NovelToon NovelToon
Andin

Andin

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Eliza

Menceritakan seorang wanita yang memiliki perasaan cinta kepada suaminya sendiri. Penikahan paksa yang di alami wanita itu menyebabkan tumbuhnya beni cinta untuk sang suami meskipun sang suami selalu bersikap dingin dan acuh kepadanya.

Wanita yang bodoh itu bernama Andin. Wanita yang rela suaminya memiliki kekasih di dalam pernikahannya, hingga sebuah kecelakaan terjadi. Andin mengalami koma dan ketika sadar semua tidak seperti yang di harapkan oleh sang suami.

Apakah cinta Andin tetap bertahan meskipun ia menderita amnesia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Eliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kampus

Andin kini telah siap untuk ke kampus. Setelah satu minggu istirahat di rumah dan di temani Rian kini mereka telah siap untuk melakukan aktifitas masing-masing. Kemarin sebelum jadwal ngampusnya, Andin telah buka jahitan di kepalanya.

"Sayang, kamu tidak sarapan?" tanya Rian yang menerima piring isi makanan dari Andin lalu langsung di tinggal oleh Andin.

"Om... Hari ini jadwal ngampusnya pagi. Tidak mungkin aku telat di hari pertamaku kuliah" ucap Andin sambil meraih tangan Rian lalu menciumnya.

"Kamu tidak mau aku antar?" tanya Rian.

"Sepertinya tidak dulu deh om... Besok-besok jika memungkinkan iya deh" ucap Andin lalu mencium pipi Rian dan pergi menuju sopir yang telah di siapkan suaminya.

Rian tersenyum seperti karena melihat perilaku sang istri yang kekanak-kanakan.

Ara baru saja keluar dari kamarnya menuju meja makan.

"Ri... Kamu sendirian? Andin kemana?" tanya Ara sambil menoleh ke kanan dan kiri.

"Ngampus" ucap Rian singkat.

"O... oh ya Ri... kamu ada waktu tidak? Aku hati ini mau periksa kandunganku, karena sering kram. Kamu bisa temeni aku, sebagai seorang teman. Mungkin kamu bisa punya pengalaman sebelum punya sendiri" ucap Ara sambil mengambil makanan di atas meja.

Ternyata percakapan Ara dan Rian di dengar kakek ketika dirinya berjalan menuju meja makan.

"Kenapa kamu tidak menghubungi ayah biologisnya saja?" tanya kakek.

"Sebenarnya kek ayahnya itu" ucapan Ria tertahan dan menolehkan kepalanya ke arah Rian.

Rian hanya diam tanpa komentar karena dirinya ingin cepat menghabiskan sarapan dan pergi.

"Maksud kamu ayah anak harammu itu Rian?" tanya kakek yang membuat Rian kesedak makanannya.

Ara dengan cepat memberikan air mineral ke Rian untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan.

"Aku tidak ingin berdebat, aku sudah katakan ke kamu Ara untuk berhenti berharap jika kamu masih mau di sini. Sekali lagi aku katakan anak itu bukan milikku. Jadi aku mohon kamu bersikaplah normal" ucap Rian lalu meninggalkan mereka di ruang makan.

Rian berjalan menuju mobilnya lalu mereka berangkat menuju perusahaan.

Sedangkan Andin yang sampai di kampus barunya kini sedang sibuk sarapan di kantin sebelum jam kuliah di mulai.

"Aku gugup banget tahu" ucap Andin bermonolog.

Di liriknya jam tangannya dan ternyata sisa 5 menit lagi jam pelajaran pertamanya akan di mulai.

Andin bergegas menuju ruangan kelasnya. Andin berjalan terus sambil membalas chatan dari Rian yang khawatir dengan dirinya.

Bruk...Andin hampir saja terjatuh namun dirinya merasa ada yang menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

Andin menoleh ke pemilik tangan yang merangkul pinggulnya.

"Kak Marcel..." ucap Andin terkejut melihat lelaki yang ia sukai ketika dirinya SMA.

Tadinya Andin ngotot ke Rian untuk kembali masuk SMA namun setelah di selidiki oleh dirinya sendiri, benar banyak perubahan di tubuhnya yang sangat jauh dari perasaannya yang merasa dirinya masih berusia 17 tahun.

"Kakak kenapa disini?" tanya Andin ketika melihat Marcel yang telah melepaskan tangannya dari pinggang Andin.

"Aku dosen di sini, meski baru sih... Sekitar 6 bulan" ucap Marcel ramah.

"o... Maaf kak... Aku masuk dulu ke kelas ya" ucap Andin gugup.

Marcel hanya tersenyum lalu ikut berjalan di belakang Andin. Jantung Andin hampir saja lepas karena bertemu idolanya ketika SMA.

"Ternyata ketampanannya tidaklah berubah" ucap Andin lalu menggelengkan kepalanya teringat wajah Marcel.

"Selamat pagi semua" sapa Marcel yang mengalihkan pandangan Andin yang dari tadi menatap buku.

"Kak Marcel!" ucap Andin pelan namun tetap menyita perhatian kanan dan kiri.

Marcel tetap berprilaku biasa saja seperti seorang dosen profesional.

