Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29.
Leticia memandang Damian dengan berani, dia mencoba tenang agar bicaranya terdengar jelas.
"Tuan..terimakasih atas perhatian anda, tapi maaf aku tidak ingin makan bersama anda, aku hanya seorang pembantu..jadi tolong tinggalkan aku sendirian!"
Wajah Damian terlihat tidak senang dengan perkataan Leticia tersebut.
"Kau adalah istriku, kau harus mendengarkan ku, kau sudah menandatangani surat kontrak, kau masih ingat apa saja yang ada tertulis dalam surat itu kan?" ujar Damian mengingatkan Leticia.
Leticia tersenyum kecut, tentu dia masih ingat.
Tapi seingatnya Damian menambahkan di surat tersebut, bahwa kalau makan dia tidak boleh berada di satu meja dengannya.
"Mulai besok kau harus keluar dari paviliun dan pindah kedalam Mansion, dan untuk sementara tidur dikamar tamu dulu, kamar utama akan direnovasi!" kata Damian.
Leticia termangu mendengar perkataan Damian, apa lagi ini! apakah Damian ada salah minum obat?
Damian melangkah mendekati Leticia.
Reflek Leticia mundur kebelakang.
"Jangan mendekat!!" teriaknya.
Damian tidak perduli dengan teriakan Leticia, dia tarik tangan Leticia keluar dari dalam kamar.
"Tuan..lepaskan!!" teriak Leticia memukul tangan Damian.
Di ruang depan paviliun diatas meja makan, terlihat makan malam sudah terhidang, dan masih panas.
"Ayo makan!" Damian menarik satu kursi untuk Leticia.
Dan menekan bahu Leticia untuk duduk di kursi tersebut.
Damian menarik kursi didepan Leticia, dan dia pun duduk.
"Makan!" kata Damian lalu menyendok nasi kedalam piring Leticia.
Mengambil sayur, lalu menaruhnya ke piring Leticia. Juga mengambil lauk dan menaruhnya kedalam piring Leticia.
"Makan!" katanya lagi.
Damian menyendok nasi untuk dirinya sendiri, sayur dan lauk.
Mereka pun makan dalam diam.
"Besok kamar utama akan direnovasi, kira-kira warna apa yang cocok dengan kamar itu, kau pilihlah sesuai dengan seleramu!" kata Damian setelah beberapa saat mereka diam satu sama lain.
Leticia hampir tersedak mendengar perkataan Damian.
Apa hubungannya dengan dia mengenai warna kamar Damian.
"Kenapa harus aku?" tanya Leticia bingung.
"Jadi siapa lagi kalau bukan kau..Nyonya rumah ini kan kau!" kata Damian.
Dan akhirnya Leticia pun benar-benar tersedak, dia terbatuk-batuk tanpa berhenti.
Damian bangkit dari duduknya, berjalan kebelakang punggung Leticia.
Lalu menepuk-nepuk punggung Leticia.
"Pelan-pelan makannya" kata Damian, lalu memberikan air minum pada Leticia.
Terpaksa Leticia meminum air yang diberikan Damian tersebut.
Setelah reda, Damian kembali duduk ke kursinya.
"Apakah ada yang salah pada anda Tuan?" tanya Leticia setelah dia tenang.
"Tidak ada!"
"Jadi kenapa anda memberikan wewenang sebagai Nyonya rumah ini padaku? kita bukan pasangan suami-istri pada umumnya, apakah anda lupa?" kata Leticia mengingatkan Damian.
Damian tiba-tiba membanting sendoknya ke dalam piring.
Dia sangat marah mendengar perkataan Leticia tersebut.
"Aku akan merobek surat kontrak itu, dan kita akan memulai dari awal, kita sudah menjadi suami-istri, jadi mari kita sama-sama menjadi pasangan pada umumnya!" kata Damian.
"Jangan karena kita telah menikah, kita harus tetap melanjutkannya menjadi pasangan sungguhan, apa anda tidak ingat, kalau anda mempunyai kekasih yang sangat anda cintai, dan anda berjanji padanya akan menikahinya, aku ingat anda mengatakan itu kepadaku!" kata Leticia mengingatkan Damian lagi.
Wajah Damian langsung menggelap mendengar perkataan Leticia tersebut.
Dia lupa telah pernah mengatakan itu pada Leticia, dan ternyata Leticia mengingatnya sampai sekarang.
Dia ingat waktu itu, dia entah kenapa sangat marah tanpa suatu alasan pada Leticia.
Mengingat itu Damian menggenggam tangannya dengan erat, dia benar-benar sangat marah, dan ingin melampiaskannya tidak tahu kepada siapa.
Dia sangat menyesali perkataannya waktu itu pada Leticia, rasanya dia seperti orang yang hilang akal waktu itu tanpa berpikir panjang mengatakannya pada Leticia.
Bersambung.....
leticia badannya kecil tpi tenaganya kuat
soalnya playboy susah mau percaya wkwk
akhirnya ingatan kmbali dan sling cinta
jngan lama² damian amnesianya,kalo pun sandiwara udahan sandiwaranya 😆
awas lu damian kong kalikong sma emak lu lagi pura² amnesia, biar dket sma leticia
sakit ga sakit sama aja 🤣
tapi curiga ini bner amnesia ringan atau akal²an damian biar dket sma leticia?kita liat lanjutannya 🤣
smpe scroll lagi yg dipnggil syang leticia kan bukan orng lain?tkutnya liat leticia tpi ingetnya mantan lagi, lbih baik lupa mantan dan cwek² lain dripda emaknya
luluh juga hati leticia
awas amnesia,kalo bner banting nih hp 🤣
awas jngan bilang amnesia,tar yg diinget tunangan lagi,aaaiiisshh.. sinetron bngt kalo bgtu 😄
langkah yg tepat leticia,pantas blom membuka hati,
menghilanglah smpe tidak diketahui keberadaanmu,liat reaksi damian klabakan mncari istrinya