"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..
Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali
Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkenal
Hari itu Sekte Fajar senja berbenah. Semua orang, entah itu tetua ataupun murid semua sama saling membantu. Tapi ada cerita yang mereka bicarakan yang sedang hangat diperbincangkan dilain tempat. Yaitu, kehebatan salah satu dari anak murid yang menggemparkan.
Long Chu menjadi sosok yang diidolakan sekarang. Banyak murid perempuan yang datang menggodanya tapi ada tangan Xiao Shu yang sering menghadang mereka. Jelas Dia yang paling ingin berada di depan, di samping dan dibelakang Long Chu yang sekarang bergelar pahlawan muda.
Diantaranya sudah pasti ada yang tidak suka dengan dirinya yang digandrungi banyak gadis. Dengki dan iri mulai merasuki. Hasut dan fitnah juga mulai menyebar. Namun hanya sebagian saja yang menganggapnya.
"Aku hanya tidak ada disana, jika ada aku. Pasti aku yang akan banyak membantu dan membunuh" Ucap Wei Lian yang tidak senang dengan kabar yang diterimanya. Dia baru keluar dari pelatihan tertutupnya untuk menembus pendekar Emas bintang satu. Dan sekarang dia sudah berada di tingkat yang memang diharapkan. Harapannya, orang akan memuji dia yang begitu muda sudah mencetak rekor. Tapi hal yang datang malah membuatnya muak.
Ke hulu dan ke hilir dia berjalan bersama gengnya namun yang didengar hanyalah berita tentang pemuda yang sudah membuat resah hatinya. Pemuda yang sebelumnya juga berselisih dengan anggotanya. "Ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut ketua, nanti dia akan melonjak dan sombong." Kata Gou Long
"Kau benar saudara Long, kita harus memberinya pelajaran. Aku yakin dengan kekuatan tempurku yang sudah meningkat ini. Pasti kali ini dia akan kalah, aku yakin itu" Ucapnya sembari memukul telapak tangannya dengan kepalan kesal. "Kita harus ke wilayah luar, aku yakin dia akan berada disana bersama gembul. Karena di wilayah dalam dia belum memiliki teman satupun." Tambah Wei Suyan.
"Ikuti aku!" Kata Wei Lian
Mereka langsung menuju wilayah bagian luar dengan Wei Suyan berada di sisi kanan sedang Guo Long di sisi kiri.
Kedai santai Xiao Dai banyak dikerumuni oleh pengunjung, sebab hari ini Long Chu sedang ada disana, dialah yang menjadi pusat perhatian sekarang. Ditemani oleh si gembul atau (Feng Yu) yang terus makan tanpa berpikir. "Kalau kau hanya memikirkan isi perut saja, kapan kau akan memikirkan isi kepalamu? " Tanya Long Chu.
"Makan ini adalah sesuatu yang harus disyukuri dan dinikmati. Jadi kalau perut ku kosong, aku tidak bisa mikir dan itu jelas akan mengganggu pikiranku" Sahutnya seraya mengambil lagi ayam goreng yang tersedia. Ada delapan tulang yang tersisa di tempat makan itu.
Long Chu hanya bisa menggeleng kepalanya melihat tipe orang pemakan yang seperti ini. Bahkan di kehidupannya yang lalu, dia tidak memiliki teman yang seperti ini. Tapi dia tetap menyukai berteman dengan gembul. Karena dia tak malu mengatakan sesuatu. Tiper orang yang unik menurutnya..
"Hei keluar kau" Wei Suyan datang dan berkata lantang memanggil Long Chu. Tapi orang yang dipanggil tidak menyahut. "Apa kau tuli? " Katanya lagi, seraya menunjuk Long Chu yang duduk dengan gembul.
"Jangan meladeni mereka, biarkan saja. Toh anjing akan berhenti menggonggong jika kafilah telah berlalu" Kata gembul disela kunyahan ayam goreng yang berada di mulutnya.
"Kau sekarang juga berani ya, gembul? Apa kau tidak takut lagi dengan kami setelah menemukan orang yang dianggap pahlawan kesiangan ini" Teriak Gou Long.
"Aku akan menantangmu lagi hari ini!" Ucap Wei Suyan menunjuk Long Chu yang masih menyeruput es campur yang kini menjadi menu favoritnya.
