seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tempat menetap sementara.
Sasha terbangun di permukaan yang terus bergoyang. Ia melihat ke kanan dan ke kiri menyadari ia berada di gerobak kereta kuda dengan para warga desa yang menuju suatu tempat.
"nona Sasha... Anda akhirnya bangun..." ucap seorang pria tua yang sebelumnya.
"di mana... Apa yang terjadi ?" dengan kebingungan.
"Anda tidak perlu takut... Kami sedang menuju kota untuk evakuasi...
Sasha berdiri dan melihat sekitarnya, para warga desa yang selamat berjalan dengan pasrah. Banyak dari mereka mengalami trauma, sementara yang terluka di angkut dengan kereta kuda.
(ini bukan dunia overworld lagi... Ini dunia yang sepenuhnya baru... NPC berbicara kepada player tanpa menawarkan quest, tata lokasi yang tidak aku kenali, dan sistem yang... Tidak lagi ada. Sial... Sekarang apa ?)
"ngomong ngomong nona Sasha... Dari mana asal mu ? Rambutmu... Benar benar unik. Saya tidak pernah melihat rambut putih awan seperti milikmu"
Sasha terdiam sebentar sebelum merespon "negeri yang jauh... Sangat jauh... Bisa di bilang aku seorang pengelana... Ngomong ngomong siapa orang orang yang menyerang desa kalian tadi ?"
Pria tua itu menunduk. "mereka dari negeri Forlass, kami negeri Angran sering berperang dengan mereka pertahunan... Namun kali ini mereka lebih brutal dan agresif dari tahun tahun sebelumnya"
(kedua negeri itu... Tidak ada di overworld) pikir Sasha terlihat bingung. "ada berapa negeri yang kamu tahu ?"
"ada empat... Angran, Forlass, Sancthum dan solier... Setidaknya itu pengetahuan umum yang pria tua ini miliki... Seumur hidupku aku hidup di desa itu, jadi aku tidak tahu banyal soal dunia luar..."
"tidak masalah setidaknya aku tahu sedikit lebih banyak..."
Dari kejauhan kelompok ksatria berkuda menghampiri kelompok itu. Armor mereka berbeda dari pada yang sebelumnya. Wajah lega di tunjukkan oleh para warga desa.
"Kami mendapat peringatan pasukan negeri Forlass terlihat di daratan ini... Bukankah kalian warga desa dari desa di dekat sini apa yang terjadi ?"
Pria tua yang duduk di sisi Sasha berdiri. "saya adalah kepala desa dari desa itu. Maaf tuan, tapi desa kami diserang oleh mereka. Dan sekarang kami hendak menuju desa untuk evakuasi"
kelompok ksatria itu melihat para warga desa yang terlihat lesu dan trauma. Orang orang yang terluka di atas kereta kuda dan pakaian mereka yang kotor berbau asap.
"kalian di biarkan kabur ?"
Pria tua itu menggelengkan kepalanya. Lalu ia hendak memperkenalkan Sasha yang menyelamatkan warga desa. Namun setelah di lihat Sasha tidak lagi ada di tempatnya. Ia menghilang entah ke mana.
Pria tua itu terlihat terkejut dan kebingungan sebelum menghela nafasnya dalam dalam. "ada seorang penyihir pengelana yang menyelamatkan kami... Walau begitu kami tidak mengenalnya... Dia seorang wanita muda... Itu saja yang kami tahi soalnya"
Ksatria itu terlihat berpikir sejenak sebelum membuat keputusan. "baiklah... Kami akan membantu evakuasi kalian"
Dari 100 orang ksatria itu 40 dari mereka membantu usaha evakuasi namun sisanya menuju tempat bekas desa yang di serang itu. Hendak melakukan investigasi.
Sementara itu Sasha telah terbang tinggi di udara dengan Birdto dan catto. ternyata summonnya tidak pernah meninggalkannya, mereka hanya menjaga jarak.
"bodo ah... Males banget harus berurusan dengan ksatria lagi... Di sisi lain juga aku masih belum tahu skala kekuatan dunia ini... Sebaiknya aku tidak menarik perhatian orang orang di dunia ini..."
mereka pun melesat terbang menuju garis katulistiwa. Mengikuti garis setapak yang di ikuti oleh para warga desa tersebut.
Tidak butuh waktu satu jam Sasha melihat sebuah benteng kota besar. "baiklah... Birdto turun di sini."
Mereka pun mendarat. Sasha mengelus birdto dan catto. "aku tidak bisa membawa kalian masuk birdto kamu terlalu besar dan catto, aura mu terlalu mencolok... Sekarang despawn..."
Catto dan birdto berubah menjadi abu berkilau biru dan terserap masuk ke dalam tubuh Sasha. Ia kemudian berjalan menuju terbang kota tetapi tiba tiba debu debu biru melesat masuk ke dalam tubuhnya.
"woah ! ...oh iya... Aku lupa aku tadi memanggil para hell hound... Eh ? Hanya 14 ? Satu mati yah ? Eh... Sudah lah mereka memang tidak begitu kuat. Aku bisa menjinakkan lebih banyak nanti..."
