikit antusias menemukan kultivator yang bersembunyi seperti anda."
Liu Yuwen tidak mempermasalahkan itu lebih jauh, "Apa kau lapar?"
Sebelum gadis itu menjawab suara perutnya sudah lebih dulu memberitahu. Wajah Lin Rou memerah karena malu tapi harus akui ia saat ini sedang lapar.
Liu Yuwen masuk ke dalam gubuknya lalu keluar lagi dengan membawa beberapa ikan segar yang ia dapat.
Di hutan ini ada sungai yang di dalamnya juga terdapat banyak ikan. Liu Yuwen sempat memancing di sana dan mendapatkan beberapa ikan pagi tadi.
Liu Yuwen awalnya berencana untuk makan ikan itu esok hari sebelum ia pergi dari hutan ini tapi melihat Lin Rou kelaparan, Liu Yuwen memilih memberikan padanya.
Liu Yuwen menyalakan perapian terlebih dahulu sebelum memotong rempah-rempah untuk dijadikan bumbu.
Bumbu yang sudah jadi kemudian dioleskan di tubuh ikan itu lalu Liu Yuwen membakarnya di atas perapian.
"Kau bisa memasak?"
Lin Rou duduk tak jauh dari perapian, ia lagi-lagi bertanya karena melihat begitu piawainya Liu Yuwen saat memilah dan memotong bahan-bahan hingga menjadi sebuah bumbu.
"Sedikit, setidaknya cukup untuk dinikmati daripada tidak ada rasa." Liu Yuwen mengangguk pelan.
Sambil menunggu ikan itu matang, Liu Yuwen memilih bertanya kenapa Lin Rou bisa dikejar oleh sekelompok perampok sebelumnya.
Gadis itu hanya menjelaskan kalau sebelumnya ia sedang menolong seorang kakek tua yang di palak oleh para perampok itu, Lin Rou tak bisa tinggal diam dan mencoba menolongnya namun perbuatan itu justru membawanya dalam masalah besar.
Orang yang merampok itu ternyata tidak sendiri melainkan berkelompok terlebih mereka berasal dari sekumpulan kriminal yang terkenal yaitu Perampok Tengkorak Hitam.
Lin Rou yang merupakan kultivator di Alam Spirit Tahap 5 bertarung dengan mereka dan berhasil melumpuhkan dua perampok, merasa tak bisa menang dia kemudian melarikan diri sampai hutan ini.
"Kupikir aku akan mati malam ini tapi untungnya Saudara Liu datang dan menolongku..." Lin Rou mengakhiri ceritanya dengan berterimakasih pada Liu Yuwen.
Liu Yuwen mengangguk pelan, tanpa diminta sekalipun ia akan tetap menolong gadis itu.
Liu Yuwen kemudian membicarakan topik lain, "Apa kau mengetahui tentang klan Wuming?"
Liu Yuwen ingin mencari tahu klan yang berasal dari tubuhnya ini, ia ingin melihat seperti apa klan Wuming dimata kultivator seperti Lin Rou.
"Klan Wuming?" Gadis itu memiringkan kepalanya, tampak sedang mengingat-ingat. "Maksud anda klan yang dibantai itu?"
"Kau mengenal mereka?"
Lin Rou mengangguk, "Tidak ada yang tidak mengenal klan Wuming di Kekaisaran ini, kabar mereka di bantai dua tahun lalu akan teringat bahkan menjadi sejarah kelam kekaisaran."
Liu Yuwen kemudian meminta Lin Rou menjelaskan apa yang diketahuinya tentang klan Wuming.
Dari pembicaraan itu Liu Yuwen menyadari begitu besarnya pengaruh klan Wuming di tempat kehidupan keduanya ini.
Klan Wuming merupakan salah satu klan terbesar di kekaisaran yang cukup ditakuti serta disegani, Mata Bulan yang menjadi ciri khas mereka bahkan terkenal sampai ke seluruh benua.
"Sulit dipercaya klan itu bisa musnah, padahal setiap anggota-anggota dari klan mereka selalu menghasilkan kultivator tangguh di setiap generasinya..." Lin Rou menggelengkan kepalanya, merasa begitu iba.
"Apa kau mengetahui siapa yang menghancurkan klan Wuming?"
Lin Rou menggelengkan kepalanya perlahan, "Tidak tahu dan mungkin... Tidak ada orang yang akan tahu."
"Kenapa?"
"Klan Wuming lenyap hanya dalam waktu satu malam, pemerintahan hanya mengetahui keesokan paginya saat klan tersebut sudah jadi reruntuhan."
Liu Yuwen mengerutkan dahinya, dari ingatan Wuming Sha diketahui bahwa yang membantai klannya merupakan sebuah sekte sesat tapi Liu Yuwen tidak mengetahui persis sekte seperti apa itu.
"Menurut rumor yang aku dengar... Ada yang mengatakan bahwa mereka hancur karena di serang seluruh sekte aliran hitam yang beraliansi. Meski klan Wuming sangat kuat, tapi mereka tak bisa melawan semua sekte aliran hitam sekaligus dalam waktu yang bersamaan..." Lin Rou mengangkat bahunya. "Tapi itu hanya rumor belaka, sampai sekarang tidak ada bukti yang membenarkannya."
Liu Yuwen terdiam sebentar, ia tidak mengetahui dunia seperti apa yang dirinya tinggali saat ini.
Bisa jadi Liu Yuwen telah lahir di tempat yang berbeda dan bukan lagi wilayah kerajaan ayahnya karena setahunya tidak ada nama klan Wuming yang terkenal saat ia masih hidup.
Lamunan Liu Yuwen terpecah ketika Ikan yang bakarnya sudah matang, bumbu yang dioleskan pada ikan itu membuat aroma ikannya tercium harum ketika memasuki hidung.
Lim Rou sesekali menjilat bibirnya dengan perasaan tidak sabar, Liu Yuwen hanya mengulas senyum lalu diberikan pada gadis itu.
"Eh, kamu tidak ikut makan?" Lin Rou melihat Liu Yuwen memberikan semua ikan itu padanya.
"Ambil saja, aku tidak lapar."
Lin Rou tak bisa menahan diri, ia langsung mengambil salah satu ikan dan memakannya dengan begitu lahap.
"Masakanmu sangat lezat..." Mata Lin Rou membulat ketika lidahnya bertemu dengan daging ikan itu.
Liu Yuwen tertawa kecil, ia bisa melihat Lin Rou begitu kelaparan, beberapa ikan yang ia bakar habis dalam waktu yang relatif singkat.
Lin Rou menjilat setiap jari jemarinya, ia sampai tidak berhenti mengunyah sampai makanan itu habis sementara Liu Yuwen hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu.