Retak Akad Cinta

Retak Akad Cinta

Lipstik di Kemeja Suamiku

Suamiku telah bermain gila dibelakangku dengan atasannya, hancur hati ini, ikrar yang dia ucapkan tercoreng sudah. Aku tidak menyangka pasangan yang menghancurkan rumah tanggaku adalah ibu, iya ibu itu tetanggaku yang baik selama ini, sangat baik, manis tapi dari sikap baiknya ada niatan terselubung. 

Ini kisahku 

Namaku Kaila, aku ibu dari 3 anak, aku hanya ibu rumah tangga. Sejak aku menikah, aku memutuskan tidak bekerja agar aku mempunyai waktu luang untuk anak-anakku. Anak-anakku butuh perhatian karena mereka masih kecil Cia 7 tahun, Caca 5 tahun dan Adam 3 tahun.

Setiap hari aku bercengkrama dengan ketiga Anak-anakku. Aku bersyukur mempunyai anak yang begitu menggemaskan. Bagaimana aku mengingkari rasa syukurku? Tuhan mengirimkan 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, lengkap bukan? mereka anak yang sangat lucu, tanpa mereka rumah tidak akan ramai setiap harinya.

Apalagi suamiku itu seorang PNS di departemen pendidikan, betapa aku bangga dengan suamiku. Aku menemani dia dari nol, awal menikah dia bukan siapa-siapa jabatan tertingginya hanyalah sebagai suami tercintaku. Kini dia sudah menjadi PNS dan meneruskan pendidikannya untuk mendapatkan gelar master pendidikan, agar jabatannya meningkat.

Suamiku dulu adalah teman kampusku, kami kuliah di salah satu kampus yang ada di Jakarta. 

“Mamah, aku keluar kota selama 2 minggu yah. Jika kamu mau main ke rumah orang tuamu silahkan,” ucap suamiku.

“Iya Ayah, mungkin 2 minggu ini aku mengunjungi kedua orang tuaku bersama anak-anak, sudah lama juga aku tidak ke sana,” jawabku.

Suamiku pamit kepadaku, memang aku terbiasa ditinggal suamiku bertugas ke luar kota. Aku juga tidak mencurigai suamiku. Karena aku selalu berpikir positif, suamiku banting tulang untuk keluarga kecil kami.

Semenjak suamiku diangkat menjadi PNS, aku pindah ke Bandung. Di bandung disediakan rumah dinas. Udara Bandung sangat sejuk beda dengan hiruk pikuk kota tangerang perbatasan dengan Jakarta Barat tempat asalku.

Setelah suamiku berangkat, akupun mengajak ketiga buah hatiku untuk mengunjungi rumah kedua orang tuaku di tangerang. Betapa antusiasnya mereka untuk menemui kakek dan nenek mereka. Apalagi di rumah kakek nenek ada es cream, mereka sangat betah ketika disajikan es cream. Anak kecil mana yang tidak suka es cream.

“Assalamu'alaikum.” Aku mengucapkan salam.

“Wa'alaikumsalam, oh Kaila sudah sampai?” ucap Bundaku.

“Iya Bunda, aku berangkat pagi hari jadi sampai sini sore Bun, agar tiba di sini gak malam, kasian anak-anak jika sampai malam.”

“Nenek…kakek…” pekikan anak-anakku yang merasa senang bertemu dengan kakek nenek nya, mereka memeluk Bunda dan Abahku dengan erat.

Biasanya aku akan pulang sehari sebelum suamiku sampai rumah atau suamiku akan datang ke rumah orang tuaku lalu kami pulang bersama-sama ke Bandung.

Dua hari aku sudah di tangerang, suamiku belum mengirimi aku pesan melalui pesan singkat. Anak-anakku bertanya kepada ku. 

“Mah, ayah gak wa Mamah? Kakak kangen ayah, mau minta oleh-oleh pulangnya,” ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

“Hmm ayah sibuk kali kakak, Mamah coba kirim wa ke Ayah yah.”

Aku mengirim pesan singkat ke nomor suamiku. Karena anakku yang pertama menanyai ayahnya.

[“Assalamu'alaikum Ayah, anak-anak kangen Ayah. Jika ada waktu longgar kabarin yah Ayah… kita video call.”]

