"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Sam terdiam beberapa saat namun sudut bibir pria tampan itu terangkat ia tersenyum. "Kau memang seberani ini aku menantinya saat bersamamu di atas ranjang nanti."
Seketika pipi Naura merona. "Sial!." Batinnya mengumpat pada diri sendiri.
"Oke."
"Tidak ada lagi yang ingin aku tanyakan, sampai berjumpa di atas ranjang." Ujar Naura seraya mengakhiri teleponnya.
Sam menatap layar handphone ia tersenyum sekilas. "Apa nada bicara mengajak bercinta memang tegas? sampai bermain di atas ranjang pun layaknya negosiasi bisnis." Ini lucu bagi Samuel ia belum pernah bertemu wanita seperti itu, biasanya mengajak bercinta nada bicaranya penuh godaan namun berbeda dengan Naura.
Setelah puas menghirup angin segar Sam masuk kamar kembali, ia menatap kamarnya yang kini sepi. Setelah menceraikan Giselle pria itu langsung memulangkan kembali mantan istri kepada kedua orang tua.
Saat Sam mengantarkan Giselle pulang, wanita itu tak sadarkan diri karena masih syok akan keputusan yang sangat tak bisa diterima.
Sprei dan bantal sudah diganti menjadi nuansa baru oleh si bibi, Sam akhirnya merebahkan tubuh kekarnya itu di atas ranjang. Status baru sebagai duda tidak masalah baginya karena itu yang diinginkan Sam dari dulu melepas ikatan yang tak jelas tujuan apalagi pernikahannya juga karena dijodohkan.
"Bagaimana jika Novan tahu aku akan meniduri adiknya itu?." Pikir Sam yang sudah terbayang saat Naura berada di atasnya.
"Oh **** Sam!." Samuel mengusap wajah kasar akan pikirannya yang sudah tak terkendali.
Lama terdiam Sam menyunggingkan senyum tipis. "Naura akan ku dapatkan bukan hanya sekedar kesepakatan, my girl? of course." Tegas Sam tanpa basa-basi.
.
Pagi itu
PRANG! PRANGGG!!
"Giselle apa yang kamu lakukan!." Pekik Maria melihat anaknya menjatuhkan seluruh make up yang ada di atas meja.
Dengan mata yang sudah berlinang Giselle masih tak bisa menerima kenyataan bahwa Sam menceraikannya. Tanpa pikir panjang Maria langsung memeluk Giselle. "Stop Giselle! ini tak akan merubah keadaan.."
"Lepaskan aku ma hiks hiks, aku akan kembali pada Sam dan akan membiarkan tubuh ini hamil!." Pekik Giselle penuh penyesalan saat orang berharga dalam hidupnya melepas tanpa cuma-cuma.
"Kamu telat, Sam tidak akan pernah menerimamu kembali." Lirih Maria dengan wajah murung karena kehilangan sosok mantu seperti Alvan dan itu disebabkan oleh putrinya yang keras kepala demi karir.
"Apa maksud mama?."
"Semalam Sam bilang bahwa ada wanita yang sudah ia cintai, dan mulai sekarang terimalah nasibmu Giselle hubungan keluarga kita dengan keluarga Dirgawijaya berakhir kamu jangan mengejar pria yang bukan untukmu." Lanjut Maria.
Mata Giselle melotot saat mendengar jika ada wanita lain yang sudah Sam cintai. "Gak! gak mungkin ma aku tak terima!."
"Stop Giselle!."
"Aku harus tahu siapa wanita itu!." Dengan sakit hati yang masih dalam Giselle memilih pergi entah kemana, ia tak menggubris perkataan Maria yang meneriakinya berkali-kali.
.
"Naura!." Panggil Novan.
"Iya kak iya." Tidak lama Naura muncul menghampiri kakaknya itu.
Novan menyerahkan sebuah map pada adiknya. "Itu jadwalmu selama di Singapura nanti, kabari kakak saja jika sudah tiba di sana."
"Oke." Naura menerima map. "Jadi kak pulang sekarang?."
"Iya menunggu Lisa siap-siap dulu."
"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan sebelum kau pergi." To the point Naura dengan raut wajah serius.
"Katakan."
"Samuel orangnya bagaimana?."
Novan langsung menatap sang adik.
"Kalian sahabatan sudah lama bukan dan sering kerjasama juga di dunia bisnis, jangan berpikir kemana-mana aku hanya bertanya!." Naura menegaskan.
"Buat apa kamu ingin mengetahui tentang Sam?."
"Ingin tahu saja kak, kenapa gak boleh? siapa tahu kan nanti di jalan dia macem-macem sama aku jadi ya aku harus jaga-jaga takut orangnya emang gitu." Timpal Naura sengaja memasang wajah polos.
Novan tertawa sambil menepuk dahi adiknya. "Dia tidak akan seperti itu jika bukan dengan wanita yang dicintainya."
Naura tak langsung menjawab ia diam beberapa saat.
"Naura.." Panggil seseorang dari belakang, yaitu Lisa.
Novan dan Naura menoleh.
"Iya kak ada apa?."
"Kakak barusan nganterin dokumen ke kamar kamu, kok banyak pilihan lingerie yang sexy hot begitu?." Tanya Lisa dengan tatapan mengintimidasi.
Naura tegang namun ia berusaha tetap tenang. "Ah itu milik Nesy, iya milik Nesy!."
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
dan Gisel merestuinya biar tidak ada kata talak
buat naura ternyata sangat jelas dampak dari pergaulan bebas di negara atehis
harus nya ngarang cerita boleh
gak harus anak Tampa menikah
ini sungguh bukan adat ketimuran apa yang di katakan oleh para ulama terdahulu terbukti dengan kebenaran nya