"Ok... Kalian bisa buka buku paket yang saya berikan kemarin. Coba buka halaman 4, di sana sudah tertulis bagaimana cara seorang pengusaha untuk bangkit dalam kepurukan." ucap Marcel yang kini menoleh ke arah Andin.

"Kenapa kamu tidak mengeluarkan buku yang saya maksud?" tanya Marcel sambil mendekat ke arah Andin.

"Itu pak... Saya mahasiswi baru" ucap Andin dengan senyuman.

Meski Marcel membalas juga dengan senyuman tetap saja senyuman itu tidak bisa di lihat oleh orang lain karena begitu tipisnya.

Marcel kembali kemejanya lalu mengambil bukunya dan memberikan ke Andin.

Proses pembelajaran berjalan sangat lancar. Andin memahami setiap penjelasan Marcel dan waktu istirahat atau penggantian jam pun berbunyi.

"Kuliah saya akhiri sampai disini ya... Besok kalian bisa kumpulkan tugas kalian dengan mahasiswi baru itu. Kamu siapa namanya? Coba berdiri untuk perkenalan singkat sebelum saya keluar" ucap Marcel.

"Baik pak" sahut Andin singkat.

"Perkenalkan nama saya Andin, saya tinggal di perumahan permata hijau" ucap Andin yang bingung mau memperkenalkan dirinya bagaimana.

Tepuk semua orang lalu Andin kembali duduk.

" Jika tidak ada yang mau di tanyakan lagi. Kalian bisa istirahat" ucap Marcel lalu pergi dari kelas.

Beberapa wanita duduk di samping Andin karena secara tidak langsung Andin sepertinya memiliki hubungan khusus dengan Marcel.

"Boleh kenalan, namaku Ria" ucap salah satu wanita yang telah sibuk kenalan dengan Andin. Ria adalah wanita dengan kacamata tebal. Ria mendekat ke arah Andin ketika semua wanita tadi telah pergi.

"Boleh lah... Namaku Andin" ucap Andin ramah.

"Apakah kamu keberatan jika aku menjadi temanmu?" tanya Ria. Pasalnya banyak yang tidak mau berdekatan dengan Ria karena terlihat tidak modis dan terlihat seperti kutu buku.

"Ya boleh lah Ri... Aku sangat senang hari pertama aku kuliah sudah bertemu seseorang yang mau jadi temanku" ucap Andin lalu mengajak Ria ke kantin.

Jam penggantian matakuliah di manfaatkan oleh dua wanota tersebut dengan bergurau di kantin.

"Kamu masih pakai buku pak Marcel?" tanya Ria yang melihat buku tersebut di letakan di bawah ponselnya atas meja.

"Iya Ri... oh ya bagaimana kamu tinggal di mana?" tanya Andin.

"Aku tinggal di rumah perumahan Davinci" ucap Ria namun ada kesedihan yang di tangkap oleh Amdin dari wajahnya.

"Kamu kenapa Ri?" tanya Andin sambil menyentuh pundak Ria.

"Tidak... Aku tidak kenapa-kenapa" ucap Ria berusaha tersenyum.

"Jika ada yang mau kamu ceritakan ya tidak jadi masalah jika kamu mau berbagi dengan aku" ucap Andin dengan senyuman.

"Aku... Aku" ucap Ria namun tertahan ketika melihat Marcel dosennya berjalan ke arah mereka.

"Kamu kenapa?" tanya Andin yang tidak sadar di belakangnya kini telah berdiri Marcel.

"Boleh gabung?" tanya Marcel yang membuat badan Andin membeku.

"Bo-boleh" ucap Andin gugup. Marcel duduk di samping Andin.

"Kamu sudah habis mata kuliah belum?" tanya Marcel ke Andin.

"Belum pak masih ada 1 mata kuliah lagi" ucap Andin gugup.

"O... Jika begitu nanti setelah kamu selesai mata kuliah, kamu keruanganku ya" ucap Marcel lalu berdiri pergi dari sana.

Andin yang menahan nafas dari tadi baru bisa menghembuskan afasnya setelah Marcel pergi.

1
Asmah Matin
Luar biasa
merry jen
Rian bodohh yaa msk mskinn ularr berbisa kkdlmm rumh yaa,, stjuu bgtt lhh klo Andin pergi dr hdpmuu Rian,,jgn nyesell nntii kmuu tuu klo Andin dh pergi,,Ara psti krj sm sm samuell ituu dan Adry terkecoh tp tdk dgn Kakek
merry jen
mngkin Ara x yg ingin Andin kggrnn secara Ara kn lg hmill jgg ,, apaa yg di mksdy Kakek itu sam y yg bklnn bw Andin pergii jauhh
Permainsuri: semoga kk suka ya... mohon maaf jika tidak rapi... karena autor baru nyoba nulis kk
total 1 replies
merry jen
rahasia apa kek ,,apa rhsia ko Rian nntii bklnn tauu klo Rian buknn ccuu kndung muu beratii kekayaan Rian milik Andin donk bukn milik Rian ,,Rian tegas nnti am Ara klo Ara dh selingkhh dgn Riski
merry jen
beratii Rian cucu angktt bgtuu kah Andin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!