Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.
Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.
Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.
"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Biarkan Dia Yang Memilih
"Orang itu adalah Asloka, An. Asloka lah cinta pertamaku dan aku mohon batalkan pernikahan ini Anne, biarkan aku bahagia bersama Asloka."
Deg!
Anne merasa seperti ada sebuah anak panah yang menerjang jantungnya. Perkataan dari Abel membuatnya langsung mundur dua langkah lagi, sambil melepaskan genggaman Abel.
"Kau bercanda?" tanyanya tak bisa membendung air mata lagi.
"Aku serius, An. Dia adalah Laka, yang pernah aku ceritakan padamu. Kau pernah bilang kan, nama kekasihmu dan mantanku sama. Ternyata memang dia orang yang sama," jawab Abel juga tak kalah sedih.
Awalnya, ia sangat semangat akan memberikan kejutan untuk Anne dengan datang ke perbaikannya. Tapi siapa sangka, ia baru sadar jika foto yang dipajang di hotel bawah adalah foto Anne dan juga Asloka.
"Kau sengaja memanfaatkanku, Bel? Jangan-jangan pertemanan kita hanya kedok belaka, saja kan?" tuduhnya langsung mendapatkan gelengan kuat dari Abel.
"Tidak, kau salah paham —"
"Cukup, aku tidak mau mendengar perkataanmu lagi. Tapi, maaf aku tidak bisa membatalkan pernikahan ini. Kita menikah sama-sama suka, bukan aku yang merebutnya darimu. Tapi, agar kamu puas, maka biarkan Laka sendiri yang memilih. Jika dia masih mencintaimu, maka akan ku kulepaskan dia. Namun, jika sebaliknya maka jangan pernah ganggu hubungan kami!" serunya terus meninggalkan Abel.
Anne ingin mencari seseorang agar memanggil Asloka, masa bodoh dengan masa pingit. Ia hanya ingin masalah Asloka dengan masa lalunya selesai, tanpa ada keraguan di hatinya nanti.
Setelah mendapatkan orang kepercayaan, Anne memerintahkan agar memanggil lelaki itu untuk ke kamarnya. Di rasa beres, Anne memutuskan kembali ke kamar dan menatap kesal Abel. Entahlah, kenapa sekarang ada rasa benci pada wanita itu.
"Sebentar lagi Laka akan ke sini, agar kau tak mengira aku curang, maka aku akan sembunyi di balkon hotel. Tanyakan semua padanya, apakah dia masih ingin bersamamu atau tidak!" tegasnya segera bersembunyi di balon tak lupa ia juga menutup tirainya agar lelaki itu tidak melihatnya di sana.
***
Sedangkan di sisi lain, orang kepercayaan Anne sudah ada di depan Asloka. Orang itu langsung menyampaikan pesan Anne, hingga membuat Asloka tak percaya.
"Kau serius?" tanyanya sangat bahagia.
"Saya serius, Tuan. Nona Anne menyuruh anda ke kamarnya, kalau bisa secepatnya sebelum acara pernikahan di mulai," balasnya menyakinkan Asloka.
"Oke, terima kasih sudah menyampaikan pesan Anne. Oh ya, ini untukmu," Asloka langsung mengeluarkan emas antam dari saku celananya seberat dua gram.
"Ini apa, Tuan?" tanya wanita itu.
"Ini souvenir pernikahanku, sengaja tadi aku ambil beberapa untuk para pegawai yang membantu pernikahan. Mereka pasti tidak dapat, jadi aku ambilin beberapa dan di bagi-bagikan," balasnya.
"Ya Allah, makasih ya Tuan." Wanita itu sangat bahagia mendapatkan souvenir dari Asloka, ia benar-benar tak menyangka akan mendapatkannya.
"Sama-sama, ya sudah aku ingin pergi. Kalau ada yang tanya terutama mama, bilang saja aku ke toilet!" seru Asloka sebelum pergi. Setelah memastikan wanita itu mengiyakan permintaannya, barulah Asloka pergi dari sana.
Asloka benar-benar tak sabar ingin bertemu Anne, ia sudah terlanjur rindu, bahkan ingin meluapkan kerinduannya pada wanita itu.
"Aku datang, Sayang!" serunya sangat kegirangan.
Kaki Asloka terus melangkah menuju lift, dengan sedikit bersiul ia memencet nomor lima. Karena hotel sudah ia sewa, jadi para pengunjung sengaja dikosongkan jauh-jauh hari. Jadi jangan heran kalau lift sangat sepi, seperti tak ada pengunjung.
Setelah sampai di lantai tujuan, Asloka segera menuju kamar Anne. Tanpa mengetuk pintu Asloka segera membuka pintu itu dan menampilkan sosok Abel di sana.
"Icha!"
"Laka, aku merindukanmu!"
...🌾🌾🌾...
Asloka : Ih ngapain sih datengin si uler, males deh. 😑😑
Emak : Sengaja, biar lu selesaikan masalah kalian. Nikah tanpa menyelesaikan sebuah hubungan dengan jelas, itu nggak enak seyenk.
Asloka : Aku tuh dah males sama dia, Mak.
Emak : Sama, sampai emak pun tak berani liat komentar 🤣🤣🤣
Asloka : Kapokkkk
Emak : Kurang Ajar!
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