Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 Konfrensi Pers Part 2
Matahari pagi yang hangat perlahan menembus celah-celah jendela kamarnya Nayya.
Sinar yang lembut itu mampu membuat pria tampan yang sedang memeluk erat sang kekasih menjadi terusik dan terbangun.
Sean mulai menyipitkan matanya dan perlahan membukanya dengan sempurna.
"Cantik". satu kata itu ia ucapkan setelah melihat pemandangan pagi yang menurutnya paling indah.
Sean mengusap lembut wajah polos itu, bermain disekitaran pipi dan bibir gadis itu.
"Euggh". Nayya melenguh, lalu mulai mengedipkan matanya berapa kali. Terlihat sangat lucu dan begitu menggemaskan, rasanya ingin ia lahap saat ini.
Cup .. "Morning kiss". ucap Sean yang berhasil mencuri kecupan pagi pada bibir wanita cantik yang ada dalam dekapannya itu.
Semu merah merona pada pipi wanita 26 tahun itu.
"Kenapa? ini bukan yang pertama kalinya, tapi Kamu selalu malu saat Aku sentuh". gumam Sean.
Nayya semakin malu, dan menyembunyikan wajah bantalnya kedalam dada bidang pria itu.
Sean terkekeh, lalu mengusap lembut kepala Nayya dengan penuh kasih sayang dan cinta.
"Nayy". panggilnya kemudian.
Nayya sedikit mendongak, lalu mulai menatap wajah sempurna yang ada dihadapan nya.
"Gak mau jelasin ke Aku, kenapa tiba-tiba pergi dan mengajukan cuti tanpa seizinku". tanya Sean datar.
Nayya meneguk ludahnya, kalau sedang mode serius Sean nampak begitu dingin dan kaku.
"Hmm Aku .. Aku". Nayya gugup lidahnya tercekat tidak bisa berkata apapun lagi.
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Nayya menatap mata itu dengan penuh kerinduan.
Sean memilik paras wajah yang tampan dengan garis-garis kesempurnaan diwajah dan tubuhnya, sangat cerdas dan bertanggung jawab.
Punya prinsip hidup yang kuat dan tentunya banyak pencapaian selama ini dalam hidupnya.
Siapapun wanita yang bersanding dengan nya pasti akan terjamin masa depan nya ..
Siapa yang tidak tertarik pada sosok seperti Sean?
Seketika mata Nayya membulat, mengingat kejadian kemarin pagi. Sean menunjukan ke publik bahwa dirinya sudah bertunangan dengan seseorang.
Nayya langsung menarik dan melihat jari tangan kanan nya Sean dengan cepat.
Dan benar, cincin itu masih tersemat pada jari manis tangan pria itu. Sean yang seakan mengerti dengan bahasa tubuh Nayya tersenyum kecil.
"Ini apa"? ketus Nayya.
"Cincin". jawabnya.
Nayya mendengus kesal "Iya Aku tahu ini cincin"!
Sean mengangkat kedua alisnya, dan Nayya hanya bisa mendesah dengan helaan nafas beratnya.
"Kamu mengatakan cinta sepagi ini padaku".
"Lalu sekarang ini apa"? tunjuk Nayya pada cincin yang ada dijari manisnya Sean.
Pria itu terkekeh, lalu mengecup keningnya Nayya.
"Di hati Aku cuma ada Kamu, dari dulu maupun sekarang. Tidak ada satupun wanita yang berhasil menggeser posisi Kamu dihati Aku". ucap Sean dengan sungguh-sungguh.
"Tapi katanya, Kamu sudah bertunangan dengan wanita lain"? keluh Nayya dengan wajah ditekuk.
"Kata siapa"? tanya Sean ambigu.
"Kata Kamu lah"! ujar Nayya sedikit mendorong dada bidang itu dari hadapan nya.
"Emang Kamu dengar secara langsung"?
Nayya menggeleng pelan, lalu kembali menunduk.
"Kamu itu keluar sebelum Aku selesai bicara".
Nayya kembali menatap wajahnya Sean yang tampak begitu tenang-tenang saja menurutnya.
"Aku memang akan segera bertunangan nanti".
"Kamu mempermainkan ku"! sentak Nayya.
Sean menggeleng cepat, lalu mengambil satu tangan Nayya lalu ia kecup begitu lama.
"Aku hanya akan bertunangan denganmu". Bisiknya.
Jantung Nayya berdetak dengan kencang dan memompa aliran darah begitu deras.
