hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meski kecewa tetap tersenyum
Bab 26
"Kalau mawar nolak, gimana tu mbak ?" tanya rendy
"Masa sih dia nolak, kamu kan tampan ren.. sama mas mu aja tampan kamu, coba kalau ketemunya duluan kamu, pasti mbak jadi istri kamu, bukan kakak iparmu. Hehe.. ?" jawab alda.
"Ah.. Mbak ini, bisa saja." ucap rendy tertawa.
Sementara wisnu yang mendengarkan di atas dia melotot.
"Oke deh mbak, rendy coba. Doa kan saja ya semoga berhasil !" ucap rendy
Di kediaman juragan dito. Rangga sangat sibuk sekali, di kebun karna sedang panen sayuran.
"Rangga ?" ucap juragan dito
"Iya pah.. ?" jawab rangga.
"Katanya kamu mau mencari mawar ke kota, tapi sampai saat ini kamu masih di sibukan dengan pekerjaan, kapan kamu akan mulai mencarinya ?" tanya juragan dito
"Iya pah.. Nanti setelah beres panen." jawab rangga.
"Sudahlah tinggalkan saja, serahkan semuanya sama si bagus !" ucap juragan dito
"Tidak pah.. Nanti saja. Lagi pula panen nya juga sedikit lagi beres pah..!" jawab rangga.
Ke esokan harinya. Seperti biasa rendy menunggu di pintu keluar para karyawan, dia menunggu mawar.
Ketika mawar keluar dari pintu keluar, rendy bersiul kepada mawar, mawar menoleh seraya mengerutkan kening nya. Sementara rendy tersenyum.
"Mas rendy.. ?" tanya mawar
"Iya mawar.. Yuk aku antar pulang !" ucap rendy
"Tapi mas kan masih kerja ?" ucap mawar
"Lah aku kan Bos. Bos mah bebas.. Hehe.. Yuk !" ajak rendy
Mawar pun mengikutinya, mereka pergi ke parkiran mobil. Dan menaiki mobil rendy, mobil pun berlaju meninggalkan pabrik
"Mawar..mau langsung pulang apa jalan-jaalan dulu ni ?" tanya rendy
"Hmm.. Mawar sih terserah mas saja !" jawab mawar
"Oke. Kalau begitu, bagaimana kalau kita jalan dulu ?" tanya rendy
"Oke !" jawab mawar
"Mawar.. makanan ke sukaan kamu apa ?" tanya rendy
"Hmm.. Makanan yang aku suka sih sederhana mas, aku hanya suka baso, dulu waktu di kampung, aku suka jajan baso, sama mas rangga. Ucapannya terhenti. Kemudian ia berkata lagi
"maaf." ucap mawar menunduk.
Rendy yang fokus menyetir sesekali memandang mawar, rendy hanya tersenyum.
"Tidak apa-apa. Ternyata, banyak sekali kenangan bersama dia ya ?" ucap rendy sambil tersenyum.
Mawar tidak menjawab dia hanya tersenyum kecil sambil menunduk. Se olah-olah menahan air mata.
Sejenak mereka terdiam, tidak ada percakapan sama sekali. Mawar menoleh ke arah rendy yang fokus menyetir.
"Mas.. ?" tanya mawar.
"Iya mawar.. ?" jawab rendy sambil menoleh sebentar
"Mas marah.. ?" tanya mawar
"Tidak.. Kenapa harus marah.. ?" jawab rendy tersenyum.
"Mas.. Kita nge baso yuk ?!" ajak mawar
Mendengar ajakan mawar rendy langsung menghentikan mobilnya.
"Nge baso ?" tanya rendy
"Iya. Suka tidak baso ?" jawab mawar
"Su suka.. Tapi.. Jujur saja aku sudah lama tidak pernah makan baso. Dulu saja waktu sekolah SMA KLS 1 sampai KLS 2 aku sering nge baso bareng teman-teman di kantin. Setelah itu tidak pernah lagi." jawab rendy
"Terus bagaimana sekarang tidak mau ?" tanya mawar
"Ini kesepatan buat kamu rendy, buat nembak mawar." ucap rendy dalam lamunannya.
"Mau mau mau.. Ayo, dimana tukang baso yang enak, dan tempat nya yang nyaman ?!" jawab rendy semangat
"Aku kurang tahu mas.. Di mana saja lah !" ucap mawar
Mereka pun melaju mencari tukang baso.
Sesampainya di sana mereka memesan dua porsi baso. Dan mereka duduk di bangku yang tersedia.
Jantung rendy mendadak dek-dekan dia berpikir di mana harus memulai mengungkapkan cinta kepada mawar. Tiba-tiba rendy menjadi grogi.
