Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Aku Lah Dalang nya.
Awalnya Gina benar-benar tak bisa berkata-kata, dia hanya mampu menatap tak percaya pada Keindra ketika suaminya itu meminta bercerai.
Mata Gina berkilat aneh, ia malah tersenyum sinis. “Kenapa kau tiba-tiba ingin bercerai? Apa karena perintah Ayah mu lagi? Kali ini, kau mau menuruti permintaan Ayah mu untuk menceraikan ku karena aku nggak bisa memberimu keturunan untuk keluarga Adiguna dan kau akan menikah lagi! Iya??!!“
“Bukan! Semua ini tak ada hubungan nya dengan Papa!“ Keindra berjalan ke tempat dia menyimpan bukti-bukti perselingkuhan Gina.
Srettt
Laki-laki itu melemparkan foto-foto kebersamaan Gina dan Dino, teman mereka bersama sejak kuliah dulu.
“Sudah berapa lama kau mengkhianati ku dengan tidur bersama Dino! Dia temanku, Gina!“
Bukannya merasa bersalah atau takut akan diceraikan karena pengkhianatan nya sudah terbongkar, Gina malah tampak biasa saja dan terkesan cuek.
“Sejak kapan ya? Hm, bentar... maybe sebelum pacaran sama kamu. Kami adalah sepasang kekasih, sebelum kau mendekatiku dengan memberikanku barang-barang mahal agar aku mau menerima mu. Aku tergiur, lalu aku memutuskan Dino. But, dia menolak berpisah dengan ku... kenapa? Karena kami pernah hampir mempunyai anak, tapi aku keguguran dan rahim ku diangkat! Aku... bukan mandul tapi aku memang tidak punya rahim! Kau menikahi wanita cacat yang bahkan bekas teman mu sendiri! Kau adalah orang ketiga diantara kami berdua, jadi jangan terlalu marah pada kami! Salah mu terlalu cinta padaku, kau begitu memujaku karena kecantikan ku ini? Iya, kan?“
Brukkk
Tubuh Kei terduduk di tepi ranjang, dia memegang sisi kepalanya dengan tangan. “Tol0l!! Beg0! Wanita macam apa yang aku cintai selama ini dan aku pertahankan mati-matian di hadapan keluargaku! Wanita jalanggg hina!“
“Arghtttt! Mati saja!!!“ mata Kei memerah tampak tak waras, dia mendekati istrinya dan menc3k1k leh3r Gina.
Mata Gina seperti akan keluar, dia memukul-mukul tangan Keindra agar dilepaskan namun Keindra sudah seperti kerasukan setan ia semakin menekan jerat4n kedua tangannya di leher istrinya.
Dugh!
Gina menend4ng sekuat tenaga barang pusaka milik Keindra hingga cek1k4an tangan pada leher wanita itu terlepas.
“Arghht! Sial!“ Keindra memegang perkutut nya yang ditendang, ia meringis kesakitan.
Sementara Gina terjatuh ke lantai, ia menghirup udara dengan rakus sebab paru-parunya kekurangan oksigen.
“Brengseeekkk!“ Maki Gina.
Keindra berjalan ke arah sofa dan duduk disana merasakan senjata tumpulnya yang terasa ngilu. “Kau wanita s1alan!“
“Kau nggak akan bisa menceraikan ku Keindra! Makanya aku menceritakan semuanya! Hahahaha!!! Kau tau kenapa? Karena kartu AS mu berada di tanganku! Saat kau memperk0sa pegawai hotel 8 tahun lalu, Dino merekam nya! Dia menaruh perekam video di dalam kamar, mengarahkan nya pada ranjang! Bahkan dia juga lah yang mencampurkan 0bat pada minuman beralkohol milikmu hingga kau jadi beringas! Satu lagi__“
Gina tersenyum miring, “Aku lah dalang nya! Aku yang memerintahkan Dino menjebak mu! Kau ingin tahu alasan nya? Jika saat malam pengantin, kau mempertanyakan tentang kep3rawanan ku... aku bisa membalikkan nya padamu karena kau pun sudah meniduri wanita lain sebelum aku! Rekaman itu pun akan ku jadikan pegangan agar kau mau menerima ku apa adanya! Tapi... kau sungguh bodoh! Meski aku tidak berdarah dan mudah diterobos saat malam pertama, kau diam saja setelahnya! Pria tol0l! Hahahaha...!!“
Keindra menggeram keras, cintanya yang masih besar pada Gina lenyap saat itu juga. Istrinya itu bukan hanya licik dan jahat tapi juga wanita gila.
