Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Suasana malam ini cukup hening,mereka semua sedang berkumpul di meja makan,untuk makan malam.
"setelah semuanya selesai makan,kita berkumpul di ruang keluarga,termasuk kamu gendis."ucap sang ayah memecahkan meheningan.
Tidak ada jawaban dari semuanya,hanya gendis dan sang ibu saling berpandangan.
Setelah selesai makan,akhir nya mereka semua berkumpul di ruang keluarga.
"amel sudah menceritakan semuanya,yang terjadi pada siang tadi antara kalian bertiga!"ucap tegas baskoro dengan menatap tajam pada sang bungsu.
"maksud ayah ?ada masalah apa ini?ibu tidak mengerti?"ucap sang ibu menanggapi pembicaraan suaminya.
"seharus nya tadi amel berduaan dengan erlangga,namun gendis mengacaukan semua nya."ucap tajam baskoro
Gendis mendapat fitnahan itu reflek menoleh ke arah sang ayah,dia menatap manik mata amel dengan raut wajah bingung,namun yang di tatap hanya mengangkat bahunya acuh.
"loh ,kayaknya ayah salah paham,tadi siang gendis yang ada janji dengan erlangga bukan amel yah!"jelas sang istri kepada suami nya itu.
"apapun alasan nya,ayah lebih suka erlangga dengan amel!"tegas baskoro menatap istrinya.
"memang nya kalau dengan gendis kenapa yah?bukanya akan sama saja,erlangga akan tetap jadi menantu kita"jelas sang istri dengan suara begitu lembut.
Baskoro menoleh ke arah sang bungsu dia menatap nyalang anak nya itu,sementara gendis yang di tatapan dengan tatapan kebencian dia hanya bisa membalas tatapan sang ayah dengan tatapan datar.
"tidak!erlangga lebih cocok dengan amel.bahkan nanti akan terlihat seperti raja dan ratu,bukan raja dengan babu"ucap nya yang tidak mengalihkan padangan dari sang bungsu
Mendengar kata menyakitkan dari sang ayah akhirnya gendis angkat suara.
"bagaimana jika pak erlangga memilih ku yah?"ucap sang bungsu dengan menatap sang ayah
"heh pede sekali kamu!bahkan tanpa kamu tahu kemarin erlangga terus memerhatikan ku saat makan!" sentak amel tiba tiba menyela obrolan ayah dan anak itu.
Gendis mengalihakan pandangan ke arah sang kakak.
"aku hanya bertanya saja.bagai mana jika dia memilihku!"ucap nya mengulang kata kata tadi kepada sang kakak dengan tatapan datar nya.
"diam!kenapa kamu gendis pede sekali?apa karena waktu itu erlangga sering menoki ibu di rumah sakit kamu ber anggapan dia menyukai mu? Jangan besar kepala,perasaan tidak ada yang tahu"geram sang ayah dengan menatap tajam sang bungsu
"udah...udah...jangan membicarakan sesuatu hal yang tidak pasti,bisa saja nak erlangga bukan jodoh anak kita berdua yah."ucap sang ibu melerai pertengkaran.
"ibu ini memang gak berguna,bisa nya cuman membela gendis saja,ibu diam saja,jangan selalu memanjakan anak itu,lihatlah,kelakuan nya semakin besar kepala"bentak baskoro kepada istrinya.
Gendis mulai berang,dia paling tidak bisa melihat sang ibu di bentak oleh siapapun,termasuk suaminya sekalipun.
"cukup yah!ayah ini selalu saja membentak ibu,bagai mana jika nanti anak ayah yang di bentak oleh suaminya nanti,apa yang ayah akan lalukan?!"ucap tegas sang bungsu,dia menatap tajam ke arah ayah nya
"diam kamu!anakku amel dia akan mendapat suami yang sangat sayang kepadanya,tidak akan ku biarkan suaminya membentak anakku nanti!"jawab nya dengan lantang
Mendengar perkataan sang ayah,hati gendis sangat nyeri.
"aku juga anak mu yah!bagai mana jika aku mendapat bentakan dari suami ku kelak"ucap nya dengan lirih hampir tidak terdengar.
"berharap apa kepada saya kamu?bukanya kamu selama ini mengganggap ayah mu sebagai musuh,selalu tidak pernah nurut ,selalu tidak pernah mengalah kepada kakak mu,keras kepala,ya wajar saja lah jika nanti kamu mendapat suami yang sering membentak"ucap baskoro dengan tatapan meremehkan sang bungsu.
DHEG
Bagai petir di siang bolong,hatinya sangat nyeri,seperti di hantam berkali kali oleh batu besar,sangat sesak sekali.
Gendis menatap manik mata sang ayah dengan hati yang begitu sakit ,air mata yang sudah menetes dia usap dengan kasar.
Sang ibu menghampiri memeluk tubuh kaku dan dingin sang bungsu,sungguh begitu sakit ketika melihat sang anak begitu di remeh kan oleh suaminya sendiri karena anak nya memiliki kulit hitam.
"nak apa kamu baik baik saja?"bisik sang ibu bertanya.gendis hanya bisa mengangguk kecil dengan pandangan yang masih menatap sang ayah.
"kenapa ayah begitu membenci ku?"lirih nya dengan suara yang sudah bergetar.
