Cinta Pertama Jendral Perang

"Apa yang di miliki gadis kecil itu," batin Zion menggeleng kan kepalanya tidak percaya.

The power of cebong😎

Semua orang menghela nafas nya lega, saat melihat kepergian Duke Oliver.

Mereka tidak bisa membayangkan kemurkaan sang Jendral perang, aura yang di keluarkan nya saja sangat mengerikan.

"Prajurit bawa Yang Mulia Ratu!" titah Raja Beatrix.

"Selama satu bulan, Saya tidak mengijinkan Anda untuk keluar," lanjut Raja Beatrix dingin.

Ratu Beatrix mengepalkan tangan nya kuat, ini yang sangat diri nya benci.

"Saya bisa jalan sendiri," ucap Ratu Beatrix berlalu pergi.

Prajurit yang di perintahkan Raja Beatrix mengikuti Ratu Beatrix dari belakang, untuk memastikan Ratu Beatrix menjalankan hukuman nya.

"Untuk putri Diana, pelajari lagi tatakrama mu, mulai besok akan ada guru yang akan, mengajari kamu, untuk bersikap lebih sopan," ucap Raja Beatrix datar.

Sementara di taman istana Erika baru saja kembali, membawa Air minum untuk anak-anak nya.

"Sayang maaf iya, lama," ucap Erika lembut.

Lea dan Leo hanya mengangguk kan kepala nya.

"Ayo makan, Ibu sudah mengambil kan Air minum untuk kalian," ucap Erika membuka kotak bekal makan siang anak nya.

Tadi saat Lea dan Leo baru beberapa menit duduk di taman istana, tiba-tiba mereka berdua di kejutkan dengan kedatangan Erika, yang membawakan mereka berdua makan siang.

Erika menyelesaikan pekerjaan nya lebih cepat, dan langsung menyusul anak-anak nya ke istana kerajaan Beatrix, tidak lupa Erika menutup wajah nya menggunakan topeng, karena belum saat nya dunia tahu bahwa diri nya masih hidup dan sudah kembali.

"apakah enak?" tanya Erika menyuapi anaknya.

Lea dan Leo mengangguk kan kepala nya, dan mengacungkan kedua jempol nya.

Erika tersenyum kecil dan kembali menyuapi Lea dan Leo.

Makan siang Lea dan Leo kali ini adalah Bento, yang Erika ambil dari ruang dimensi nya, karena untuk memasak nya sendiri waktu nya tidak memungkinkan.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sepasang mata tajam yang melihat kearah Erika dan anak-anak nya.

"Apa perempuan bertopeng itu Ibu mereka," batin Duke Oliver.

Sebenarnya Erika menyadari bahwa Duke Oliver sedang melihat diri nya dan anak-anak nya, tapi Erika memilih tidak perduli, selama pria itu tidak mengusik nya.

"Ini minum dulu," ucap Erika membantu anak-anak untuk minum.

Erika membereskan bekas makan anak-anak nya, mengumpulkan sampah nya menjadi satu dan membuangnya ke tempat sampah.

Semua yang di lakukan Erika tidak lepas dari tatapan Duke Oliver.

Jujur saja Duke Oliver cukup terkejut melihat cara Erika memperlakukan anak-anak nya begitu manis.

"Pantas saja mereka menjadi anak yang hebat," batin Duke Oliver.

"Ibu, Lea ambil topi Lea dulu iya," ucap Lea berdiri.

"Iya, kalau sudah tidak ada di sana, Lea harus kembali kesini, tidak boleh kemana-mana lagi," ucap Erika lembut.

"Iya"

"Apa mau Ibu temani?" tanya Erika.

"Tidak, Ibu sama kakak di sini saja, Lea hanya sebentar," ucap Lea menggeleng kan kepalanya.

"Yaudah kamu hati-hati iya," ucap Erika tersenyum kecil.

Lea hanya mengangguk kan kepalanya berjalan pergi menuju tempat acara lomba tadi, untuk mengambil topi nya yang ketinggalan.

"Roy, ikuti putri ku," ucap Erika melirik Roy.