“Kenapa kau percaya diri sekali aku nggak akan menceraikan mu setelah semua kebusukan mu terbongkar?!“
“Aku udah bilang, aku punya kartu AS-mu sayang!“ Gina berusaha bangun dari lantai, ia tertawa terkekeh menertawakan kebodohan suaminya. Wanita itu mengotak-atik ponselnya, dia membuka rekaman saat Keindra meniduri Alsya dibawah pengaruh obat.
Keindra mengambil ponsel yang diulurkan Gina padanya, seketika wajahnya merah padam melihat dirinya yang meny3tu buh1 Alsya dengan kasar tanpa bisa mengendalikan diri.
Prakkkk!
Keindra membanting ponsel milik Gina hingga hancur, namun Gina malah bertepuk tangan.
Prok
Prok
“Hello...!!! Kau marah pada siapa, Kei? Padaku? Pada teman-teman mu yang merencanakan Bachelor party? Atau... pada dirimu sendiri yang bertindak seperti b1natang bu4s saat memperk0sa seorang perempuan! Kau harusnya berterimakasih padaku, kau mendapatkan seorang perawan! Perempuan yang kau tiduri itu masih virg1n! Dia merintih kesakitan dan menangis seraya memberontak tapi kau terus menggempur nya untuk menuntaskan b1 r4 h1 mu! Bukankah sematan b1natang pantas untukmu?!“ Ledek Gina, dia kembali tertawa keras tampak tidak waras.
Bugh!
Bugh!
Keindra memukulkan kepala tangannya ke atas meja sofa beberapa kali dengan sekuat tenaga untuk menghukum dirinya sendiri.
Prakkkk
Kali ini kaca meja sofa yang pecah, Keindra masih belum puas dia berjalan ke arah meja rias milik istrinya lalu meninju cermin hingga kaca cermin pecah berantakan.
Tak berhenti sampai disitu, Keindra berjalan ke arah walk in closet, menarik semua gaun yang tergantung milik Gina lalu ia lemparkan ke lantai. Keindra berjalan ke lemari lain, menarik high heels dan tas branded milik Gina.
“Apa yang kau lakukan?! Semua itu milikku! Arghhtttt! Kenapa kau merusaknya!!??“ Gina menarik tangan Keindra agar pria itu berhenti.
Keindra mendorong tubuh istrinya, kini tujuannya ke tempat perhiasan Gina. Ada sebuah meja khusus perhiasan dan jam-jam tangan, Keindra membukanya lalu menjatuhkan jam-jam limited edition itu ke atas lantai dan menginjaknya.
Kretekkk
Terdengar bunyi patahan jam, saat Keindra ingin mengambil perhiasan Gina untuk kembali dihancurkan, tiba-tiba...
Dugh!
Gina m3mukul kepala Keindra dari belakang menggunakan ujung heels nya, meski tidak parah namun kepala bagian belakang Keindra terasa nyeri.
Gina mendorong tubuh Keindra yang lemas, dia mengambil tas nya lalu memasukkan perhiasan bahkan ada berlian yang harganya selangit. Dia tak akan membiarkan suaminya itu menghancurkan hartanya yang sudah ia kumpulkan!
Setelah selesai, Gina menendang lutut suaminya. “Jangan pernah berani menceraikan ku! Atau rekaman video saat kau memperk0sa perempuan pegawai di hotel milik Rian... akan tersebar dan kau akan dipermalukan bahkan mungkin Ayahmu tak akan bisa menerima penghinaan bagi keluarga karena ulah mu! Apalagi saat perempuan itu mengenali mu dan datang meminta pertanggung jawaban mu agar kau dipenjara! Kau akan tamat, Kei! Tamat riwayatmu...!!! Kau nggak bisa mengancam ku dengan apapun karena saat penjebakan, kau tidak mempunyai bukti tentang kejahatan kami semua! Rian sudah menghancurkan rekaman Cctv saat pegawai itu masuk kedalam kamar hotel, kau nggak bisa menemukan apapun untuk mengancam aku dan yang lainnya!!!“
Gina membawa tas itu, dia juga mengambil beberapa potong pakaian dan berniat pergi dari Mansion untuk sementara waktu. Ia takut Keindra akan m3mbunuh nya, jika dia terus berada di Mansion.
___
Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Zheyeng.
LIKE, KOMEN, FAVORIT & LAINNYA.
Makasih ☺️🙏🏻❤️