Sean mengapit dan menyatukan jari tangan mereka lalu merapatkan nya dengan lembut.
Sehingga membuat dua buah benda mahal itu saling bertabrukan dan menghasilkan bunyi nyaring.
Sontak membuat Nayya kaget dan sadar, bahwa dijari manis tangan kanan nya sudah tersemat cincin berlian bermata indah dengan motif yang sama, seperti yang dipakai oleh pria dihadapan nya.
"Ini apa"? tanya Nayya polos sembari menunjukan cincin yang melingkar indah dijari tangan nya.
"Cincin". jawab Sean sembari tersenyum jahil.
"Kakak". rengek Nayya, matanya sudah mengembun.
Dan panggilan itu akhirnya keluar juga dari bibir Nayya. Hati Sean selalu bergetar kerap kali Nayya memanggilnya manja dengan sebutan kakak.
"Tanda cinta kita". bisik Sean tepat depan bibirnya Nayya. Lalu menyatukan kening mereka dengan deru nafas dan irama jantung yang saling bersahutan.
Nayya tidak dapat membendung rasa bahagianya, dengan cepat ia memeluk Sean dengan erat.
Menenggelamkan wajahnya didalam dada bidang pria yang berhasil memporak-porandakan hatinya selama 3 bulan terakhir ini.
Sean membalas pelukan itu dengan tidak kalah erat, dia mengecup puncak kepala Nayya dengan lembut. Kemudian turun ke kening, mata, hidung dan sesaat pandangan nya berhenti pada bibir mungil itu.
"Kita selesaikan masalah kemarin dulu, pagi ini".
"Setelah itu, Aku akan segera melamar Kamu dengan secara resmi nantinya". gumam Sean tepat depan bibir yang menjadi candunya saat ini.
Dengan air mata yang masih menetes dipipinya, Nayya mencium bibir Sean dengan begitu lembut. Dan langsung disambut oleh Sean dengan melumat dan mencecap rasa manis pada benda kenyal itu.
Ciuman yang didasari penuh cinta dan kasih sayang, Sean benar-benar memperlakukan Nayya dengan begitu lembut. Karena takut telat dan kesiangan menghadiri Konfrensi pers pagi ini, Sean terpaksa menyudahi ciuman dipagi yang indah ini.
"Kita lanjut nanti". goda Sean dengan mata nakalnya.
Bugghh .. Nayya memukul tangan Sean dengan kuat.
"Apaan sih". Nayya malu bukan main, karena setiap bersama Sean dia tidak bisa mengontrol dirinya.
Sean terkekeh, lalu mencium lembut kening Nayya.
"Jangan pernah tinggalin Aku lagi, hmm".
Nayya tersenyum manis lalu mengangguk pelan dan mereka berdua kembali berpelukan dengan erat, seakan membalas rasa rindu yang menumpuk selama berapa bulan terakhir tidak bertemu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tepat pukul jam 09:00 pagi waktu Korea ..
Semua media dan wartawan dari berbagai belahan dunia turut hadir menyaksikan Konfrensi pers yang diadakan oleh Sean dan Victor.
Sean mulai memasuki sebuah Aula yang sengaja ia sewa khusus untuk acara konfrensi pers ini.
Pria jangkung bertubuh tegap dan Atletis itu terlihat naik ke atas panggung kehormatan yang sudah disediakan oleh tim penyelenggara acara hari ini.
Kerlap kerlip lampu sorot dan kamera saling bersahutan, tangan dan buku saling tergerak berirama dengan penuh percaya diri, itulah yang dilakukan oleh para media dan wartawan yang telah hadir dalam Aula tersebut.
"Selamat pagi semua tamu media dan wartawan yang sudah menyempatkan hadir diacara pagi ini".
"Saya Argadana selaku Assistan dari Prof Rolanda Sean Albarac yang tak lain, Direktur utama pimpinan NS Hospital. Pagi ini kami akan mengadakan konfrensi pers secara terbuka dan transparan".
"Terkait isu dan gosip yang merugikan pihak kami kemarin lalu. Sebagai pihak yang dirugikan, Direktur pimpinan kami secara langsung akan menjelaskan dan mengemukakan opini dan fakta yang menyebabkan kekacauan kemarin".
"Silahkan Prof Roland". ucap Arga kemudian.
Sean langsung mengambil tempat yang sudah di persiapkan oleh Arga. Sedangkan Nayya masih berada didalam ruangan tersembunyi, dia hanya bisa melihat live streaming itu melalui ponselnya.