Aku mengatakan kepada anak pertama ku, “Nanti kita video call setelah ayah balas wa Mamah.”

Anakku menganggukan kepala tanda dia paham akan kesibukan ayahnya. Aku menunggu balasan dari suamiku. Sampai jam malam waktu anak-anakku tidur suamiku belum juga membalasnya.

Aku terlelap dengan ketiga anakku. Suara azan subuh bersahutan membangunkanku, kubuka mataku, jam menunjukan pukul 4.35. Mengambil benda pipih teman setiaku, ku mengusap nya tapi mataku tak melihat pesan singkat dari suamiku.

“Kenapa kamu tidak membalas pesan singkatku ayah, hanya di read saja," gumam kata hatiku.

Sehabis menyelesaikan salat subuh, aku membangunkan ketiga anakku untuk menunaikan salat subuh. Aku mendidik mereka dengan agama.

“Mamah, kok gak bangunin aku semalam. Ayah video call kan?” ucap Cia.

Anakku yang pertama menanyai tentang ayahnya, yang sampai sekarang suamiku itu belum membalas pesan singkatku. Ku hanya memberikan senyuman kepada anakku dan menghibur hatinya.

“Kakak, ayah lagi cari uang untuk kita. Semalam ayah belum balas pesan Mamah. Mungkin pagi ini kali kak, sabar yah. Ayah hanya 2 minggu aja kok,” kataku.

Aku peluk anak pertamaku, sambil mentepuk-tepuk punggungnya.

“Sabar yah kak, ayah pasti video call kok,” bujukku kepada anakku.

Aku mengecek handphone ku, kulihat wa suamiku. Aku melihat jam kapan dia online ternyata 3 menit lalu dia online. Aku mencoba mentelepon suamiku. Dedd…dedd… teleponku tidak diangkat. Hanya suara panggilan notifikasi saja.

Pukul 7 pagi benda pipihku berbunyi. Aku ambil lalu kubuka, betapa bahagianya aku ternyata suamiku telepon.

Rangga \= [“Assalamu'alaikum.”]

Kaila \=[“Waalaikumsalam Ayah, kakak Cia dari semalam tanyain Ayah terus.”]

Rangga \=[“Maaf, aku sejak 3 hari ini sibuk sekali, harus memantau sekolah-sekolah. Mah, tolong panggil Cia aku mau bicara dengan dia.”]

Aku memanggil anak ku Cia, wajahnya terlihat sangat bahagia ketika ayahnya mentelepon saat itu. Anakku bercerita tentang banyak hal yang dia alami sejak tinggal dengan kakek dan nenek.

Kaila \=[“Ayah pulang langsung atau jemput ke sini nantinya, jadi pulangnya bareng,"] tanyaku dibalik telepon.

Ketika aku masih mentelepon, samar-samar aku mendengar suara perempuan dengan nada manja.

“Sayang, mau makan ini?” ucap perempuan yang aku dengar ketika aku masih mentelepon suamiku.

Kaila \= ["Ayah Itu suara siapa?”], tanyaku dibalik telepon.

Rangga \= ["Oh itu temanku, suaminya nyusul ke sini. Nanti aku jemput pulangnya, jadi kita ke Bandung bersama-sama. Sudah dulu yah, Assalamu'alaikum."]

Kaila \= ["Ayah…ayah…hallo. Wa'alaikumsalam.”]

Suamiku menutup telepon dengan terburu-buru seperti ada sesuatu hal yang dia lakukan. 

'Suara perempuan itu seperti aku mengenalnya, jika suami nya menyusul kenapa ketika memanggil sayang suaranya sangatlah dekat seperti memanggil ayah,' batinku berkata.

💔💔💔

2 minggu berlalu, aku menunggu suamiku untuk menjemput aku dan anak-anak di rumah kedua orang tuaku. Senyum mengembang diwajah anak-anakku ketika mereka berlari dan memeluk ayahnya yang baru sampai.

“Ayah….” Teriak anak-anak berlari menghampiri tubuh ayahnya.

“Ayah kangen kalian, udah makan belum? Ayah bawa makanan nih," ucap suamiku.

Aku tersenyum melihat pemandangan yang sangat manis bagi penglihatan ku. Aku tersenyum menatap mata suamiku, kuambil tangannya lalu kucium punggung tangannya.

