Song Lin Qian adalah Seorang pangeran yang terasingkan sejak masih kecil, dia harus menjalani kehidupan yang keras di dunia luar untuk mencari tahu akan jati dirinya yang sebenarnya.
Dengan berbekalkan jepit rambut peninggalan mendiang sang ibu, Song Lin Qian yang diasuh oleh sepasang pendekar suami-istri akhirnya turun gunung, dan demi mengetahui akan siapa dirinya yang sesungguhnya, Song Lin Qian harus menghadapi banyak masalah di dalam pencariannya.
Akankah Song Lin Qian berhasil dalam pencariannya? Ikuti alur cerita yang berjudul "PANGERAN PENDEKAR NAGA" hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga
***
"Ini adalah kertas sayembara yang dibuat oleh Raja Song sekitar 17 tahun yang lalu, dulu aku juga sempat tertarik dengan sayembara ini karena hadiahnya yang sangat besar, dan aku yakin bayi di dalam gambar ini yang juga memiliki tanda Lahir yang sama dengan di bahu mu itu adalah dirimu Qian. Sekarang kamu jawab pertanyaanku! Apakah kamu ini adalah anak Raja Song yang menghilang 17 tahun yang lalu itu?" tanya lagi Fa Lio Bai.
Qian hanya terdiam seraya menghela nafas panjang, dia memperhatikan wajah Fa Xian dan Fa Xeiyin serta Luan Xui yang juga menunggu jawaban Qian. Melihat wajah mereka berempat, Qian sedikit ragu untuk memberitahukan akan identitas dirinya yang sebenarnya.
"Jika kamu memang benar-benar Pangeran Song, aku mengerti kenapa kamu sampai merahasiakannya, tapi kamu tenang saja, aku dan kedua anakku akan membantu menyembunyikan rahasia mu, percayalah!" kata Fa Lio Bai.
"Bagaimana paman bisa begitu yakin jika anak di dalam pengumuman itu adalah aku?" tanya lagi Qian.
"Mudah saja Qian, selama ini tidak ada anak yang lahir dengan tanda lahir seperti itu, jadi hanya kamu satu-satunya anak yang seharusnya masih satu generasi dengan Pangeran Song, dan aku yakin Pangeran Song itu pasti adalah dirimu, karena nama Pangeran Song itu adalah Pangeran Song Lin Qian," kata Fa Lio Bai.
"Baiklah jika paman dan kalian semua mau membantu menjaga rahasia ini! Sebenarnya memang akulah bayi yang ada di dalam sayembara pengumuman itu, aku berhasil selamat karena pengorbanan Ibu ku sehingga aku tinggal bersama dengan Kakek dan Nenek angkat ku," kata Qian yang membuat Fa Lio Bai dan semuanya terkejut setelah Qian mau memberitahukan akan jati dirinya yang sebenarnya.
Fa Lio Bai segera bangun dari tempat duduknya lalu dengan cepat dia berlutut di hadapan Qian dan di ikuti oleh kedua anaknya serta Luan Xui. "Maafkan atas ketidak tahuan hamba Pangeran, selama ini kami sudah bersikap lancang dan kurang ajar kepada Pangeran!" kata Fa Lio Bai yang langsung berlutut seraya memberikan hormat kepada Putra mahkota yang telah lama menghilang.
Qian jelas terkejut melihat mereka berempat yang langsung berubah sikap dan berlutut di hadapannya, dia buru-buru menghampiri Fa Lio Bai seraya berkata, "Jangan seperti itu paman, kalian semua bangunlah dan tidak perlu berlutut seperti itu kepadaku," kata Qian yang ingin membantu Fa Lio Bai untuk segera bangun.
"Pangeran, kami tidak mungkin berani bersikap lancang kepada Pangeran. Ini adalah bentuk rasa hormat kami, jadi tolong terimalah," kata Fa Lio Bai.
"Sudah ku bilang jangan seperti itu! Aku ini tetaplah Lin Qian yang kalian kenal, jadi tolong bangkitlah demi persahabatan kita," ucap Qian yang masih memaksa.
Mereka berempat menuruti perintah Qian lalu kembali duduk di kursi mereka, hanya saja sekarang suasananya agak sedikit canggung setelah mengetahui jati diri pemuda di hadapannya.
"Kalau begitu Pangeran sejak awal sudah tahu jika Tuan Putri Xihua adalah adik Pangeran bukan?" tanya Fa Xian.
"Fa Xian, kamu dan ayah serta adikmu adalah teman pertama sejak aku turun gunung, bahkan aku sudah menganggap kalian seperti keluarga sendiri, jadi tolong berhentilah memanggilku Pangeran!" kata Qian lalu dia kembali melanjutkan jawaban pertanyaan Fa Xian.