"ya karena kamu jelek,tidak cantik,pokonya kamu tidak seperti aku deh,yang cantik terawat,ayah kayak nya malu deh,karena semua kerabat dan anak nya berkulit putih,hanya kamu doang kan yang dekil kaya gitu!"ucap amel dengan enteng nya
"cukup amel!!apa ibu pernah mengajarkan mu untuk merendahkan sesama manusia?bahkan dia saudara mu,yang seharus nya kamu lindungi dan beri contoh yang baik"teriak sang ibu membentak anak pertamanya itu.
suasana menjadi memanas,amel dan baskoro memandang benci sang bungsu.
"sudah diam amel,ibu,kenapa kalian malah berdebat"lerai baskoro .
"ayah cuman ingin bilang sesuatu di sini"ucap baskoro dengan menatap mereka bertiga satu persatu,dan padangan nya berhenti ke arah gendis.
"kamu gendis,ayah memperingati kamu,jauhi erlangga.dia hanya boleh dekat dengan amel saja,mengalah lah demi kakak mu"ucap baskoro ,dengan suara yang sudah menurun beberapa oktaf.
Amel tersenyum menyeringai,ternyata sang ayah lebih menyayangi dirinya,sedangkan gendis menggeleng gelengkan kepalanya,
"kenapa selalu aku yang harus mengalah?bahkan dari kecil pun aku selalu mengalah demi kakaku"gumam gendis dalam hati dengan mata yang masih menatap sang ayah.
"perasaan tidak bisa di paksakan yah,maaf untuk soal ini aku tidak akan mengalah,aku menyukai dia ."ucap gendis dengan hati hati,
Namun mendengar penolakan sang bungsu emosi baskoro kembali memuncak.
"keras kepala kamu gendis,apa susah nya menjauh dari nya,laki laki banyak tidak harus erlangga!"teriak sang ayah dengan gigi yang bergemerutuk.
"kenapa tidak ayah katakan kepada ka amel,harus nya ayah berkata seperti itu kepada anak kesangan ayah,bukan kepada ku,karena erlangga sendiri pun menyukai aku,kemarin dia mengutarakan semua perasaan nya kepadaku"ucap gendis dengan dada naik turun,dia sudah menahan emosinya,namun sang ayah selalu memancing nya,akhirnya mau tidak mau gendis harus mengetakan itu di depan semua keluarga nya.
Mendengar itu,amel luar biasa kaget nya,dia melotot ke arah sang adik,dia berjalan ke arah sang adik dengan terburu buru,tanpa aba aba amel menarik rambut gendis dengan sangat kasar
"bohong kamu gendis,dasar pembohong.bilang saja kamu berkata seperti itu agar aku menyerah dan mundur,tidak akan terjadi"teriak nya dengan terus menarik rambut gendis dengan sangat kasar.
"sakit....kak lepaskan"ringis gendis dengan berusaha melepaskan tangan kakaknya di rambut nya.
"astagfirullah amel!!lepaskan dia adik mu istigfar nak"ucap suci dengan berlari ke arah anak anak nya itu,dengan sedikit bantuan dari sang ibu akhirnya cekalan tangan amel di rambut gendis terlepas,dapat di lihat dari tangan amel banyak rambut terlepas dari kepala gendis.
Gendis langsung memeluk sang ibu,dia menangis sesenggukan di dekapan ibu nya,dia membenamkan wajah nya di bahu sang ibu dengan masih terisak,suci terus mengelus rambut anak bungsu nya dengan maksud menenangkan.
"ayah ini,melihat kedua putri kita bertengkar,bahkan sampe adu fisik kenapa ayah diam saja?kenapa ayah hanya melihat tanpa melerai mereka ha!tega sekali kamu!"teriak suci dengan masih mendekap sang bungsu.
"kenapa ayah harus melerai,amel sudah benar kok,pembohong memang harus di hukum,sejak kapan ibu mendidik nya untuk berbohong?"jawab baskoro dengan enteng nya.
Mendengar perkataan sang suami,suci menyipitkan matanya,dia langsung menggelengkan kepalanya ,dia sungguh tidak mengerti dengan pemikiran suaminya itu.
"apa yang ayah katakan?se ter obsesi itu ayah ingin mempunyai suami kaya raya untuk amel?bahkan rela merebutnya dari anak yang satu nya lagi?" ucap suci dengan lirih,air matanya mulai berjatuhan ,sungguh dia benar benar merasa gagal menjadi seorang istri dan ibu.
melihat sang istri menangis sambil memeluk anak bungsu yang masih menangis,tidak ada rasa iba di mata baskoro,hati nya benar benar di butakan dengan obsesinya untuk mendapat mantu kaya raya ,dan itu semua berada di dalam diri erlangga,maka dari itu baskoro ter obsesi untuk menjodohkan bosnya dengan anak kesayangan nya itu.
"ibu benar benar kecewa dengan ayah dan kamu amel"ucap suci dengan menatap mereka bergantian
"malam ini ibu akan tidur di kamar gendis,ayok na"ucap nya lagi dengan berlalu pergi dengan memapah sang bungsu..
"bu.."isak gendis kepada sang ibu dengan mengeratkan pelukan nya...