Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Pertemuan ke dua
Berhubung citra sudah tidak bekerja lagi dan dia belum memiliki pekerjaan yang baru , citra memutuskan untu ziarah ke makam kedua orang tua nya dan kakak nya , sebenar nya bu mira ingin ikut citra berziarah , namun tidak bisa karena harus bekerja , jadi hanya citra sendrian yang berziarah
" papa, mama kakak, apa kabar kalian di sana? , aku harap kalian baik baik saja , ma, pa kak, aku rindu kalian hiks hiks.." citra menangis di pusaran papa, mama dan kakak nya
citra bercerita tentang kehidupan nya selama ini , ia juga mengdukan tentang perilaku Bram kepada nya sampai ia di tolong oleh bu mira , semua nya citra katakan di depan makam papa, mama dan kakak nya, ia berharap dengan ia meluapkan segala isi hati nya akan bisa mengurangi beban di hati nya
" ma, pa, kakak, aku pulang dulu ya , ini sudah mulai sore , kasihan bu mira pasti sudah menunggu ku di rumah , citra janji akan lebih sering berkunjung ke sini , citra pamit dulu ya ma, pa , kakak" ucap citra yang mencium nisan papa, mama dan kakak nya
setelah itu citra memutuskan untuk pergi meninggalkan makam , citra langsung mencari ojek yang sedang mangkal di daerah sana atau taksi yang lewat pemakaman itu, citra terus berjalan untuk mencari taksi atau ojek
" huff coba kalau ada ponsel , pasti tidak akan sesusah ini mencari ojek dan taksi" gumam nya sambil terus berjalan sambil mencari ojek dan taksi
" ojek neng?" tawar seorang ojek ke arah citra
" iya mang , bisa anter saya ke daerah XXX ?" tanya citra kepada tukang ijek
" bisa sih neng , tapi ongkos nya agak mahal neng" ujar tukang ojek itu
" kira kira berapa ya mang ongkos nya?" tanya citra
" lima puluh aja deh neng , gimana mau gak?" tanya tukang ojek itu
" em, gak bisa kurang gitu mang ?" tawar citra , pasal nya dia tadi naik taksi aja lima puluh ribu masa naik ojek harga nya sama aja pikir citra
" ya sudah lah buat enang empat puluh aja lah , gi mana mau gak, kalau gak mau saya mau cari penumpang lain ni"
" boleh deh , tapi bayar nya nanti kalau sudah sampek ya mang " kata citra
" beres neng , ini helem nya di pakek " ujar tukang ojek itu memberikan helem kepada citra
Citra langsung mengambil helem itu dan langsung memakai nya , setelah itu ia langsung naik di belakang tukang ojek nya , dan motor tukang ojek itu pun mulai berjalan menelusuri jalan raya , namun baru beberapa menit bejalan tiba tiba jalan menjadi macet total
" ini ada apa ya mang , kok tiba tiba macet total seperti ini?" tanya citra
" mungkin ada kecelakaan di depan neng , neng gimana kalau kita pakek jalan lain aja, soal nya kalau nungguin macet nya lancar , bisa keburu malem kita nyampek nya neng" ujar tukang ojek itu
" ya udah terserah di mamang nya aja , yang penting kita bisa cepat sampek " ucap citra setuju
mang ojek nya pun langsung berputar arah menuju ke jalan yang lain nya , jalan yang sangat jarang di lewati oleh orang orang karena jalan itu tepat nya di pinggiran kota
" apa gak bahaya kita lewat sini mang?" tanya citra yang sedikit ngeri karena jalanan nya sepi tak ada yang lewat di sana
" aman neng , neng tenang aja , mamang sudah sering lewat sini kalau nganter penumpang ke daerah sana " jawab tukang ojek itu
meski ada rasa takut , namun citra berusaha untuk melawan takut nya , baru beberapa menut mereka melewati jalan yang sepi itu, tiba tiba mang ojek itu memperlambat laju motor nya
" kenapa mang?" tanya citra mulai khawatir
" itu di depan seperti ada orang yang tergeletak di jalan ,itu orang beneran atau seten ya neng?" tanya tukang ojek itu
Citra mencoba melihat ke arah depan , benar saja seperti ada seseorang yang tengah terbaring di pinggir jalan
" itu orang mang , yuk kita samperin" ucap citra yang sangat yakin kalau itu adalah orang bukan hantu
" saya takut neng, takut kalau itu perampok yang modus minta tolong"ucap tukang ojek itu sedikit takut
" gini aja deh mang, gimana kalau kita ceri kayu, terus kita liat orang itu, kalau dia memang mau nodong kita , kita hajar aja kakek kayu , kita kan berdua , masa kalah sama dia yang sendirian " ujar citra
" ya udah deh kalau gitu, ayuk kita turun cari kayu dulu" kata tukang ojek iatu yang menghentikan motor nya ke pinggir jalan
citra dan mang ojek itu langsung mencari kayu untuk senjata mereka, setelah dapat mereka langsung mendekati orang yang tergeletak di pinggir jalan itu , dengan hati hati dan rasa takut mereka terus berjalan mendekati orang itu
" hay , siapa kamu " tanya tukang ojek itu kepada seorang pria yang terbaring dengan posisi tengkurap di pinggir aspal
tak ada jawaban jawaban atau pergerakan dari pria itu, mereka pun semakin mendekat ke arah pria itu , mang ojek itu sengaja menyenggol tubuh pria itu dengan ujung kayu namun masih tak ada pergerakan
citra langsung memberanikan diri untuk melihat wajah pria itu , alangkah terkejut nya dia saat melihat pria tampan yang memberikan nya black card malam itu, pria tampan itu tengah terluka di bagian kepis dan masih ada darah yang mengalir dari sana
" ya tuhan " teriak citra kaget
" mang saya mengenal pria ini , pria ini sedang terluka , kita harus menolong nya " ucap citra kepada mang ojek
"baik lah neng, ayo kita tolong dia" ujar mang ojek itu
" tapi bagai mana kita menolong nya mang?" tanya citra bingung
" ya kita naik kan saja ke motor neng , pria ini letakkan di tangah , dan enang di belakang sambil menahan tubuh pria ini" jelas mang ojek itu
" apa bisa mang?" tanaya citra sedikit ragu
" bisa neng , yuk kita harus neng , yuk kita harus segera menolong pria ini , sebelum pria ini kehabisan darah" ujar mang ojek itu
" baik lah mang" jawab citra
citra dan meng ojek pun bersusah payah mengangkat tubuh pria tampan itu ke atas motor , setelah berhasil mang ojek dan cita pun ikut naik motor juga , mereka menghimpit tubuh pria tampan itu agar tidak terjatuh
motor melaju dengan kecepatan sedang , citra dan meng ojek terus berkerja sama untuk menahan tubuh pria tampan itu agar tidak terjatuh , tak butuh waktu lama ,mereka pun sampai di sebuah klinik kesehatan yang terdekat , dokter langsung memeriksa keadaan pra tampan itu , pria tampan itu di nyatakan baik baik saja dan hanya pingsan karena benturan yang sangat keras di kepalanya dan juga terlalu banyak mengeluarkan banyak darah
Bersambung...