Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
H - 2
" Apa ini mas malik ? " tanya bu hasna saat kakak iparnya itu menyerahkan beberapa paperbag kepadanya.
" Hadiah pernikahannya Lovina dek, itu buat kamu, ibu, dan Lovina "
" Kok banyak mas, dari siapa? "
paman Malik menghela nafas dan melihat ibu Hasna " Ibu sama Lovi kemana? " ia tak langsung menjawab .
" Di kamar mas "
" Aku ke kamar ibu sebentar ya, kamu panggil Lovi suruh ke luar sebentar , ada yang mau aku omongin "
" Iya mas " mereka berdua beranjak ke tujuan masing - masing.
Di kamar nenek sari, malik melihat ibunya yang terbaring di kasur, wajah tua nenek sari membuat sedih malik.
" Bu... " Sentuh lembut malik pada bahu nenek sari. nenek sari yang hanya rebahan membuka matanya, saat mendengar suara putra pertamanya itu.
" Malik, kamu disini Nak " kata nenek sari kemudian bangun dari tidurannya.
" Ibu Habis menangis? " kata malik saat melihat mata sembab Ibunya.
" Tidak nak "
" Ibu... " wanita tua itu tertunduk dan tersedu - sedu, malik langsung merahi tubuh renta itu dan memeluknya.
" Besok putrinya Firman akan menikah lik , seandainya firman masih hidup dia pasti bahagia lik " tangis ibunya semakin tergugu.
" Ibu maafkan malik tidak bisa jujur sekarang , seandainya ibu tahu kalau firman masih hidup ibu pasti bahagia , firman bilang kita tunggu sebentar lagi bu " ucap paman malik dalam hati.
Bu hasna dan Lovi juga Aliyah yang berdiri di depan pintu kamar yang terbuka. dan melihat semua itu turut menangis.
" Ibu... " Panggil ibu hasna lembut dan mendekati wanita tua itu. malik melerai pelukannya.
" Ibu jangan bersedih mas Firman pasti bahagia di sana bu. Lovi sudah menemukan Jodohnya yang baik, yang akan bisa mengantikan tugas mas firman untuk menjaga putrinya. " Lovina mendekat dan memeluk kedua orang perempuan yang di sayanginya.
" Nenek kalau menangis terlihat jelek... tuh kelihatan keriputnya, jadi kelihatan tua kan.. gak cantik dan seksi lagi " kata Lovina mengalihkan kesedihan mereka. Nenek Lovi memukul bahu Lovina dan memasang muka cemberut.
" Tuh... tuh tambah jelak kalau cemberut gitu, ayo senyum Nek biar cantik kayak Lovi, "
" Walau senyum nenek lebar seperti telinga gajah, muka nenek gak akan kembali muda, malah semakin menakutkan seperti joker " semuanya terkekeh mendengar celotehan nenek sari.
" Nenek bahagia sayang, Lovi sudah menemukan jodoh yang baik dan begitu mencintai mu nak " nenek menggegam tangan cucunya.
" Oh iya katanya paman membawa banyak hadiah buat kita nek, Ayo kita lihat " akhirnya mereka keluar dan duduk di ruang keluarga bersama.
" Wah, banyak sekali paman " mata lovi membesar saat melihat paperbag yang ada di hadapanya. paman malik hanya tersenyum tipis.
Betapa terkejutnya mereka saat membuka semua paperbag itu ,ada beberapa perhiasan, pakaian, tas, sepatu, dan ada satu paperbag yang berisi Uang.
" Malik ini dari mana Nak ? " Tanya nenek sari.
" Paman... " Lovi menatap pamannya penuh selidik, paman malik menghembuskan nafasnya.
" terima saja semuanya , itu hadiah dari seseorang yang belum bisa paman kasih tau siapa orang itu, yang pasti ia turut bahagia dengan pernikahanmu "
" Dan untuk uang itu, Dek hasna simpan dan gunakan untuk keperluan kalian, dan untuk hajatan pernikahan Lovi nanti di kampung , "
" Tapi mas, ini banyak sekali, siapa yang memberi uang ini? " tanya ibu, paman malik kembali menarik nafas.
" Firman kamu membuatku susah saja, kamu tahu dari dulu anak kamu itu kritis tentang segala hal, lovi tidak akan berhenti untuk mencari tahu, lihat pandanganya sudah seperti polisi " batin malik.
" paman...katanya tadi ada yang mau diomongin " tanya Lovi dengan tatapan penuh selidik.
" Oh iya ..besok saja, paman harus kembali ke apartemen , bibimu pasti menggerutu kalau paman gak balik - balik" Belum sempat Lovina menerus kan kalimatnya, paman malik sudah memutusnya dan beranjak dari duduknya dan kemudian mencium tangan ibunya dan bergegas pergi.
