Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab32
Malam harinya Rendra masuk kamar tapi tidak mendapati Shanum di kamarnya setahu Rendra sudah dari tadi Shanum pamit ke kamar.
Rendra mencoba memanggil istrinya tapi tak ada sautan saat dia mau membuka pintu untuk mencari keluar kamar,pintu kamar ganti terbuka menampakan Shanum dengan penampilan yang membuat Rendra sampai tak berkedip.
Shanum keluar dengan memakai lingerie berwarna hitam yang kontras dengan kulitnya dia juga terlihat seksi dengan perutnya yang agak sedikit membuncit.
Shanum berjalan kearah Rendra dengan anggun rasa malunya sudah tidak ada saat ini,sampai di Rendra Shanum langsung mengalungkan tangannya keleher Rendra.
Rendra yang disuguhkan dengan semua itu hanya bisa meneguk ludahnya.
"Sayang jangan menggodaku"Kata Rendra dengan terbata-bata karena badannya sudah panas dingin.
"Apa kamu nggak kangen sama aku sayang?"Tanya Shanum tepat ditelinga Rendra sambil meniup daun telinga yang membuat Rendra sampai merem dan menarik nafas panjang.
"Apa sayang lupa kata dokter kemarin kalau sekarang sudah aman melakukannya"Tambah Shanum dengan nada menggoda.
Seketika Rendra membelalakkan matanya teringat kata dokter kemarin kalau mereka sekarang sudah boleh melakukan hubungan intim dengan hati-hati.
Tanpa banyak kata Rendra mengangkat tubuh Shanum dan membawa ke tempat tidur dia merebahkannya dengan hati-hati.
"Kamu yang memulainya sayang jangan salahkan aku kalau kamu akan kecapekan".
Akhirnya mereka berdua melewati malam panjangnya yang sudah lama tidak mereka lakukan karena usia kandungan Shanum yang masih muda.
Hingga sampai jam dua dini hari mereka baru selesai Shanum sampai kelelahan.
"Makasih sayang"Ucap Rendra sambil mencium kening Shanum dan mengeratkan pelukannya Shanum tidak menjawab dia hanya memeluk erat tubuh Rendra setelah itu mereka tertidur dengan pulas.
Sedangkan ditempat lain Naya sedang ditelpon papanya menanyakan kerjaannya.
"Tadi aku ketemu langsung dengan CEO nya pa tapi anehnya aku kayak dekat sama dia"Jelas Naya.
"Jangan bilang kamu jatuh cinta mau".
"Nggak pa rasa ini tuh beda bukan ke jatuh cinta tapi seperti ada ikatan sama dia,lagian dia itu sudah punya istri sudah hamil pula".
"Kapan!, kayaknya papa belum pernah dengar ceo-nya menikah".
"Resepsinya yang belum pa mereka menikah sudah hampir satu tahun pa".
"Ya udah disana pasti udah hampir pagi kamu tidur dan kesehatan papa tutup dulu telponnya".
"Kalau saja kamu masih ada barangkali papa akan segera punya cucu"Gumam papanya Naya.
*********
jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi tapi Shanum belum mau membuka matanya dia masih asyik memeluk Rendra.
"Pagi sayang"Sapa Rendra sambil mengelus pipi Shanum.
"Pagi"Jawab Shanum dengan suara khas bangun tidur"Jam berapa sekarang?".
"Jam sepuluh".
"Apa!!!!"Kata Shanum kaget tanpa sadar dia duduk dia lupa kalau dia tidak memakai apa-apa"Kenapa tidak membangunkan aku sih aku jadi telat buat sarapan".
"Sayang jangan memancingku kalau nggak mau aku makan lagi".
Shanum menunduk ke bawah dan segera menutupi bagian tubuh atasnya,dia jadi teringat kejadian tadi malam.
Shanum menutup tumbuhnya sampai atas karena mengingat kejadian tadi malam dia sudah ubahnya seperti wanita penggoda.
"Kenapa ditutup sayang"
"Aku malu mas aku seperti jalang tadi malam"kita Shanum di bawah selimut.
"Tapi aku suka kamu kelihatan sangat seksi"Goda Rendra sambil memeluk Shanum"Tumben istriku bisa seperti itu".
"Habisnya kemarin dikantor kamu lihatin Mbk Naya segitunya"Kata Shanum keceplosan.
"Jadi ceritanya istriku ini lagi cemburu kalau cemburunya begini terus sih aku siap dicemburui terus"Goda Rendra dan dapat cubitan di pinggangnya dari Shanum.
Bukanya bangun mereka malah mengulang kejadian tadi malam.