Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 26
HAMPIR SAJA
Melirik kehadiran Shaw yang melirik ke arahnya, Eva hanya melongo tak bisa berkata-kata selain diam.
“Apa kau mengenalnya Nyonya?” tanya polisi yang berdiri saling berhadapan dengan Shaw.
Eva melirik ke polisi tadi, mengangguk kecil— “Iya.” Jawabnya singkat. Dia terpaksa berkata <
Mendengar jawaban Eva, polisi tadi kembali menatap lekat Shaw dengan ketidak percayaan karena dia tahu siapa pria di depannya itu.
“Kami harus membawanya ke kantor polisi untuk penyeledikan lebih lanjut.” Ucap polisi tadi dengan senyuman ramah layaknya sikap para polisi kepada warga.
Tatapan Shaw yang masih tegas namun santai membuat situasi di sana masih terkendali. Sedangkan Eva menatap ke Shaw sambil menggeleng tak setuju bila dia harus pergi ke kantor polisi.
“Wanita itu tidak setuju datang ke kantor polisi, kalian tidak boleh memaksanya.” Ujar Shaw malah membuat Eva langsung berpaling gugup saat polisi tadi menoleh ke arahnya.
“Bagaimana pendapat Anda Nyonya?” tanya sang polisi.
“Ah, i-iya. I'm sorry tapi, aku.... Tidak enak badan, aku terlalu panik karena kejadian pelecehan itu. So.... I'll just go with him. (Jadi.... Aku akan pergi bersamanya saja).” Jelas Eva nampak gugup namun juga dia harus melakukan kebohongan agar polisi tadi tidak memaksa.
“Kami akan memberimu pengobatan dan Anda tidak akan dipertemukan oleh si pelaku. Jadi mohon kerjasamanya!”
“Maafkan aku... Aku sudah memaafkannya, kalian boleh lakukan apapun pada pria itu, aku tidak ingin lagi berurusan dengannya dan mengingat.... Nya!” ujar Eva.
Mendengar kebohongan Eva serta drama wanita itu membuat Shaw tersenyum kecil.
Polisi tadi menoleh ke Shaw yang mengangkat kedua alisnya. “How? Biarkan aku mengantarnya pulang.” Ucap Shaw kepada polisi tadi.
Sungguh, mereka seperti musuh bebuyutan!
“Baiklah Tuan, tapi beritahu padaku apa hubungan Anda dengan wanita ini agar aku bisa memberikan alasan terbaik kepada mereka yang berada di kantor!" oh, yang benar saja! itu hanyalah akal-akalan dari polisi yang tidak percaya dengan seorang kriminal besar seperti mafia.
Pria bermanik mata grey itu melirik ke arah Eva, saling memandang sambil memikirkan peran wanita itu dalam hidupnya.
“Kami di satu pesta yang sama dan kami baru saja saling mengenal dan marahan.” Jelas Shaw membuat polisi tadi mencoba mempercayainya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.
Meski curiga, namun polisi tadi memilih menyerah. “Biarkan wanita itu pergi bersamanya.” Pintanya kepada polisi lain yang duduk di sebelah Eva.
Dengan segera Eva berjalan menuju Shaw, berdiri di sampingnya sembari membenarkan rambutnya.
“Kami polisi tidak mempercayai mu Tuan Allesandro, tapi karena kurangnya bukti kami membiarkanmu pergi!” ujar polisi tadi seraya tersenyum ramah seakan ejekan kecil.
“Kami para kriminal juga tidak mempercayai kalian para polisi!" balas Shaw dengan nada santai sambil membuka jaket polisi yang menutupi tubuh Eva, lalu memberikannya ke polisi tadi.
“Thank you.” Ucap Shaw dengan auranya yang sungguh wow sehingga polisi tadi tercengang menerima jaket tersebut.
Sementara tatapan Shaw yang langsung berubah menjadi tajam, meraih lengan Eva dan membawanya pergi ke arah mobil tanpa memperdulikan polisi tadi setelah itu melaju pergi.
.
.
.
“Hhfffuuu..." Eva bersandar lemas sekaligus lega ketika dia berhasil lolos dari para polisi tadi.
“Apa mereka akan mencari ku?” tanya Eva menoleh ke pria yang kini fokus menyetir.
“Maybe.” Jawab Shaw kembali membuat Eva memejamkan mata dengan napas panjang.
“Tidak ada yang mau kau ucapkan Mr.Shaw?”
“Good work.”
Eva menoleh menatap tajam dan duduk tegap. “Bukan itu yang aku maksud. Soal ucapanmu, jika aku berhasil kau akan melunasi hutangnya dan memulangkan ku ke Asia.” Terang Eva yang tak sabar menagihnya.