Lovi menatap kepergian Pamannya yang terburu - buru. banyak sekali pertanyaan yang ada di otaknya. tapi ada satu jawaban yang bisa di raba oleh pikirannya.
" Ayah...apakah ini dari mu ?, apa benar ayah masih hidup, alasan besar apa yang membuat Ayah bersembunyi " ucap lovi dari hatinya.
Sedangkan di luar rumah, di dalam sebuah mobil .
" Ayo cepet jalan tuan asisten, sebelum ponakanku keluar mengejarku. " ucap paman malik setelah duduk di samping adiknya. Firman tersenyum tipis.
" Kamu ini... menyusahkan saja, kamu tahu karakter anakmu kan, dia gak akan berhenti mencari sesuatu yang membuatnya penasaran "
Firman terkekeh " Maaf, mas "
" Untung saja aku ada alasan untuk kabur, kalau tidak.. mungkin mulut ini sudah keceplosan."
" Apa besok kamu datang " Firman mengangguk , malik menarik nafas panjang .
" Apapun Alasanmu itu, kenapa kamu tidak mau muncul di hadapan mereka saat ini cepatlah selesaikan, kasihan Ibu yang sudah tua dan sering menangis sendiri karena merindukanmu begitu juga Hasna. "
" Iya mas, akan aku cepat selesaikan masalah ini " Ucap firman dan mengepalkan tangannya, wajahnya terlihat marah. saat mengingat apa yang terjadi kepadanya, sehingga ia harus meninggalkan keluarga yang begitu ia cintai.
" Hasna masih cantik lho man, banyak yang meliriknya, bahkan kapan hari kepala sekolahnya yang duda itu menanyakan tentang hasna" kata malik memanas - manasin firman.
" Mas... " Malik tertawa puas melihat firman cemburu .
" sebentar ...tunggu sebentar lagi, Aku akan membuat mereka hancur " ucap batin firman penuh dengan kebencian.
#####
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang. nampak dua orang pemuda duduk di dalam nya.
" Lho.. kok terus, kita mau kemana Ka.... " kata Fardhan yang duduk disampingnya.
" Pulanglah... " kata Raka santai.
" Pulang kemana? " Raka menoleh sejenak ke samping menatap fardhan dan kemudian kembali menatap ke depan.
" Dasar kalau otak sudah terkontaminasi virus cinta, isinya jadi kosong, "
" Apa maksudmu Ka.. "
" Kita pulang.... pulang ke rumah kamu " kata Raka menekankan kata kamu.
" tidak bisa, kita ke rumah Lovi dulu.. .. Ayo putar balik , aku sudah merindukannya "
" Dasar bucin akut, tidak bisa ...kita akan pulang ke rumah, itu perintah dari mama sasti ".
" perintah apaan" Raka menyerahkan ponselnya. Fardhan menerima ponsel itu dan membaca pesan dari mama sasti.
" Apa di pingit... " Raka terlonjak kaget.
" Sial**n kamu Dhan, jantungku hampir saja keluar dari tempatnya, jangan teriak - teriak seperti tarzan , kupingku masih normal "
" Gak bisa begini Ka... ayo cepat putar balik "
" gak mau "
" Raka saputra, apa kamu ingin di pecat "
Raka tertawa pelan tapi tetap membawa mobilnya melaju ke rumah Fardhan.
" Aku lebih takut ancaman Papamu Dhan , jadi duduk manis saja ya, tidak lama tinggal dua hari lagi. setelah itu kamu bisa kekepin Lovi sepuasnya. " Fardhan terlihat cemberut.
" Tapi aku sangat merindukannya Ka "
" Haiss... ini anak bucinnya gak ada obat."
" Sudah turutin orang tua saja, tadi pagi kan sudah ketemu."
" sudah Jangan ngambek kayak anak gadis saja , malu dengan kucing tetangga " kata raka terkekeh saat melihat Fardhan mendengus dan menoleh menatap jendela samping mobil.
" Jaman sudah modern seperti ini, masih aja ada acara pingit - pingitan, Ah.. mama menyebalkan " gumam pelan Fardhan. Raka hanya menggelengkan kepalanya melihat temanya yang sedang jatuh cinta.Raka tahu sejak Fardhan mengenal Lovina , walaupun masih kucing kucingan tapi sikap posesif Fardhan sudah terlihat, apalagi sekarang, yang sebentar lagi mereka akan menikah sudah Raka pastikan Fardhan bakalan seperti anak ayam. walaupun Fardhan terlihat garang jika berhadapan dengan rekan bisnisnya tapi saat berhadapan dengan Lovina, entah kemana sifat garangnya itu yang ada hanya sifat manis. senyum tipis Raka membayangkan kelakuan sahabatnya itu.
#####