Ia pun berjalan menuju gerbang kota. Sesampainya di sana ia menyadari bahwa kota itu sangatlah terbuka. Siapapun boleh masuk dan keluar dengan penjagaan minim, sangat aneh mengingat negeri ini sedang dalam perang.
Ia pun masuk dan berjalan melalui jalanan kota yang ramai. Kota itu besar dan penuh, Sasha jiga mulai melihat beberapa orang orang yang mencolok. Para petualang, mereka terlihat seperti player berlevel rendah dan perlengkapan seadanya.
Para petualang terlihat memiliki perlengkapan yang sama yaitu sebuah kalung berbentuk pedang. Walau dengan warna dan bahan yang berbeda. Walau mereka terlihat mencolok, Bagi banyak orang Sasha lebih mencolok sengan rambut putih panjangnya. Ekspresi mereka takjub, kaget bingung dan ada juga yang merasa aneh walau begitu kelihatanya ia tidak menyadari perhatian yang ia dapatkan.
(dunia ini punya petualang juga yah... Di Overworld 90% player punya job adventurer untuk dapat quest dengan mudah, tapi aku tidak memilikinya. Quest dari guild sangat menyebalkan dan muncul secara tiba tiba... Salah dikit langsung di kick. Aku bingung mengapa banyak yang betah)
Ketika berjalan cukup lama ia melihat sebuah bangunan yang terlihat seperti penginapan dan juga bar. Sasha memasukinya, bar itu terlihat lumayan sepi, tidak heran mengingat waktu makan siang sudah lama lewat. Ia langsung menuju meja register.
Ia di sambut oleh seorang wanita dengan semangat yang tinggi. "hi ! Perkenalkan namaku bunni. Selamat datang di penginapan mawar... Anda mau menginap ? Permalamnya sepuluh koin perak... Itu sudah murah loh"
Sasha meraih ke sakunya dan mengeluarkan koin emas dengan ragu ragu. "b-bisa tidak menggunakan mata uang ini ? Aku seorang pengelana berasal dari negeri yang jauh..."
Bunni menerima koin emas itu, dan mengeceknya. Namun ia juga terlihat tidak yakin. "manajer ! Coba datang kemari !"
Tidak lama seorang pria tua datang menghampiri Bunni "yah ? Ada apa ?"
"ini... Boleh tidak gadis ini menyewa kamar dengan mata uang ini ?"
Pria tua itu kemudian mengeceknya. Selagi mengecek Sasha berdiri di sana dengan canggung. Koin emas itu sempat bercahaya sedikit, lalu di ikut anggukan kecil oleh sang manager. "iya... Ini emas, selama itu emas dan bobotnya sama dengan emas mata uang negeri ini boleh boleh saja"
Sasha bernafas lega mendengar ini. "baguslah... Aku alan menginap di sini 10 hari"
Bunni dengan senyum ramahnya. "baiklah ! Uang nya pas yah... Oh iya ! Kami punya penawaran sarapan, makan siang dan makan malam selama anda menetap dengan 50 koin perak"
Sasha terlihat berpikir sebentar sebelum mengangguk. "boleh... Ini"
Sasha mengeluarkan koin emas lainnya. Bunni menerimanya dan memberikan kembalian 50 koin perak. "waah... Anda kaya juga yah..."
"a-ah tidak... Aku hanya... Memecahkan uang emasku ke perak i-itu saja..."
Bunni terlihat terkesan. "Anda si gajih dengan emas ?! Anda pasti petualang tingkat emas ke atas..."
"p-petualang ? Ah ! Tidak aku bukan seorang petualang... Ini hanya hasil dari tabunganku... S-sudah dulu ngobrolnya aku lelah... Ngomong ngomong kamarku yang mana yah ?"
"oh ! Iya maaf... Ruang anda ada di lantai dua di unung kanan. Ini kunci kamarnya"
Sasha menerima dan langsung saja menuju kamarnya. Sesampainya di sana ia di sediakan dengan kamar yang cukup luas dengan tempat tidur untuk satu orang, meja dan lemari.
"cih... 10 koin perak tidak ada kamar mandi ? Yang benar saja..." gumamnya dengan kesal. Namun ia langsung berbaring lebas di kasurnya.
"sudahlah... Uangku masih banyak... Dan ada banyak material yang bisa aku jual di dalam pocket dimensionku..."
Sasha lalu melihat ke koin perak yang ia terima sebagai kembalian. Itu memiliki ukiran matahari dan bulan di sisi lain koinnya, berbeda dengan koin emas yang Sasha miliki yang polos dan memiliki gerigi.
"matahari dan bulan... Pasti ada sejarah di baliknya tapi apa yah ? Nanti aku tanyakan ke gadis itu... Siapa namanya tadi ? Bunni kalau tidak salah... Gadis penuh energi tetapi orang seperti itu yang aku sering jauhi... Urgh ! Mereka menghisap baterai sosialku lebih dari apa pun !"
Sasha pun menghabisi harinya di kamar itu berbaring dan merencanakan apa yang harus ia lakulan selanjutnya.