Retak Akad Cinta

Sudah 3 hari Kaila bersimpuh doa untuk meminta petunjuk kepada Allah di sepertiga malam. Hari ini dia berniat untuk berbicara kepada kedua orang tuanya, kemudian dia akan menjelaskan kepada keempat anaknya. Terutama Cia dan Caca yang sudah mengerti.

Kaila tidak akan mengambil keputusan sendiri, dia akan menceritakan bahwa tiga hari yang lalu dirinya bertemu dengan Andi. Apakah dia akan menerima atau menolak itu tergantung sikap keputusan dari kedua orang tua dan anak-anaknya.

"Abah, Bunda boleh Kaila berbicara sebentar?" tanya Kaila.

Abah yang tadinya ingin membuat es krim ya memang dari dulu abah penjualan es krim kemong mengurungkan diri untuk membuatnya. Mereka berkumpul sebentar dengan Kaila dan istrinya.

"Apa yang mau dibicarakan Kaila?" tanya Abah.

"Ada murid Kaila yang menginginkan Kaila menjadi ibu sambungnya. Awalnya anak ini dibully oleh teman-temannya. Kaila tanpa sengaja menolong dia dari Bullian dan sejak saat itu Kaila menjadi dekat dengan anak ini. Ternyata sejak dia lahir ibunya telah meninggal ketika dia melahirkan dirinya. Nama anak ini adalah Amanda. Amanda kekurangan kasih sayang seorang ibu sejak dia dilahirkan. Ketika Kaila dekat dengan dirinya, dia merasakan kasih sayang seorang ibu dari Kaila. Anak ini sekarang sedang di opname, selalu menyebut nama Kaila terus walaupun dia tidak sadar karena meminta Kaila untuk menjadi ibunya," ucap Kaila.

"Sebelumnya Kaila sudah 3 kali bertemu dengan ayah Amanda. dan kemarin secara mendadak ayah Amanda melamar Kaila. Menurut Abah dan Bunda bagaimana?" tanya Kaila.

"Apakah dia sudah mengetahui penyakitmu? dan juga latar belakangmu?" tanya Abah.

"Kaila sudah berkata jujur Abah dengannya," ucap Kaila.

"Dia tahu tentang penyakitmu?" tanya Abah.

"Iya Abah sudah tahu karena aku sudah menceritakan terus terang keadaanku," jawab Kaila.

"Tapi aku tidak mencintainya dan juga ini karena permintaan anaknya yaitu muridku. Amanda yang masih di opname," sambung Kaila.

"Yang kamu cinta itu saja tidak bertanggung jawab. Yang terpenting dia mau menyayangi anakmu, menerima kamu apa adanya. Karena jika sudah menikah otomatis kalian akan tinggal bersama," ucap Abah.

"Dia bilang akan menyayangi anak-anakku. Seperti dia menyayangi anaknya. Semoga omongannya itu dia tepati. Menurut Abah bagaimana? Apakah aku menerimanya atau tidak?" tanyaku.

"Kalau menurut Abang kamu masih muda dan membutuhkan pendamping, kamu sudah meminta petunjuk kepada Allah?" tanya Abah.

"Alhamdulillah...aku sudah berdoa di sepertiga malamku. Ini artinya Abah setuju, aku menikah kembali?" tanyaku.

"Jika dia mau menerimamu apa adanya dan bertanggung jawab, Abah setuju," ucap Abah.

"Bagaimana dengan Bunda, Apakah Bunda setuju?" tanya Kaila.

"jika Abah sudah setuju maka Bunda pun setuju. Bunda akan berdoa, pernikahan ini menjadi pernikahan kamu yang terakhir dan dia menjadi imammu yang terbaik," jawab Bunda.

Kaila sudah mendapatkan persetujuan dari kedua orang tuanya. Itu artinya mereka tidak masalah jika Kaila menikah kembali.

Kaila tidak pernah memikirkan untuk menikah kembali. Karena pengalaman terdahulu sangat berbekas di hati, dan ia takut akan menjalin komitmen yang baru lagi. Tapi melihat keempat anaknya, ia berpikir mempunyai pendamping tidak ada salahnya. Karena Kaila sudah 4 tahun menjanda.

Kini ia tinggal berbicara dengan anak-anaknya.

"Cia, Caca, Mamah mau bicara," ucap Kaila.

Cia dan Caca mengikuti Kaila dari belakang mereka duduk bersama di ruang tamu.

"Cia dan Caca jika Mamah menikah lagi bagaimana menurut kalian?" tanya Kaila.