"Baik Nyonya," jawab Roy sopan.

Roy mengejar Lea yang sudah cukup jauh di depan nya.

Lea berjalan cepat kearah kursi tempat tadi diri nya nonton pertandingan.

"Tadi Lea taro topi nya di sini, tapi kok gak ada," ucap Lea bingung.

Lea mencari kesana kemari, di dekat tempat duduk nya tadi, tapi nihil, topi nya tidak ada.

"Nona," ucap Roy.

"Paman topi nya Lea gak ada," ucap Lea mengerucut kan bibir nya.

"Akan saya bantu mencari nya Nona," ucap Roy.

Roy mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru halaman istana yang saat ini sudah mulai kembali ramai, karena sebentar lagi lomba panahan akan di mulai.

Pandangan Roy jatuh ke sekumpulan anak-anak kecil, dan salah satu dari mereka ada yang memakai topi milik nona muda nya.

Roy yakin itu adalah topi nona muda nya, karena sejauh yang Roy tahu, hanya nona dan tuan muda nya yang memiliki barang unik seperti itu.

Mine punya banyak kalau kau mau Roy🥱

"Nona bukan kah itu yang anda Cari," ucap Roy menunjuk ke sekumpulan anak-anak.

Lea mengikuti arah yang di tunjuk Roy, mata nya melotot sempurna, saat melihat topi yang sedari tadi diri nya cari-cari, saat ini sedang di pakai sama orang lain.

"Paman itu topi nya Lea," ucap Lea berjalan kearah kumpulan anak-anak.

Roy mengejar Lea, takut nona muda nya kenapa-kenapa.

"Bella kamu beli di mana ini, bagus banget, Rain juga mau," ucap Rain.

"Ini mamaku yang beli, harga nya mahal, kalian gak akan mampu untuk membelinya," jawab Bella sombong.

Lea menajamkan telinga nya saat mendengar perkataan anak kecil, yang saat ini sedang memakai topi milik nya.

"Permisi," ucap Lea.

Sekumpulan anak-anak itu mengalihkan pandangan melihat kearah Lea.

"Itu milik Lea, boleh tolong di kembalikan," ucap Lea sopan.

"Jangan ngaku-ngaku kamu, ini punya Bella," ucap Bella menyembunyikan topi Lea.

"Tapi itu punya Lea, kalua kamu tidak percaya, lihat saja itu ada nama nya Lea," ucap Lea menunjuk topi milik nya.

"Tidak ini punya Bella," ucap Bella.

"Tapi itu milik Lea, ibu nya Lea yang buat," ucap Lea kesal.

"Kebalikan sini," ucap Lea merebut topi nya.

"Tidak," jawab Bella Keukeh.

Lea terus berusaha untuk mengambil topi milik nya, walaupun Lea memiliki banyak di rumah nya, tapi tetap saja Lea tidak akan membiarkan topi nya di ambil orang.

"Balikin!" ucap Lea kesal.

"Ibu!!!!!"

Teriak Bella memanggil Ibu nya.

Melly yang mendengar teriakkan Bella langsung mengalihkan atensinya, dan berjalan cepat menuju Bella.

"Hey, anak nakal apa yang kamu lakukan," ucap Melly menarik tangan Lea.

"Aaawwww"

Nyonya tolong lepaskan Tanga Anda," ucap Roy datar.

Cih

Dengan kasar Melly melepaskan tangan Lea, dan mampir membuat Lea terjungkal, kalau saja tidak ada Leo di belakang nya.

"Ibu, dia Ingin mengambil barang ku," ucap Bella bersembunyi di belakang Melly.

"Dasar anak nakal, berani sekali kamu ingin mencuri milik putri ku," ucap Melly menatap tajam Lea.

"Lea tidak mencuri, itu memang punya Lea," jawab Lea tanpa rasa takut.

"Kembali kan," ucap Lea ingin mengambil topi nya.

"Dasar miskin, apa orang tua mu tidak mengajari kamu dengan benar hah!!" bentak Melly.

"Berani sekali Anda membentak putri ku," ucap Erika dingin.