Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 - Maafkan Ibu, Viera
"Maaf, Bu. Mungkin anak Ibu bermain ke rumah temannya sehingga belum pulang sampai saat ini." Penjaga sekolah menyebutkan kemungkinan yang terjadi.
Violet menggelengkan kepala. Selama ini putrinya tidak memiliki teman akrab. Jadi mana mungkin putrinya bermain ke rumah temannya. Selain itu, putrinya juga tidak mungkin pergi kemana pun tanpa meminta izin darinya lebih dulu.
"Pak, bolehkah saya mengecek ke dalam sekolah untuk mencari keberadaan anak saya?" Pinta Violet. Entah mengapa dia merasa jika putrinya masih berada di sekolah saat ini.
"Tapi tidak ada siapa-siapa lagi di sekolah ini, Bu." Tegas penjaga sekolah. Sejak tadi ia berkeliling, dia memang tidak melihat lagi keberadaan satu siswa pun di sekolah.
"Tapi saya mohon, Pak. Saya yakin anak saya masih berada di sini!" Kata Violet memohon sekaligus menghiba.
Penjaga sekolah jadi merasa tak tega. Akhirnya dia membiarkan Violet masuk dengan syarat memberinya waktu hanya beberapa menit saja.
Dengan langkah cepat Violet memasuki gerbang sekolah dan berkeliling mencari keberadaan putrinya. Sebuah parkiran yang berada tidak jauh darinya berada saat ini menjadi pusat perhatian Violet.
"Pak, itu sepeda anak saya!" Pekik Violet seraya menunjuk sepeda milik Viera.
Penjaga sekolah terkesiap. "Benar, itu sepeda anak Ibu?" Seakan tidak percaya, dia balik bertanya.
Violet mengangguk dengan cepat. Melihat keberadaan sepeda putrinya tersebut, Violet semakin yakin jika putrinya masih berada di sekolah saat ini.
Tanpa membuang waktu berlama-lama, Violet langsung saja meminta penjaga sekolah untuk menunjukkannya dimana letak kelas Viera. Karena tidak menemukan keberadaan Viera saat sudah berada di depan kelas, Violet memilih menyusuri setiap sudut sekolah seraya berteriak memanggil-manggil nama putrinya.
"Viera, dimana kamu nak?" Teriak Violet sambil menahan tangis.
Di dalam gudang, Viera yang merasa sudah sangat lelah dan sesak napa segera bangkit dari posisi duduk saat mendengar teriakan sang ibu.
"Ibu!" Viera ikut berteriak seraya menggedor pintu gudang.
Suara yang dihasilkan dari dalam gudang berhasil menarik perhatian Violet yang berada tidak jauh dari arah gudang berada.
"Viera!" Violet langsung saja berlari ke arah gudang kemudian memanggil nama putrinya.
"Ibu, tolongin Viera, Bu. Viera terkunci di dalam sini!" Teriak Viera.
"Viera!" Balas Violet ikut berteriak menyebut nama sang putri.
"Astaga..." penjaga sekolah terbelalak. Merasa tak percaya jika salah satu siswi di sekolah tersebut terkunci di dalam gudang. "Tunggu sebentar, Bu. Saya ambil kunci gudangnya dulu!" Katanya kemudian berlari ke arah rumahnya yang berada di belakang sekolah.
Violet merasa terkejut dengan keberadaan putrinya saat ini. Bagaimana bisa putrinya itu terkunci di dalam gudang? Apakah ada orang yang berprilaku jahat kepada putrinya sehingga mengurung putrinya di dalam gudang?
Pertanyaan yang berkeliaran di benak Violet akhirnya terjawab setelah Viera keluar dari dalam gudang dengan kondisi yang sangat lemas. Dengan sisa tenaga yang masih tersisa, putri Violet itu memberitahu penyebab dirinya terkunci di dalam gudang.
Lagi, penjaga sekolah merasa terkejut mendengar jika teman-teman Viera lah yang sudah mengurung Viera di dalam gudang.
"Viera..." tangisan Violet akhirnya pecah mengetahui putrinya kembali menjadi bahan bullyan di sekolah. Sebagai seorang ibu, hatinya sungguh merasa sakit melihat keadaan putrinya saat ini.
"Maafkan Ibu ya, nak. Ibu gak bisa melindungi dan menjaga kamu dengan baik sehingga mereka begitu mudah menjahati kamu seperti ini." Kata Violet sambil mendekap tubuh lemah putrinya.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