Fa Xeiyin hanya tersipu malu setelah Qian menjelaskan jika ternyata dia sudah tahu jika Xihua adalah adiknya, hal itu jelas membuatnya sangat malu karena sempat cemburu kepada Xihua bahkan sampai tidak bicara kepada Qian karena sangat marah.
Qian pun akhirnya mulai menjelaskan akan alasan dirinya yang menyembunyikan identitasnya serta mengenai misinya kepada mereka, Qian yakin jika mereka berempat itu pasti bisa menjaga rahasianya.
"Pangeran..!" Fa Lio Bai yang ingin mengatakan sesuatu segera berhenti setelah Qian menatapnya dengan kesal sehingga Fa Lio Bai pun segera menyadarinya.
"Maksud ku Qian! Karena kamu sudah menganggap kami sebagai keluarga, maka semua masalahmu adalah masalah kami juga, kamu tidak akan kami biarkan berjuang sendirian, kami akan selalu membantumu dalam menjalankan misi mu," kata Fa Lio Bai.
"Itu benar sekali saudara ku! Tidak apa-apa kan jika aku memanggilmu sebagai saudaraku?" kata Fa Xian.
Qian tersenyum bahagia mendengarnya seraya menjawab, "Tentu saja tidak masalah, aku justru sangat bahagia mendengarnya," jawab Qian.
"Tapi Qian, sepertinya misi mu ini akan sangat sulit! Mungkin kamu harus tetap menyembunyikan identitasmu walau nanti kamu sudah ada di kerajaan menemani Tuan Putri, sebelum kamu benar-benar bisa menemukan orang itu yang kemungkinan besar mendapatkan dukungan dari para aliran hitam, aku sarankan agar kamu juga mencari dukungan kekuatan tambahan seperti dari perguruan-perguruan aliran putih dan yang lainnya, dan satu lagi, kamu harus berlatih seraya menemukan rahasia kekuatan di balik tanda lahir mu itu," kata Fa Lio Bai.
"Itu pasti akan aku lakukan paman!" jawab Qian.
Saat ini Qian sudah mengetahui akan kekuatan rahasia di balik tanda lahirnya yang ternyata sangat cocok dengan Pedang Naga Api itu, kini dia mengerti kenapa Feng Feng tidak bisa menggunakan Pedang Naga Api walau dia memiliki Tenaga Dalam yang sangat banyak, terlebih lagi kekuatan yang dia rasakan saat itu sangat berbeda dengan energi Tenaga Dalam seperti biasanya, namun Qian tidak mengerti dan menganggap jika itu termasuk Tenaga Dalam yang sama seperti yang dia miliki saat ini.
Andai saja kekuatan dari Tanda Lahir nya itu pemanen, Qian tidak perlu khawatir lagi untuk mencari pelaku pembunuh ibunya, sayangnya kekuatan dari Tanda Lahir nya itu hanya sebentar saja, walau Qian belum tahu pasti apakah kekuatan itu akan keluar jika terkena Darahnya atau justru ada alasan lainnya yang membuat Tanda Lahir nya aktif, namun setidaknya dia sudah tahu jika Tanda Lahir nya itu bisa membantu dirinya dalam menggunakan Pedang Naga Api.
"Jika boleh tahu, dari mana kamu mempelajari beladiri?" tanya Fa Xian.
"Kakek dan nenek ku lah yang telah mengajariku," jawab Qian.
"Jurus Pukulan Penghancur Gunung mu itu sebenarnya sangat mengerikan, tapi apakah kamu juga mahir dalam permainan Pedang, karena aku lihat kamu jarang menggunakan pedang saat bertarung, tapi sekali menggunakan Pedangmu, kamu hanya melepaskan satu tebasan yang mengerikan," kata Fa Xian seraya bertanya akan siapa Guru Qian.
Qian hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Fa Xian, memang selama ini Qian jarang menggunakan Pedang saat bertarung, dia selalu bertarung dengan tangan kosong melalui jurus tendangan serta pukulan yang dipelajari dari Feng Feng.
Jika mengenai keahlian Ilmu Pedang, Qian juga memiliki itu, dia sudah mendapatkan beberapa jurus Pedang dari Yuwen, jurus Pedang yang dikuasai oleh Qian adalah Jurus Tarian Dua Pedang, hanya saja Qian tidak mungkin menggunakan Pedang Naga Api nya saat menggunakan Jurus Tarian Dua Pedang.
"Kita hanya butuh satu hari satu malam lagi untuk tiba di Kota Xianyang, sebaiknya kita beristirahat lebih awal agar besok kita bisa berangkat lebih pagi menuju ke Kita Xianyang," kata Fa Lio Bai.
Semuanya segera mengangguk kemudian Fa Xeiyin dan Luan Xui pergi dari sana, karena mereka sudah disewakan satu kamar mereka berdua, sedangkan Qian dan Fa Lio Bai dan Fa Xian tetap bertiga dalam satu kamar.