“Assalamu'alaikum.” Ucapnya.

“Wa'alaikumsalam Ayah.” jawabku.

Hari ini suamiku berbeda, biasa dia mengecup keningku tapi saat ini suamiku tidak melakukannya. Aku berpikir positif saja, mungkin suamiku lelah baru sampai dari tugasnya di luar kota.

Aku membawakan tasnya masuk ke dalam dan membuat teh hangat untuk suamiku. Untuk hari ini suamiku akan bermalam di rumah orang tuaku. Keesok pagi baru kami akan pulang ke Bandung.

Aku langsung mencuci baju milik suamiku yang kotor agar ketika besok pulang pakaiannya sudah kering. Aku melihat ada lipstik dikemeja suamiku. Aku berpikir keras kenapa lipstik ini bisa ada di kemeja suamiku? Bagian pundak lengan kemejanya.

'Lipstik punya siapa ini? bibir siapa ini?' tanyaku dalam hati.

pikiranku menjadi tercampur aduk, apa yang dilakukan suamiku selama dia bertugas. Apakah dia menduakanku? Aku tidak bisa berpikir jernih semakin dipikirkan, semakin hati ini banyak pertanyaan yang muncul.

Suamiku punya perempuan idaman? istri simpanan? kelu rasanya lidah ini ketika aku ingin bertanya kepada suamiku, apalagi ini masih di rumah kedua orang tuaku. Aku takut orang tuaku memikirkan aku. Aku akan bertanya kepada suamiku ketika kami sampai di Bandung. Walaupun rasa dihati ini ada sesuatu tekanan untuk ditanyakan.

 

Bersambung

***

Bantu like, komen, vote dan follow aku yah.

Baca Novel ku yang lain

5 tahun menikah tanpa cinta

Salah lamar

 

 