"Apa taruhan yang akan kau berikan jika kau kalah?" Tanya Long Chu, jika tidak ada manfaat buat apa bertarung. Menurutnya, itu hanya membuang-buang waktu saja.
Wei Suyan memandang sepupunya itu dan meminta pencerahan.
"Biar aku saja yang maju" Wei Lian langsung maju dan mengaitkan tangannya menyuruh Long Chu mendekat.
"Aku memiliki cukup banyak sumberdaya karena sebuah hadiah. Itu akan aku serahkan jika kau bisa mengalahkanku! " Ucap Long Chu. Sedikit arogan dan sombong boleh di hadapan orang sombong.
"Aku akan mempertaruhkan semua isi kantongku ini" Kata Wei Lian, dia langsung melempar kantong berwarna merahnya itu.
Wei Lian terlahir dari keluarga kaya dan berpengaruh dan dia terbiasa dimanjakan dengan harta. Jika memungkinkan, ayahnya pasti akan memberikannya kantong penyimpanan tingkat tinggi. Sebagai hadiah bila dia mencapai tingkat prajurit bintang satu. Masih ada delapan bintang yang dia capai jika ingin mendapatkannya.
Long Chu juga melemparkan kantong penyimpanan miliknya yang juga berwarna merah.
'Kemungkinan dia juga berasal dari keluarga bangsawan" Batinnya bersuara dan mengirimnya ke ke otaknya. Tapi hal itu tidak penting untuk saat ini. Yang terpenting adalah sebuah pembuktian bahwa dia adalah yang terkuat dalam wilayah dalam tempat terendah.
"Ayo kita mulai!" Seru Wei Lian.
Long Chun langsung melompat dari kedai itu dan berputar di udara lalu mendarat sempurna dengan pijakan yang tak goyah, di hadapan Wei Lian.
Ada beberapa tetua yang kebetulan lewat disana. Salah satunya maju dan berkata "aku akan menjadi wasitnya. Silahkan kalian maju"
Wei Lian langsung memasang kuda-kuda untuk menyerang Long Chu. Namun pergerakan Long Chu Sangat lincah, sulit untuk ditebak.
Dia melakukan sebuah gerakan "gerakan pertama, tapak Raja api!" Gumamnya.
Yang langsung melepaskan serangan jarak dekat dengan tenaga dalam yang teralir di telapak tangannya.
Begitu pula dengan Wei Lian. Dia menggunakan tinjunya "gerakan pertama. Seni Tinju penggetar langit!" Wei Lian menyongsong Long Chu yang sudah hampir dekat dengan tubuhnya.
Wash!! Telapak tangan dan tinju bertemu. namun kali ini yang terpental oleh sejumlah kekuatan ialah Wei Lian. Dia terjungkir dua kali ditanah.
"Pemenangnya adalah Long Chu!" Kata tetua itu, dia tahu nama pemuda itu karena dia sudah terkenal dengan keberaniannya yang pantang menyerah hingga titik darah penghabisan.
"Aku tidak Terima, dia pasti curang" Teriak Wei Lian. Dia tak menyangka pemuda itu sangat kuat. Dia akhirnya merasakan sendiri kekuatan yang dikatakan oleh anggotanya dulu. Meskipun dia tidak Terima. Tapi semua orang memandangnya seperti menghakiminya. Terpaksa dia menyerah dan mundur perlahan.
"Aku akan menunggumu di kompetisi memasuki wilayah inti' kata Wei Lian sebelum pergi.
" Sepertinya aku tidak bisa. Karna aku sudah mendapat hak khusus dan menjadi murid patriark sekte" Kata Long Chu.
'Sial! Keberuntungan terlalu menaunginya, jika dia menjadi murid patriark, maka aku tidak akan bisa lagi menyentuhnya' Wei Lian membatin seraya melangkah pergi dengan malu.
Tetua yang bertindak sebagai wasit menyerahkan hadiah kemenangan itu kepada Long Chu. "Berlatihlah dengan giat. Kau akan menjadi orang besar nanti" Kata tetua itu sebelum pergi.
"Terima kasih sudah memberikan keadilan untukku" Seraya berkata Long Chu mengangguk.