"Ini mas, mbak baso nya." ucap pedagang baso seraya meletakan dua mangkok baso di hadapan mawar dan rendy. Rendy mengambil mangkok berisi baso dengan tangan gemetar.
Tukang baso itu melihat rendy yang gemetaran lalu ia pun bertanya.
"Mas.. Lagi meriang ya ?" tanya tukang baso karna melihat rendy gemetaran
Rendy mendengar ucapan tukang baso terkejut, dan menelan ludah sambil menoleh ke arah tukang baso.
"Siapa yang meriang..?" jawab rendy cemberut
Mawar hanya tertawa.
"Udah mas.. Ayo makan baso nya, mungkin abang baso bercanda !" ucap mawar.
Rendy tersenyum malu, lalu ia menambahkan sambal ke basonya terus dan terus tanpa ia sadari sambalnya sudah banyak, karna dia melamun berpikir bagaimana cara ungkapkan perasaannya kepada mawar. Mawar tak sengaja melihat ke mangkok baso rendy, ia tercengang karna rendy menambahkan sambal begitu banyak.
"Mas, itu sambal kaya nya kebanyakan deh ?"
Rendy terkejut. Dan langsung sadar ternyata sambal sudah memenuhi mangkok baso nya. Ia pun kaget lalu nyengir karna malu
"Heheh.. Tidak apa-apa aku suka pedas kok !" jawab rendy tanggung malu
"Waduh.. Ini bagaimana pasti sangat pedas banget ?" ucap rendy dalam hati terkejut sambil menatap basonya yang penuh dengan sambal.
Mau tidak mau terpaksa rendy memakannya. Sedikit demi sedikit dia memakannya, sampai mata nya merah mengeluarkan air mata hidung dan bibirnya pun merah. Sesekali rendy berhenti makan terus minum makan lagi, mawar melihat rendy kasihan, dan mawar merampas mangkok baso punya rendy.
"Sudah mas.. Jangan di teruskan lagi, kamu bisa sakit perut nanti. Ganti baso yang baru aja ya ?!" ucap mawar sambil mengambil baso rendy.
"Tap tapi mawar.. " ucap rendy
Mawar menggeleng kan kepala, sambil menatap rendy.
Bang.. Tambah lagi basonya satu mangkok lagi !" ucap mawar ke abang baso.
"sudah, tidak usah di tambah lagi bang !" ucap rendy teriak
"Kenapa mas.. ?" tanya mawar
"Aku sudah kenyang, kenyang sama air minum.. Hehe.." jawab rendy.
"Hmm.." ucap mawar sambil menggeleng-geleng kepalanya.
Setelah mereka selesai makan baso, rendy mulai mengungkapkan cintanya
"Mawar.. ?" ucap rendy sambil meraih kedua tangan mawar
Mawar pun terkejut, namun dia tidak melepas kan genggaman tangan rendy.
"Maukah kamu menikah dengan ku ?" tanya rendy
Mawar tidak langsung menjawab. Dia melepaskan genggaman tangan rendy perlahan.
"Maaf mas.. Bukan nya aku tidak mau, tapi aku masih trauma. aku ingin menyembuhkan lukaku dulu mas.. Aku harap kamu mengerti ya mas..dan tetaplah kamu menjadi temanku !" jawab mawar
Sejujurnya rendy kecewa, namun ia tidak memperlihatkan kekecewaannya. Ia masih tetap bisa tersenyum.
"Tidak apa-apa mawar.. Aku paham ke adaanmu. Cinta tidak harus saling memiliki, kita masih bisa bersama. Aku akan tetap menjadi teman baikmu sampai kapanpun. jawab rendy tetap tersenyum.
"Ya sudah kita pulang yuk !" ajak rendy.
Dan mereka pun pulang. Rendy mengantarkan mawar ke kostan nya. Sementara dia di perjalanan tiba-tiba perutnya terasa mules.
"Aduh.. Perutku mules.." ucap rendy bicara sendiri saat dalam mobil. Rendy melaju mencari WC UMUM. Dia buru-buru keluar berlari menuju Toilet pria. Ia buang air besar, setelah beres dia bayar baru melangkah, mules lagi dia pun balik lagi. begitu dan begitu sampai empat kali masuk wc umum.
"mas.. Di perhatikan dari tadi keluar masuk wc, sakit perut ya ?" tanya penjaga wc umum, ketika rendy mau membayar.
"Sepertinya ia mas.. Tadi saya makan baso sambelnya banyak." jawab rendy
"Lebih baik periksa ke dokter mas.. !" ucap penjaga wc umum
"iya mas, terimakasih ya saran nya." jawab rendy
Kemudian dia masuk ke dalam mobilnya.
"Sudah sakit hati, di tambah sakit perut. Lengkap sudah.. Penderitaanku." ucap rendy menggerutu.
Bersambung