"Menurut Cia sih jika Mamah suka ya nggak apa-apa. Cia juga melihat Mamah kasihan mencari uang sendiri Ayah nggak bertanggung jawab. Asalkan yang Mamah mau nikahi itu laki-laki yang sayang dengan Mamah," jawab Cia.

"Namanya Pak Andi. Dia mempunyai seorang anak perempuan dan anak perempuan ini murid Mamah. Kalau menurut Caca bagaimana?" tanya Kaila.

" Jawaban Caca ya sama dengan Kak Cia. Ya... kalau Mamah suka dan dia sayang sama Mamah, ya Cia setuju aja. Alhamdulillah berarti kalau nikah sama Pak Andi Caca punya saudara perempuan lagi," ucap Caca.

Kaila sudah memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andi. karena dia sudah berbicara dengan kedua orang tua dan anaknya. untuk Adam dia yakin akan setuju karena sudah ketemu dengan Amanda.

setelah itu Kayla menghubungi Andi

Kaila \=["Assalamualaikum Pak"]

Andi \=["Waalaikumsalam Bu Kayla."]

Kaila \=["Hari ini Bapak sibuk?"]

Andi \=["Kenapa Bu sudah mau menjawab pertanyaan saya?"]

Kaila \=["Iya Pak, Insya Allah. Saya sudah mempunyai jawaban."]

Amdi \=["Mau bertemu di tempat yang kemarin?"]

Kaila \=["Boleh Pak, yang di tempat kemarin saja. Kira-kira Pukul berapa ya Pak?"]

Andi \=["Nanti sore habis Bu, bada Ashar Ibu bisa?"]

Kaila \=["Oh iya Pak, bisa jadi nanti bada ashar ya Pak."]

Andi \=["Insya Allah Bu, baik sampai ketemu nanti. Assalamu'alaikum."]

Kaila \=["Wa'alaikumussalam."]

***

Selepas salat ashar Kaila bergegas untuk ke cafe yaitu tempat untuk pertemuan dengan Andi. Setibanya Kaila di cafe ternyata Andi sudah lebih dahulu sampai di Cafe tersebut.

"Assalamu'alaikum Pak, saya pikir saya dulu yang terlebih dahulu datang," ucap Kaila.

" Waalaikumsalam Bu, Iya tadi saya lebih awal," ucap Andi.

Kaila duduk tepat di hadapan Andi.

"Ibu Kaila mau minum apa?" Andi memberikan buku menu kepada Kaila."

"Saya jus strawberry aja Pak, terima kasih," ucap Kaila.

"Maaf Bu, saya to the point aja ya, bagaimana jawaban ibu?" tanya Andi.

"Maaf Pak, sebelum saya menjawab saya ingin bertanya. Apakah Bapak benar dengan keputusan bapak ini untuk menikahi saya? saya janda beranak 4. Apakah Bapak yakin bisa menyayangi anak saya?" tanya Kaila.

"Saya tidak yakin Bu, karena mereka bukan darah daging saya. Mereka pasti merasa asing kepada saya, tapi saya akan akan berusaha untuk memberikan kasih sayang sama dengan seperti saya memberikan kasih sayang kepada Amanda," jawab Andi.

"Bismillah saya menerima lamaran Bapak. Sebelum kita menikah alangkah baiknya Bapak mendekati keempat anak saya agar lebih dekat dan setidaknya mengetahui sifat dari keempat Anak saya," ucap Kaila.

"Alhamdulilah, terima kasih Bu, sudah mau menerima saya. Saya akan mendekati keempat anak Ibu. Saya berjanji akan menjaga anak-anak seperti anak saya sendiri," ucap Andi.

"Terima kasih Pak, semoga Bapak tidak berubah setelah kita menikah," ucap Kaila.

"Insha Allah Bu, semoga pernikahan kita nanti untuk menuju bersama-sama keridhoan Allah," ucap Andi.

"Saya juga akan menemui kedua orang tua Ibu untuk meminta restu," sambung Andi.

"Bagaimana dengan kedua orang tua Bapak? saya harus mengenal mereka juga 'kan," ucap Kaila.

"Kedua orang tua saya sudah meninggal Bu, jadi kita tidak perlu meminta restu dari pihak keluarga saya," ucap Andi.

"Maaf Pak, saya tidak tahu," ucap Kaila.

Bersambung

Bersambung

✍Ramaikan komen karena komen kalian membuat saya sangat bersemangat untuk menulis dan ide mendadak untuk saya.

Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah

Baca juga yuk cerita serunya

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah Lamar

Love dari author sekebon karet ❤