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

semoga peran cwenya tegas juga kuat

2023-09-25

1

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

hadir thor

2023-09-25

0

Mardi Anti

Mardi Anti

aku mampir Thor

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Lipstik di Kemeja Suamiku
2 Bentakkan Suamiku
3 Struk Belanja di Saku
4 Mobil Bergoyang
5 Labrak Pelakor
6 Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7 POV Sukma
8 Garis Merah 2
9 Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10 Curhat
11 Jatuh Talak
12 Pulang ke Rumah Orang Tua
13 POV Bunda Kaila
14 Suami selingkuh
15 Keterpurukan Kaila
16 POV Lili
17 Jeritan Isi Hati Kaila
18 Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19 Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20 Pembullian di Sekolah
21 Undangan
22 Pendekatan
23 Minta Ibu
24 Jadilah Ibuku
25 Permintaan Andi
26 Lamaran
27 Jawaban Kaila
28 Pernikahan
29 Satu Ranjang
30 Ciuman Pertama
31 Rindu
32 Biar Aku Peluk kamu
33 Bertemu Mantan
34 Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35 Puncak Singgasana
36 Rasa Sesal
37 Membuka Hati
38 Membungkam tukang gosip dengan undangan
39 Resepsi
40 Cemas
41 Kebahagiaan
42 Kenyamanan
43 Pengantin Alam Gaib
44 Bucin Akut
45 Curhatan Anak Sambung
46 Cinta Monyet
47 Sensitif
48 Persalinan
49 Kepulangan
50 Kak Amanda
51 Belajar Masak
52 Caca di Culik
53 Pengobatan Caca
54 Kesembuhan Caca
55 Kekesalan Sukma
56 Masalah Anak Remaja
57 Cia dan Juna
58 Cinta Pertama
59 Perasaan Cia
60 Menolak Juna
61 Gara-gara Facebook
62 Salah Paham
63 Juna mengiris lengannya
64 Cinta monyet bersemi kembali
65 Suka tapi nggak mau pacaran
66 Amanda ketahuan
67 Wejangan seorang Ibu
68 Kelulusan
69 Aku Rindu Kamu
70 Gaya pacaran Cia dan Juna
71 1 mobil dengan Juna
72 Lampu Hijau
73 Rasa trauma Cia
74 Cia sekeluarga ke Jogja
75 Cinta itu tak mudah
76 Balasan perbuatan masa lalu
77 Kena guna guna
78 Prambanan
79 Perpisahan
80 Tak ada kabar dari Emir
81 Pindah ke lain hati
82 Temui Ayahku
83 Mempertanyakan Amanda
84 Lamaran untuk Amanda
85 Bertemu Mantan?
86 I love you so much
87 Emir menteror Amanda
88 Lamaran yang di tolak
89 Cia Kabur
90 Curahan hati Cia kepada Kaila
91 Penyesalan
92 Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93 Kaila ke rumah Rangga
94 Pelecehan terhadap Amanda
95 Cia jadi Tumbal
96 Cia
97 Permohonan keluarga Emir
98 Tumbal yang berbalik
99 2 couples
100 Pengantin Baru Cia dan Juna
101 Melepas Mahkota
102 Sesuatu yang tertunda
103 Kebencian Cia
104 Penyakit mematikan
105 Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Lipstik di Kemeja Suamiku
2
Bentakkan Suamiku
3
Struk Belanja di Saku
4
Mobil Bergoyang
5
Labrak Pelakor
6
Malam Panas yang Tidak Aku Inginkan
7
POV Sukma
8
Garis Merah 2
9
Kehamilan yang Tidak di Rencanakan
10
Curhat
11
Jatuh Talak
12
Pulang ke Rumah Orang Tua
13
POV Bunda Kaila
14
Suami selingkuh
15
Keterpurukan Kaila
16
POV Lili
17
Jeritan Isi Hati Kaila
18
Nasib Kehidupan Kaila Saat ini
19
Memang Ada yang Mau Menerima Kami.
20
Pembullian di Sekolah
21
Undangan
22
Pendekatan
23
Minta Ibu
24
Jadilah Ibuku
25
Permintaan Andi
26
Lamaran
27
Jawaban Kaila
28
Pernikahan
29
Satu Ranjang
30
Ciuman Pertama
31
Rindu
32
Biar Aku Peluk kamu
33
Bertemu Mantan
34
Mantan Janda dan Duda bersiap MP
35
Puncak Singgasana
36
Rasa Sesal
37
Membuka Hati
38
Membungkam tukang gosip dengan undangan
39
Resepsi
40
Cemas
41
Kebahagiaan
42
Kenyamanan
43
Pengantin Alam Gaib
44
Bucin Akut
45
Curhatan Anak Sambung
46
Cinta Monyet
47
Sensitif
48
Persalinan
49
Kepulangan
50
Kak Amanda
51
Belajar Masak
52
Caca di Culik
53
Pengobatan Caca
54
Kesembuhan Caca
55
Kekesalan Sukma
56
Masalah Anak Remaja
57
Cia dan Juna
58
Cinta Pertama
59
Perasaan Cia
60
Menolak Juna
61
Gara-gara Facebook
62
Salah Paham
63
Juna mengiris lengannya
64
Cinta monyet bersemi kembali
65
Suka tapi nggak mau pacaran
66
Amanda ketahuan
67
Wejangan seorang Ibu
68
Kelulusan
69
Aku Rindu Kamu
70
Gaya pacaran Cia dan Juna
71
1 mobil dengan Juna
72
Lampu Hijau
73
Rasa trauma Cia
74
Cia sekeluarga ke Jogja
75
Cinta itu tak mudah
76
Balasan perbuatan masa lalu
77
Kena guna guna
78
Prambanan
79
Perpisahan
80
Tak ada kabar dari Emir
81
Pindah ke lain hati
82
Temui Ayahku
83
Mempertanyakan Amanda
84
Lamaran untuk Amanda
85
Bertemu Mantan?
86
I love you so much
87
Emir menteror Amanda
88
Lamaran yang di tolak
89
Cia Kabur
90
Curahan hati Cia kepada Kaila
91
Penyesalan
92
Rangga ingin bertemu anak-anaknya
93
Kaila ke rumah Rangga
94
Pelecehan terhadap Amanda
95
Cia jadi Tumbal
96
Cia
97
Permohonan keluarga Emir
98
Tumbal yang berbalik
99
2 couples
100
Pengantin Baru Cia dan Juna
101
Melepas Mahkota
102
Sesuatu yang tertunda
103
Kebencian Cia
104
Penyakit mematikan
105
Extra part- Karma bagi selingkuhan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!