NovelToon NovelToon
Lily & Ale

Lily & Ale

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO / Kekasih misterius
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Savana Yolanda JM

“Ale, kakek cuma minta satu permintaan kekamu. Menikahlah dengan gadis yang difoto ini, namanya Olivia Gumolily dia gadis baik, dia anak teman Papa Mama mu dulu. Kakek titip Olivia ke kamu sayangi dia” - Wasiat kakek Axel Caprice Alessandro Caprice merupakan pewaris kerajaan bisnis yang memiliki campuran darah Italia, dia merupakan boss dari mafia besar de’Mons yang terkenal dengan keganasannya. Ale adalah seorang dengan wajah tegas dan dingin, tidak ada kata perempuan dihidupnya selain mediang ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Yolanda JM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LA-Bab 8 Seranjang

Ale yang duduk di kursi kebesaran dikantor miliknya menghungi Pete melalui ponsel pintar miliknya

“Kumpulkan informasi orang bernama Willy” – perintahnya dari panggilan, dia mengirimkan foto dari Roy ke Pete.

Setelah beberapa menit, Sam datang dengan seseorang dibelakangnya.

“Maaf tuan” – Sam masuk keruangannya

“Siapa?” – Ale melihat dari ujung kepala sampai kaki, yang dia tahu yang dilihatnya sekarang adalah seorang pengantar bunga.

“Dia adalah pengantar bunga yang dari toko bunga Gumolily, Bunga yang dia antar rusak” – Sam dengan penjelasannya

“Hubungi toko bunganya untuk membawakan bunga yang baru” – perintah Ale

“Maaf tuan boleh saya ganti saja dengan uang? Ini murni kesalahan saya bukan toko bunga nona Olivia” – pengantar bunga yang ketakutan

Tanpa ada respon dari Ale, dia hanya mengintruksikan keluar dengan Gerakan kepalanya, Sam yang mengerti langsung mempersilahkan pengantar bunga untuk keluar menyelesaikan masalah bung aitu diluar ruangan

“Pak boleh saya ganti dengan uang saya sendiri saja?” – meminta pengertian kepada Sam

“Saran saya sebaiknya anda hubungi dulu Nona Olivia, dia tidak sejahat itu memarahi anda karena bunga yang anda antar rusak” – Sam menyarankan

Setelah berpikir panjang akhirnya akhirnya menyoba saran dari Sam.

Disisi lain seorang wanita cantik sedang bersenandung menata semua bunganya, menyemprotnya dengan semprotan bunga.

Tringggggg…..

“Halo, Toko bunga Gumolily bisa saya bantu?” – Olivia dengan nada ceria

“Nona ini saya, nona bunga lavender yang harusnya dikirimkan rusak parah, saya tadi terjatuh dari sepeda motor alhasil bunganya rusak. Orang perusahaan ini tidak mau saya ganti uang tapi diganti dengan bunga baru. Maaf nona” – pengantar Bunga dengan rasa bersalah yang dalam

“Bapak gimana keadaanya? Bapak baik? Ada yang terluka pak? – Olivia mencemaskan pengantar bunganya bukan bunga yang rusak

“Saya baik nona tidak ada yang terluka” – pengantar bunga dengan lemah

“Bapak bisa pulang aja pak, istirahat untuk bunga lavendernya akan aku kirim lagi setelah ini. Bisa bilang ke perusahaannya untuk menunggu beberapa jam pak” – Olivia memutuskan

“Baik nona saya mohon maaf sebesar-besarnya” – pengantar Bunga itu dengan putus asa

“tidak masalah pak cepat sembuh” – Olivia

Setelah telfon diakhiri Olivia segera menyiapkan bunga Lavender dan merangkainya, dia juga menyiapkan jenis bunga lain sebagai permintaan maaf.

Dia melihat alamat untuk memperkirakan perjalanannya sampai ditempat tujuan

“Bukannya ini perusahaan milik keluarga Caprice, aku tahu saat mencari informasi tentang tuan Ale” – gumam Olivia

“Berarti selama ini dia yang pesan bunga-bungaku” – Olivia mengangguk-angguk tanpa ada perasaan curiga sedikitpun

“Will” – teriak Olivia

“Iya kak” – Willy yang masuk dengan tergesah

“Will tolong bantu kakak untuk jaga tokonya ya, kalau kakan belum pulang sampai jam 16.00 kamu bisa menutupnya dan membawa kuncinya, besok pagi aku akan mengambilnya kerumah rusun” – penjelasan Olivia

“Oke kak” – Willy dengan penuh tanggung jawab

Olivia memperbaiki rambutnya supaya lebih rapi, memakai slingbagnya, membawa pesanan bunganya dan berjalan menuju stasiun ke pusat kota.

Keadaan stasiun saat ini memang lebih ramai dari terakhir dia kerumah Tuan Axel, mungkin karena sekarang masih jam kerja jadi aktivitas pengguna transportasi masih banyak.

Sesampainya di pusat kota dia menyetop taxi untuk membawany ke salah satu Gedung pencakar langit milik tuan Ale.

