Penghianatan Suamiku Dan Sahabatku

"Mba" Kevin memegang Muka Cahaya dan menatapnya dalam. "Aku serius menyukaimu bahkan sangat mencintaimu." Ujar Kevin lalu menempelkan bibirnya ke cahaya. Merasa tidak ada penolakan. Kevin kembali mencium Cahaya, bukan hanya sekedar menempel, Tapi Kevin Melumat bibir Cahaya dan Kevin menggigit kecil bibir bawah Cahaya sehingga mulut gadis itu terbuka dan Kevin menyelundupkan lidahnya kedalam mulut Cahaya. Lidah lelaki itu mengabsen satu persatu gigi Cahaya. Kevin menyudahi ciumannya dan Cahaya mengambil nafas dengan rakus.

Cahaya menutup mukanya dengan kedua tangannya karena malu.

"Mba juga mencintaiku kan, buktinya mba tidak menolak ketika aku cium" Ujar Kevin memegang kedua tangan Cahaya lalu menatap wajah Cahaya yang selalu cantik dimatanya. Cahaya Hanya diam dan menunduk tidak berani menatap Kevin karena pipinya sudah merah seperti tomat.

"Jawab dong Mba,"

"Apa yang harus aku jawab sedangkan kamu sudah tahu jawabannya." Ucapnya lirih dan semakin menunduk.

"Tatap aku Mba." Ujar Kevin lembut dan memegang dagu cahaya, mengangkat sedikit supaya dia bisa menatap kecantikan Cahaya

"Saya Malu." Cicitnya.

Tanpa berkata Kevin memeluk Cahaya dengan sayang.

"Mba sekarang milikkubdan calon istriku." Ujar Kevin dan diangguki Cahaya.

...\*...

Sedangkan Keyla dan Aditya sudah menikah 2 hari yang lalu.

"Key bagaimana kita buka usaha saja, aku masih ada uang untuk usaha keci kecilan."

"Terserah kamu saja mas. Mas bagaimana pengobatan Ayahku." Ujar Keyla.

"Kamu sabar dulu ya, kita cari uangnya dulu baru kita bawah ayah kerumah sakit."

"Mas ini semua gara-gara Cahaya, seandainya dia tidak publikasi mengenai hubungan kita, aku tetap bisa kerja dikantor dan bisa bayar pengobatan Ayah. Ujar kesel dan menuduh Cahaya apa yang menimpanya.

" Jangan salahkan Cahaya, karena ini memeng kesalahan kita." Ujar Aditya yang masih membela mantan istrinya.

"Mas kok membela Cahaya si." Marah Keyla

"Mas bukan membelahnya, tapi kenyataannya begitu. Ini semua kesalahan kita yang menciptakan api, yang akhirnya kita terbakar sendiri."

"Tetap saja mas membela mantan istri mas yang mandul." Teriak Keyla marah dan pergi menghentakkan aditya menatap nanar punggung istrinya yang sudah menjauh dari pandangannya.

"Ini memeng kesalahan kita Key, kita yang berkhianat pada Cahaya. aku menyesal menghianatinya. Seandainya waktu bisa diputar akuntidak akan menghianatinya dan rumah tangga ku tidak akan hancur." Monolog Aditya, tanpa Aditya sadari Keyla kembali untuk mengambil hpnya yang ada di meja, namun tanpa sengaja Keyla mendengar perkataan Aditya yang membuatnya mengepalkan tangan penuh amarah.

Keyla tidak jadi mengambil hpnya dia berbalik ke kamarnya.

"Awas kamu Cahaya, aku akan menghancurkan mu." Ujar Keyla mengepalkan tangannya.

"tapi, bagaimana caranya aku menghancurkannya sedangkan Cahaya sangat jago bela diri." Keyla bingung sendiri menghadapi Cahaya, dia mondar mandir memikirkan rencana untuk melenyapkan Cahaya.

Keyla menjentikan jarinya karena dia punya ide untuk menghancurkan Cahaya.

"Aku akan menyewa Mafia yang bisa menghancurkan kesombongan Cahaya, Tunggu kehancuran mu." Senyum licik dibibir Keyla.

"Tapi bagaimana dengan pengobatan Ayah. Jika aku menggunakan uang ini." Ujar Keyla bingung karena satu sisi Keyla mau menghancurkan Cahaya sedangkan disisi lain pengobatan Ayahnya semakin hari sakitnya bertambah parah.

"Kalau masalah penyakit Ayah nanti gue pikirkan. yang penting pembalasan dendam ku dengan Cahaya terbalaskan." Ujar Keyla lagi tersenyum licik.

Ceklek.

Keyla menoleh melihat suaminya masuk kedalam kamar dan Keyla menghampiri suaminya dengan memasang senyum palsunya.

"Sayang aku kangen" Ujar Keyla Manja dengan memeluk Aditya yang membuat mengerutkan keningnya bingung. Keyla tiba-tiba berubah lembut dan Ramah sedangkan tadi dia Marah-marah karena membahas Cahaya.

Aditya melepas pelukan Keyla.

"Mas mandi dulu ya." Ujar Aditya lembut dan mengusap Kepala Keyla dan pergi menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.

Keyla tersenyum licik menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Keyla pergi ruang tamu untuk mengambil handphonenya untuk menghubungi seseorang.

...**Bersambung**...

"