“Aku akan memulangkan mu, tapi tidak sekarang.” Jawab Shaw santai sembari mengeluarkan rokoknya dari kotaknya, tentu saja sambil menyetir. Pria itu juga membuka jendela mobil di sampingnya agar asap rokok bisa keluar.
Dan untuk Eva— jangan tanyakan bagaimana ekspresi nya sekarang. Wanita itu menahan kekesalannya hingga rasanya ingin meledak.
“Bagaimana dengan hutang ku?” tanya Eva menatap tegas dengan kepala terangkat.
“Fine!” jawab Shaw melunasinya cuma-cuma.
Itu sudah lebih dari cukup mendengarnya. Eva tidak perlu lagi memikirkan hutang sebanyak itu, dan untuk pulang..... Wanita itu juga tak begitu peduli karena memang dia tidak punya siapa-siapa lagi.
Tak ada perlawanan dari Eva selain kembali bersandar. Shaw menoleh dan menatapnya sekilas hingga menyeringai kecil dan menghisap rokoknya tanpa takut kena tilang.
Selang beberapa menit menempuh perjalanan, Darr! Sebuah peluru melesak masuk ke dalam jendela terbuka dan hampir mengenai wajah Shaw, namun untungnya itu hanya mengenai rokok pria itu saja.
Pyarr!! Eva terbangun dari tidur singkatnya saat serpihan kaca hingga suara nyaring, mengagetkan nya.
“Fucking.” Umpat Shaw membuang rokoknya dan menginjak gas, menambah kecepatan mobilnya. “TIGHT GRIP!!! (PEGANGAN YANG ERAT)!!” teriak Shaw pada Eva.
Pria itu menoleh ke kiri, melihat jelas beberapa orang dari dalam mobil lain yang mempersiapkan pistol panjangnya mengarah ke arahnya. “Sialan!”
“Mereka akan membunuh kita!!" ujar Eva saat terus menengok musuh.
Sementara Shaw fokus menyetir hingga tak sesekali dia menyerang balik dengan cara memepet mobil tersebut. Darr!! Tembakan sekali lagi diluncurkan, namun Shaw dan Eva sama-sama menunduk untuk menghindarinya.
“Kau bisa menyetir?” tanya Shaw dengan nada sedikit tinggi.
“Yes! Why?”
“Kalau begitu pegang ini.” Pria itu melepas kemudinya dan menyuruh Eva memeganginya dari samping, sementara dia mengambil pistol dari dasbor mobilnya.
“Setir dengan benar dan kecepatan tinggi, aku akan menghalau mereka.” Ucap Shaw tegas walaupun Eva sendiri tak tahu apa-apa ketika pria itu mulai menurunkan kursi mobilnya, menyuruh Eva berpindah duduk.
“Ba-bagaimana....”
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Shaw sudah menembakkan peluru sebanyak mungkin ke arah musuhnya tepat di depan Eva menyetir.
“Aaaaaaaaaa!!!!” Bruakk!!! Mobil Shaw menabrak keras mobil didepannya, namun Eva masih menginjak gas dengan kecepatan penuh.
“RIGHT STEERING! (SETIR YANG BENAR)!” sentak Shaw yang masih menembaki musuh dalam posisi yang sama.
“Bagaimana aku bisa menyetir jika kau ada di depanku??” gertak Eva kebingungan dan menyetir sebisa mungkin.
Shaw yang masih fokus akan musuh-musuhnya, hingga dia tak punya pilihan selain menembak beberapa peluru ke arah ban mobil musuh meski ia hampir saja tergores peluru musuh.
“SHAW!!!!" teriak Eva saat ia tak tahu lagi harus membawa mobilnya ke mana. Ada penutupan jalan di belokan kanan sementara di depan terdapat lampu merah.
JDAARRR!!! Mobil musuh terbalik hingga terpental jauh, Shaw langsung membuang pistolnya dan mengambil ahli kemudian dengan mengangkat tubuh Eva dan membuatnya duduk di pangkuannya karena tak ada waktu untuk berpindah.
“Stop the fuck....” Gumam Shaw menggertak giginya, menginjak kuat rem dan menghentikan mobilnya sebisa mungkin. Sedangkan Eva yang masih duduk di pangkuan pria itu, dia tak peduli dan fokus ke nyawanya saat ini.
Wanita itu menutup wajahnya, tangan kanannya meremas lengan Shaw yang sibuk memegang kemudi.
Berhenti tepat waktu. Mobil tersebut hampir saja melewati garis lampu lalulintas. Tubuh Eva dan Shaw sama-sama terjungkal ke depan saat kendaraan roda empat itu berhenti mendadak.
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