Dia sudah sampai di Gedung tersebut dan masuk menuju resepsionisnya

“Bisa saya bantu nona” – sapa resepsionis tersebut dengan name tag yang tertera di dada sebelah kirinya ‘Julia’

“Saya mau menemui tuan Ale” – Olivia secara langsung

“Apa anda sudah ada janji sebelumnya?” – Julia keheranan

“Sudah, tolong konfirmasi atas nama olivia dari toko bunga Guumolily” – Olivia memaparkan

“baik tunggu sebentar” – Julia mengangkat gagang telfonnya untuk menghubungi staff Ale

Disisi lain Sam sednag menginformasikan kepada Ale yang mengirim bunganya saat ini adalah Olivia

“Suruh dia untuk tunggu diruanganku” – perintah Ale

“Baik tuan” – Sam

Sam menginformasikan ke asistennya kalau ada wanita bernama Olivia, suruh menunggu diruangan Ale

Ale dan Sam saat ini diruang rapat, sedangkan Olivia sudah masuk kedalam lift

“Gila gede banget, liftnya mewah. Kaya banget ini orang” – Olivia dengan kepala yang mengitari semua yang dia lewati

Tinggg….

“Permisi mau bertemu bapak Ale harus kemana ya?” – Olivia ke salah satu orang disana

“Dengan siapa?” – Risca asisten Sam

“Saya Olivia mau mengantar bunga” – Olivia dengan mengangkat bunga dalam tas jinjingnya

“Bisa ikuti saya nona” – Risca menuntun Olivia masu kedalam ruangan Ale

“Maaf ini ruangan siapa?” – Olivia yang kebingungan

“ini ruangan tuan Ale, anda disuruh menunggu sampai tuan Ale datang nona” – penjelasan Risca

“Oh makasih mbak” – Olivia dengan ramah

Oliva duduk disalah satu sofa diruangan itu, ada satu set meja kantor yang pasti itu milik tuan Ale dan beberapa furniture yang mempermewah ruangan ini

“Wowww sangat-sangat mewah” – gumam Olivia yang mengitari pandangannya kearah kantor

Waktu terus berjalan, sudah 30 menit Olivia hanya duduk disofa, punggung dan kakinya sudah kram, sesekali dia berdiri dan memutar pinggangnya untuk merilekskan otot-otot tubuhnya.

Hingga akhirnya Olivia ketiduran dengan posisi duduk dengan kepala menyadar dikepala sofa dengan posisi miring.

15 menit kemudian Ale masuk keruangnya dengan pandangan langsung mengarah ke wanita yang sedang tidur dengan posisi duduk tak nyaman. Dia menghampiri wanita tersebut.

“Nona Olivia” – tegur Ale

Tidak ada jawaban dari Olivia, Ale mendekat mengamati muka Olivia saat tertidur, merapihkan rambutnya. Tidak ada pergerakan dari Olivia saat ini, dia benar-benar tertidur seperti beruang hibernasi.

Dengan inisiatifnya Ale mengangkat tubuh Olivia dengan hati-hati memindahkan Olivia ke ranjang miliknya diruang istirahat dalam ruangannya tersebut. Dia meletakkan tubuh Olivia dengan sangat hati-hati, dia mengamati setiap lekuk wajah Olivia. Hingga akhirnya dia membuka jas dan dasinya dan bergabung untuk istirahat disebelah Olivia

Wajah mereka berhadapan dengan posisi tidur foetus seranjang, hampir beberapa menit Ale diam melihat Olivia dengan mata terpejam dan bergumam ‘dia manis’. Akhirnya mereka berdua terlelap dalam posisinya masing-masing.

Dua jam sudah mereka tertidur hingga Olivia mulai tersadar dari mimpi indahnya

“Enggghh” – Olivia meregangkan otot tubuhnya

“Eh” – Olivia kaget langsung posisi duduk tanpa berteriak

‘bodoh banget sih liv bisa-bisanya tidur ditempat orang’ dia merutuki dirinya sendiri

“Enghhhh” – Ale mulai bereaksi membuka mata. Dia dengan santainya duduk, menggulung kemejanya sampa siku dan berdiri tanpa melihat mimik muka Olivia, sedangka Olivia yang mukanya memerah malu justru menunduk dalam.

“Keluarlah” – perintah Ale, hanya dibalas dengan aggukan oleh Olivia

Ale sudah duduk di sofa dengan 2 kotak makan

“Makanlah” – Ale, memberikan salah satunya ke Olivia

“Terima kasih tuan, maaf lancang tidur diruangan anda” – Olivia duduk jauh dari Ale

Tidak ada sahutan dari Ale, dia sibuk makan sekarang dan tidak ada niatan membalas omongan Olivia. Setelah makan Olivia mau langsung pamit pulanng

“Saya pamit tuan, bunganya ada dimeja” – Olivia yang berdiri dekat dengan sofa menunjuk bunga yang masih didalam tas jinjingnya.

“Tata bunganya divas itu” – Perintah Ale yang duduk dikursi kebesarannya

Berhubung ada rasa tidak enak dalam diri Olivia dia mengikuti semua perintah Ale, dia sudah dibelikan makanan dan ketiduran. Dasar tidak tau malu

Olivia mengambil vas kaca berisikan air, dia membawa di meja depan sofa, menyiapkan semua bunga-bunganya dan peralatan seperti gunting.

Dia mensortir terlebih dahulu bunga-bunga itu dan dengan posisi duduk dilantai dia menata, merakitnya hingga selaras. Semua itu tidak lepas dari pandangan Ale yang ada disebrang sana. ‘kenapa dia duduk dilantai sedangkan ada sofa didekatnya’ – Ale tak habis pikir

1
Endah Lestary
klo dipaksa sama orang yang kta gini mah.. ga nolasak
Endah Lestary
Luar biasa
Sav Yolanda: makasih 🥰
total 1 replies
HappyKilling
Ceritanya bikin merinding. 👻
Sav Yolanda: thankyou, masih banyak part lebih merinding dari inii, tunggu ya ☺️
total 1 replies
Ohara Shinosuke
Keren banget thor, semangat terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!